jangka panjang sebagai sasaran utama. Tujuan jangka panjang diperlukan di tingkat
korporasi, divisi, dan fungsional sebuah organisasi.
dalam
evaluasi,
menetapkan
prioritas,
mengurangi
ketidakpastian,
meminimakan konflik, merangsang kerja, dan membantu baik dalam alokasi sumber
daya maupun rancangan pekerjaan.
Tujuan yang dinyatakan secara jelas dan dikomunikasikan dengan baik sangat
penting bagi keberhasilan karena banyak alasan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kemari tanpa arah yang jelas. Sulit membayangkan bahwa sebuah organisasi atau
individu berhasil tanpa tujuan yang pasti. Keberhasilan jarang dicapai semata-mata
karena kebetulan, melainkan hasil kerja keras yang diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu
2.3
strategis:
1. Tujuan keuangan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan
pendapatan, pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih
besar, laba per saham yang lebih tinggi, harga saham yang meningkat,
pengembalian atas investasi (ROI) yang lebih besar, laba persaham yang lebih
tinggi, harga saham yang meningkat, arus kas yang membaik, dan seterusnya.
2. Tujuan strategis mencakup hal-hal seperti pasar yang lebih besar, waktu pengiriman
yang lebih cepat dibandingkan pesaing, biaya yang dibandingkan pesaing,
memperoleh sertifikasi ISO 14001, menjadi pemimpin teknologi, secara konsisten
menghasilkan produk yang baru atau lebih baik mendahului pesaing.
2.4
bahwa pendidikan itu mahal, maka terimalah kebodohan. Gagasan di balik kata-kata
tersebut berlaku juga untuk penetapan tujuan.
Para penyusun strategi harus menghindari cara-cara alternatif berikut supaya tidak
memimpin tanpa tujuan:
1.
2.
2.5
Balanced Scorecard
Perusahaan memerlukan suatu cara untuk mengetahui kondisi perusahaan di
bidang finansial dan non-finansial. Salah satu metode yang digunakan untuk
mengetahui kondisi tersebut adalah menggunakan Balanced Scorecard. Balanced
Scorecard adalah suatu teknik kontrol dan evaluasi strategi.
Dinamakan Balanced Scorecard karena keyakinan mengenai kebutuhan
perusahaan untuk menyeimbangkan ukuran ukuran finansial yang seringkali secara
eksklusif digunakan dalam evaluasi dan pengendalian strategi dengan berbagai ukuran
nonfinansial seperti kualitas produk dan layanan konsumen.
Sebuah Balanced Scorecard yang efektif mencakup gabungan antara tujuan
strategis dan tujuan keuangan yang dipilih secara cermat dan disesuaikan dengan bisnis
yang dijalankan perusahaan.
2.6
Jenis-jenis Strategi
Strategi-strategi alternatif yang dapat dijalankan sebuah perusahaan dapat
Strategi
berkontribusi
dalam
menentukan
Strategi
Intensif
Strategi
Pengembangan
berkontribusi
produk
dengan
dalam
menentukan
berpedoman
pada
Strategi
kapan
Intensif
sebaiknya
Strategi diversifikasi
Diversifikasi terkait (Related Diversification)
Menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan. Bisnis disebut
terkait ketika value chain bisnis bernilai kompetitif dan cocok pada strategi
lintas bisnis.
Perencana Strategi berkontribusi dalam menentukan Strategi Diversifikasi
Konsentris/terkait dengan berpedoman pada kapan sebaiknya menerapkannya
secara efektif, yaitu : Ketika bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau
pertumbuhannya lambat. Ketika menambah produk baru, namun masih terkait,
akan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini secara signifilean. Ketika
produk baru, namun masih terkait, dapat ditawarkan dengan harga yang sangat
hersaing. Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi
penjualan musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan tersebut saat ini.
Ketika produk-produk saat ini dalam tahap daur hidup produk yang menurun.
Ketika mempunyai tim. manajemen yang kuat.
yang
Penciutan (retrenchment)
Divestasi (divestiture)
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi. Divestasi sering
digunakan untuk meningkatkan modal untuk akuisisi strategis dan investasi.
Contoh : PT. HM Sampoerna mengembangkan bisnisnya di perbankan,
property, transportasi dalam rangka kembali ke inti usahanya (rokok).
Perencana Strategi berkontribusi dalam menentukan Strategi Defensif
Divestasi dengan berpedoman pada kapan sebaiknya menerapkannya secara
efektif, yaitu : Ketika suatu telah menjalankan strategi rasionalisasi biaya
namun tidak berhasil mencapai target perbaikan yang ditetapkan. Ketika suatu
divisi membutuhkan sumber daya yang lebih banyak agar bisa bersaing, namun
di luar kemampuan untuk menyediakan sumber daya tersebut. Ketika suatu
divisi menjadi penyebab buruknya kinerja secara keseluruhan. Ketika suatu
divisi tidak cocok dengan bagian lainnya dalam ; hal ini dapat disebabkan oleh
perbedaan pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai-nilai, atau kebutuhan
yang radikal dengan bagian lainnya dalam .Ketika sejumlah besar dana tunai
dibutuhkan dengan cepat dan tidak dapat diperoleh secara wajar dari sumbersumber lainnya. Ketika undang-undang anti-monopoli (antitrust) mengancam
suatu .
