Anda di halaman 1dari 7

Nama : M.

jais
Nim : 20011014052
Kelas : Reguler A
Tugas 3 PEMULIAAN TANAMAN

Soal 1 :
1. Tulis minimal 10 tanaman menyerbuk sendiri !
2. Pilih 2 diantara tanaman tersebut untuk menentukan tujuan pemuliaan pada tanaman
menyerbuk sendiri !
Jawab :
1. 10 Tanaman menyerbuk sendiri, diantaranya adalah :
1) Padi
2) Gandum
3) Kacang tanah
4) Kedelai
5) Jeruk
6) Kapas
7) Terong
8) Tomat
9) Kakao
10) Kentang
2. tujuan pemuliaan pada tanaman menyerbuk sendiri !
-Kacang Tanah
Upaya Memperoleh Genotipe Kacang Tanah (Arachis Hypogaea) Tahan Penyakit
Bercak Daun Melalui Persilangan Interspesifik Dan Penyaringan Plasma Nutfah.
- Kakao
Teknik Molekuler dan Pemuliaan Tanaman untuk Percepatan Perakitan Kultivar
Unggul Kakao (Theobroma Cacao L.) Resisten Terhadap Penyakit Busuk Buah
(Phytophthora Palmivora Butl,)

Soal 2 :
1. Pada sepasang alel heterosigot Aa, berapa proporsi tanaman homosigot AA setelah
1,2,3,4,5,6 generasi selfing?
2. Pada 5 pasang alel heterosigot AaBbCcDdEe, berapa proporsi ke 5 pasang alel homosigot
setelah 1,2,3,4,5,6 generasi selfing
Jawab :
1. Diketahui : Sepasang alel heterozigot Aa
Ditanya : Proporsi tanaman homozigot AA setelah 1,2,3,4,5,6.
Dijawab :
m = 6 generasi selfing
n = 1 pasang alel
{1-(1/2)m}n = {1-(1/2)6}1 = 0,98%
2. Diketahui : 5 pasang alel heterezigot AaBbCcDdEe.
Ditanya : Proporsi ke 5 pasang alel homozigot setelah 1,2,3,4,5,6 generasi selfing
Dijawab :
m = 6 generasi selfing
n = 5 pasang alel
{1-(1/2)m}n = {1-(1/2)6}5 = {1-(0,015625)}5 = {0, 984375}5 = 0,90%

