nervus buksinatorius
Melakukan eksisi gingiva
yang
menutupi
gigi,
contohnya M3 bawah
Insisi membuat jalan keluar nanah dari abses
Ekstirpasi gingival polip dan fibroma
Mengambil bagian tulang alveolar (alveolektomi)
Deep infiltrasi anestesi (pleksus anestesi) :
Mencabut gigi depan bawah
Semua gigi-gigi maksila
Mencabut gigi-gigi yang persistensi
III.
ditambahkan
bahan
vaskonstriksi
Adrenalin
dalam
Prilocaine
Walaupun merupakan devirat toluidin, agen anestesi lokal tipe
amida ini pada dasarnya mempunyai formula kimiawi dan farmakologi
yang mirip dengan lignokain dan mepivakain. Anestetik lokal golongan
amida ini efek farmakologiknya mirip lidokain, tetapi mula kerja dan
masa
kerjanya
lebih
lama
daripada
lidokain.
Prilokain
juga
pemecahan
prilokain
adalah
ortotoluidin
yang
dapat
Mepivakain HCL
Anestetik lokal golongan amida ini sifat farmakologiknya mirip
lidokain. Mepivakain ini digunakan untuk anestesia infiltrasi, blokade
saraf regional dan anestesia spinal. Sediaan untuk suntikan berupa
larutan 1 ; 1,5 dan 2%. Mepivakain lebih toksik terhadap neonatus dan
karenanya tidak digunakan untuk anestesia obstetrik. Pada orang
dewasa indeks terapinya lebih tinggi daripada lidokain. Mula kerjanya
hampir sama dengan lidokain, tetapi lama kerjanya lebih panjang
sekitar 20%. Mepivakain tidak efektif sebagai anestetik topikal.
IV.
Bupivacaine
Struktur mirip dengan lidokain, kecuali gugus yang mengandung
amin dan butyl piperidin. Merupakan anestetik lokal yang mempunyai
masa kerja yang panjang, dengan efek blockade terhadap sensorik lebih
besar daripada motorik. Karena efek ini bupivakain lebih popular
digunakan untuk memperpanjang analgesia selama persalinan dan masa
pascapembedahan. Suatu penelitian menunjukan bahwa bupivakain
dapat mengurangi dosis penggunaan morfin dalam mengontrol nyeri
Ropivakain
VI.
c. Harus Isotonis
d. Mempunyai sifat vasokonstriksi yang menyempitkan pembuluh darah agar dapat
mengurangi pendarahan
e. Tidak merangsang jaringan
f. Harus steril
g. Reaksi kimia yang di bentuk dengan syaraf-syaraf harus reversible
Fungsi Vasokonstriksi :
Kebanyakan anestetik lokal, kecuali kokain, menyebabkan dilatasi
pembuluh darah. Penambahan vasokonstriksi seperti adrenalin mengurangi
aliran darah setempat, menurunkan kecepatan absorbsi anestetik lokal, dan
memperpanjang efek lokalnya. Penggunaan adrenalin untuk tujuan ini harus
hati-hati karena, bila berlebihan, dapat terjadi nekrosis iskemik. Bila
digunakan adrenalin, kadar akhirnya harus 1 dalam 200.000 (5 mcg/mL).
Pada pembedahan dental, adrenalin dapat digunakan hingga 1 dalam 80.000
(12,5 mcg/mL) bersama dengan anestetik lokal. Tidak ada alasan untuk
menggunakan kadar yang lebih tinggi. Dosis total adrenalin tidak boleh
melebihi 500 mcg dan penting untuk tidak melebihi kadar 1 dalam 200.000 (5
mcg/mL) bila cairan yang disuntikan lebih dari 50 mL
ii.
akan dianestesi
Aplikasikan anestesi topical 2- 3 menit, yang berguna untuk mengurangi
iii.
iv.
v.
vi.
teranastesi
Lakukan aspirasi terlebih dahulu, apabila negatif maka anestesi dapat
vii.
dilanjutkan.
Larutan anestesi harus didepositkan secara perlahan-lahan karena lubang
dari jarum suntik sangat kecil yang mengakibatkan suatu tekanan yang
cukup besar dan menyebabkan suatu rasa sakit yang tidak diinginkan dan
viii.
ix.
kerusakan jaringan.
Tarik syringe keluar secara perlahan-lahan
Lakukan massage setelah proses deposit larutan anestesi dan jarum telah
dikeluarkan