Likuidasi
Yaitu menjual seluruh asset perusahaan secara terpisah-pisah untuk kekayaan
berwujudnya. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa
menjadi Strategi yang sulit secara emosional. Namun, mungkin lebih baik
untuk berhenti beroperasi daripada terus kehilangan uang dalam jumlah besar.
Contoh : Likuidasinya bank-bank di Indonesia, dengan alasan menghindari
kerugian besar.
Perencana Strategi berkontribusi dalam menentukan Strategi Defensif
Likuidasi dengan berpedoman pada kapan sebaiknya menerapkannya secara
efektif, yaitu : Tiga hal yang bisa dijadikan pedoman bila ingin menerapkan
strategi likuidasi secara efektif, yaitu: Ketika suatu telah menjalankan strategi
rasionalisasi biaya dan divestasi, namun tidak satu pun yang berhasil. Ketika
satu-satunya alternatif untuk hanya kepailitan; likuidasi merupakan cara yang
teratur dan terenchna untuk memperoleh uang tunai sebanyak mungkin dengan
menjual aset-aset . Sebuah dapat secara sah menyatakan kepailitan dahulu,
kemudian melikuidasi berbagai divisi untuk mengumpulkan modal yang
diperlukan. Ketika para pemegang saham dari suatu dapat meminimalkan
kerugian mereka dengan menjual aset-aset
Strategi lainnya dalam praktek nyata yang juga bisa kita lihat di Indonesia adalah:
2.7
Manejer tingkat menengah dan manejer tingkat bawah-pun harus sejauh mungkin
dilibatkan dalam proses perencanaan strategis. Berikut ini perbedaan tingkatan strategi
dan orang yang paling bertanggung jawab baik pada perusahaan besar maupun
perusahaan kecil;
Perusahaan Besar
Perusahaan Kecil
biasanya terdapat empat tingkatan strategi: biasanya terdapat tiga tingkatan strategi:
1.
Perusahaan direktur eksekutif
1. Perusahaan pemilik (direktur
(CEO)
utama)
2.
Divisional presiden divisi/wakil
2. Fungsional manager keuangan,
direktur eksekutif
pemasaran, litbang, produksi, SDM
3.
Fungsional manager keuangan,
dll
pemasaran, litbang, produksi, SDM
3. Operasional manager pabrik,
dll
penjualan, produksi dan departemen.
4.
Operasional manager pabrik,
penjualan, produksi dan departemen.
2.8
Ukuran
Strategi Generik
Besar
Kepemimpinan
biasa
Tipe 1
10
Diferensiasi
Fokus
Tipe 3
pasar
Tipe 2
kecil
Tipe 3
Tipe 4
Tipe 5
Strategi-strategi ini dapat diterapkan pada tingkat unit bisnis, karena mereka
tidak bergantung pada perusahaan utama. Oleh karena itu, setiap perusahaan dapat
mengadopsi salah satu strategi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar,
meskipun pemain lain di industri mengejar dengan menggunakan strategi yang berbeda
sama sekali.
Tiga strategi generik disajikan di bawah ini:
1. Strategi kepemimpinan biaya - type 1 atau type 2 (Cost Leadership Strategy)
Type 1, adalah strategi biaya rendah (low cost), yang menawarkan produk atau
jasa kepada konsumen pada harga terrendah yang tersedia dipasar.
Type 2, adalah strategi nilai terbaik (best value) yang menawarkan produk atau
jasa pada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi kepemimpinan biaya type 1 atau type 2 akan sangat efektif dalam
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Ketika persaingan harga antar penjual pesaing sangat ketat
2. Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia
dari semua penjual
3. Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang
memiliki nilai bagi pembeli
4. Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang
sama
5. Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah
membeli dari satu penjual ke penjual yang lain
6.
Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan
untuk meminta penurunan harga
atau
diferrensiasi
adalah
sebuah
strategi
yang
bertujuan
11
karakteristik yang sangat dihargai oleh pasar dan diarahkan kepada konsumen
yang relatif peka terhadap harga. Strategi diferensiasi memiliki keunikan dan
berpotensi dihargai dengan harga yang lebih tinggi.
Strategi diferensiasi type 3 akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi sebagai
berikut:
1. Ketika ada banyak cara untuk mendiferensiasi produk atau jasa dan banyak
pembeli memandang perbedaan ini sebagai sesuatu yang bernilai
2. Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam
3. Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti pendekatan
diferensiasi serupa
4. Ketika perubahan tekhnologi berlangsung cepat dan kompetisi terjadi di
seputar fitur-fitur produk yang berubah dengan cepat
3. Focus Strategy type 4 dan type 5
Strategi generik Porter memfokuskan perhatiannya pada segmen kecil dalam
industri. Perusahaan mengikuti strategi ini akan menyesuaikan strategi mereka
untuk melayani segmen ini, dan berpotensi dapat mengecualikan kompetitor lain
untuk menjual produk di segmen tersebut.
