DENGAN
PENYAKIT
JANTUNG
Pembimbing:
dr. H. Muslich P., Sp.OG
Disusun Oleh:
Konica Sumitro
1508320039
PENDAHULUAN
Selama masa kehamilan, inpartu,
persalinan dan pasca persalinan terjadi
perubahan hemodinamik, perubahan ini
dimulai sejak usia kehamilan 5 hingga 8
minggu dan mencapai puncaknya di akhir
trimester kedua.
KLASIFIKASI PENYAKIT
JANTUNG
KLASIFIKASI BERDASARKAN
ANATOMIS
KLASIFIKASI BERDASARKAN
ETIOLOGI
1. Penyakit jantung kongenital
a. Penyakit jantung kongenital asianotik
b. Penyakit jantung kongenital sianotik
PENILAIAN RESIKO
PENJELASAN
WHO
PREDIKTOR KOMPLIKASI
MATERNAL
KOMPLIKASI NEONATAL
Terjadi pada 2028% pasien dengan
penyakit jantung dengan mortalitas
neonatal antara 1% dan 4%.8,9 Prediktor
komplikasi neonatal adalah sebagai
berikut.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Ekokardiografi
Pemeriksaan
dengan latihan
Pemeriksaan dengan paparan radiasi
TATALAKSANA SPESIFIK
ASD (Atrium Septal Defek)
Pemeriksaan
Auskultasi
EKG
Ekokardiogram
Persalinan
Auskultasi
Ekokardiogram
EKG
Persalinan
Sindrom Marfan
Intervensi
Intervensi bedah sebelum hamil direkomendasikan
ketika aorta ascenden 45 mm, tergantung pada
karakteristik individu. Pembedahan sebelum hamil
harus dipertimbangkan ketika aorta asenden 50
mm. Diseksi aorta ascenden yang terjadi selama
kehamilan merupakan kedaruratan bedah, ahli
kardiotoraks, ahli kardiologi, obstetrik, dan dokter
anestesi harus bertindak cepat untuk melahirkan
janin (jika mampu hidup) melalui persalinan sesar.
Cara
persalinan
Jika
pasien
mengkonsumsi
b-bloker
selama
kehamilan sebaiknya diteruskan hingga periode
peripartum. Jika diameter aorta asendens adalah
40-45 mm, persalinan pervaginam dengan kala dua
dipercepat dan anestesi regional disarankan untuk
mencegah peningkatan TD yang berakibat diseksi
aorta. Persalinan sesar harus dipertimbangkan
ketika diameter aorta melebihi 45 mm.
Tindak
lanjut
Tindak lanjut klinis dan ekokardiografi
diindikasikan dilakukan setiap bulan atau
dua bulan tergantung toleransi
hemodinamik.
Tatalaksana
Tujuan dari terapi adalah :
1. Mencegah takikardia: manajemen
nyeri, pemberian -blocker. Target
denyut jantung <100 x/m
2. Menjaga pengisian ventrikel kiri
(preload).
selama
kehamilan
Selama hamil pada pasien
dengan gejala yang berat dan
tidak
berespon
terhadap
terapi medis, valvuloplasti
perkutaneus
dapat
dilaksanakan pada katup nonkalsifikasi dengan regurgitasi
minimal.
Persalinan
Regurgitasi
Mitral
Persalinan
Regurgitasi Trikuspidal
Pada
regurgitasi
trikuspidal
simptomatik
yang
berat,
perbaikan
perlu
dipertimbangkan
sebelum
hamil. Cara persalinan yang
dipilih adalah pervaginam pada
sebagian besar kasus.
Sindroma
Eisenmenger
Cara Persalinan
Jika kondisi ibu atau janin memburuk,
persalinan sesar dini harus
direncanakan. Jika pasien masuk
rumah sakit tepat waktu, adanya
persalinan elektif yang terencana, dan
anestesi regional inkremental dapat
memperbaiki keluaran maternal.
LAPORAN KASUS
OBSTETRI
IDENTITAS
PASIEN
Ny. N
: 32 Tahun
Islam
Melayu
: IRT
: SMA
Jl. Rahayu gg.Perjuangan,
Nama
:
Umur
Agama
:
Suku
:
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
:
Tembung
No RM
: 23-93-53
Tanggal masuk : 15-04-2016
Pukul
: 13.37 WIB
Identitas
Suami
Nama suami : T. S
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Rahayu gg.Perjuangan,
Tembung
Anamnesa
Ny. N, G2P1A0, 32 tahun, melayu, Islam, IRT, SMA,
i/d Tn.S, 32 tahun, Melayu, Islam, SMA, Karyawan
swasta.Pasien datang ke VK merupakan pasien
rujukan dari poli untuk rencana operasi sc.
