Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
(Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching)
Dosen Pengampu mata kuliah Dr. Sri Handayani, M.M.

Oleh:
Agi Rosmaeni Sunjaya 130210302084

PROGRAM STUDI SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan

: SMA

Kelas / Semester

: XI / I

Mata Pelajaran

: Sejarah Indonesia

Materi Pokok

: Indonesia Dalam Panggung Dunia

Materi Pembelajaran

: Peran Indonesia dalam Upaya Memciptakan


Perdamaian Dunia

A;

Pertemuan ke-

:1

Alokasi Waktu

: 1 x 15

Kompetensi Inti
KI 1

:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2

:Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli

(toleransi,

gotong-royong),

santun,

percaya

diri,

dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam


jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3

:Memahami

dan

menerapkan

pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan


humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan Menganalisis berbagai teori tentang
proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam
Indonesiakejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4

: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah ke ilmuan.

B;

Indikator Pembelajaran
1; Menganalisis informasi tentang Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan

Non Blok (GNB), Pengiriman Misi Perdamaian Garuda dan ASEAN.


2; Membuat paper mengenai Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non
Blok

Materi Pembelajaran
1; KAA
2; GNB
3; Pengiriman Misi Perdamaian Garuda
4; ASEAN
Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan dan Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sub-sub
tema aktivitas pertanian adalah:
Pendekatan
: Saintifik
Strategi
: Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
Metode
: Pembelajaran Discovery
Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pembeljaran di antaranya :
1; Media

: Gambar-gambar yang berkaitan dengan tanam paksa


dan sewa tanah
2; Alat/bahan
: Komputer/laptop, LCD, Powerpoint
3; Sumber belajar
:
Restu Gunawan, dkk .2013. Sejarah Indonesia kelas XII.Jakarta:
Politeknik Negeri Media Kreatif.
Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1.
Yogyakarta: Kanisius.
Djoened Poesponegoro,Marwati dan Notosusanto Nugroho.2009.
Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
LKS;
Internet.

Penilaian Hasil Belajar


Tes Uraian (terlampir)
b; Non Tes
1; Lembar pengamatan individu selama diskusi (terlampir)
2; Lembar pengamatan kelompok selama diskusi (terlampir)
3; Lembar pengamatan kelompok selama presentasi (terlampir)
a;

Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi

Kegiatan

Kegiatan Pendidik

Alokasi

Kegiatan Peserta Didik Waktu

Pendahuluan

Salam, doa, dan memeriksa Menjawab salam dan2 menit


kehadiran peserta didik.

Mengkondisikan
didik

untuk

peserta

memimpin doa
Peserta

memempersiapkan diri

mengikuti

untuk

pembelajarn dengan baik

memulai

pelajaran
Pendidik Menjawab

Apresepsi:

Didik

pertanyaan

mengajak peserta didik untuk pendidik


memerhatikan

mengenai

Peran Indonesia dalam Upaya


Menciptakan
Dunia

Perdamaian Mendengarkan
pendidik

tujuan menyampaikan
pembelajaran pada peserta pembelajaran
Menyampaikan

tujuan

didik

Inti

Menampilkan

alat

Mengamati:
bantu/ Memperhatikan

10 menit

media yang menarik untuk

gambar yang berkaitan

menarik

dengan

perhatian

peserta

materi

yang

akan dibahas

didik

Menanyakan: Bagaimana latarMenanya:

Menjawab pertanyaan

belakang berdirinya ASEAN?

