Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
1. Definisi
Dalam setiap ilmu pengetahuan, pengukuran menhasilkan
deskripsi kuantitatif dari suatu proses dan produk yang membuat
kita memahami tingkah laku dan hasil. Dan akan semakin
berkembang jika kita memilih teknik dan utilitas yang lebih baik
untuk mengendalikan dan memaksimalkan kinerja suatu proses,
produk dan resources (sumber) yang ada.
Menurut Krants et al (1971) pengukuran adalah memetakan
objek empirik ke objek angka-angka dengan perubahan yang sama.
Dengan demikian pengukuran dapat diartikan sebagai perubahan
yang setara antara area empirik dan barisan angka tertentu. Ahli
lain juga mendefinisikan pengukuran menurut bidangnya, seperti
menurut Ellis (1966), beliau mengatakan bahwa pengukuran adalah
penyebutan dengan pasti secara numerik atau angka terhadap
susuatu, termasuk untuk seriap urutan yang sudah pasti dan aturan
non degenerate. Sejalan dengan pemikiran tersebut Fenton (1994)
mengatakan bahwa pengukuran adalah pendefinisian suatu proses
dengan angka atau simbol-simbol yang menjelaskan dengan pasti
atribut suatu entiti di dunia nyata sesuai dengan aturan tertentu
yang didefinisikan sebelumnya. Secara lebih terperinci dan jelas Bill
(1980) mendefinisikan proses pengukuran sebagai proses yang
memetakkan properti atau hibingan empiris ke model formal.
Pengukuran dimungkinkan dengan adanya isomorphism antara: a.
Hubungan epiris diantara properti suatu objek dan kejadian yang
ada padanya. b. Properti dari model formal yang terdiri dari angka
dan prubahan operator. Dengan demikian pengukuran dapat
diartikan sebagai suatu proses pengambilan data kuantitatif dengan
didasarkan pada peraturan yang telah disepakati dan disesuailan
tersebut.
Periksa apakah posisi positif dan negatif baterai sudah
sesuai.
Ganti baterai baru (testor harus membawa baterai
cadangan selama kegiatan pegnukuran dilakukan).