KU
: Nyeri pada perut bagian bawah
Telaah : Nyeri pada perut bagian bawah sejak 1
minggu. Nyeri dirasakan hilang timbul. Riwayat
perdarahan dari kemaluan (-). Riwayat keputihan
selama kehamilan (-). Riwayat demam kehamilan
(-), mual dan muntah (-).Riwayat terjatuh
terbentur di daerah perut (-),BAK (+) normal, BAB
(+) normal.
RPT : RPO : RPK : -
Perdarahan Antepartum :
Kapan mulai : (-)
Perdarahan ke : (-)
Banyaknya : (-)
Darah Beku
: (-)
Rasa Nyeri : (-)
Trauma
: (-)
Riwayat
Penyakit
B. Status Lokalis
Abdomen
: Membesar simetris
Fundus uteri
: 3 jaribpx
Punggung
: Teraba di sebelah kanan
Bagian terbawah : Kepala
Turunnya
: Floating
S.B.R
: DBN
Ring V. Bandl : (-)
Meteorismus : (-)
Formula Johnson :3875 gr
Osborn
: (-)
HIS
: (+) 3x30 dalam 10 menit
DJJ
: 144 x/menit
Ray Pelvimetri
Conj. Vera
:Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Conj. Transversa :Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Conj . Oblique :Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Ro
C. PEMERIKSAAN DALAM
Tanggal
: 15-04-2016
Jam
: 15.00 wib
Dokter/Bidan : PPDS
Indikasi : Untuk menilai pembukaan pada portio
Pembukaan : (-)
Cervix
: Tertutup
Efficement : Selaput Ketuban : (-)
Bagian Terbawah : Kepala
Turunnya
: (-)
Posisinya
: (-)
Promontorium : Tidak teraba
Lin.inominata
Sacrum
:
S.Ischiadica
Arcus Pubis
Cocccigeus
Vagina
:
Vulva
:
Sarung Tangan
Meconium
:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG TAS (Tanggal 15-04-2016)
Janin tunggal, PK, Anak hidup
Fetal Movement
: (+),
Fetal Heart Rate
: (+)
Fetal Pole
: (+)
Biparietal Diameter
: 9,11 cm
Femur Length
: 7,3 cm
Abdominal Circumference
: 32,74
Plasenta
: Corpus Fundal
Air Ketuban
: Cukup
EBW
: 3100 gram
Kesimpulan : IUP (37 -38 minggu) + Anak Hidup +
Janin Tunggal
80 96
27 31
30 34
fL
pg
%
%
%
%
%
%
%
mm/jam
Kimia Klinik
Satuan
Nilai Rujukan
Glukosa Darah Sewaktu : 98
mg/dL
< 140
Diagnosa
SG + Prev SC 1 kali + KDR (37 38) minggu +
AH
Lapor Supervisor dr.Taufik, Sp.OG
Advis:
- Operasi SC 16/04/2016 Pukul 13.00 WIB
Persiapan
- SIO
- Pasang iv line abocath 18 G
- RL 20 gtt/menit
- Puasa dari jam 10
- Profilaksis : Inj. Ceftriaxone 2 gr Skin Test
Laporan Operasi
Operator: dr. Taufik.Sp.OG
Tanggal :16/04/2016
Jam :13.00WIB
Langkah-langkah operasi :
1. Pasien dibaringkan di meja operasi dengan infus
dan kateter terpasang baik
2. Dilakukan septic dan antiseptic pada abdomen
ditutup doek steril kecuali lapangan operasi
3. Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi mulai dari
kutis, subkutis, fascia, otot lengket dan peritoneum
dipisahkan, digunting keatas dan kebawah
4. Uterus gravidarum diinsisi konkaf dimana
sebelumnya dipisahkan plika vesico uterine,
dilebarkan sesuai sayatan
Terapi
FOLLOW UP
Follow Up Tgl 17-04-2016 pukul 07.00 WIB
S : Nyeri bekas luka operasi
O : Sensorium : Compos Mentis
Anemis : -/TD
: 120/70 mmHg
Ikterik
: -/HR
: 78x/menit
Dyspnoe : RR
: 18x/menit
Sianosis : T
: 36,8C
Oedem : SL : Abd
: Soepel, peristaltik (+)
TFU
: 2 jari dbu kontraksi kuat
L/O
: Tertutup verban
P/V
: (-) lokia (+) rubra
BAK
: (+)via kateter
BAB
: (+)
Flatus
: (+)
Diagnosa
: Post SC a/I Prev SC 1 kali +
NH1
Terapi
: IVFD RL
20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12jam
Inj. Ketorolac 20 mg/8jam
Inj. Metergin 1 amp/ 8 jam
Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
Diagnosa
: Post
NH2
Terapi
: IVFD RL
Inj. Ceftriaxon
Inj. Ketorolac
Inj. Metergin
Inj. Ranitidin
Diagnosa
: Post
NH3
Terapi
: IVFD RL
Inj. Ceftriaxon
Inj. Ketorolac
Inj. Metergin
Inj. Ranitidin
Terima
Kasih