Membentuk

3-4

kelompok

pendidik
Mengasosiasi:
Bergabung

dengan

yang masing-masing terdiri

anggota kelompok

dari

yang

4-5

siswa

dari

keseluruhan siswa
A; Kelompok 1
B; Kelompok 2
C; Kelompok 3

sudah

dibentuk

oleh

pendidik
Membahas

materi

dan

menjawab

tugas

dalam

diskusi kelompok
masing-masing
Memberikan

Mengumpulkan data:
pada
Mencari data dari

waktu

peserta

didik

untuk

mancari

data/informasi

dari berbagai sumber

berbagai

sumber

mengenai

materi

yang

sedang

dibahas
Mengkomunikasikan

Memperhatikan

serta

mencermati jalannya diskusi

Meminta

peserta

didik

membuat laporan diskusi

Penutup

Persentasi di depan
kelas

Menyajikan

laporan

hasil dikusinya

Kesimpulan :
Membuat
kesimpulan3 menit
Membimbing menyimpulkan
dari pembelajaran yang
materi
tentang
Peran
telah berlangsung
Indonesia
dalam
Upaya
Menciptakan

Perdamaian

Peserta didik menjawab

Dunia
pertanyaan
Evaluasi :
Tuliskan dampak berdirinya Mendengarkan pendidik
ASEAN?
Refleksi

menyampaikan rencana
:

Pendidik

pembelajaran

memberikan refleksi berupa berikutnya


menyampaikan pengetauhuan
baru atau berharga yang dapat

diperoleh hari ini.

penyampaian
Menyampaikan

rencana

pembelajaran

untuk

pertemuan berikutnya

Mendengarkan
rencana

pembelajaran
selanjutnya
Menjawab salam dan

Menutup pelajaran dengan berdoa


berdoa dan mengucapkan
salam

..., .............................. 2016........


Mengetahui
Kepala SMP

Guru Mata Pelajaran

________________________

_________________________

NIP. ...

NIP. ...

Lampiran 1

Bangkitnya Nasionalisme Modern


Sebagai seorang terpelajar Sukarno, muncul sebagai seorang pemuda cerdas
yang memimpin pergerakan nasional baru. Ia mendirikan partai dengan nama Partai
Nasional Indonesia (4 Juli 1927). Partai itu bersifat revolusioner, sebelumnya partai itu
bernama klub studi umum. Sukarno memimpin partai itu hingga Desember 1929.
Jumlah anggotanya hingga saat itu mencapai 1000 orang.
Sukarno juga turut serta memprakarsai berdirinya Permufakatan PerhimpunanPerhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada 1927. Pada 28 Oktober 1928
organisasi ini ikut menyatakan ikrar tentang tanah air yang satu, berbangsa satu, dan
berbahasa satu, yaitu Indonesia. Pernyataan Sumpah Pemuda itu membawa dampak

luas pada masyarakat untuk menumbuhkan nasionalisme yang kuat. Di daerah-daerah


munculnya nasionalisme yang digerakkan oleh tradisi dan agama. Mereka terinspirasi
oleh oleh para pemimpin pergerakan nasional yang ada di Jakarta.

Logo PNI di dinding.


Perlawanan terhadap kekuasaan kolonial pada masa pergerakan berbasis pada
masalah perkumpulan agama. Sementara itu komunis merupakan target langsung dari
pemerintah Belanda, namun demikian Belanda tidak dapat mempertahankan kekuasaan
mereka di daerah-daerah yang berbasis komunis. Pada saat itu semangat untuk
memerangi imperialisme dan kolonialis begitu kuat dalam pengikut-pengikut PKI.
Pengikut Tan Malaka masih terus dapat mempertahankan kerangka struktur yang
biasanya dilakukan melalui kontak pribadi di desa-desa atau bekerjasama dengan
organisasi-organisasi agama lainnya.
Sementara itu Partai Nasional Indonesia (PNI) terus mendapat tekanan dari
Belanda. Sukarno sebagai pimpinan PNI karena aksi-aksi yang dengan radikal terhadap
pemerintah Belanda, akhirnya ditangkap dan diadili. Menjelang vonis pengadilan
dijatuhkan, Sukarno sempat mengucapkan pidato pembelaan untuk membakar semangat
para pejuang. Pidato pembelaan itulah yang kemudian dibukukan dengan judul:

Indonesia Menggugat. Putusan pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman kurungan


kepada Sukarno. Ia ditahan di Penjara Sukamiskin selama empat tahun terhitung
Desember 1930. Selama Sukarno menjalani masa penahanannya PNI pecah menjadi
dua, Partai Indonesia (Pertindo) dan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru.
Sukarno masuk dalam Partai Indonesia dan PNI Baru dipimpin oleh Mohammad Hatta
dan Sjahrir.

