Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FOTOKATALIS

Efek dari tegangan dan penambahan air pada aktivitas fotokatalisis TiO2 Nanotube
dengan menggunakan metode Anoda

Diajukan oleh:
Della Tri Winarni
Shalina

3335120476
3335122166

JURUSAN TEKNIK KIMIA - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON-BANTEN
2016

Efek dari tegangan dan penambahan air pada aktivitas fotokatalisis TiO2 Nanotube
dengan menggunakan metode Anoda
Abstrak
Dalam penelitian ini, titanium oksida nanotube (TNT) dibuat menggunakan metode anoda.
Efek dari tegangan dan penambahan air dalam larutan elektrolit 0.5% berat. HF dan 0.3% berat
NH4F yang dilakukan. Aktivitas dari fotokatalis dari lapisan TNT digunakan untuk mendegradasi
metilen biru dibawah sinar UV. Hasil yang terbaik dari proses anoda diperoleh dari tegangan 20
V dan 2 % volume air dalam larutan elektrolit.
1. Pendahuluan
Titania (TiO2) diketahui sebagai semi konduktor untuk aktivitas fotokatalisis dan mempunyai
area potensi yang baik, termasuk dalam pemurnian lingkungan, sensor gas, photovoltaics,
imobilisasi dari biomolekul, dan generasi gas hidrogen. Sampai sekarang TNT dibuat dengan
banyak variasi. Diantara banyak metode, terdapat elektrokimia langsung anoda dari titanium (Ti)
menunjukan metode yang paling ideal untuk pengembangan dari TNT karena prosesnya sangat
mudah dan bentuknya bisa dengan mudah dikontrol dengan kondisi anoda. Variasi variabel
anoda seperti konsentrasi elektrolit, ph dan tegangan telah dipelajari untuk pembentukan susunan
nanotube TiO2 dari beberapa penelitian. Hasil dari susunan TNT yang seragam dengan variasi
ukuran poros dan panjang. Mengurangi bahaya dari substansi kimia dalam air. Beberapa study
menyatakan dalam proses mineralisasi yang komplit untuk mengoksidasi CO 2 dan OH-, variasi
dari klorin aromatis terjadi dengan foto oksidasi heterogen dalam TiO 2 berlebih.Untuk
mekanisme degradasi dari fotokatalisis TiO2, beberapa penelitian menyatakan bahwa OHterbentuk dalam TiO2 selama reaksi fotokimia. Dalam penelitian ini menentukan pengaruh dari
tegangan dan penambahan air pada aktivitas fotokatalisis dari TNT dengan metode anoda.
2. Percobaan
Dalam percobaan ini Lembaran Ti (ketebalan 250 mikro meter dengan kemurnian 99,7%)
Digunakan sebagai substrat untuk membuat TNT. Sebelum proses anoda, lembaran Ti
dihilangkan kandungan minyak dengan proses ultrasonic dengan penambahan aseton dan etanol.
Dibilas dengan air demin dan dikeringkan diudara. Proses anoda dilakukan dengan susunan 2
elektroda dengan lembaran titanium sebagai penggerak elektroda dan lembaran platinum
berlawanan dengan elektroda dibawah tegangan yang konstan. Etilen glikol elektrolit dengan
penambahan NH4F (0.3% berat) dan HF (0.5% berat) yang digunakan. Penelitian efek ini
dilakukan dengan penambahan air 2% volume dan juga dengan memvariasikan tegangan 20 dan
30 volt. Setelah 240 menit proses anoda pada temperatur 45 C. Pada proses anoda susunan TNT
dibersihkan oleh proses ultrasonic dengan air demin dan dikeringkan dengan udara. Setelah
sampel proses anoda menguat pada suhu 450 C untuk 3 jam dalam udara pada laju pemanasan

