Anda di halaman 1dari 3

1.

Hazard Lingkungan Kerja


a) Faktor Fisik:
Hazard fisik salah satunya kebisingan disebabkan oleh mesin cuci yang
digunakan oleh petugas laundry. Dari hasil survey didapatkan kebisingan dari mesin
cuci pada petugas laundry yang sering di keluhkan oleh petugas laundry karena
suaranya yang cukup nyaring.
b) Faktor kimia
Hazard Kimia dipengaruhi oleh detergen yang digunakan sebagai bahan utama
mencuci utama petugas laundry. Dari hasil survey didasapatkan bahwa petugas
laundry sangat rawan terhadap hazard kimia cair. Hazard kimia cair oleh detergen
dikatakan agak kurang karena disebabkan pengisian detergen ke dalam mesin cuci
dilakukan secara tidak langsung karena menggunakan sarung tangan. Begitu juga
hazard cair disinfektan dan pewangi yang digunakan semasa proses pencucian.
c) Faktor biologis
Hazard biologi di pengaruhi oleh debu serat linen yang bisa menyebabkan penyakit
turunan dari bakteri, virus ataupun jamur kepada petugas sewaktu proses pencucian. Dari
hasil survey didapatkan bahwa petugas laundry masih rentan oleh infeksi bakteri, virus
ataupun jamur tetapi sudah dikatakan minimal karena pihak laundry telah menyediakan alat
pelindung khusus seperti masker. Hal ini dapat melindungi petugas laundry dari tertular atau
dijangkiti oleh infeksi.

d) Faktor egronomis
Hazard ergonomi dipengaruhi oleh posisi bekerja pada petugas laundry. Dari hasil
survey didapatkan bahwa petugas laundry rawan terhadap hazard ergonomi akibat berdiri
dalam rentang waktu cukup lama sewaktu bekerja. Dari cara bekerja pula, hasil survey
menunjukkaan bahwa petugas laundry juga seringkali mengangkat pakaian kotor atau bersih
kelantai yg berbeda. Selain itu, petugas laundry juga akan mendorong atau menarik troli
yang mengisi line kotor atau bersih masuk dan keluar ke instalasi laundry tersebut.

e) Faktor psikososial
Hazard psikososial dipengaruhi oleh jadwal bekerja pada petugas laundry, hubungan
antara sesama petugas, atasan dan bawahan, beban kerja dan gaji yang dibayar. Semua hal
yang terdapat dalam hazard psikososial ini berkaitan dengan emosional petugas laundry,

sehingga harus diperhatikan agar tercipta keadaan aman dalam bekerja Dari hasil survey
didapatkan bahwa petugas laundry terhindar dari hazard psikososial karena petugas laundry
di tempatkan di satu tempat yang sama agar komunikasi sesama petugas laundry berjalan
lancar. Dari segi hubungan antara pekerja, pihak atasan dan pihak bawahan dikatakan baik
dan tidak mengganggu pekerjaan petugas, beban kerja yang dilakukan dikatakan agak berat
karena banyak proses pencucian yang harus dilakukan yaitu dari proses mencuci,
pengeringan, disinfektan dan sebagainya. Berdasarkan gaji yang diterima dikatakan sudah
mencukupi dan jumlah yang diterima sesuai dengan pangkat petugas tersebut.

2. Alat yang digunakan


Alat yang digunakan pada petugas laundry adalah mesin cuci. Dari hasil
survei, mesin yang digunakan adalah acceptable dan sehingga saat ini mesin cuci
tersebut masih bagus dan seringkali digunakan tanpa masalah yang berarti.
3. Menggunakan alat pelindung diri selama bekerja
Dari hasil survey didapatkan petugas laundry menggunakan alat pelindung diri
yang disediakan saat bekerja. Alat yang digunakan berupa masker, sarung tangan, baju
pelindung, dan pelindung kepala. Hal ini menunjukkan bahwa pihak rumah sakit
memandang tinggi pada aspek keselamatan petugas dengan mewajibkan petugas
laundry memakai alat pelindung diri.
4. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja
Berdasarkan hasil survey, didapatkan obat P3K tidak disediakan di tempat
kerja. Karena jika terjadi kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, petugas akan
segera dikirim dan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit untuk dirawat
oleh dokter residen tang bertugas di situ.

5. Pemeriksaan kesehatan dan upaya pengobatan bila sakit


Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan petugas laundry belum diberikan
perlindungan khusus dalam bidang kesehatan dengan tidak adanya pemeriksaan
berkala dan pemeriksaan berkala khusus yang dilakukan setiap tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa kesehatan petugas kurang di perhatikan dan hal ini bisa
mempengaruhi petugas dalam melakukan pekerjaan mereka.
6. Peraturan Pimpinan/Pemerintah tentang K3
Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan terdapat peraturan dari
pimpinan atau pemerintah dari pihak rumah sakit untuk mengenai kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) dengan penggunaan alat pelindung diri kepada petugas
laundry. Dengan adanya peraturan ini, maka petugas-petugas ini bisa terjamin
keselamatan mereka saat bekerja.
7. Keluhan petugas laundry selama melakukan pekerjaannya
Dari hasil survey didapatkan pernah terdapat petugas laundry yang mengeluh
adanya penyakit kulit seperti gatal di sela jari pekerja laundry, namun hal ini sangat
jarang terjadi mengingat para pekerja sudah dibekali dengan alat pelindung khusus
seperti sarung tangan untuk mencegah kejadian seperti ini terjadi.

8. Upaya K3 terhadap K3
Dari hasil survey didapatkan petugas laundry pernah diberikan pelatihan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) oleh pihak rumah sakit. Pelatihan ini
dilakukan minimal sekali dalam setahun. Pelatihan ini sekaligus dapat membantu
petugas-petugas tersebut mendapat pengetahuan mengenai keselamatan mereka
sewaktu bekerja.

Anda mungkin juga menyukai