Sebagai ulama besar yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap umat ini.
Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Jalla Jalaluhu, kami memujiNya,
kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Siapa yang ditunjuki
Allah Jalla Jalaluhu niscaya tiada yang menyesatkannya. Dan siapa yang
Wasiatku kepada setiap muslim di belahan bumi manapun berada, lebih khusus
penisbatan kepada dakwah yang penuh barakah ini, yaitu dakwah kepada
Aku wasiatkan kepada mereka dan terutama diriku agar bertakwa kepada Allah
Tabaraka wa Ta'ala. Kemudian agar membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat
sebagaimana firman Allah Jalla Jalaluhu. "Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah,
Hendaknya mereka ketahui bahwa ilmu yang baik atau benar menurut pandangan
kami tidak keluar dari al-Qur'an dan as-Sunnah yang sesuai dengan manhaj dan
Hendaknya mereka padukan antara ilmu yang dimiliki dan pengamalannya sedapat
mungkin. Dengan demikian ilmu tidak menjadi hujjah yang justru mencelakakan
mereka, yang mana pada hari itu harta benda dan anak keturunan tidak
bermanfaat kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.
Aku ingatkan, agar waspada dari segala bentuk kerjasama dan persekutuan
dengan orang-orang yang dalam banyak hal telah keluar dan menyimpang dari
dipadukan akan identik dengan sikap khuruj (keluar) yang berarti memberontak
Kami hanya perintahkan agar mereka mewujudkan sebuah komunitas seperti yang
disabdakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits yang
shahih. Artinya : “Dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara"
Hendaknya kita bergaul dengan cara yang baik dan ramah dalam berdakwah
mengajak orang-orang yang menyelisihi dakwah kita. Agar sesuai dengan manhaj
Dan selamanya kita harus berpegang teguh pada firman Allah Jalla Jalaluhu.
"Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik" [An-Nahl : 125]
Orang yang paling berhak diperlakukan dengan cara hikmah adalah orang yang
paling keras menentang kita dalam prinsip dan aqidah kita. Hal ini kita
lakukan agar tidak tertumpu pada kita dua beban yang berat, beratnya dakwah
haq yang telah dianugrahkan Allah Jalla Jalaluhu kepada kita kemudian
dibebani lagi dengan jeleknya cara dakwah kita kepada Allah 'Azza wa Jalla.
mengharap wajah Allah 'Azza wa Jalla dan tidak mengharap balasan dan tidak
Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini" hal. 127-150 Terbitan Pustaka
Imam Asy-Syafi'i.]