Anda di halaman 1dari 11

Pengelolaan Pascapanen Kentang di

Negara Maju dan Negara


Berkembang
NAMA KELOMPOK 1 :

 EDI KURNIAWAN 20011014018


 MUHAMMAD RASUL 22011014030
 NURUL FITRIA NINGSI 20011014025
 RAHMAT HIDAYAT TULLAH 20011014013
Topik Pembahasan :

01 Pra–Pengemasan
02 Pembersihan, Sortasi,
dan Grading

03 Pre–Colling
04 Perlakuan Zat Kimia
Pendahuluan
Kentang adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat penting dan banyak dikonsumsi di
seluruh dunia. Namun, pengelolaan pascapanen kentang sangat penting untuk mempertahankan kualitas
dan daya tahan kentang sebelum sampai di tangan konsumen akhir. Pengelolaan pascapanen kentang
meliputi proses seperti pembersihan, sortasi, pengemasan, pre-cooling, dan perlakuan zat kimia.
Di negara maju Bulgaria, pengelolaan pascapanen kentang lebih canggih dan terkendali karena
tersedianya teknologi dan infrastruktur yang memadai. Proses pengemasan, sortasi, dan pre-cooling
kentang dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin modern yang memungkinkan pengolahan lebih
cepat, efisien, dan konsisten. Perlakuan zat kimia pada kentang juga dilakukan dengan cara yang lebih
terkontrol dan diatur oleh badan pengawas untuk menjaga kualitas dan keamanan kentang.
Sementara itu, di negara berkembang Indonesia, pengelolaan pascapanen kentang masih dilakukan
secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan teknologi yang sederhana. Proses pengemasan,
sortasi, dan pre-cooling kentang bisa memakan waktu lebih lama, lebih mahal, dan kurang efisien. Selain
itu, perlakuan zat kimia pada kentang juga kurang terkontrol dan bahan kimia yang digunakan tidak
selalu disetujui dan diatur ketat.
Perbedaan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurangnya akses
terhadap teknologi dan infrastruktur, kurangnya sumber daya manusia yang
terlatih, serta perbedaan regulasi dan kebijakan pemerintah. Namun, beberapa
negara berkembang mulai mengadopsi teknologi modern untuk meningkatkan
pengelolaan pascapanen kentang dan memperbaiki kualitas produk, sehingga
dapat bersaing di pasar global yang semakin ketat.
Perbedaan antara pengelolaan hasil panen kentang di negara berkembang
dan negara maju bisa menjadi signifikan, tergantung pada tingkat teknologi,
infrastruktur, dan sumber daya yang tersedia. Berikut ini adalah perbandingan
pengelolaan hasil panen kentang di negara berkembang dan negara maju :
01
Pra–Pengemasan
Di negara maju Bulgaria, pra-pengemasan kentang dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan mesin pengemasan modern, yang memungkinkan pengemasan kentang lebih
cepat dan efisien. Kemasan juga dibuat secara profesional, dengan label dan informasi yang
jelas, sehingga konsumen dapat memilih produk dengan mudah.
Di negara berkembang Indonesia, pra-pengemasan kentang masih dilakukan secara
manual dengan menggunakan tenaga manusia. Hal ini bisa memakan waktu lebih lama dan lebih
mahal, serta kualitas kemasan kurang konsisten. Namun, teknologi pengemasan otomatis mulai
diperkenalkan di beberapa negara berkembang untuk mempercepat proses pengemasan dan
meningkatkan efisiensi.
02
Pembersihan, Sortasi, dan Grading
Di negara maju Bulgaria, pembersihan, sortasi, dan grading kentang
dilakukan dengan menggunakan mesin-mesin modern, yang dapat memisahkan
kentang berdasarkan ukuran, bentuk, dan kualitas. Hasil sortasi dan grading
kentang juga lebih konsisten, sehingga konsumen mendapatkan produk dengan
kualitas yang lebih baik.
Di negara berkembang Indonesia, pembersihan, sortasi, dan grading kentang
masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Hal ini bisa
memakan waktu lebih lama dan lebih mahal, serta kualitas sortasi dan grading
kurang konsisten. Namun, teknologi sortasi otomatis mulai diperkenalkan di
beberapa negara berkembang untuk meningkatkan efisiensi.
Secara umum, operasi pembersihan secara basah sangat efektif untuk memisahkan
kotoran yang secara kuat menempel pada bahan. Di samping itu, pada pembersihan cara
basah bisa dimungkinkan menambahkan deterjen dan sanitaiser sehingga efisiensi
pembersihan bias ditingkatkan. Kerugian dari sistem pembersihan cara basah ini adalah
diperlukannya cukup banyak air, diproduksinya cukup banyak air bekas cucian yang kotor
(limbah), dan menyebabkan bahan yang dibersihkan menjadi basah; sehingga mudah menjadi
busuk dan mengalami rekontaminasi. Hal lain disebabkan bahan yang telah dibersihkan
menjadi basah maka perlu dilakukan tahap penirisan (dewatering ) yang bisa dilakukan dengan
menggunakan sistem saringan ataupun sentrifugasi.
 Perendaman (soaking) merupakan salah satu cara pembersihan yang paling sederhana
dan sering merupakan cara pembersihan yang sangat efektif. Efektivitas pembersihan
dengan cara perendaman bisa ditingkatkan dengan cara meningkatkan suhu air rendaman,
memberikan sirkulasi air maupun sirkulasi produk, penambahan detejen ataupun sanitaiser.

 Pencucian semprot (spray washing) pembersihan dengan cara pencucian semprot ini
merupakan metode pembersihan yang paling banyak digunakan di industri pangan,
terutama yang memerlukan bahan baku hasil pertanian
Pencucian Kentang dengan Spray Drum Washer

 Pencucian dengan sistem flotasi (flotation washing) berdasarkan pada perbedaan


densitas (daya ambang; buoyancy) antara bahan utama dan kontaminannya maka
proses pembersihan bisa dilakukan. Efektivitas pembersihan dengan cara ini bisa
ditingkatkan dengan memodifikasi densitas larutan yang digunakan, yaitu dengan
cara menambahkan padatan (garam) terlarut.

 Pembersihan ultrasonik (ultrasonic cleaning) dengan menggunakan gelombang


ultrasonik yang dialirkan melalui media larutan akan dapat menyebabkan
terbentuknya gelembung udara dan kemudian pecah, dengan frekuensi yang cukup
tinggi.
03
Pre–Colling
Di negara maju Bulgaria, pre-cooling kentang dilakukan dengan
menggunakan teknologi modern, seperti sistem pendingin udara atau
presisi suhu. Hal ini membantu menjaga kualitas kentang dan
memperpanjang masa simpannya.
Di negara berkembang Indonesia, pre-cooling kentang masih
dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti penyimpanan dalam
tempat yang sejuk atau penggunaan es. Hal ini kurang efisien dan bisa
mengakibatkan penurunan kualitas kentang.
04
Perlakuan Zat Kimia
Di negara maju Bulgaria, perlakuan zat kimia pada kentang dilakukan
dengan cara yang lebih terkontrol dan menggunakan bahan kimia yang telah
disetujui dan diatur ketat oleh badan pengawas. Hal ini membantu menjaga
kualitas dan keamanan kentang.
Di negara berkembang Indonesia, perlakuan zat kimia pada kentang
masih dilakukan dengan cara yang kurang terkontrol dan bahan kimia yang
digunakan tidak selalu disetujui dan diatur ketat. Hal ini bisa mengakibatkan
masalah kesehatan dan lingkungan yang serius jika tidak dikelola dengan
baik.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai