Anda di halaman 1dari 21

A.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengukur pH larutan
2. Mengukur tegangan (beda potensial) larutan
3. Menentukan konsentrasi sebenarnya dari HCl dan CH3COOH
4. Menentukan konsentrasi FeSO4
5. Dapat menentukan titik ekuivalen dengan tepat dan benar
6. Dapat mengkondisikan alat (mengatur posisi tombol) dengan tepat dan benar hingga
diperoleh kurva yang simetris

B. DASAR TEORI
Potensiometer dan pH meter merupakan suatu metode analisis kimia yang
didasarkan pada pengukuran beda potensial. Namun, output dari kedua alat ini berbeda,
pH meter menunjukan pH (tingkat keasaman) suatu larutan, sedangkan potensiometer
menunjukkan tegangan (beda potensial) suatu larutan. Kedua instrumen atau alat ini dapat
menggantikan peran indikator pada metode volumetrik (titrasi). Karena dengan kedua alat
ini kita dapat mengetahui titik ekuivalen antara analit dan titran. Sehingga tujuan dari
metode volumetrik, yaitu menentukan kadar analit dapat dicapai dengan memasukkan
data titik ekuivalen ke dalam persamaan. Titik ekuivalen dapat diperoleh dengan beberapa
metode (Zahidah, t.t.), diantaranya:
1. Metode Bisection
Pada kurva volume titran terhadap pH, bila ditarik garis, akan diperoleh titik ekuivalen.
Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah mol titran sama dengan jumlah mol analit.
Titik ekuivalen berbeda dengan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi merupakan titik
dimana titran yang ditambahkan telah berlebih, sehingga akan ditandai dengan adanya
perubahan warna.

Sumber: (Zahidah, t.t.)

Gambar 1. Penentuan titik ekuivalen dengan metode


2. Metode Tangensial
Titik ekuivalen didapat dari kurva dengan menggunakan alat khusus
3. Metode Circlefit
Titik ekuivalen didapat dengan menggunakan penggaris berbentuk lingkaran yang
dicocokan dengan kurva, kemudian ditarik garis dari setiap pusat lingkaran untuk
mendapatkan perpotongan garis yang menunjukan titik ekuivalennya.
Sumber: (Zahidah, t.t.)

Gambar 2. Penentuan titik ekuivalen dengan metode circlefit


4. Metode Tubulasi
Menentukan titik ekuivalen dengan menggunakan kurva turunan pertama (pH/V
atau E/V) dan kurva turunan kedua (2pH/2V atau 2E/2V).

C. ALAT DAN BAHAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Alat
pH meter
Potensiometer
Buret 50 ml
Corong gelas
Magnetic stirrer
Pipet tetes
Gelas ukur 10 ml
Dongkrak
Botol semprot

D. FLOW SHEET
1. pH meter
a. Kalibrasi elektroda dan pH meter

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bahan
40 ml NaOH 0,1 N
10 ml HCl 0,1 N
10 ml CH3COOH 0,1 M
50 ml H2SO4 2,5%
30 ml K2CrO4 0,1 N
10 ml FeSO4 0,1 N
Air suling

b. Penentuan konsentrasi larutan HCl, CH3COOH, NaOH, dan NH4OH

c. Penentan pH air kran

d. Titrasi standarisasi larutan HCl 0.1 N

e. Penentuan konsentrasi larutan NaOH

f. Penentuan kapasitas Dapar

Air Suling

2. Potensiometer

E. DATA PENGAMATAN
1. Menentukan pH Larutan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Larutan
10 mL HCl 0.1 N
mL
10 mL NaOH 0.1 N
100 mL
10 mL CH3COOH 0.1 N
100 mL
10 mL NH4OH 0.1 N
100 mL

pH
100

100 mL Air kran

2. Hasil titrasi standarisasi larutan HCl

2.13
11.70
3.49
9.99
6.78

Berat Borak : 0.9053 gram


Volume HCl : 10 mL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

(mL)
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10

pH
9.18
9.08
8.98
8.88
8.79
8.67
8.54
8.36
8.11
7.45
3.49
2.87
2.54
2.42
2.32
2.23
2.16
2.10
2.04
1.99
1.95

dpH
0
0.1
0.1
0.1
0.09
0.12
0.13
0.18
0.25
0.66
3.96
0.62
0.33
0.12
0.1
0.09
0.07
0.06
0.06
0.05
0.04

dpH/dV
0
0.2
0.2
0.2
0.18
0.24
0.26
0.36
0.5
1.32
7.92
1.24
0.66
0.24
0.2
0.18
0.14
0.12
0.12
0.1
0.08

3. Penentuan konsentrasi larutan NaOH dan NH4OH


Titran : HCl 10 Ml
Analit : NaOH 0.1

No.
1.
2.

HCl (mL)
0
0.5

pH
11.60
11.55

dpH
0
0.05

dpH/dv
0
0.1

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.

1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
Titran NH4OH
Analit HCl

NH4OH (mL)
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9

11.49
11.42
11.33
11.18
11.05
10.84
10.41
8.59
3.91
3.17
2.84
2.70
2.57
2.50
2.42
2.35
2.30
2.25
2.20
10 mL

0.06
0.07
0.09
0.15
0.13
0.21
0.43
1.82
4.68
0.74
0.33
0.14
0.13
0.07
0.08
0.07
0.05
0.05
0.05

0.12
0.14
0.18
0.3
0.26
0.42
0.86
3.64
9.36
1.48
0.66
0.28
0.26
0.14
0.16
0.14
0.1
0.1
0.1

Ph
9.70
9.68
9.42
9.17
8.91
8.54
7.95
3.92
3.09
2.85
2.69
2.55
2.47
2.40
2.33
2.28
2.22
2.18
2.15

dph
0
0.02
0.26
0.25
0.26
0.37
0.59
4.03
0.83
0.24
0.16
0.14
0.08
0.07
0.07
0.05
0.06
0.04
0.03

dph/dv
0
0.04
0.52
0.5
0.52
0.74
1.18
8.06
1.66
0.48
0.32
0.28
0.16
0.14
0.14
0.1
0.12
0.08
0.06

4. Penentuan kapasitas larutan dapar


0.4775 gram Borak ditambahkan 50 mL aquades
Ditirasi dengan HCl 5 mL sampai pH 9.00
1. + 1 mL HCl pH : 8.97
2. + 1 mL HCl pH : 8.93
pH Air Kran : 6.67

+ 1 mL HCl : pH 2.76
5. Penentuan Potensial (E)
Titran

: K2Cr2O7

Larutan

: 5 mL FeSO4+ 10 mL H2SO4 + 25 mL aquades

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Larutan
(mL)
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11
11.5
12

Percobaan 1
E
dE/dv
383
0
410
54
420
20
438
36
450
24
460
20
470
20
482
24
495
26
520
50
540
40
554
28
564
20
577
26
587
20
596
18
603
68
610
14
618
16
624
12
633
18
648
30
659
22
663
8
670
14

Percobaan 2
E
dE/dv
397
0
426
58
436
20
446
20
459
26
467
16
478
22
494
32
507
26
566
118
572
12
585
26
606
42
618
24
625
14
636
22
648
24
653
10
673
40
681
16
689
16
700
22
705
10
708
6
710
4

F. PERHITUNGAN
1. Standarisasi larutan HCl
10
9
8
7
6
pH

5
4
3
2
1
0
0

10

12

Volume (mL)

Kurva 1. Kurva sigmoid, volume HCl vs pH larutan (y)


4.5
4
3.5
3
2.5
dpH

dpH

1.5
1
0.5
0
0

10

12

Volume (mL)

Kurva 2. kurva Turunan volume HCl vs pH larutan (y)

2. Penentuan Konsentrasi HCl


14
12
10
8
pH

pH

4
2
0
0

10

12

Volume (mL)

Kurva 3. Kurva sigmoid, volume HCl (x) vs pH larutan (y)


5
4.5
4
3.5
3
dPh

2.5
2
1.5

dpH

1
0.5
0
0

10

12

Volume (mL)

Kurva 4. Kurva turunan pertama, volume (x) dpH (y)

Berdasarkan Kurva 3

Berdasarkan Kurva 4

Volume ekuivalen = 4,8 ml

Volume ekuivalen = 5 ml

V1 . N1 = V2 . N2

V1 . N1 = V2 . N2

5 . 0,1 = 4,8 N2

5 . 0,1 = 5 N2

N2 = 0,104 N

N2 = 0,1 N

3. Penentuan Konsentrasi NH4OH


12
10
8
dpH

6
4
2
0
0

Volume (mL)

Kurva 5. Kurva sigmoid, volume NH4OH (x) vs pH larutan (y)

ml

10

4.5
4
3.5
3
2.5
dph

2
dph

1.5
1
0.5
0
0

10

Volume (mL)

Kurva 6. Kurva turunan pertama, volume NH4OH (x) dpH (y)

Berdasarkan Kurva 5
Volume ekuivalen = 3.21 ml
V1 . N1 = V2 . N2
5 . 0,1 = 3.21 N2
N2 = 0.1557 N
4. Penentuan Konsentrasi K2CrO4

Berdasarkan Kurva 6
Volume ekuivalen = 3.5 ml
V1 . N1 = V2 . N2
5 . 0,1 = 3.5 N2
N2 = 0.142 N

Kurva dibawah merupakan kurva dari data percobaan 2.. Hanya dibuat satu Kurva dari
data yang paling baik.

800
700
600
500
E

400
300
200
100
0
0

10

12

Volume (mL)

Kurva 7. Kurva sigmoid, volume K2CrO4 (x) vs E atau beda potensial larutan (y)

140
120
100
80
60
40
20

ml

0
0

10

12

14

Kurva 8. Kurva turunan pertama, volume K2CrO4 (x) dE/dV (y)


Reaksi yang terjadi :
Oksidasi :
Fe2+
Fe3+ + e
}x6
Eosel = -0,771 v
Reduksi : Cr2O7 2- + 14 H+ + 6 e
2 Cr3+ + 7 H2O
Eosel = +1,33 v
Cr2O7 2- + 14 H+ + 6 Fe2+
2 Cr3+ + 6 Fe3+ + 7H2O Esel = +0,559 v
Berdasarkan Kurva 5

Berdasarkan Kurva 4

Volume ekuivalen = 4.9 ml

Volume ekuivalen = 4,5 ml

V1 . N1 = V2 . N2

V1 . N1 = V2 . N2

5 . 0,1 = 4.9 N2
N2 = 0,102 N

5 . 0,1 = 4,5 N2
N2 = 0,11 N

G. PEMBAHASAN
a.pH meter
pH metri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui
pengukuran tingkat keasaman atau pH suatu larutan. Prinsip kerja dari pH meter hampir
sama dengan potensiometer, yaitu pengukuran didasarkan pada perbedaan potensial
elektroda. Namun, pada pH meter output nya berupa pembacaan pH sedangkan
potensiometer pembacaan nya berupa beda potensial.
Di dalam pH meter terdapat elektrode gelas yang berfungsi sebagai elektroda
indikator. Elektroda indikator adalah elektroda yang potensialnya bergantung pada
konsentrasi ion yang akan ditetapkan atau bisa disebut merupakan fungsi dari
konsentrasi analit. Karena pada percobaan ini yang ditetapkan adalah pH yang
memiliki hubungan dengan konsentrasi ion H+ maka digunakan elektroda indikator yang
potensialnya bergantung pada konsentrasi ion H+ yaitu elektrode glass.
Pada praktikum ini, pH metri dilakukan pada reaksi asam-basa, yaitu reaksi
antara NaOH-HCl dan HCl-NH4OH. Yang bertindak sebagai titran adalah HCl dan yang
menjadi analit adalah NaOH dan NH4OH Setelah menganalisi 2 kurva yang terbentuk
diketahui bahwa konsentrasi HCl yang sebenarnya adalah 0,102 N dengan pH pada titik
ekuivalen adalah 6,8. Untuk konsentrasi NH4OH sendiri adalah 0,14885 N dengan pH
pada titik ekuivalen adalah 5.9.
pH pada titik ekuivalen NaOH-HCl cenderung netral karena kedua senyawa
tersebut merupakan basa kuat dan asam kuat atau bisa disebut reaksi netralisasi.
Sedangkan pada HCl- NH4OH pH pada titik ekuivalennya cenderung lebih asam karena

HCl adalah asam kuat sedangkan NH4OH basa lemah. Perbedaan yang signifikan juga
terlihat pada kurva sigmoid yang terbentuk, untuk NaOH-HCl lonjakannya lebih tajam
dibandingkan dengan HCl- NH4OH.
b. Potensiometer
Potensiometri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui
pengukuran nilai potensial. Nilai potensial yang diukur setiap penambahan volume
titran tertentu akan diplotkan menjadi kurva titrasi dan akan didapatkan titik ekuivalen
titrasinya (Abriyanti, t.t.), yang mana dalam praktikum kali ini menggunakan metode
circlefit dan metode tubulasi. Volume pada titik ekuivalen titrasi tersebut adalah
volume titran yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya.
Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk
menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah
kesetaran sangat pendek (Rivai, 1995 dalam sebuah artikel yang berjudul
Potensiometer).
Potensiometri pada praktikum ini dilakukan pada reaksi redoks, yaitu reaksi
anatara FeSO4 dan K2CrO4 dalam keadaan asam, untuk menentukan konsentrasi
sebernarnya dari FeSO4. Setelah menganalisis 2 kurva yang terbentuk didapatkan
konsentrasi sebenarnya dari FeSO4 adalah 0,106 N (dari 2 data yang diketahui, yaitu
0,102 N dan 0,11 N). Dan tegangan atau beda potensial pada titik ekivalen adalah 580
mV.

H. KESIMPULAN
1. Potensiometri dan pH metri merupakan metode yang dapat menggantikan peran
indikator pada titrasi

2. Konsentrasi HCl yang sebenarnya adalah 0,102 N dengan pH pada titik ekuivalen
adalah 6,8
3. Konsentrasi NH4OH yang sebenarnya adalah 0,14885 N dengan pH pada titik
ekuivalen adalah 5.9
4. Konsentrasi FeSO4 yang sebenarnya adalah 0.106 N dengan tegangan atau beda
potensial pada titik ekivalen adalah 580 mV

DAFTAR PUSATAKA
Abriyanti. T.t.. Penetapan

Kadar

Asam

Salsilat

Secara

Potensiometri

https://www.academia.edu/8749063/PENETAPAN_KADAR_ASAM_SALISILA
T_SECARA_POTENSIOMETRI [25 Maret 2015].
Zahidah, Nur Atiqah. T.t.. Dasar Potensiometri https://www.academia.edu/8993135/
Dasar_Potensiometri [25 Maret 2015].

2012. Potensiometri. https://gembelcungkring.wordpress.com/tag/titrasi-potensiometri/


[25 Maret 2015].

Anda mungkin juga menyukai