Foto

Sukarno dan kawan-kawan di depan gedung pengadilan kolonial.


Sungguh sebuah pengorbanan yang dilakukan Sukarno. Kalau ia mau bekerja
untuk Belanda tentu akan menjadi orang yang kaya raya brsama keluarganya. Tetapi ia
tidak memilih itu. Ia memilih berjuang bersama rakyat, sekalipun harus miskin, harus
dipenjara di Sukamiskin.
Partai Indonesia pimpinan Sukarno lebih menekankan pada mobilisasi massa,
sedangkan Hatta dan Sjahrir lebih menekankan pada organisasi kader yang akan
menentang tekanan pemerintah kolonial Belanda dengan keras dan lebih menanamkan
pemahaman ide nasionalisme. Namun demikian kedua strategi politik itu belum
mencapai hasil yang maksimal. Akhirnya ketiga tokoh itu ditangkap dan diasingkan

oleh Belanda dan ditahan serta diasingkan pada 1933. Kedua organisasi yang didirikan
oleh ketiga tokoh itupun dibubarkan oleh pemerintah kolonial.
Sukarno dengan ide-ide nasionalisme itu memang terus diawasi. Selepas dari
Penjara Sukamiskin kemudian diasingkan ke Ende, Flores , Nusa Tenggara Timur. Ia
ditempatkan di sebuah rumah (konon rumah ini milik Haji Abdullah). Bersama
keluarganya, Sukarno selama empat tahun (1934-1938) diisolasi dijauhkan dari
dinamika perjuangan kebangsaan. Tetapi ide dan semangat nasionalismenya tidak
pernah padam. Dikisahkan di pengasingan itu Sukarno sering merenung di bawah
pohon sukun yang ada di dekat rumah itu. Kebetulan pohon sukun itu bercabang lima.
Ia merenungkan nilai-nilai luhur yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak
zaman Praaksara. Nilai-nilai itulah yang kemudian dirumuskan menjadi nilai-nilai
dalam Pancasila. Menurut Cindy Adam, Sukarno memberi nama Pancasila itu karena
terinspirasi dengan pohon sukun yang bercabang lima dan daun sukun yang memiliki
lima sirip kanan, kiri dan tengah.
Sukarno ternyata tidak hanya diisolasi, sebagai tahanan pemerintah, Sukarno
justru masih harus berjuang untuk menghidupi anggota keluarganya. Inilah perjuangan
dan pengorbanan yang harus dilakukan Sukarno di pengasingan.
Merenungkan kisah Sukarno itu sangat menarik. Tidak hanya diisolasi, Sukarno
harus juga berjuang untuk menghidupi keluarganya selama empat tahun di pengasingan.
Ia berjualan pakaian. Makan dengan sayur seadanya. Kadang-kadang dengan ikan asin.
Bahkan saat ibu mertuanya meninggal di pengasingan itu, Sukarno harus
menguburkannya sendiri. Karena Sukarno selalu mendapat pengawasan ketat dari
serdadu Belanda, sehingga Sukarno sulit berinteraksi dengan orang lain. Cukup tragis
memang. Nah, bagaimana perasaan kamu dengan nasih Sukarno pejuang kita itu.
Bagaimana pula penialian kamu dengan tindakan Belanda tersebut!
Sementara Sukarno dan beberapa tokoh lain ditahan, organisasi pergearkan
untuk menentang Belanda terus berjalan. Kelompok yang beraliran Marxis mendirikan
Gerakan Rakjat Indonesia (Gerindo) di bawah kepemimpinan Amir Sjarifuddin dan

