SKABIES
PEMBIMBING :
DR. ISMIRALDA OKE PUTRANTI, SP. KK
DISUSUN OLEH :
TIARA GIAN PUSPI
G4A014082
PENDAHULUAN
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. N
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Usia
: 54 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Agama
: Islam
No. CM
: 98-49-27
ANAMNESIS
Pasien datang sendiri ke Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
pada hari Selasa, 26 Januari 2016 pukul 10.30 WIB dengan keluhan gatal pada tangan (sela-sela jari) sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya bintil-bintil merah hanya terdapat sedikit pada tangan kiri, namun makin lama bintilbintil merah tersebut semakin banyak hingga ke tangan kanan. Keluhan dirasakan terus menerus, namun gatal
dirasa paling berat saat malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Untuk mengurangi rasa gatal biasanya
pasien hanya menaburkan bedak agar rasa gatal sedikit berkurang. Selama ini pasien belum pernah
memeriksakan diri ke dokter hanya membeli bedak di apotek akan tetapi gatal tidak kunjung sembuh.
Riwayat penyakit diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi (darah tinggi) disangkal
Riwayat keluhan yang sama dengan pasien diakui, yaitu sekitar 2 minggu yang lalu anak pasien menderita
keluhan yang sama.
STATUS GENERALIS
Keadaaan umum
: Baik
Keadaan gizi
Vital Sign
: Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan
: 18 x/menit
Suhu : 36C
Mata
Mulut
Tenggorokan
Leher
Jantung
: Tidak dilakukan
Paru
: Tidak dilakukan
Abdomen
: Tidak dilakukan
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi
Efloresensi : Berupa papul eritematosa di regio manus dextra dan sinistra disertai kanalikuli.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Pasien datang sendiri ke Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto pada hari Selasa, 26 Januari 2016 pukul 10.30 WIB dengan keluhan
gatal pada tangan (sela-sela jari) sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya bintil-bintil merah hanya
terdapat sedikit pada tangan kiri, namun makin lama bintil-bintil merah tersebut semakin
banyak hingga ke tangan kanan. Keluhan dirasakan terus menerus, namun gatal dirasa
paling berat saat malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Untuk mengurangi rasa
gatal biasanya pasien hanya menaburkan bedak agar rasa gatal sedikit berkurang. Selama
ini pasien belum pernah memeriksakan diri ke dokter hanya membeli bedak di apotek akan
tetapi gatal tidak kunjung sembuh. Anak pasien juga memiliki riwayat keluhan yang sama
dengan pasien sekitar 2 minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan status
dermatologis lokasi regio manus dextra dan sinistra terdapat efloresensi Berupa papul
eritematosa di regio manus dextra dan sinistra disertai kanalikuli.
DIAGNOSA KERJA
Skabies
DIAGNOSIS BANDING
Creeping Eruption
Predileksi
: tungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan paha, serta bagian tubuh yang
sering kontak dengan tempat larva berada.
Efloresensi
Etiologi
Prurigo
Predileksi : ekstremitas bagian ekstensor, dapat meluas ke bokong dan perut serta wajah.
Efloresensi : papul milier berbentuk kubah
Etiologi
:
diduga pengaruh dari luar seperti gigitan serangga, sinar matahari, udara dingin,
dan pengaruh dari dalam tubuh seperti infeksi.
PEMERIKSAAN ANJURAN
Kerokan kulit
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Non Medikamentosa
Pengobatan skabisid topikal yang diberikan dioleskan di seluruh kulit, kecuali wajah, sebaiknya dilakukan pada
malam hari sebelum tidur.
Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam dengan air
panas.
Setelah periode waktu yang dianjurkan, segera bersihkan skabisid. Tidak boleh mengulangi penggunaan skabisid
yang berlebihan setelah seminggu walaupun gatal masih dirasakan sampai 4 minggu kemudian.
Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga kebersihan.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad cosmeticum
: bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
tungau Sarcoptes scabiei varian hominis beserta produknya
Sinonim
Sinonim atau nama lain skabies adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo
Epidemiologi
Etiologi
Penyakit scabies merupakan infestasi tungau yang dinamakan Acarus scabiei dan
Sarcoptes scabiei varian hominis.
Patogenesis
Reaksi alergi yang sensitif terhadap tungau dan produknya memperlihatkan peran yang
penting dalam perkembangan lesi dan terhadap timbulnya gatal. Masuknya S. scabiei ke
dalam epidermis tidak segera memberikan gejala pruritus. Rasa gatal timbul 1 bulan
setelah infestasi primer serta adanya infestasi kedua sebagai manifestasi respons imun
terhadap tungau maupun sekret yang dihasilkan terowongan di bawah kulit. Sarcoptes
scabiei melepaskan
substansi sebagai respon hubungan antara tungau dengan
keratinosit dan sel-sel Langerhans ketika melakukan penetrasi ke dalam kulit.
