LAPORAN
PENELITIAN MANDIRI
Tim Pengusul:
UNIVERSITAS BENGKULU
Desember 2016
ii
iii
DAFTAR ISI
Hal
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 14
iv
RINGKASAN
Jeruk Kalamansi (Citrus mitis) merupakan jenis buah jeruk yang berkembang
pesat di Bengkulu, berbau harum, dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak,
dan pahit ketika masih mentah. Jeruk Kalamansi dicanangkan sebagai produk
unggulan di Bengkulu karena tingginya daya jual dan cepatnya masa produksi buah,
yaitu enam bulan setelah masa tanam. Jeruk kalamansi banyak dibudidayakan di
Bengkulu, dan diproduksi secara besar-besaran untuk dijual dalam hasil olahan
bernama sirup kalamansi. Oleh karena itu, pemacuan produksi jeruk lokal akan
memiliki urgensi penting karena disamping untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, konsumsi buah dan juga meningkatkan pendapan
daerah setempat. Namun demikian jenis jeruk tersebut masih mempunyai biji yang
relatif banyak (6-13 biji per buah), sehingga menyulitkan dalam proses pengolahan
terutama sirup kalamansi sebagai salah satu produksi khas daerah Bengkulu. Salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat tanaman triploid jeruk lokal tipe baru
tanpa biji (seedless) dengan warna yang menarik, dapat meningkatkan produktivitas,
mutu buah, dan daya saing di pasar global (Khan, 2008). Salah satu cara
pembentukan buah jeruk tanpa biji dapat dilakukan dengan kultur endosperm melalui
kalus (Gmitter et al., 1990; Raza et al., 2003).
Tanaman triploid akan menghasilkan buah tanpa biji karena
ketidakseimbangan perpasangan kromosom saat meiosis (Hoshino et al., 2011).
Keberhasilan embriogenesis somatik yang diinduksi dari jaringan endosperma
ditentukan oleh berbagai faktor (Hoshino et al., 2011). Faktor penentu
keberhasilannya antara lain tahap perkembangan jaringan endosperma dan formulasi
media. Embriogenesis somatik pada jaringan diploid jeruk Siam Simadu sudah
dikuasai dengan eksplan embrio nuselar pada media dengan penambahan BA dan
bahan organik (Husni et al., 2010), dan embriogenesis dari jaringan endosperma
triploid jeruk Siam Simadu juga telah dilaporkan oleh Kosmiatin et al. (2014), namun
embriogenesis somatik pada jeruk Kalamansi belum pernah dilaporkan, oleh karena
itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan formulasi media induksi kalus
embrionik jeruk Kalamansi menjadi tanaman baru triploid tanpa biji melalui metode
embriogenesis somatik pada jaringan endosperm. Jika protokol untuk induksi
embriogenesis somatik dapat diperoleh dari penelitian ini, maka pengembangan
planlet melalui bioreaktor dapat segera dikembangkan untuk menghasilkan planlet
dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
Percobaan telah dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu, mulai September 2016-Januari 2017. Media yang digunakan
dalam peneltian ini adalah media dasar MS dan MT (Murashige dan Tucker 1969)
dengan perlakuan berbagai jenis dan konsentrasi ZPT (GA dan BAP). Pengamatan
dilakukan terhadap jumlah dan persentase kultur yang steril, jumlah eksplan dan
persentase eksplan yang dapat membentuk kalus, dan tipe kalus yang dihasilkan.
Komposisi media MT yang diberi perlakuan 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1 BAP,
kemudian diikuti oleh media MT yang diberi perlakuan 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1
BAP merupakan formula terbaik untuk produksi kalus. Perlu dilakukan pelelitian
lanjutan untuk regenerasi kalus embrionik pada media tanpa zat pengatur tumbuh
(ZPT) dengan formulasi berbagai vitamin dan bahan organik.
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
2
dilakukan adalah membuat tanaman jeruk lokal tipe baru tanpa biji (seedless) dengan
warna yang menarik (pigmented). Tidak terbentuknya biji dalam buah dapat
meningkatkan produktivitas, mutu buah, dan daya saing di pasar global (Khan, 2008).
Pembentukan buah jeruk lokal tanpa biji dapat dilakukan dengan cara perlakuan suhu
dingin, suhu panas, kultur endosperm melalui kalus (Gmitter et al., 1990; Raza et al.,
2003), hibridisasi somatik (Spiegel-Roy, 1996; Grosser dan Gmitter, 2005), radiasi
sinar Gamma (Spiegel-Roy, 1996), hibridisasi antarploidi (Spiegel-Roy, 1996; Raza
et al., 2003), dan rekayasa genetik (Spiegel-Roy, 1996; Raza et al., 2003).