A.K. Gani. Partai ini cenderung menampakkan faham fasisme internasional. Di


Sumatera Timur, PNI, PKI, Permi, dan Partindo pemimpinnya berasal dari organisasiorganisasi radikal dari tahun-tahun sebelumnya. Gerindo sebagai partai yang berpaham
marxis lebih menunjukkan sikap anti kolonialisme, anti-Eropa dan antikapitalisme.
Desakan-desakan untuk kemerdekaan nasional sangat kuat dan radikal. Organisasi itu
juga tidak sepaham dengan sistem feodalisme, nasionalisasi perusahaan-perusahaan
kapital dan restorasi hak-hak tanah pribumi.
Sementara itu Gabungan Politik Indonesia (GAPI) didirikan pada tahun 1939.
Tokoh pendiri GAPI adalah Muhammad Husni Thamrin. Dalam gabungan itu, Gerindo
berada dalam satu arah dengan Parindra yang dipimpin oleh Thamrin dan sebelumnya
oleh Sutomo. Parindra adalah partai politik Indonesia yang paling berpengaruh di
Hindia, karena keberhasilannya dalam pemilihan di volksraad. Thamrin kemudian
memimpin front Indonesia bersatu di dalam Volksraad yang disebut Fraksi Nasional.

LAMPIRAN 2
Tes Diskusi

Buatlah kelompok kurang lebih 4-5 anak, kemudian diskusikanlah soal menurut urutan
kelompok

masing-masing,

setelah

mendapatkan

jawaban

dari

diskusi

lalu

dipresentasikan

Soal
1; Diskusikanlah dengan kelompok anda mengenai latar belakang bangkitnya

nasionalisme modern di Indonesia?


2; Diskusikanlah dengan kelompok anda mengenai dampak-dampak positif
bangkitnya nasionalisme?
3; Diskusikanlah dengan kelompok anda mengenai pesan moral atau nilai-nilai yang
dapat diambil setelah mempelajari bangkitnya nasionalisme?

LAMPIRAN 3
Lembar Observasi untuk Penilaian Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran
Nama
:
Guru Pembina
:
Mata Pelajaran

Kelas

No Aspek yang dinilai

Skor Penilaian
1

Kedisiplinan

Partisipasi aktif

Perhatian

Sikap kritis

Pemahaman terhadap tugas

Tanggungjawab terhadap tugas

Kemampuan berpendapat

Kemampuan

Skor Total KET


5

memecahkan

masalah
Jumlah
Rata-rata
Skor yang dicapai siswa :
Nilai akhir :.....................................x100 =
Skor total
Keterangan :
1= sangat kurang
2= kurang
3=cukup
4=baik
5=sangat baik
Rubrik Penilaian Diri

Skor rata-rata : Mean = x/X

Partisipasi dalam Diskusi Kelompok


Nama

Kelas

Isilah pernyataan berikut dengan jujur, untuk no 1-6 Tulislah huruf A, B, C, dan D di
dalam kolom skor yang disediakan.
No

Pertanyaan

1.

Selama diskusi saya mengusulkan ide

2.

Selama diskusi saya memperhatikan

3.

Selama diskusi saya mengajukan pertanyaan

4.

Selama diskusi saya disiplin

5.

Selama diskusi saya mengemukakan pendapat

6.

Selama diskusi saya berpartisipasi aktif

Kriteria :
A = Selalu
B = Sering
C = Kadang-kadang
D = Tidak pernah

Lembar Observasi untuk Penilaian Kelompok Selama Diskusi


Kelompok

Mata Pelajaran

Kelas

Skor

No

Aspek yang dinilai

Skor Penilaian
1

Cara penyajian

Cara mengemukakan pendapat

Cara menanggapi/merespon

Cara memutuskan

Cara menyimpulkan

Sikap kritis

Cara

melibatkan

Skor Total
5

partisipasi

aktif
8

Kemampuan menganalisis
Jumlah
Rata-rata
Skor yang dicapai siswa :
Nilai akhir :.....................................x100 =
Skor total

Keterangan :
1= sangat kurang

2= kurang

3=cukup

4=baik

5=sangat baik

Skor rata-rata : Mean = x/X

KET

Anda mungkin juga menyukai