Fokus Strategi memiliki dua varian:
1. Fokus biaya rendah - Type 4 (Low cost focus)
Perusahaan mengikuti strategi ini berusaha menawarkan produk atau jasa
pada sekelompok kecil (kelompok ceruk) konsumen pada harga
terrendah yang tersedia dipasar. Contoh: daeler mobil bekas, pizza hut,
restaurant hot dog
2. Fokus Nilai Terbaik Type 5 (best value focus)
Perusahaan mengikuti strategi ini berusaha menawarkan produk atau jasa
kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia
dipasar. Contoh: butik-butik ritel.
Strategi fokus type 4 atau type 5 bisa sangat menarik dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut:
1. Ketika ceruk pasar target besar, menguntungkan, dan sedang bertumbuh
2. Ketika pemimpin pasar tidak melihat ceruk tersebut penting bagi
keberhasilan mereka
12
Tindakan
Memeperkenalkan
Strategi
produk
yang
Berreaksi
terhadap
memberikan
perubahan
sesuai kebutuhan
Merespon
perubahan
yang
tak
Mempertahankan
melindungi
prefrensi pembeli
perusahaan
13
dan
respon
dan
posisi
Menyesuaikan
diri
dengan
Mengantisi
kebijakan-kebijakan pemerintah
Mengantisipasi perubahan
pasi
perubahan
Membuat perencanaan di
pasar
perubahan
diharapkan
harapan pembeli
yang
tidak
Menambah
Memonitor
secara
dekat
mengadaptasi
perkembangan
teknologi
untuk
daya
atau
sumber
kapabilitas
kompetitif
Memperkuat distribusi
Bersikap ofensif
2. Ofensif
Memimpin
Memimpin perubahan
perubahan
lebih baik
Memperkenalkan
Memengaruhi
permainan
sepenuhnya baru
langkah
produk-produk
Memaksa
aturan
pesaing
menjadi pengikut.
industri
2.10
kesepakatan
lintas
distribusi,
kesepakatan
lintas
14
sarana untuk mencapai strategi, tentu saja cara ini tidak selalu berhasil. Kabar
baiknya adalah bahwa resiko usaha patungan dan kemitraan tidak sebesar merger
bagi perusahaan, tetapi kabar buruknya adalah bahwa banyak aliansi yang gagal.
2. Merger/Akuisisi
Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama
bersatu untuk membangun satu unit usaha. Akuisisi terjadi ketika sebuah
organisasi yang besar membeli atau mengakuisisi suatu perusahaan yang lebih
kecil atau sebaliknya. Ketika merger atau akuisisi tidak diinginkan oleh kedua
belah
pihak,
maka
dapat
disebut
pengambilalihan
(take
over)
atau
15
16
BPO adalah sarana untuk mencapai strategi yang serupa dengan kemitraan dan
usaha patungan.
2.11
Banyak organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah memiliki kinerja yang lebih
baik dibandingkan perusahaan dan koorporasi swasta dalam hal inovasi, motivasi,
produktivitas, dan manajemen startegis. Dibandingkan dengan perusahaan berorientasi
laba, organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah mungkin sepenuhnya bergantung
pada pendanaan dari luar.terutama untuk organisasi semacam ini,manajemen startegis
menyediakan sarana yang tepat untuk mengembangkan serta menjustifikasi permintaan
bantuan financial yang dibutuhkan.
1.
Lembaga pendidikan
2.
Organisasi kesehatan
3.
2.12
17
menentukan bagaiman keputusan strategi diambil, adalah penting untuk memahami dua
komponen utama dari pilihan strategi mana pun; yaitu, tujuan jangka panjang dan
strategi utama.
Tujuann jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai
oleh perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. Strategi utama
didefinisikan sebagai pendekatan komprehensif yang mengarahkan tindakan-tindakan
utama yang dirancang untuk mencapai tujuan jangka panjang. Enambelas pilihan
strategi utama yang dibahas : intergrasi kedepan, intergrasi kebelakang, integrasi
horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi
terkait, diversifikasi tak terkait, penciutan, divestasi dan likuidasi serta lima Strategi
Generik Michael Porter. Disamping itu perlu diperhatikan juga tingkatan strategi,
Strategi untuk Bersaing di Pasar yang Bergolak dan Memiliki Laju Cepat, Sarana-sarana
Untuk Mencapai Strategi, Manajemen Strategis di Organisasi Nirlaba dan Organisasi
Pemerintah serta Manajemen Strategis di Perusahaan Perusahaan Kecil.
sumber:
David, F. R. 2009. Stategic Management. 12TH ed. Prentice Hall : New Jersey
18