Anda di halaman 1dari 17

Pemuliaan Tanaman

Pengembangan Idiotipe dan Pemilihan Tetua

Pendahuluan
Persilangan buatan penyerbukan silang secara
buatan antara tetua yang berbeda susunan genetiknya
Merupakan langkah awal pada program pemuliaan
tanaman
Pada garis besarnya persilangan terdiri atas pekerjaan:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persiapan,
Kastrasi,
Emaskulasi atau pengebirian,
Isolasi,
Pengumpulan serbuk sari,
Pernyerbukan
Pelabelan

Persiapan

Alat:

Crossing set
Pembungkus bunga bunga sebelum dan sesudah
dilakukan penyerbukan kantong dari kain kafan,
kelambu, kantong plastik yang telah diberi lubang
kecil-kecil untuk pernafasan (peredaran udara)
atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga.
Label label dari kertas yang tebal dan diberi
nomor urut.

Bahan

alkohol (75-85%) atau spiritus dalam botol kecil


untuk sterilisasi alat
Tanaman menyamakan umur berbunga
tanaman betina dan jantan

Kastrasi

Kastrasi adalah membersihkan bagian


tanaman yang ada di sekitar bunga yang
akan diemaskulasi dari kotoran, serangga,
kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai.
Membuang mahkota dan kelopak bunga

Sumber: Syukur et al., 2012

Emaskulasi
Emaskulasi adalah pembuangan alat
kelamin jantan (stamen) pada tetua betina.
Tujuan emaskulasi adalah untuk mencegah
penyerbukan sendiri terjadi.
Emaskulasi dilakukan sebelum bunga mekar
atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri.
Metode Emaskulasi:

1.
2.
3.
4.
5.

Metode
Metode
Metode
Metode
Metode

kliping/pinset
pompa isap (sucking method)
air panas/dingin dan alkohol
kimia
mandul jantan
Sumber: Syukur et al., 2012

Emaskulasi

Metode Kliping atau Pinset

Pada umumnya kuncup dibuka dengan


pinset atau dipotong dengan gunting,
kemudian antera atau stamen dibuang
dengan pinset.
Cara ini mudah dilakukan pada tanaman
yang bunganya relatif besar, misalnya:
kedelai, tomat, tembakau.
Cara emaskulasi ini praktis, murah dan
mudah dilakukan di mana saja, hanya
kemungkinan rusaknya putik dan pecahnya
antera sangat besar, sehingga terjadinya
persarian sendiri sangat besar.
Sumber: Syukur et al.,
2012 Syukur et al.,
Sumber:

Emaskulasi

Metode Pompa Isap (sucking method)

Ujung bunga dibuka dengan gunting,


kemudian antera dihisap keluar dengan alat
pompa.
Teknik ini mudah dilakukan pada padi.
Pada tahap awal metode ini mahal,
diperlukan untuk pengadaan alat, tetapi
kemungkinan rusaknya kepala putik
(stigma) dan pecahnya antera dan
persarian sendiri sangat kecil.

Sumber: Syukur et al., 2012

Emaskulasi

Metode Air Panas/dingin dan Alkohol

Pembuangan stamen dengan menggunakan


pinset atau gunting sangat sulit untuk
tanaman yang bunganya kecil-kecil, seperti
sorghum, bajra, rumput-rumputan dan
pakan.
Cara emaskulasi ini dengan mencelupkan
bunga (panicles) ke dalam air hangat yang
mempunyai temperatur tertentu yang
mempunyai temperatur tertentu, biasanya
antara 430C-530C selama 1-10 menit.
Cara ini mahal dan tidak praktis karena
harus dilakukan di lapang.
Hal yang sama bisa
dilakukan pada air dingin
Sumber: Syukur et al., 2012

Emaskulasi

Metode Kimia

Beberapa zat kimia dapat mendorong


terbentuknya mandul jantan (Male sterile)
pada tanaman.
Zat kimia bersifat gametosida seperti GA3,
sodium dichloroasetat, ethrel, GA4/7, 2,4 D,
NAA disemprotkan pada tanaman dengan
konsentrasi tertentu.

