PENJELASAN MATERI
Disusun Oleh :
Kelompok 7B
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Salah satu tetua memiliki dan membawa karakter unggul atau karakter yang
menjadi target pemuliaan.
Salah satu tetua harus memiliki karakter unggul sesuai target pemuliaan hal
ini untuk menghasilkkan keturunan yang unggul atau memiliki sifat yang sesuai
dengan keinginan pemulia.
2. Salah satu atau kedua tetua memiliki adaptasi dan penampilan agronomis
yang baik
3. Kedua tetua sebaiknya memiliki jarak kekerabatan yang jauh sehingga dapat
menghasilkan keragaman genetik tinggi pada progeni (keturunannya).
1. Persiapan Alat
botol untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk tempat benang sari, sikat
keeil untuk mengeluarkan serbuk sari dari benang sari, kuas untuk meletakkan
serbuk sari di atas kepala putik dan kaea pembesar untuk memeriksa kebersihan
kepala putik. Untuk membungkus bunga sebelum dan sesudah dilakukan
penyerbukan dapat dipakai kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang telah
diberi lubang-Iubang keeil untuk pemafasan (peredaran udara) atau isolatif, sesuai
dengan ukuran bunga. Selain itu perIu disediakan label dari kertas yang tebal dan
kedap air.
Label-label tersebut diberi nomor umt menggunakan pinsil atau bolpoint
yang tintanya tidak luntur karena air. Untuk keperluan penyerbukan silang antara
jenis-jenis tertentu sebaiknya kertas label mempunyai wama tertentu, misalnya
untuk persilangan A X B wama labelnya merah, untuk A X C wama labelnya
putih, untuk D X B wamanya hijau dan seterusnya dengan wama lain.
2. Kasatri
3. Emaskulasi
Pada umumnya kuneup bunga dibuka dengan pinset atau dipotong dengan:
gunting, kemudian anter atau stamen dibuang dengan pinset. Cara ini mlidah'
dilakukan pada tanaman yang bunganya relatif besar, misalnya cabai, kedelai, .
4
tornat dan tembakau. Cara emaskulasi ini praktis, murah dan mudah dilakukan,
namun kemungkinan rusaknya putik dan pecahnya anter sangat besar, sehingga
terjadinya penyerbukan sendiri sangat besar.
Teknik ini mudah dilakukan pada tanaman padi. Tahap awal metode ini
relative mahal (untuk pengadaan alat), tetapi kemungkinan rusaknya kepala putik
(stigma) dan pecahnya enter dan penyerbukan sendiri sangat kecil. Teknik
pengerjaanya adalah ujung bunga dibuka dengan gunting, kemudian antera diisap
keluar dengan menggunakan popmpa isap.
c. Metode Air Panas Atau Dingin dan Alkohol
4. Isolasi
Isolasi dilakukan agart bunga yang telah diemaskulasi atau diserbuki tidak
tersebuki oleh plena sing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun berina
harus ditutupi menggunakan kantong. Kantong bisa terbuat dari kertas tahan air,
kain, plastic dan isolative. Ukuran kantong disesuaikan dengan ukuran bunga
tanaman yang bersngkutan. Kantong tersebut harus memenuhi kriteria antara lain
kuat dan tahanhujan lebat dan panas matahari, tidak mengganggu respirasi bunga
yang dibungkus dan jika kena dapat lekas mongering.
5. Pengumpulan Polen
Pengumpulan polen dari tetua jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum
kuncup-kuncup Bungan mekar. Pengumpulan serbuk sari dilakukan untuyk
memudahkan pekerjaan hibridasi. Di labroratorium, polen biasanya disimpan pasa
suhu 2-80C dan pada kelembapan udara antara 10% sampai 50%.
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA