Tugas Ke 5
Tugas Ke 5
i. Menciptakan tanaman baru yang toleran terhadap stress garam. Saat ini,
lahan-lahan di pinggir pantai yang semula tidak dapat ditanami, sudah dapat
diusahakan kembali dengan menggunakan varietas-varietas baru hasil kultur
jaringan yang tahan garam.
j. Melestarikan tumbuh-tumbuhan yang hampir punah.
k. Mendapatkan metabolit sekunder yang terdapat pada sel tumbuhan secara
tepat, yang digunakan untuk pembuatan obat-obatan.
l. Memberikan masukan atua informasi yang sangat bermanfaat dalam bidang
fisiologi tumbuhan.
m. Meningkatkan perekonomian sehingga berpengaruh terhadap devisa
negara. Misalnya kultur jaringan anggrekdapat menghasilkan tumbuhan
anggrek yang bernilai ekonomis tinggi dalam jumlah yang banyak.
Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan
Kelebihan teknik kultur jaringan adalah dapat memperbanyak tanaman tertentu
yang sangat sulit dan lambat diperbanyak secara konvensional, dalam waktu
singkat dapat menghasilkan jumlah bibit yang lebih besar, perbanyakannya
tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa
mengenal musim, bibit yang dihasilkan lebih sehat dan dapat memanipulasi
genetik dan biaya pengangkutan bibit lebih murah.
Sedangkan kelemahannya adalah dibutuhkannya biaya yang relatif lebih besar
untuk pengadaan laboratorium, dibutuhkan keahlian khusus untuk
mengerjakannya dan tanaman yang dihasilkan berukuran kecil dengan kondisi
aseptik, terbiasa dilingkungan hidup dengan kelembaban tinggi dan relatif stabil
sehingga perlu perlakuaan khusus setelah aklimatisasi dan perlu penyesuaian
lagi untuk kelingkungan eksternal.
Totipotensi
dan berkembang menjadi tanaman secara utuh jika distimulasi dengar benar
dan sesuai. Implikasi dari totipotensi adalah bahwa semua informasi tentang
pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme terdapat di dalam sel.
Walaupun secara teoritis seluruh sel bersifat totipotensi, tetapi yang
mengekspresikan keberhasilan terbaik adalah sel yang meristematik.
2.
3.
Kompetensi
menggunakan organ, seperti: ujung akar, pucuk aksilar, tangkai daun, helaian
daun, bunga, buah muda, inflorescentia, buku batang, akar dll.
3. Kultur kalus
(sekumpulan
biasanya
berupa
jaringan
parenkim
sebagai
bahan
eksplannya.
4. Kultur suspensi sel
media cair dengan pengocokan yang terus menerus menggunakan shaker dan
menggunakan sel atau agregat sel sebagai bahan eksplannya, biasanya eksplan
yang digunakan berupa kalus atau jaringan meristem.
5. Kultur protoplasma. Eksplan yang digunakan adalah sel yang telah dilepas
bagian dinding selnya menggunakan bantuan enzim. Protoplas diletakkan pada
media padat dibiarkan agar membelah diri dan membentuk dinding selnya
kembali. Kultur protoplas biasanya untuk keperluan hibridisasi somatik atau
fusi sel soma (fusi 2 protoplas baik intraspesifik maupun interspesifik).
6. Kultur haploid adalah kultur yang berasal dari bagian reproduktif tanaman,
yakni: kepala sari/ anther (kultur anther/kultur mikrospora), serbuk sari/
pollen (kutur pollen), ovule (kultur ovule), sehingga dapat dihasilkan tanaman
haploid.