Aplikasi metode regenerasi dan mikropropagasi tanaman jeruk telah banyak
dilakukan untuk mendapatkan tanaman jeruk tanpa biji, bebas virus, penyelamatan
embrio (Grosser dan Gmitter, 2005; Ali dan Mirza, 2006). Embriogenesis somatik
merupakan salah satu proses regenerasi tanaman dari sel somatik melalui serangkaian
proses pertumbuhan dan perkembangan yang menyerupai embriogenesis zigotik
melalui pentahapan proembrio, embrio tahap globular, tahap hati, tahap torpedo, tahap
kotiledon, pematangan dan perkecambahan (Gray, 2005). Jenis eksplan, genotipe,
keadaan fisiologi, dan komposisi media merupakan faktor yang menentukan dalam
regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik (Ozcan et al., 2001). Media MS
dan MT merupakan media kultur yang banyak digunakan dalam induksi kalus dan
regenerasi kalus menjadi tunas pada tanaman jeruk dengan penambahan 2,4-D, BA,
NAA, GA3, atau kombinasinya (Ali dan Mirza, 2006).
Endosperma merupakan jaringan tanaman yang bersifat triploid, karena
berasal dari fertilisasi dua inti polar (♀) dan satu sperma (♂) (Berger, 2003).
Endosperma jeruk siam bertipe inti bebas (nuclear endosperm), dimana endosperma
primer hasil fertilisasi ganda melakukan pembelahan inti tetapi tidak langsung
membentuk dinding sel. Selulerisasi sel endosperma berlangsung bertahap sehingga
perkembangan sel-sel endosperma tidak seragam. Keberagaman ini juga terjadi
karena endosperma berfungsi sebagai nourishing cell dan pelindung kehidupan
embrio. Pada jeruk Siam Simadu, setelah fertilisasi ganda, sel-sel haploid antipodal
tidak terdegradasi dan perkembangan embrio nuselar yang tidak bersamaan dengan
embrio zigotik dapat mengkontaminasi jaringan triploid endosperma (Kosmiatin,
2013). Metode untuk meregenerasikan satu sel triploid menjadi tanaman triploid
diperlukan untuk menghindarkan terbentuknya regeneran yang miksoploid.
Tanaman triploid akan menghasilkan buah tanpa biji karena
ketidakseimbangan perpasangan kromosom saat meiosis (Hoshino et al., 2011).
2
3
3
4
Buah jeruk kalamansi memiliki kulit dengan permukaan halus dan berpori
minyak, berwarna kuning, atau berwarna hijau kekuning-kuningan. Besar jeruk
kalamansi berdiameter antara 3–4 cm. Buah tersebut sangat kaya akan bulir-bulir
sitrat yang mudah dipisahkan dan mengandung vitamin C. Satu buah jeruk kalamansi
memiliki kandungan karbohidrat 3%, mineral 1%, asam askorbat 0,1%, dan asam
sitrat 3%. Kulitnya kaya akan minyak esensial dan asam askorbat (0,15%)
4
5
endosperma yang diisolasi dari buah umur 12 minggu setelah antesis berhasil
menginduksi pembentukan kalus, tetapi regenerasi tunas triploidnya belum dilaporkan
(Usman et al., 2008). Embriogenesis somatik pada jaringan diploid jeruk Siam
Simadu sudah dikuasai dengan eksplan embrio nuselar pada media dengan
penambahan BA dan bahan organik (Husni et al., 2010), tetapi embriogenesis dari
jaringan endosperma triploid jeruk keprok Kalamansi belum pernah dilakukan. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi media untuk induksi
kalus embriogenik, pendewasaan dan perkecambahan serta pemanjangan planlet dari
jaringan endosperma jeruk Kalamansi.
Buah jeruk muda yang berumur 6 minggu, 8 minggu, dan 12 minggu setelah
anthesis digunakan sebagai sumber eksplan endosperm. Sterilisasi bahan tanaman
dilakukan dengan cara mencelup dalam larutan alkohol 70% setelah dicuci bersih
menggunakan detergen. Kemudian dibakar dengan api bunsen sampai apinya mati.