Sumber: Syukur et al., 2012

Emaskulasi

Metode Mandul Jantan

Pada beberapa tanaman menyerbuk sendiri


seperti barley, sorghum, bajra, pelaksanaan
emaskulasinya sukar, maka bisa
memanfaatkan tanaman mandul jantan
yaitu yang anteranya steril dan tidak
menghasilkan polen yang viabel.
Cara ini tidak perlu dilakukan pembuangan
tepungsari.
Banyak dilakukan secara luas dalam
perakitan varietas hibrida.

Sumber: Syukur et al., 2012

Isolasi

Isolasi dilakukan agar bunga yang telah


diemaskulasi atau diserbuki tidak terserbuki
oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik
bunga jantan maupun betina harus
dikerudung pakai kantong.
Kantong bisa terbuat dari kertas tahan air,
kain, plastik, selotip dan lain-lain.
Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran
bunga tanaman yang bersangkutan.
Kantong tersebut harus memenuhi syaratsyarat berikut :
1.

Kuat dan tahan hujan lebat dan panas terik


matahari.
Sumber: Syukur et al., 2012

Pengumpulan Serbuk Sari

Dimulai beberapa jam sebelum kuncupkuncup bunga itu mekar.


Bila letak pohon tetua betina jauh dari
pohon tetua jantan pengangkutan
memakan waktu yang lama kuncup
bunga itu dipetik dan diangkut pada pagi
hari sebelum matahari terbit atau pada sore
hari setelah matahari terbenam.
Di laboratorium, serbuk sari biasanya
disimpan pada suhu antara 2-80C dan pada
kelembaban udara antara 10% sampai 50%.
Sumber: Syukur et al., 2012

Pengumpulan Serbuk Sari


Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain sebagai berikut :

1.

2.

3.

Pada kelembaban udara relatif yang tinggi


serbuk sari tidak tahan disimpan lama.
Penyimpanan serbuk sari di tempat lembab
buruk, berjangkit cendawan dan bakteri yang
dapat serbuk sari lekas mati.
Makin tua umur serbuk sari, makin lamban akan
perkecambahannya dan tabung sari yang
terbentuk akan lebih pendek dan persentase
(%) butir-butir serbuk sari yang hidup akan
terus menurun
Di tempat yang udaranya kering dan pada suhu
rendah, serbuk sari dapat disimpan sampai
beberapa minggu Sumber: Syukur et al., 2012

Penyerbukan
Penyerbukan buatan polen (serbuk sari)
diserbukan ke stigma tetua betina yang
telah dilakukan emaskulasi, dengan cara:

1.

2.

Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang


steril, yaitu dengan mencelupkan alat-alat
tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering
kemudian celupkan ke polen ke polen dan
oleskan ke stigma.
Mengguncangkan bunga jantan di atas bunga
betina, sehingga polen jantan jatuh ke stigma
dari bunga tetua betina yang telah
diemaskulasi.

Sumber: Syukur et al., 2012

Penyerbukan
Dalam melakukan persilangan harus
diperhatikan:

Penyesuaian waktu berbunga

1.

Waktu tanam tetua jantan dan betina harus


diperhatikan supaya saat berbunganya dan
masaknya (anthesis dan reseptif) waktunya
bersamaan.

Waktu emaskulasi dan penyerbukan

2.

Pada tetua betina waktu emaskulasi harus


diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi
harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen
telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan
harus tepat ketika stigma reseptif.

Sumber: Syukur et al., 2012

Pelabelan
Bunga-bunga yang sudah diserbuki,
tangkainya diikat dengan benang berwarna
dan etiket menjaga kekeliruan.
Etiket tersebut ditulisi:

1.
2.
3.

Nama penyerbuk :
Tanggal mengerjakan :
Nama/nomor jenis tanaman betina dan jantan :

Sumber: Syukur et al., 2012

Gambar Persilangan Cabai

K
J
Sumber:
Syukur et al.,
2012

Keterangan: A. Bunga betina, B. Kastrasi, C. Emaskulasi, D. Hasil kastrasi dan emaskulasi, E. Bunga jantan,
F. Pengambilan polen,
G. Hasil pengumpulan polen, H. Penyerbukan, J. Pelabelan, K. Isolasi. L. Buah

Anda mungkin juga menyukai