Gejala Klinis
Pruritus nocturnal
Sekelompok orang
Diagnosis
Diagnosis klinis ditetapkan berdasarkan anamnesis yaitu adanya pruritus nokturna dan erupsi
kulit berupa papul, vesikel, dan pustul di tempat predileksi, distribusi lesi yang khas, terowonganterowongan pada predileksi, adanya penyakit yang sama pada orang-orang sekitar. Terowongan
terkadang sulit ditemukan, dan petunjuk yang lazim adalah penyebaran yang khas. Pada
umumnya, diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan dua dari empat tanda kardinal. Diagnosis
definitif bergantung pada identifikasi mikroskopis adanya tungau, telur atau fecal pellet.
Seringkali tungau tidak dapat dapat ditemukan ditemukan walau terdapat lesi skabies nodula
yang klasik di genitalia, atau ruam yang khas dengan riwayat gatal-gatal pada anggota keluarga
yang lain.
Diagnosis Banding
Prurigo: berupa papul-papul yang gatal, predileksi pada bagian ekstensor ekstremitas.
Penatalaksanaan
Jenis Obat
Permetrin 5% krim
Dioleskan
Dosis
selama 8-14
jam,
Keterangan
diulangi Terapi lini pertama di US dan kehamilan kategori B.
selama 7 hari.
Lindane 1% lotion
Dioleskan
selama
jam
setelah
dibersihkan, olesan kedua diberikan 1 wanita selama masa kehamilan, dan laktasi.
minggu kemudian.
Crotamiton
10% Dioleskan selama 2 hari berturut-turut, Memiliki efek anti pruritus tetapi efektifitas tidak sebaik
krim
topikal lainnya.
Sulfur precipitatum
Aman untuk anak <2 bulan dan wanita hamil dan laktasi,
5-10%
Benzyl benzoat 10% Dioleskan selama 24 jam lalu dibersihkan. Efektif namun dapat menyebabkan dermatitis pada wajah.
lotion
Ivermectin
ug/kgBB
200 Dosis tunggal oral, bisa diulangi selama Memiliki efektifitas yang tinggi dan aman. Dapat digunakan
10-14 hari.
Prognosis
PEMBAHASAN
Pasien Tn. N datang sendiri ke poliklinik penyakit kulit dan kelamin RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada
tanggal 26 Januari 2016 dengan keluhan utama gatal pada tangan (sela-sela jari). Awalnya bintil-bintil
merah hanya terdapat sedikit pada tangan kiri, namun makin lama bintil-bintil merah tersebut semakin
banyak hingga ke tangan kanan. Keluhan dirasakan terus menerus, namun gatal dirasa paling berat saat
malam hari sehingga mengganggu tidur pasien. Anak pasien juga memiliki riwayat keluhan yang sama
dengan pasien sekitar 2 minggu yang lalu. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosis scabies yang ditegakkan
berdasarkan terpenuhinya 2 dari 4 tanda kardinal kriteria diagnosis pada skabies, antara lain pruritus
nokturna, community infection, menemukan terowongan (kanalikuli), dan menemukan tungau Sarcoptes
scabiei. Pasien ini sudah dapat didiagnosis dengan skabies karena memenuhi dua kriteria, yaitu pruritus
nokturna dan community infection.
Status dermatologis yaitu lokasi pada kedua tangan (sela-sela jari), distribusi bilateral, susunan diskret,
batas tegas, ukuran miliar-lenticular, efloresensi tampak gambaran lesi papul eritem, disertai kanalikuli.
Khas untuk gambaran scabies. Diagnosis banding berupa creeping eruption biasanya dilihat dari bentuk
kanalikuli yang lebih panjang dibandingkan kanalikuli pada scabies, sedangkan pada prurigo dimungkinkan
dari adanya kemungkinan gigitan serangga (nyamuk) akibat kebiasaan pasien menggantung pakaian dalam
kamar yang jarang dibuka jendelanya. Pasien ini mendapatkan terapi loratadine 10 mg dan skabisid topical
berupa krim Permetrin 5% dioleskan pada malam hari dan digunakan seminggu 1 kali.
Hal terpenting dalam penatalaksanaan skabies adalah pemberantasan tuntas. Untuk itu diupayakan anak
yang memiliki gejala sama dengan pasien maupun keluarga yang sehari-hari tinggal bersama pasien juga
diobati. Upaya preventif lain yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan individu dan lingkungan.
KESIMPULAN
Pasien seorang laki-laki berusia 54 tahun datang dengan keluhan gatal pada
kedua tangan tepatnya pada sela-sela jari sejak 1 bulan yang lalu.
Kelainan kulit yang ditemukan pada pasien berupa papul eritematosa disertai
kanalikuli pada regio manus dextra dan sinistra.
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin MD. 2003. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ke-1. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Burns DA. 2004. Diseases Caused by Arthropods and Other Noxious Animals. In: Burns T,
Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. USA: Blackwell
publishing.
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, dll. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ke-5,
cetakan ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Leone P. 2007. Scabies and Pediculosis: An Update of Treatment Regiments and General
Review. Oxford Journals.
Murtiastutik D. 2005. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual Edisi ke-1. Surabaya: Airlangga
University Press.