Cara tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dan diletakkan di cawan petri. Endosperm
diisolasi dari biji di bawah mikroskop untuk memisahkannya dari embrio zigotik dan
6
7
nuselar. Endosperm ditanam dalam botol, masing masing jenis jeruk yang digunakan
dikulturkan dalam 10 botol media, 3 endosperm setiap botol. Semua kultur disimpan
di ruang kultur dengan penyinaran 100 μmol/m2/s selama 16 jam dengan suhu 23-
27oC. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah dan persentase kultur yang steril,
jumlah eksplan dan persentase eksplan yang dapat membentuk kalus, dan tipe kalus
yang dihasilkan. Penentuan tipe kalus yang dihasilkan dilakukan dengan cara
mengamati kalus secara mikroskopik menggunakan mikroskop (zoom stereo),
sehingga struktur kalus yang dihasilkan dapat dibedakan yang bersifat embriogen.
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jaringan endosperma yang diisolasi dari buah jeruk Kalamansi adalah 12-14
minggu setelah antesis, sel-selnya sudah mulai membentuk dinding sel dan
membentuk jaringan endosperma yang kompak (Kosmiatin, 2013). Respon
endosperma pertama kali terlihat melalui perubahan warna eksplan dari bening
menjadi putih susu pada umur 8 minggu setelah dikulturkan. Sel-sel endosperma
kemudian membelah yang ditandai dengan bertambah besarnya volume eksplan,
kemudian membentuk kalus. Respon pembentukan kalus embriogenik pertama kali
pada umur 14 minggu setelah kultur ditampilkan pada gambar 2.
8
9
memberikan respons terendah. Eksplan yang dikulturkan pada media MT yang hanya
diperkaya GA membentuk kalus yang secara morfologi kelihatan kurang kompak,
tidak berwarna hijau, jumlahnya sedikit, dan hanya tumbuh dari jaringan di tepi
eksplan. Pada media yang diperkaya dengan BAP dan GA menunjukkan pertumbuhan
kalus lebih kompak dan berwarna hijau. George dan Sherrington (1984), Wang dan
Chang (1987), Sunyoto et al. (1997), dan Sunyoto et al. (2002) menyatakan bahwa
penggunaan ZPT dari golongan dan media yang sama berdampak lebih baik jika
dibandingkan dengan pemakaian ZPT secara tunggal. Bila konsentrasi antara auksin
dan sitokinin di dalam jaringan eksplan yang dikulturkan berada dalam keadaan
seimbang, maka kalus terbentuk lebih cepat. Hal ini terbukti pada perlakuan yang
diberi GA dan BAP, yang secara seimbang dapat menginduksi kalus lebih cepat.
Tabel 2. Kombinasi perlakuan untuk induksi kalus embrionik
No Jenis Waktu Warna Struktur
Media ZPT terbemtuk kalus Kalus
(MST*)
1 MS 2 mL-1 GA3 18 putih agak
kompak
2 MS 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1 BAP 13 kuning remah
3 MS 2 mL-1 GA3 + 0,5 mL-1 BAP 14 kuning remah
4 MT 2 mL-1 GA3 16 putih remah
5 MT 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1 BAP 13 Hijau agak
kuning kompak
6 MT 2 mL-1 GA3 + 0,5 mL-1 BAP 13 putih remah
9
10
10
11
dan ME) pada tanaman Dianthusdapat meningkatkan 1.5 kali pembentukan embrio
somatik (Pareek dan Kothari, 2003).
Perbedaan respon juga terjadi karena keberadaan proembrio nuselar (diploid)
dengan ukuran kurang dari 16 sel dan sel-sel haploid antipodal yang ikut terkulturkan
dengan jaringan endosperma yang diisolasi dari buah yang berumur 11-13 minggu
setelah antesis. Keberadaan proembrio dan antipodal ini dapat diamati pada preparat
kering endosperma dengan bantuan mikroskop invertedperbesaran 200x, tetapi tidak
teramati dengan mikroskop binokular perbesaran 40x (Kosmiatin, 2013).
Kalus yang telah terbentuk perlu dipindahkan ke media regenerasi untuk
mengecambahkan dan mendewasakan sehingga terbentuk planlet.
Komposisi media MT yang diberi perlakuan 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1 BAP,
kemudian diikuti oleh media MT yang diberi perlakuan 2 mL-1 GA3 + 0,25 mL-1
BAP merupakan formula terbaik untuk produksi kalus. Formula media tersebut dapat
menginduksi saat pembentukan kalus lebih cepat, persentase pembentukan kalus lebih
banyak, struktur kalus kompak, dan kalus yang terbentuk berwarna hijau.
Kalus yang telah terbentuk perlu dipindahkan ke media regenerasi untuk
mengecambahkan dan mendewasakan kalus embrionik sehingga terbentuk planlet.
Perlu dilakukan pelelitian lanjutan untuk regenerasi kalus embrionik pada media tanpa
zat pengatur tumbuh (ZPT) dengan formulasi berbagai vitamin dan bahan organik.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang, 2005. Prospek dan arah pengembangan Agribisnis jeruk. Badan
Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian.