Soal 3 :
1. Cari gambar morfologi bunga tanaman menyerbuk sendiri (5 tanaman)
a. Saat anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen dari setiap tanaman (5
tanaman)
b. Receptivitas kepala putik dari setiap tanaman (5 tanaman)
2. kompatibilitas polen-stigma
3. teknik hibridisasi (pilih 1 tanaman )
Jawab :
1. -Tanaman Padi
a. Anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen.
b. Receptivitas kepala putik
-Tanaman Gandum
a. Anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen.
a. Receptivitas kepala putik
-Tanaman Kakao
a. Anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen.
b. Receptivitas kepala putik
-Tanaman Kapas
a. Anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen.
b. Receptivitas kepala putik
-Tanaman Kedelai
b. Anthesis (pecahnya kepala sari) dan masaknya polen.
c. Receptivitas kepala putik
2. Kompatibilitas polen-stigma adalah bentuk kesuburan yang disebabkan oleh adanya
kemampuan tanaman yang memiliki pollen dan ovule normal dalam membentuk benih.
Kompatibilitas dapat disebabkan oleh kemampuan tabung pollen dalam menembus kepala
putik atau tumbuh normal sepanjang tangkai putik. Kompatibilitas akan menghalangi
terjadinya peryerbukan silang dan mendorong terjadinya penyerbukan sendiri.
3. Teknik Hibridisasi pada tanaman kacang tanah
Pada garis besarnya persilangan mencakup kegiatan (1) persiapan, (2) kastrasi, (3)
emaskulasi, (4) Isolasi, (5) pengumpulan serbuk sari, (6) penyerbukan dan (7) pelabelan.
1).Persiapan
Sebagai persiapan untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan silang perlu
disediakan alat-alat antara lain : pisau kecil yang tajam, gunting kecil, pinset dengan
ujung yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau spiritus
dalam botol kecil untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk tempat benang
sari, sikat kecil untuk mengeluarkan serbuk sari dari benang sari, kuas untuk
meletakkan serbuk sari di atas kepala putik dan kaca pembesar untuk memeriksa
kebersihan kepala putik.
Untuk membungkus bunga sebelum dan sesudah dilakukan penyerbukan dapat
dipakai kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang telah diberi lubang-lubang
kecil untuk pernafasan (peredaran udara) atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga.
Selain itu perlu disediakan label dari kertas yang tebal dan kedap air. Label-label
tersebut diberi nomor urut menggunakan pinsil atau bolpoint yang tintanya tidak luntur
karena air. Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis tertentu sebaiknya
kertas label mempunyai warna tertentu, misalnya untuk persilangan A X B warna
labelnya merah, untuk A X C warna labelnya putih, untuk D X B warnanya hijau dan
seterusnya dengan warna lain.
2) Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga
yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak
dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan. Membuang
mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan kastrasi. Kastrasi umumnya
menggunakan gunting, pisau atau pinset.
3) Emaskulasi
Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua
betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi
terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil. Cara
emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya. Beberapa metode emaskulasi yang
umum digunakan adalah :
1. Metode Kliping atau Pinset
Adapun cara melakukan emaskulasi menggunakan metode ini adalah sebagai
berikut :
a. Setelah dipilih bunga yang akan digunakan sebagai betina, bagian ujung kuncup
bunga dipotong dengan pisau silet atau gunting, sehingga kepala putiknya kelihatan
jelas dari atas. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai
putiknya turut terpotong atau rusak.
b. Mahkota dari kuncup bunga dibuka perlahan-lahan satu per satu dengan
menggunakan pinset sampai semua benang sari terlihat jelas dari luar. Bila perlu
semua mahkota dibuang.
c. Benang sari dapat dibuang satu per satu sampai habis dengan sebuah pinset.
d. Baik pinset, maupun gunting kecil dan alat lain yang dipakai untuk emaskulasi
bunga harus steril. Setiap kali hendak di pakai, alat tersebut perlu dicelupkan ke
dalam spiritus atau alkohol 75-85% dan kemudian dilap sampai kering dan bersih.
e. Setelah melakukan emaskulasi, pada tangkai bunga segera digantungkan sebuah
label yang telah diberi nomor.
2. Metode Pompa Isap (Sucking Method)
Teknik ini mudah dilakukan pada padi. Pada tahap awal metode ini relatif mahal,
karena diperlukan biaya untuk pengadaan alat. Keuntungan menggunakan metode ono
adalah kemungkinan rusaknya kepala putik (stigma) dan pecahnya anter dan
penyerbukan sendiri sangat kecil. Teknik pengerjaannya adalah ujung bunga dibuka
dengan gunting, kemudian anter dihisap keluar dengan alat pompa hisap.
3. Metode Pencelupan dengan Air Panas, Air Dingin atau Alkohol
Untuk tanaman yang bunganya kecil-kecil, seperti sorghum, rumput-rumputan
dan pakan, pembuangan stamen dengan menggunakan pinset atau gunting sangat sulit.
