Laporan Blok 4 LBM 4
Laporan Blok 4 LBM 4
LAPORAN TUTORIAL
SGD 6 LBM 4
SISTEM IMUN
Telah Disetujui oleh :
Tutor
Tanggal
19 Januari 2016
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem imun berfungsi dalam mempertahankan kondisi tubuh terhadap benda asing dan patogen di
lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus dan parasit. Sistem ini merupakan gabungan
sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi.
Pertahanan imun terdiri atas sistem imun alamiah atau non spesifik (natural/innate/native) dan
didapat atau spesifik (adaptive/acquried). Sistem imun alamiah merespon lebih cepat dan bertindak
sebagai pertahanan awal, seperti mekanisme batuk dan bersin, asam lambung, sistem komplemen, dan
pertahanan selular berupa proses fagositosis.1 Kemampuan pertahanan yang lebih spesifik dimiliki
oleh sistem imun adaptif berupa sistem imun humoral oleh limfosit B dan sistem imun seluler oleh
limfosit T. Sistem imun spesifik memberikan perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sudah
pernah terpajan sebelumnya.
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah fungsi dari sistem imun?
a) Melindungi tubuh dari infeksi dan bibit penyakit
b) Menghancurkan mikroorganisme maupun substansi asing dalam tubuh
c) Menjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh
d) Pendeteksi adanya sel abnormal, patogen yang membahayakan
e) Menghilangkan sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan
2. Apa saja macam-macam dari sistem imun?
Dibagi menjadi 2, yaitu sistem imun spesifik (Adaptif) dan sistem imun non spesifik (Innate)
a. Sistem imun spesifik
Adalah serangan selektif yang ditujukan untuk membatasi sasaran tertentu yang oleh tubuh
yang telah disiapkan. Nama lainnya adalah kekebalan adaptif atau juga acquired immunity.
- Sistem Humoral
Yang berperan limfosit B. Menghasilkan antibodi atau imuno globulin yang fungsinya untuk
menahan serangan mikroba dan melindungi tubuh dari infeksi ekstraselular. Contoh dari
imunoglobulin:
1. Ig G (untuk menembus plasenta, membawa kekebalan dari ibu ke janin, yaitu pada masa
20 minggu pertama, dan inflamasi kronik). Letaknya di jaringan dan darah.
2. Ig M (merupakan antibodi pertama yg menyerang antigen, dan inaflamasi akut). Letaknya
di permukaan sel B.
3. Ig D (untuk memicu deferensiasi jaringan limfosit B menjadi sel plasma dan limfosit B
memori). Letaknya di permukaan sel B.
4. Ig E (untuk merespon reaksi alergi, tetapi hanya ditemukan pada mamalia, dapat
merespon cacing parasit). Letaknya di jaringan.
5. Ig A (untuk mencegah masuknya bakteri atau virus melalui jaringan epitel, seperti air liur,
air mata, kolostrum, dan susu). Letaknya di ASI, air mata, ludah, dan lendir.
- Imunitas Seluler
Yang berperan limfosit T. Fungsinya untuk melawan bakteri yang hidup di intraselular
dengan cara fagositosis.
b. Sistem imun non spesifik
Merupakan sistem imun bawaan. Bisa disebut juga innate immunity atau kekebalan buatan.
Sistem imun non spesifik terdiri dari:
- Pertahanan fisik
- Pertahanan yang larut
- Pertahanan selular
NON SPESIFIK
Kekebalan diturunkan dan ada sejak lahir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Definisi.
Imunologi (imun: kebal dan logos: ilmu) : ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh
Imunitas : perlindungan dari penyakit, khususnya penyakit infeksi.
Sistem imun : Sel-sel dan molekul yang terlibat dalam perlindungan
Tahapan aktivitas sel PertahananTubuh dalam menghadapi zat asing
1. Pengenalan antigen
Sel-sel darah putih akan mengenali antigen / zat asing kemudian menandai bentuk
molekul protein dan molekul lain pada permukaan sel dapat dibedakan antara sel diri
sendiri dan bukan diri sendiri (sel asing) Sel-sel darah putih akan mengenali antigen /
zat asing kemudian menandai bentuk molekul protein dan molekul lain pada
permukaan sel dapat dibedakan antara sel diri sendiri dan bukan diri sendiri (sel
asing)
2. Komunikasi antar sel Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya
berupa bakteri maupun mikroorganisme lain) selanjutnya menginformasikan kepada
sel-sel pertahanan tubuh lain bahwa antigen telah datang Komunikasi antar sel
tersebut diperantarai oleh sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel bernukleus)
Leukosit yang sudah mengenali molekul asing (misalnya berupa bakteri maupun
mikroorganisme lain) selanjutnya menginformasikan kepada sel-sel pertahanan tubuh
lain bahwa antigen telah datang Komunikasi antar sel tersebut diperantarai oleh
sitokin (suatu protein yang disekresi oleh sel bernukleus)
3. Mengalahkan penyerang. Sel penyerang / antigen akan dilemahkan dengan protein
spesifik yang diproduksi oleh sel pertahanan tubuh yang disebut antibodi Antibodi
akan mengikat antigen sehingga mudah dihancurkan oleh leukosit
Bakteri alami (secara normal pada kulit, saluran pencernaan, dan saluran kelamin
terdapat beberapa jenis bakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
patogen)
Respons spesifik
Pertahanan lapis ketiga
Melibatkan limfosit B dan limfosit T
Protein pada membran sel ditentukan oleh suatu gen yang disebut MHC (Major
Histocompatibility Complex). Protein yang dihasilkan oleh gen disebut protein marka
atau protein penanda.
2 macam penanda: Penanda kelas 1 di seluruh sel kecuali sel darah merah. Penanda
kelas 2 pada sel T, sel B, dan beberapa makrofag.
Penanda MHC yang dimiliki seorang individu disebut identitas dan penanda MHC yang
tidak dimiliki seorang individu disebut nonidentitas atau materi asing.
Sel B dan sel T akan mengenali dan mengabaikan sel yang memiliki penanda MHC
sebagai materi yang tidak berbahaya, dan mengenali agen infeksi berupa bakteri atau
virus sebagai materi asing atau nonidentitas, kemudian memicu sel B dan sel T untuk
bereaksi.
Sel B
Memiliki imunoglobin pada permukaannya. Imunoglobin adalah protein yang dapat
mengidentifikasi antigen.
Imunoglobin setiap jenis sel B memiliki struktur yang spesifik dan hanya mengenali
satu jenis antigen.
Jadi, ketika sel B telah mengidentifikasi antigen, maka sel B bereplikasi dengan cepat
menghasilkan sel khusus yang disebut sel plasma, untuk menghasilkan antibodi yang
akan dilepas ke cairan tubuh.
B. Kerangka Konsep
SISTEM IMUN
SPESIFIK
NON SPESIFIK
HUMORAL
SELULER
Sel B (Ig G,
Ig A, Ig M, Ig
E, Ig D
Sel T (Th1,
Th2, CD 4,
CD, 8)
FISIK
LARU
T
DISFUNGSI SISTEM
IMUN
SELULE
R
BAB III
KESIMPULAN
Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama penyakit infeksi.
Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem
imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut
respons imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Jenis sistem imun ada 2, yaitu:
a. Sel Imun Non Spesifik
b. Sistem Imun Spesifik
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ
khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi
tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Manfaat Sistem Imun:
-Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke
dalam tubuh
-Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
-Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utama: bakteri patogen & virus Leukosit
merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast).
DAFTAR PUSTAKA