Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ETIKA KERJA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Etika Profesi

Disusun oleh:
Melati P. Pertiwi (155211015)
Parida Andriani (155211021)
Ramdani (155211024)

PROGRAM STUDI D3 ADMINISTRASI BISNIS


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah- Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan
keridoan-Nya makalah dengan judul Etika Kerja ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih
lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan.

Bandung, April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1.

Latar Belakang..................................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1. Pengertian Etika Kerja..........................................................................................................4
2.2. Dimensi Etika Kerja..............................................................................................................5
2.3. Aspek Etika Kerja.................................................................................................................6
2.4. Prinsip Etika Kerja................................................................................................................7
2.5. Kasus.....................................................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Masalah yang begitu kompleks yang sering dihadapi oleh para manajer adalah
dalam menghadapi tingkah laku karyawan. Keadaan ini bisa menjadi tekanan dan
bahkan tantangan dalam menerapkan aspek etika kerja seperti ketidak-jujuran, ketidakdisiplinan, ketidak-adilan, kecurangan pertanggung-jawaban administrasi, keegoan dsb.
Karena itu munculah perhatian yang besar bagaimana caranya agar para karyawan dan
tentunya juga manajer bekerja dengan standar etika tertentu.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang
pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau
sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Etika Kerja
Etika kerja adalah adat atau kebiasaan seseorang yang membuat atau
mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggung jawab pada pekerjaan dan
tanggung jawabnya.
Etika kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh
karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai,
yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan,
dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Pihak-pihak yang berhubungan:
a. Antara karyawan dengan perusahaan.

Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan

perusahaan,.
Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk
mencapai yang terbaik, yakni kontribusi karyawan tergantung dari

kemampuan dan semangat untuk menghasilkan yang terbaik.


Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu

pencapaian orientasi target dalam kerja.


Seorang karyawan harus bertingkah laku yang baik dan menghindari
hal-hal yang mencemarkan nama baik perusahaan.

b. Antara tugas, wewenang, dan jabatan.

Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam


menggunakan

wewenang

dan

jabatan

agar

tidak

merugikan

perusahaan, rekan kerja, orang lain dan diri sendiri.


Jangan menyalahgunakan wewenang demi kepentingan diri sendiri,

atau mendahulukan atau memihak pada kelompok-kelompok tertantu.


Jangan mengungkapkan data atau strategi perusahaan yang bersifat
rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak mengetahuinya, yang
dapat menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan terancam.

c. Antara atasan dan bawahan.

Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain


penghormatan

bawahan

terhadap

atasannya

semata-mata

atas

pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.


Garis tanggung jawab adalah dari bawah ke atas, yakni bawahan
bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung

jawabkan bawahannya.
Atasan harus bersifat mendidik dan member pengarahan kepada
bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan unjuk
kerja dan sikap kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung
jawab atasan.

d. Antar sesama karyawan.

Saling menghargai dan membina semangat kerjasama yakni dengan


saling menghargai karena persamaan harkat dan martabat dan membina
kerjasama karena semua karyawan bekerja dalam team yaitu

perusahaan.
Mengembangkan integritas, keterbukaan dan kelimpahruahan dalam
hubungan yang harmonis sebagai warga perusahaan.

Peranan perusahaan dalam membangun etika kerja para karyawan dapat


berperan dalam berbagai bentuk upaya:
a)
b)
c)
d)
e)

Membuat kode etika kerja dengan melibatkan para karyawan


Pelatihan tentang pengertian dan penerapan etika kerja
Meningkatkan komunikasi horisontal dan vertikal: formal dan informal
Meningkatkan fungsi pengawasan kerja
Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang beretika kerja
tinggi sebagai motivasi bagi karyawan lainnya dalam meningkatkan

etika kerjanya.
Etika kerja mengatur seseorang untuk bersikap, bertindak di dalam lingkungan
di mana orang tersebut bekerja. Hal ini menyangkut hubungan karyawan dengan atasan
atau dengan rekan kerja.

2.2. Dimensi Etika Kerja


Menurut Mathis dan Jackson, etika memiliki dimensi-dimensi konsekuensi
luas, alternatif ganda, akibat berbeda, konsekuensi tak pasti, dan efek personal.
a) Konsekuensi Luas : keputusan etika membawa konsekuensi yang luas.
Misalnya, karena menyangkut masalah etika bisnis tentang pencemaran
lingkungan maka diputuskan penutupan perusahaan dan pindah ke
5

tempat lain yang jauh dari karyawan. Hal itu akan berpengaruh terhadap
kehidupan karyawan, keluarganya, masyarakat dan bisnis lainnya.
b) Alternatif Ganda : beragam alternatif sering terjadi pada situasi
pengambilan keputusan dengan jalur di luar aturan. Sebagai contoh,
memutuskan seberapa jauh keluwesan dalam melayani karyawan
tertentu dalam hal persoalan keluarga sementara terhadap karyawan
yang lain menggunakan aturan yang ada.
c) Akibat Berbeda : keputusan-keputusan dengan dimensi-dimensi etika
bisa menghasilkan akibat yang berbeda yaitu positif dan negatif.
Misalnya mempertahankan pekerjaan beberapa karyawan di suatu pabrik
dalam waktu relatif lama mungkin akan mengurangi peluang para
karyawan lainnya untuk bekerja di pabrik itu. Di satu sisi keputusan itu
menguntungkan perusahaan tetapi pihak karyawan dirugikan.
d) Ketidakpastian Konsekuensi : konsekuensi keputusan-keputusan
bernuansa ketika sering tidak diketahui secara tepat. Misalnya
pertimbangan penundaan promosi pada karyawan tertentu yang hanya
berdasarkan pada gaya hidup dan kondisi keluarganya padahal karyawan
tersebut benar-benar kualifaid.
e) Efek Personal : keputusan-keputusan etika sering mempengaruhi
kehidupan karyawan dan keluarganya, misalnya pemecatan terhadap
karyawan disamping membuat sedih si karyawan juga akan membuat
susah keluarganya. Misal lainnya, kalau para pelanggan asing tidak
menginginkan dilayani oleh sales wanita maka akan berpengaruh
negatif pada masa depan karir para sales tersebut.

