1. Bagaimana mekanisme hormon epinefrin dan ADH dalam regulasi karbohidrat?
Sintesis dan degradasi Fru-2, 6 -bP dikatalisis oleh satu dan protein yang sama. Jika enzim hadir dalam bentuk tidak terfosforilasi, ia bertindak sebagai kinase dan mengarah ke pembentukan Fru-2,6-bP. Setelah fosforilasi oleh cAMP-protein kinase A (PK-A), ia bertindak sebagai fosfatase dan mendegradasi Fru-2, 6 -bP menjadi fruktosa 6-fosfat. Kesetimbangan antara keduanya diatur oleh hormon. Epinefrin dan glukagon meningkatkan cAMP. Sebagai hasil dari meningkat PK-A aktivitas, hal ini mengurangi konsentrasi Fru-2,6-bP dan menghambat glikolisis, sementara pada waktu yang sama mengaktifkan glukoneogenesis. Sebaliknya, melalui , insulin mengaktifkan sintesis Fru-2,6-bP dan dengan demikian terjadi glikolisis. Selain itu, insulin juga menghambat aksi glukagon dengan mengurangi cAMP. Hormon antidiuretik. Hormone antidiuretik (ADH, vasopresin) dihasilkan terutama di nucleus supraoptikus, beraksi pada sel pembatas tubulus konvolutus distalis dan duktus kolektivus ginjal. Osmolalitas darah dan volume cairan merupakan stimulus sekresi. Osmoreseptor dalam hipotalamus memberi tanggapan terhadap osmolalitas cairan yang menggenanginya dan mempengaruhi neuron magnoseluler yang bertanggung jawab pada sekresi ADH. Kenaikan osmolalitas darah mempertinggi aktivitas osmoreseptor dan menyebabkan pelepasan ADH. Ginjal, menanggapi ADH dengan memperbesar resorpsi air di tubulus, mengekskresi urine hipotonik dalam jumlah kecil. Hal sebaliknya terjadi bila osmolalitas darah menurun. 2. Bagaimana hubungan antara metabolisme anaerob dengan plak gigi? Pembentukan plak gigi di dalam rongga mulut dibentuk pertama kali oleh substansi saliva dan karbohidrat dari sisa-sisa makanan, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian proses yang berurutan. Plak terjadi dalam tiga tahap yaitu pembentukan pelikel, kolonisasi bakteri dan maturasi plak. Plak terbentuk ketika pelikel, sisa makanan dan bakteri bergabung.1 Tahap pertama proses pembentukan plak gigi adalah melekatnya pelikel pada email gigi. Pelikel adalah lapisan tipis protein saliva yang melekat erat pada permukaan gigi hanya dalam beberapa menit setelah dibersihkan. Pelikel melindungi email dari aktivitas asam dan sebagai perekat dua sisi, sisi yang satu melekat pada permukaan gigi dan menyediakan permukaan lengket pada sisi yang lainnya yang memudahkan bakteri menempel pada gigi.1 Tahap kedua adalah pelikel dikolonisasi oleh Streptococcus mutans dan Streptococcus saguins dengan mengubah glukosa dan karbohidrat pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi. Asam akan terus diproduksi oleh bakteri dan akan menyebabkan terjadinya demineralisasi lapisan email gigi sehingga struktur gigi menjadi rapuh dan
mudah berlubang. Toksin-toksin hasil 14 metabolisme bakteri pun dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan penyangga gigi dan mukosa mulut.1,19 Tahap ketiga terjadi kombinasi bakteri, asam, sisa makanan dan saliva dalam mulut membentuk suatu substansi berwarna kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak. Plak bila tidak dibersihkan dapat mengalami pengerasan atau mineralisasi sehingga membentuk karang gigi yang melekat pada permukaan gigi. Semakin lama plak tidak dibersihkan, semakin besar pula kemungkinan plak menjadi tempat perlekatan kotoran patogen yang potensial terhadap inang.1 Plak gigi akan mulai terbentuk pada permukaan gigi 4 jam setelah menyikat gigi.