sebesar 4C min-1. Sampel yang menguat digunakan untuk aktivitas fotokatalitik penguraian
larutan metilen biru (MB) dengan konsentrasi 1x10 -5 M dibawah penyinaran lampu UV five 10W dengan panjang gelombang 365 nm. Konsentrasi dari metilen biru ditentukan dengan
spektrofotometer UV-VIS dan struktur karakteristik dengan SEM.
3. Hasil dan pembahasan
Gambar 1 menunjukkan perbandingan densitas dengan waktu selama proses anoda. Untuk
etilen glikol elektrolit dengan 0,3 % berat NH4F, 0,5% berat HF pada suhu 45 C untuk 240
menit. Dari gambar ini, menunjukan semua grafik yang sama dengan waktu. Pada tahap awal
dari proses anoda. Sebuah lapisan tipis oksida terbentuk pada permukaan lembaran Ti. Gambar 1
menunjukkan pengaruh densitas terhadap waktu selama proses anoda. Untuk etilen glikol
elektrolit dengan NH4F 0.3% berat, NH4F 0.5% berat HF pada 45C untuk 240 menit. Dari
gambar ini jelas terlihat bahwa semua grafik menunjukan pengaruh yang sama terhadap waktu.
Pada tahap awal proses anoda lapisan tipis oksida terbentuk pada permukaan Lembaran Ti.
Akibatnya lubang halus atau pori-pori yang terbentuk dipermukaan. Dibawah besarnya tekanan
yang cukup diberikan. Bidang pembantu proses oksidasi terjadi di permukaan TiO2/Ti. Dimana
ion oksigen (O2-) berpindah dari larutan menuju ke lapisan oksida. Pada waktu yang sama ion Ti
(Ti4+) berpindah dari Ti ke oksida atau permukaan larutan dan terlarut dalam larutan. Yang
mengarah pada peningkatan secara terus menerus dalam struktur berpori dengan demikian
pembentukan nano tube menunjukan orientasi secara vertikal ke dalam substrat. Gambar 2
menunjukan gambar Sem dari TNT yang dihasilkan dari proses anoda pada temperatur 45C, 30
volt pada 240 menit pada 0.3 % berat NH 4F dan 0.5% berat HF. Panjang dari Nano tube berkisar
antara 600-700 nm. Dengan diameter dalam berkisar antara 28 nm dan diameter luar 71 nm.

Gambar 1. Kurva waktu terhadap arus densitas untuk etilen glikol elektrolit
yang mengandung NH4F dan HF pada suhu 45C selama 240
menit. Penambahan air demin (a) 2% volume dan (b) 0%
volume; tegangan berbeda (1) 20 dan (2) 30 V.

Gambar 2. Gambar SEM dari sampel anoda dalam etilen glikol dengan elektrolit
NH4F dan HF pada suhu 45C, 30 V selama 240 menit. A: tampak
atas B: tampak sisi.

Gambar 3. Pola anoda XRD susunan TNT dan nanotube TiO2 pada suhu 450C
selama 4 jam udara ambien. T: Ti dan A: anatase
Struktur kristal dari sampel diidentifikasi dengan XRD pada gambar 3. Dalam kasus ini TNT
sebagai anoda yang memiliki struktur berbentuk bubuk dan tidak terdapat fase kristal. Hanya
puncak yang terkait dengan substrat Ti yang diamati. Setelah itu puncak menguat pada
temperatur 450 C selama 4 jam di udara. Pengukuran XRD menunjukkan bahwa nanotube
terkuat dimiliki oleh struktur anatase, dan beberapa puncak substrat Ti yang diamati.
3.1 Efek penambahan air dalam elektrolit pada aktivitas fotokatalis dari TiO2 nanotube.
Aktivitas fotokatalis TNT dinilai dari penguraian warna fotokatalisis dengan larutan MB
dibawah sinar UV selama 4 jam. Gambar 4 menunjukkan konsentrasi yang relatif dari larutan
MB dibawah aktivitas fotokatalisis TNT yang dibuat dengan proses anoda pada suhu 45C, 30 V
selama 240 menit dan diikuti dengan penguatan. Penguraian warna tertinggi dengan fotokatalisis

dari larutan MB yang mengandung TNT ketika ditambah 2% volum dari air demin dalam
elektrolit.

Gambar 4. Efek penambahan air elektrolit pada proses anoda untuk degradasi
fotokatalitik larutan encer metilen biru dibawah sinar irradiasi UV
(C0= 9.94x10-5 M): (a) 0 % volume dan (b) 2 % volume air demin
3.2 Pengaruh dari tegangan anoda terhadap aktivitas fotokatalisis TiO2 nanotube
Pengaruh dari tegangan anoda juga dipelajari. Gambar 5 menunjukan bahwa konsentrasi
relatif dari larutan MB dibawah aktivitas fotokatalisis dari TNT yang dibuat dengan proses anoda
di elektrolit yang ditambahkan 2% volume air demin yang diikuti dengan penguatan. Aktivitas
fotokatalisis antara 2 tegangan (20 v dan 30 v) sedikit berbeda. Walaupun begitu untuk 20 v
proses tegangan anoda dipilih menjadi kondisi terbaik dari aktivitas fotokatalisis karena aktivitas
fotokatalisis pada 20 v melebih dari 20 v pada tegangan anoda.

Gambar 5. Efek tegangan anoda pada degradasi fotokatalitik larutan encer


metilen biru dibawah sinar irradiasi UV (C0=9.94X10 -5M): (a) 30V
dan (b) 20V

4. Kesimpulan
TNT berhasil dibuat dari proses anoda dalam etilen glikol elektrolit dengan penambahan
NH4F 0.3% berat dan HF 0.5% berat. Hasil menunjukkan penggunaan tegangan lebih rendah 20
V lebih baik untuk kondisi anoda dan aktivitas fokotalisis daripada 30 v. Ketika penambahan 2 %
volume dari air dalah larutan elektrolit, aktivitas fotokatalisis dari TNT sedikit lebih baik
daripada TNT bukan air yang bersifat elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai