Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PEMULIAAN TANAMAN

PENJELASAN MATERI

Disusun Oleh :
Kelompok 7B

Inayatul Kasanah 23020217120028


Jon Andri Efendi T. 23020217130036
Dea Anjani 23020217130038
Nada Hanik Andriyani 23020217130053
Nandha Jihan Shabila 23020217130061
Arif Setiawan 23020217130062

PROGRAM STUDI S1-AGROEKOTEKNOLOGI


DEPARTEMEN PERTANIAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di dalam kehidupan manusia, tanaman merupakan hal yang sangat penting


sehingga dicari berbagai cara untuk memperoleh hasil yang optimal. Diantaranya,
melalui teknik budidaya yang baik dan peningkatan kemampuan berproduksi
tanaman. Perbaikan teknik budidaya merupakan usaha menciptakan lingkungan di
sekitar tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan dapat memperoleh
hasil yang optimal. Pemuliaan tanaman dilakukan sebagai cara untuk
meningkatkan kemampuan tanaman yaitu dengan memperbaiki karakter tanaman
agar diperoleh tanaman yang lebih unggul. Varietas unggul dapat dirakit melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut yaitu persilangan antar tetua untuk menciptakan
populasi yang secara genetik beragam, silang dalam melalui selfing untuk
meningkatkan homozigonitas, seleksi dan uji daya hasil. Pada uji daya hasil masih
dilakukan seleksi terhadap galur - galur homozigot unggul yang telah dihasilkan.
Tujuannya untuk memilih satu atau beberapa galur terbaik yang dapat dilepas
sebagai varietas unggul baru. ibridisasi merupakan proses penting dalam
pemuliaan, Ras lokal Persilangan / Perkawinan Bioteknologi / rekayasa genetik
Mutasi Keragaman genetik Uji daya hasil Seleksi Keragaman somaklonal
Introduksi Varietas unggul 5 karena persilangan berfungsi sebagai sumber untuk
menimbulkan keragaman genetik pada keturunannya di samping berpotensi untuk
menghasilkan galur homozigot yang menjadi landasan pembentukan varietas baru.
Tujuan dari pemuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pemilihan
populasi dengan metode hibrida, untuk mengetahui pemilihan tetua persilangan,
untuk mengetahui teknik persilangan buatan, untuk mengetahui macam-macam
seleksi dalam pemuliaan , untuk mrngrtahui rumus indeks seleksi,dan untuk
mengetahui contoh perhitungan seleksi
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pemilihan Populasi Dengan Hibridasi

2.2. Pemilihan Tetua Persilangan

1. Salah satu tetua memiliki dan membawa karakter unggul atau karakter yang
menjadi target pemuliaan.

Salah satu tetua harus memiliki karakter unggul sesuai target pemuliaan hal
ini untuk menghasilkkan keturunan yang unggul atau memiliki sifat yang sesuai
dengan keinginan pemulia.

2. Salah satu atau kedua tetua memiliki adaptasi dan penampilan agronomis
yang baik

Pemililihan tetua yang memiliki adaptasi dan pemilihan agronimis yang


baik akan menghasilkan keturunan yang mampu hidup pada suatu lingkungan
tertentu sehingga pertumbuhannya optimal.

3. Kedua tetua sebaiknya memiliki jarak kekerabatan yang jauh sehingga dapat
menghasilkan keragaman genetik tinggi pada progeni (keturunannya).

Tetua yang memiliki kekerabatan yang jauh akan menghasilkan keturunan


yang memiliki sifat yang beragam sehingga pemulia dapat memilih sifat yang
diinginkan. Apabila jarak kekerabatan terlalu dekat dapat dimungkinkan memiliki
genetik yang sama.

2.3. ` Teknik Persilangan Buatan

1. Persiapan Alat

Persiapan dimulai dengan melakukan kastrasi dan penyerbukan silang perIu


disediakan alat-alat antara lain: pisau yang tajam, gunting, pinset dengan ujung
yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau spiritus dalam
3

botol untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk tempat benang sari, sikat
keeil untuk mengeluarkan serbuk sari dari benang sari, kuas untuk meletakkan
serbuk sari di atas kepala putik dan kaea pembesar untuk memeriksa kebersihan
kepala putik. Untuk membungkus bunga sebelum dan sesudah dilakukan
penyerbukan dapat dipakai kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang telah
diberi lubang-Iubang keeil untuk pemafasan (peredaran udara) atau isolatif, sesuai
dengan ukuran bunga. Selain itu perIu disediakan label dari kertas yang tebal dan
kedap air.
Label-label tersebut diberi nomor umt menggunakan pinsil atau bolpoint
yang tintanya tidak luntur karena air. Untuk keperluan penyerbukan silang antara
jenis-jenis tertentu sebaiknya kertas label mempunyai wama tertentu, misalnya
untuk persilangan A X B wama labelnya merah, untuk A X C wama labelnya
putih, untuk D X B wamanya hijau dan seterusnya dengan wama lain.