2.3. Aspek Etika Kerja


Aspek dalam etika kerja meliputi interpersonal skills, inisiatif, serta sikap yang
dapat diandalkan. Sebagai objek kerja, karyawan dituntut untuk memiliki interpersonal
skills yang baik, kreativitas tinggi untuk selalu melakukan inovasi dengan inisiatifnya,
serta sikap yang bertanggung jawab agar dapat diandalkan.

2.4. Prinsip Etika Kerja


Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan atau
manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-prinsip:
Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,
6

Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja,


Saling menghormati sesama karyawan,
Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas perusahaan,
Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran,
Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.
Etika kerja berkaitan dengan apa yang semestinya dilakukan oleh karyawan.
Seharusnya etika kerja makin lama bukannya semakin menurun tetapi semakin
meningkat. Seperti dikutip Ehow, untuk meningkatkan etos kerja, setiap karyawan
perlu membangun prinsip-prinsip seperti di bawah ini.
1. Datang ke kantor lebih awal, setidaknya 15 menit sebelum mulai bekerja.
Menyediakan waktu luang sebelum bekerja membuat Anda lebih siap mental
untuk mengerjakan tugas kantor. Karyawan yang tidak pernah telat berarti
menjunjung tinggi prinsip etika kerja.
2. Pertahankan sikap profesional setiap saat. Jadilah karyawan yang ramah dan
bersahabat kepada staf lainnya di perusahaan. Hindarilah gosip dan fokuskan
diri pada masalah-masalah pekerjaan.
3. Bersikap postif terhadap komentar negatif. Sikap positif sangat penting
untuk menguatkan etos kerja. Bawalah perspektif yang segar pada pendapat
negatif.
4. Inisiatif untuk menangani proyek baru. Jadilah karyawan dengan inisiatif
tinggi dalam mengambil proyek baru dan percaya dirilah menjalankan semua
tanggung jawab pekerjaan.
5. Produktif. Kualitas dan kuantitas pekerjaan merupakan cerminan langsung
karakter profesional dan integritas. Seorang pekerja yang produktif dengan etika
kerja yang kuat, dapat menghasilkan karya yang berkualitas.
6. Menghormati kontribusi rekan lain. Bagi sebagian orang bekerja dengan tim
lebih sulit karena harus menyatukan beberapa pendapat menjadi satu. Belajarlah
untuk menghormati rekan lain di kantor yang memberikan ide.

7. Tidak perhitungan dengan waktu kerja. Bekerja lembur sesekali bukanlah


suatu masalah besar. Bekerja lembur akan menyukseskan proyek yang akan
dijalani dan dapat menyelesaikannya lebih cepat dari waktu yang diprediksikan.

2.5. Kasus

Seorang pimpinan perusahaan melakukan KKN (kolusi, korupsi dan


nepotisme) tanpa sadar pimpinan tersebut tidak bisa menjadi seorang yang
mempunyai etika dan profesionalisme yang bagus dalam dunia kerja, karena
dia tidak bisa bertanggung jawab dan tidak mempunyai dedikasi yang dapat
dia pertanggung jawabkan, seandainya dia seorang pemimpin di dalam
perusahaan yang memegang etika dan profesionalisme dia akan menjunjung

tinggi kebersihan perusahaannya dari KKN bukan sebaliknya.


Partai Demokrat dalam iklan kampanye nya mengatakan Katakan Tidak Pada
Korupsi. Akan tetapi pada kenyataannya, orang yang terlibat dalam iklan
tersebut sekarang ini malah terlibat kasus korupsi. Mereka adalah Angelina
Sondakh dan Andi Mallarangeng. Angelina Sondakh menjadi terdakwa kasus
suap wisma atlet dan anggaran pendidikan. Sedangkan Andi Mallarangeng
menjadi terpidana kasus proyek Hambalang.
Angelina Sondakh yang selama ini dikenal sebagai public figure (artis)
sekaligus anggota DPR yang ramah. Sedangkan Andi Mallarangeng adalah
seorang menteri pemuda dan olahraga (Menpora). Secara etiket, tindakan
mereka di dalam iklan tidak ada yang salah. Mereka berkata dengan sopan dan
santun, serta tegas menyuarakan Tidak Pada Korupsi. Akan tetapi,
ketidakjujuran mereka terungkap setelah mengetahui mereka berdua terlibat
korupsi maka secara etika hal tersebut tidak dibenarkan. Secara etika, mereka
melakukan kesalahan karena sudah berbohong dan korupsi adalah tindakan
yang tidak boleh dilakukan dan hal ini sudah disepakati oleh semua orang di
dunia. Niat untuk melakukan korupsi saja sesungguhnya sudah termasuk
dalam kategori pelanggaran etika atau moral.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika kerja adalah adat atau kebiasaan seseorang yang membuat atau
mendorong seseorang untuk secara pribadi bertanggung jawab pada pekerjaan dan
tanggung jawabnya.
Etika kerja merupakan sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh
karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai,
yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan,
dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Etika kerja mengatur seseorang untuk bersikap, bertindak di dalam lingkungan
di mana orang tersebut bekerja. Hal ini menyangkut hubungan karyawan dengan atasan
atau dengan rekan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai