Anda di halaman 1dari 2

Sheilla Sahida

31101500543

1. Bagaimana mekanisme hormon epinefrin dan ADH dalam regulasi karbohidrat?


Sintesis dan degradasi Fru-2, 6 -bP dikatalisis oleh satu dan protein yang
sama. Jika enzim hadir dalam bentuk tidak terfosforilasi, ia bertindak sebagai kinase
dan mengarah ke pembentukan Fru-2,6-bP. Setelah fosforilasi oleh cAMP-protein
kinase A (PK-A), ia bertindak sebagai fosfatase dan mendegradasi Fru-2, 6 -bP
menjadi fruktosa 6-fosfat. Kesetimbangan antara keduanya diatur oleh hormon.
Epinefrin dan glukagon meningkatkan cAMP. Sebagai hasil dari meningkat PK-A
aktivitas, hal ini mengurangi konsentrasi Fru-2,6-bP dan menghambat glikolisis,
sementara pada waktu yang sama mengaktifkan glukoneogenesis. Sebaliknya, melalui
, insulin mengaktifkan sintesis Fru-2,6-bP dan dengan demikian terjadi glikolisis.
Selain itu, insulin juga menghambat aksi glukagon dengan mengurangi cAMP.
Hormon antidiuretik. Hormone antidiuretik (ADH, vasopresin) dihasilkan
terutama di nucleus supraoptikus, beraksi pada sel pembatas tubulus konvolutus
distalis dan duktus kolektivus ginjal. Osmolalitas darah dan volume cairan merupakan
stimulus sekresi. Osmoreseptor dalam hipotalamus memberi tanggapan terhadap
osmolalitas cairan yang menggenanginya dan mempengaruhi neuron magnoseluler
yang bertanggung jawab pada sekresi ADH. Kenaikan osmolalitas darah
mempertinggi aktivitas osmoreseptor dan menyebabkan pelepasan ADH. Ginjal,
menanggapi ADH dengan memperbesar resorpsi air di tubulus, mengekskresi urine
hipotonik dalam jumlah kecil. Hal sebaliknya terjadi bila osmolalitas darah menurun.
2. Bagaimana hubungan antara metabolisme anaerob dengan plak gigi?
Pembentukan plak gigi di dalam rongga mulut dibentuk pertama kali oleh substansi
saliva dan karbohidrat dari sisa-sisa makanan, kemudian dilanjutkan dengan
serangkaian proses yang berurutan. Plak terjadi dalam tiga tahap yaitu pembentukan
pelikel, kolonisasi bakteri dan maturasi plak. Plak terbentuk ketika pelikel, sisa
makanan dan bakteri bergabung.1 Tahap pertama proses pembentukan plak gigi
adalah melekatnya pelikel pada email gigi. Pelikel adalah lapisan tipis protein saliva
yang melekat erat pada permukaan gigi hanya dalam beberapa menit setelah
dibersihkan. Pelikel melindungi email dari aktivitas asam dan sebagai perekat dua
sisi, sisi yang satu melekat pada permukaan gigi dan menyediakan permukaan lengket
pada sisi yang lainnya yang memudahkan bakteri menempel pada gigi.1 Tahap kedua
adalah pelikel dikolonisasi oleh Streptococcus mutans dan Streptococcus saguins
dengan mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui
proses fermentasi. Asam akan terus diproduksi oleh bakteri dan akan menyebabkan
terjadinya demineralisasi lapisan email gigi sehingga struktur gigi menjadi rapuh dan

mudah berlubang. Toksin-toksin hasil 14 metabolisme bakteri pun dapat


menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan penyangga gigi dan mukosa
mulut.1,19 Tahap ketiga terjadi kombinasi bakteri, asam, sisa makanan dan saliva
dalam mulut membentuk suatu substansi berwarna kekuningan yang melekat pada
permukaan gigi yang disebut plak. Plak bila tidak dibersihkan dapat mengalami
pengerasan atau mineralisasi sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada
permukaan gigi. Semakin lama plak tidak dibersihkan, semakin besar pula
kemungkinan plak menjadi tempat perlekatan kotoran patogen yang potensial
terhadap inang.1 Plak gigi akan mulai terbentuk pada permukaan gigi 4 jam setelah
menyikat gigi.

Anda mungkin juga menyukai