Berger, F. 2003. Endosperm: the crossroad of seed development. Curr. Opin. Plant
Biol, 6:45-50.
11
12
Chaturvedi, R., M.K. Razdan, S.S. Bhojwani. 2008. An efficient protocol for the
production of triploid plants from endosperm callus of neem,Azadirachta
indicaA. Juss. J. Plant Physiol. 160. 557–564.
Deo, P.C., A.P. Tyagi, M. Taylor, R. Harding, D. Becker. 2010. Factors affecting
somatic embryogenesis and transformation in modern plant Breeding. The
South Pacific J. Nat. Appl. Sci. 28:27-40.
Gmitter, F.G., Jr., X.X. Deng, and C.J. Hearn. 1990. Induction of triploid citrus plants
from endosperm calli in vitro. Theor. Appl. Genet. 80:785-790.
Grosser, J.W. and F.G. Gmitter. 2005. Application of somatic hybridization and
cybridization in crop improvement, with citrus as a model. In Vitro Cell Dev.
Biol. Plant 39:360-364.
Husni, A., M. Kosmiatin, I. Mariska, dan C. Martasari. 2008. Studi isolasi protoplas
pada jeruk siam. Prosiding Seminar Nasional Jeruk. Yogyakarta, 13-14 Juni
2007. 472 hlm.
Husni, A., A. Purwito, I. Mariska, Sudarsono. 2010. Regenerasi tanaman jeruk siam
melalui embryogenesis somatic. J. Agrobiogen 6:79-83.
Hoshino, Y., T. Miyashita, T.D. Thomas. 2011. In vitroculture of endosperm and its
application in plant breeding: Approaches to polyploidy breeding. Sci. Hort.
130:1-8.
Khan, S.R.A. 2008. Citrus quality to meet global demand (Agri Overview).
Website:http:www.pakissan.com. [7 Agustus 2008].
12
13
Mujib, A., S. Banerjee, P.D. Ghosh. 2005. Origin, development and structure of
somatic embryos in selected bulbous ornamentals: BAP as inducer.p. 15-24.
InA. Mujib, J. Samac (Eds.). Somatic Embryogenesis, Plant Cell Monogr (2).
Springer, Verlag-Berlin Heidenbergh.
Raza, H., M.M. Khan, and A.A. Khan. 2003. Sedlessness in citrus. Int. J. Agri. Biol.
5(3):388-391.
Sunyoto, S. Purnomo, dan Makful. 2010. Formula Media Kultur Endosperm Jeruk
Hasil Persilangan Antarklon Siem dengan Keprok dan Jeruk Besar. J.
Hort.20(4):332-34.
Usman, M., B. Fatima, K.A. Gillani, M.S. Khan, M.H. Khan. 2008. Exploitation of
potential target tissues to develop polyploids in citrus. Pak. J. Bot.40:1755-
1766.
13
14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
14
15
1. Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Uraian S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Bengkulu Universitas IPB
Tinggi Padjadjaran
Bidang Ilmu Agronomi Ekofisiologi Bioteknologi
Tanaman
Tahun Masuk- 1984-1988 1991-1994 2005 - 2010
Lulus
Judul Skripsi/Tesis/ Pengaruh tingkat Pertumbuhan Pembentukan
Disertasi kemasakan buah, gulma, galur padi gogo
kadar air, dan pertumbuhan tipe baru toleran
fungisida terhadap dan hasil Al dan tahan blas
viabilitas benih kedelai (Glycine melalui kultur
kakao (Theobroma max L.) pada antera
cacao L.) tanah ultisol
yang diaplikasi
zeolit dan
15
16
Uraian S1 S2 S3
metolaklor
Nama 1. Ir. Teddy Suparno, 1. Dr. Ir. Oktap 1. Prof.Dr.Ir.
Pembimbing/ M.Sc. Ramlan Bambang S.
Promotor 2. Ir. Puji Harsono Madkar, M.Sc Purwoko, M.Sc
2.Dr. Ir. Amir 2. Dr.Ir.Nurul
Hamzah S. Khumaida, MSi
3.Prof. Dr. Ir. 3. Dr.Ir.Iswari S.
