Walk Thru Survey Dermatitis
Walk Thru Survey Dermatitis
d) Faktor egronomis
Hazard ergonomi dipengaruhi oleh posisi bekerja pada petugas laundry. Dari hasil
survey didapatkan bahwa petugas laundry rawan terhadap hazard ergonomi akibat berdiri
dalam rentang waktu cukup lama sewaktu bekerja. Dari cara bekerja pula, hasil survey
menunjukkaan bahwa petugas laundry juga seringkali mengangkat pakaian kotor atau bersih
kelantai yg berbeda. Selain itu, petugas laundry juga akan mendorong atau menarik troli
yang mengisi line kotor atau bersih masuk dan keluar ke instalasi laundry tersebut.
e) Faktor psikososial
Hazard psikososial dipengaruhi oleh jadwal bekerja pada petugas laundry, hubungan
antara sesama petugas, atasan dan bawahan, beban kerja dan gaji yang dibayar. Semua hal
yang terdapat dalam hazard psikososial ini berkaitan dengan emosional petugas laundry,
sehingga harus diperhatikan agar tercipta keadaan aman dalam bekerja Dari hasil survey
didapatkan bahwa petugas laundry terhindar dari hazard psikososial karena petugas laundry
di tempatkan di satu tempat yang sama agar komunikasi sesama petugas laundry berjalan
lancar. Dari segi hubungan antara pekerja, pihak atasan dan pihak bawahan dikatakan baik
dan tidak mengganggu pekerjaan petugas, beban kerja yang dilakukan dikatakan agak berat
karena banyak proses pencucian yang harus dilakukan yaitu dari proses mencuci,
pengeringan, disinfektan dan sebagainya. Berdasarkan gaji yang diterima dikatakan sudah
mencukupi dan jumlah yang diterima sesuai dengan pangkat petugas tersebut.
keselamatan kerja (K3) dengan penggunaan alat pelindung diri kepada petugas
laundry. Dengan adanya peraturan ini, maka petugas-petugas ini bisa terjamin
keselamatan mereka saat bekerja.
7. Keluhan petugas laundry selama melakukan pekerjaannya
Dari hasil survey didapatkan pernah terdapat petugas laundry yang mengeluh
adanya penyakit kulit seperti gatal di sela jari pekerja laundry, namun hal ini sangat
jarang terjadi mengingat para pekerja sudah dibekali dengan alat pelindung khusus
seperti sarung tangan untuk mencegah kejadian seperti ini terjadi.
8. Upaya K3 terhadap K3
Dari hasil survey didapatkan petugas laundry pernah diberikan pelatihan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) oleh pihak rumah sakit. Pelatihan ini
dilakukan minimal sekali dalam setahun. Pelatihan ini sekaligus dapat membantu
petugas-petugas tersebut mendapat pengetahuan mengenai keselamatan mereka
sewaktu bekerja.