Cara emaskulasi untuk jenis bunga ini adalah dengan mencelupkan bunga ke dalam air
hangat yang mempunyai temperatur tertentu, biasanya antara 43-53 0C selama 1-10
menit. Cara ini mahal dan tidak praktis. Hal yang sama bisa dilakukan pada air dingin
atau alkohol.
4. Metode Kimia
Beberapa bahan kimia dapat mendorong terbentuknya mandul jantan (male
sterile) pada tanaman. Bahan kimia tersebut diantaranya adalah GA3, sodium
dichloroasetat, ethrel, GA4/7, 2,4 D, NAA. Caranya bahan tersebut disemprotkan pada
bunga yang sedang kuncup dengan konsentrasi tertentu.
5. Metode Jantan Mandul
Pada beberapa tanaman menyerbuk sendiri seperti barley, sorghum, atau padi
pelaksanaan emaskulasinya sukar, maka bisa memanfaatkan tanaman mandul jantan
yaitu yang anternya steril dan tidak menghasilkan polen yang viabel. Sifat mandul
jantan ini bisa dikendalikan secara genetik maupun sitoplasmik.
4) Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk
sari asing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun betina harus dikerudungi
dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe dan
lain-lain. Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang
bersangkutan.
Kantong tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Kuat dan tahan hujan lebat dan panas terik matahari.
2. Tidak mengganggu pernafasan bunga yang dibungkus
3. Bila terkena air hujan dapat lekas kering, airnya dapat lekas menguap
4. Bahan yang dipakai untuk kantong tidak enak rasanya, agar tidak dimakan oleh
serangga atau binatang-binatang lainnya.
5. Kantongnya cukup besar, sehingga bila ada hujan turun, bunganya tidak akan
menempel pada kantong. Kantong tersebut dapat berbentuk silinder, yang diperkuat
dengan kerangka dari kawat atau bambu. Bila bunga yang dibungkus itu kecil, cukuplah
bunga itu ditutup dengan sebuah tudung plastik berukuran kecil.
5) Pengumpulan Serbuk Sari
Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat dimulai beberapa jam
sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar. Bila letak pohon tetua betina jauh dari pohon
tetua jantan, maka pengangkutan kuncup-kuncup bunga dari tetua jantan ke tetua betina
akan memakan waktu yang lama. Agar kuncup bunga itu tidak lekas layu dan tahan
lama dalam keadaan segar, hendaknya kuncup bunga itu dipetik dan diangkut pada pagi
hari sebelum matahari terbit atau pada sore hari setelah matahari terbenam.
Serbuk sari adalah mahluk hidup, yang mempunyai umur terbatas dan kemudian
mati. Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
1. Kelembaban udara, pada kelembaban udara relatif yang tinggi serbuk sari tidak tahan
disimpan lama. Penyimpanan serbuk sari di tempat lembab akan berakibat buruk,
karena berpeluang berjangkit cendawan dan bakteri yang dapat menyebabkan serbuk
sari lekas mati.
2. Umur serbuk sari, makin tua umur serbuk sari, makin lamban akan perkecambahannya
dan tabung sari yang terbentuk akan lebih pendek. Selain itu persentase butir-butir
serbuk sari yang hidup akan terus menurun sampai pada suatu saat tidak ada serbuk sari
lagi yang dapat berkecambah.
3. Suhu udara, pada tempat yang udaranya kering dan pada suhu rendah, serbuk sari dapat
disimpan sampai beberapa minggu dalam keadaan tertutup.
Di laboratorium, serbuk sari biasanya disimpan pada suhu antara 2-8 0C dan pada
kelembaban udara antara 10% sampai 50%. Penyimpanannya dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: terlebih dahulu serbuk sarinya dimasukkan ke dalam tabung gelas.
Kemudian tabungnya diletakkan dalam exsicator (desiccator) yang telah diisi dengan CaCl 2
atau dengan larutan H2SO4 pada konsentrasi tertentu, misalnya antara 10-70%. Maksudnya
agar dapat menyerap uap air dari udara cukup banyak. Untuk menyimpan serbuk sari bunga
karet dari jenis No. PR 107 biasanya dipakai konsentrasi 27% H2SO4 dan untuk serbuk sari
dari jenis karet No. AV 157 dipakai konsentrasi 35% H2SO4.
6) Penyerbukan
Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda genetiknya.
Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen (serbuk sari) yang viabel atau anter dari
tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina
yang telah dilakukan emaskulasi. Cara melakukan penyerbukan :
1. Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu dengan mencelupkan alat-alat
tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering kemudian celupkan ke polen dan oleskan ke
stigma.
2. Mengguncangkan bunga jantan di atas bunga betina, sehingga polen jantan jatuh ke
stigma bunga tetua betina yang telah diemaskulasi. Cara ini biasanya digunakan untuk
persilangan padi dan jagung.
7) Pelabelan
Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari kertas
keras tahan air, atau plastik. Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor
yang berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu penyerbukan,
(4) Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang.

Anda mungkin juga menyukai