Husen S, M.Sc Dewi
4. Dr.Ir. Buang
Abdullah, M.Sc
16
17
VOLUM
NAMA E,
NO JUDUL ARTIKEL ILMIAH
JURNAL NOMOR,
TAHUN
1. Pembentukan galur haploid ganda padi gogo dengan Bulletin Vol.36
sifat-sifat tipe baru melalui kultur antera. Agronomi No. 3
(Herawati, R., B.S. Purwoko, N. Khumaida, I. S. (Terakreditas
Dewi, B. Abdullah) Th. 2008
i B)
2. Keragaman genetik dan karakterisasi morfologi Jurnal Vol.37
galur haploid ganda padi gogo dengan sifat-sifat Agronomi No. 2
tipe baru hasil kultur antera. Indonesia Th. 2009
(Herawati, R., B.S. Purwoko, I. S. Dewi) (Terakreditas
i B)
3. Characterization of Doubled Haploid Derived from Jurnal Vol. 38 No.3
Anther Culture for New Type Upland Rice Agronomi Th. 2010
(Herawati, R., B.S. Purwoko, I. S. Dewi) Indonesia
(Terakreditas
i B)
4. Penyaji Poster pada IPB-Ku Seminar on ”Food, Poster 2011
Energy, and Water” 11 Februari 2011, by Director
International Studies Centre, Kasetsart University,
Bangkok, Thailand
5. Poster 3rd International Seminar Regional Network Poster 2011
on Poverty Eradication
6. Induksi kalus dan Regenerasi Tanaman pada Kultur Jurnal Akta Vol 18, N0.1
Antera Persilangan Padi Indica Varietas Lokal Agrosia Th. 2015
Bengkulu. (Herawati, R, Rustikawati, Inoriyah, E) (ISSN)
7. Keragaman Genetik dan Karakter Agronomi Galur Jurnal Akta Vol 18, N0.2
Haploid Ganda Hasil Kultur Antera untuk Padi Agrosia Th. 2015
Sawah dengan Sifat-sifat Tipe Baru” (Reny (ISSN)
Herawati).
8. Development of New Type Upland Rice Lines for Proceeding ISBN.978602
Resistance to Blast Desease through Anther Internasional 9071184
Culture” (Reny Herawati, Bambang S. Purwoko, Seminar and Th. 2016
Iswari S. Dewi) Expo on
17
18
VOLUM
NAMA E,
NO JUDUL ARTIKEL ILMIAH
JURNAL NOMOR,
TAHUN
“Promoting
Local
Resources for
Food and
Health” 12-
13 October
2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuain dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan
dalam pengajuan Penelitian Mandiri
Bengkulu, September 2016
Ketua Pengusul
18
19
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Hesti Pujiwati, SP. MSi
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 1197711212006042001
5 NIDN 0021117703
6. Tempat dan Tanggal Lahir Magelang, 21 November 1977
7. E-mail hesti_pujiwati@yahoo.co.id
8. Nomor Telepon/HP 085379043434
9. Alamat kantor Fakultas Pertanian UNIB
Jl WR Supratman, Bengkulu
10. Nomor Telepon/Faks 0736-21170/0736-21290
11. Lulusan yang telah dihasilkan S1=7 orang
12. Mata kuliah yang diampu 1. Dasar-dasar Agronomi
2. Ekologi Tanaman
3.Fisiologi dan Penanganan Pasca Panen
4. Produksi Tanaman Pangan
5. Budidaya Tanaman Pagan Alternatif
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Bengkulu Institut Pertanian -
Tinggi Bogor
Bidang Ilmu Agronomi Agronomi -
Tahun Masuk 1996 2001 -
Tahun lulus 2000 2004 -
Judul Skripsi/Tesis/ Pengaruh Pemberian Pupuk Studi Penerapan Sistem -
Disertasi Sulfomug dan Pupuk Budidaya dan Cara
Kandang Terhadap Pengendalian Gulmab
Pertumbuhan dan Hasil pada Pola Pertanaman
Kedelai (Glycine max (L.) Tumpangsari Kacang
Merril) pada Tanah Ultisol Hijau (Vigna radiata)
dan Padi (Oryza sativa
L.)
Nama Pembimbing/ Ir. Dotti Suryati, M.Sc Dr. Munif Ghulamahdi -
Promotor Ir. Kanang S Hindarto, Dr. Sandra Arifin Aziz
M.Sc Dr. Harris Burhan
C. Pengalaman Penelitian
Ketua/ Besarny
Sumber
Tahun Judul Penelitian anggota a Dana
Dana
Tim
2006 Jenis Bahan Tanam dan Anggota Dipa 5 jt
Pemupukan P Pada Universitas
19
20
2007 Teknologi pengolahan cabe dan tomat Desa Sumber Urip, kec. Selupu
menjadi saos untuk meningkatkan nilai rejang
ekonomi dan pendapatan petani di desa
sumber urip, kec. Selupu rejang
21
22
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Mandiri
22