2. Kasatri

Kastrasi adalah kegiatanmembersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar


bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuneup-kuneup bunga yang
tidak. dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan.
Membuang mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan kastrasi. Kastrasi
umwnnya menggunakan gunting, pisau atau pinset.

3. Emaskulasi

Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelaminjantan (stamen) pada tetua


betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri.
Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan
fertil. Cara emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya. Beberapa metode
emaskulasi yang umum digunakan adalah :
a. Metode Kliping atau Pinset

Pada umumnya kuneup bunga dibuka dengan pinset atau dipotong dengan:
gunting, kemudian anter atau stamen dibuang dengan pinset. Cara ini mlidah'
dilakukan pada tanaman yang bunganya relatif besar, misalnya cabai, kedelai, .
4

tornat dan tembakau. Cara emaskulasi ini praktis, murah dan mudah dilakukan,
namun kemungkinan rusaknya putik dan pecahnya anter sangat besar, sehingga
terjadinya penyerbukan sendiri sangat besar.

b. Metode Pompa Isap (Sucking Method)

Teknik ini mudah dilakukan pada tanaman padi. Tahap awal metode ini
relative mahal (untuk pengadaan alat), tetapi kemungkinan rusaknya kepala putik
(stigma) dan pecahnya enter dan penyerbukan sendiri sangat kecil. Teknik
pengerjaanya adalah ujung bunga dibuka dengan gunting, kemudian antera diisap
keluar dengan menggunakan popmpa isap.
c. Metode Air Panas Atau Dingin dan Alkohol

Pembuangan stetmen dengan menggunakan pinset atau gunting sangat sulit


untuk tanaman yang bunganya kecil-kecil, seperti sorghum, rumput-rumputan dan
runput pakan. Cara emaskulasi untuk jenis Bungan ini adalah dengan
mencelupkan Bungan ke dalam air hangat yang mempunyai temperature
tertentu,biasanya antara 430-530C selama 1-10 menit. Cara ini tidak praktis. Hal
yang sana bisa dilakukan pada air dingin dan alcohol.
d. Mertode Kimia

Beberapa bahan kimia dapat mendorong terbentuknya mandul jantan (Male


Sterile) pada tanaman. Bahan kimia tersebut diantaranya adalah GA3;sodium
diclorasetat;ethrel;GA4/7;dan NAA. Bahan disemprotkan pa da bunga yang
sedangn cukup dengan konsentrasi tertentu.

e. Metode Jantan Mandul

Pada beberapa tanaman menyerbuk sendiri (seperti barley dan sorghum)


perlaksanaan emaskulasinya sukar. Oleh katena itu bisa memanfaatkan tanaman
mandul jantan yaitu yang enternya steril dan tidak menghasilkan polen yang
viable.kartakter mandul jantan ini bisa dikendalikan oleh gen pada inti maupun
sitoplasmik.
5

4. Isolasi

Isolasi dilakukan agart bunga yang telah diemaskulasi atau diserbuki tidak
tersebuki oleh plena sing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun berina
harus ditutupi menggunakan kantong. Kantong bisa terbuat dari kertas tahan air,
kain, plastic dan isolative. Ukuran kantong disesuaikan dengan ukuran bunga
tanaman yang bersngkutan. Kantong tersebut harus memenuhi kriteria antara lain
kuat dan tahanhujan lebat dan panas matahari, tidak mengganggu respirasi bunga
yang dibungkus dan jika kena dapat lekas mongering.

5. Pengumpulan Polen

Pengumpulan polen dari tetua jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum
kuncup-kuncup Bungan mekar. Pengumpulan serbuk sari dilakukan untuyk
memudahkan pekerjaan hibridasi. Di labroratorium, polen biasanya disimpan pasa
suhu 2-80C dan pada kelembapan udara antara 10% sampai 50%.

2.4. Macam-Macam Seleksi Dalam Pemuliaan


2.5. Rumus Indeks Seleksi
2.6. Contoh Perhitungan Seleksi
6
7

BAB III

KESIMPULAN
8

DAFTAR PUSTAKA

Syukur.M., S.Sujiprihati., R.Yunianti. 2012. Teknik pemuliaaan Tanaman.


Penebae Swadaya. Bogor

Anda mungkin juga menyukai