Anda di halaman 1dari 15

Tugas Rancangan Percobaan

FAKTORIAL DUA FAKTOR


(RAL, RAKL DAN RBSL)

KELOMPOK 5 :
HARTINA HUSAIN H 121 13 005
HARIANTO

H 121 13 030

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

TUGAS 1
1. Bagaimana bentuk model linear untuk rancangan dua faktor dengan
RAKL ( Kasus pada contoh 2) ?
Jawab :
Adapun bentuk model linear untuk rancangan dua faktor dengan
RAKL :
Yi j k = + i + j + ()ij + k + i j k
dimana

i = 1, 2 ( 2 Varietas Pupuk yaitu N1 dan N2)


j = 1, 2, 3, 4 ( 4 Dosis Pupuk yaitu P1, P2, P3 dan P4)
k = 1, 2 ( 2 kali ulangan)

Keterangan :
Yi j k = hasil pengamatan utk faktor A taraf ke i, faktor B taraf ke j
pada kelompok ke k

= nilai tengah umum

= pengaruh faktor A pada taraf ke i

= pengaruh faktor B pada taraf ke j

()ij = pengaruh interaksi AB pada taraf ke i (dari faktor A) & taraf ke


j ( dari faktor B)
k

= pengaruh kelompok ke k

i j k = pengaruh acak (galat percobaan) pada taraf ke i (faktor A), taraf


ke j (faktor B), interaksi AB yang ke i dan ke j.

2. Tiap kelompok mencari kasus dengan penggunaan factorial dua faktor,


masing-masing satu untuk RAL, RAKL, dan RBSL
Jawab :
Faktorial dua Faktor untuk RAL
Percobaan di rumah kaca, ingin mengetahui pengaruh pemupukan dan
interval pemotongan setaria terhadap produksi hijauan pakan rumput
setaria. Perlakuan pemupukan terdiri dari 5 macam yaitu a 0, a1 a2 a4 dan
a5 sedangkan interval pemotongan setaria terdiri dari 3 yaitu b 1,b2 dan b3.
Adapun percobaan ini dilakukan perulangan sebanyak 3 kali.
Dimana
a0 = kontrol (tanpa pupuk)
a1 = 10 ton pupuk kandang/ha
a2 = 20 ton pupuk kandang/ha
a3 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam
a1
a4 = urea dgn dosis mengandung N setara dengan N dalam
a2.
dan
b0 = interval pemotongan 20 hari
b1 = interval pemotongan 30 hari
b2 = interval pemotongan 40 hari

Total untuk tiap perlakuan


Interval pemotongan
Pemupukan

Jumlah
b0

b1

b2

a0

61,6

81,9

105,0

248,5

a1

58,8

91,4

89,3

239,5

a2

64,5

87,0

107,4

258,9

a3

96,6

126,3

164,1

387,0

a4

125,5

Jumlah

168,6

194,7

488,8

407,0 555,2

660,5

1622,7

Faktorial dua Faktor untuk RAKL


Percobaan faktorial dengan RAKL, meneliti pengaruh lama penyinaran
(P) dan kekuatan arus air (K) . Lama penyinaran terdiri dari 3 taraf yaitu
p1, p2 dan p3 sedangkan kekuatan arus air juga terdiri dari 3 taraf k 1, k2
dan k3. Ulangan yang diberikan sebanyak 4 kali. Dilakukan pengamatan
terhadap kenaikkan berat badan ikan gurami tersebut. Adapun hasil
pengamatan tersebut sbb:
Kenaikkan Berat badan Ikan Gurami

Lama
Penynr
.

p1

p2

p3

Kektn.

K e l o m p o k

T o t a l

arus

II

III

IV

k1

56

45

43

46

190

k2

60

50

45

48

203

k3

66

57

50

50

223

k1

65

61

60

63

249

k2

60

58

56

60

234

k3

53

53

48

55

209

k1

60

61

50

53

224

k2

62

68

67

60

257

k3

73

77

77

65

292

555

530

496

500

2081

T o t a l

Faktorial dua Faktor untuk RBSL


Ingin diketahui pengaruh penggunaan bungkil biji kapuk tanpa dan
dengan pemanasan oven suhu 1460 0C selama 30 menit terhadap jumlah
protozoa rumen sapi perah peranakan

friesian holstein (PFH) jantan

berfistula. Penelitian menggunakan unit percobaan 3 ekor sapi PFH jantan


berfistula rumen dengan rataan berat badan 45215,72 Kg, yang
berumur sekitar 3 tahun yang ditempatkan secara acak pada kandang
tersendiri. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar
Latin 3x3, terdiri dari 3 perlakuan ransum dan 3 periode. Setiap periode
penelitian terdiri dari 3 minggu. Perlakuan yang diberikan adalah
A : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil
kedelai 15%, bungkil kelapa 15%, mineral 2%).

B : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil biji
kapuk tanpa panas 30%, mineral 2%).
C : rumput gajah + konsetrat (dedak halus 23%, pollard 45%, bungkil biji
kapuk dengan pemanasan oven 1460 0C selama 30 menit 30%, mineral
2%).
Berikut ini adalah hasil penelitian dari pengambilan cairan rumen pada
sapi yang dilakukan pada hari terakhir setiap periode yang menghasilkan
jumlah protozoa (x105 /ml).

Sapi
1
2
3

Periode
2
A=1,95
B=2,89
C=2,06

1
B=2,82
C= 3,17
A=3,12

3
C= 2,73
A=3,33
B=2,17

3. Asumsikan jika salah satu faktornya tetap dan salah satu faktornya
acak, kemudian lakukan analisis pada data nomor 2 dan ambil
kesimpulan.
Jawab :
FAKTORIAL DUA FAKTOR UNTUK RAL
Dari kasus tersebut diperoleh :
Tabel Dua Arah antara Faktor A dan Faktor B

Pemupuka
n

Interval pemotongan
b

Jumlah
2

Rerata tiap
unit percobaan

a
a
a
a
a

61,6

81,9

105,0

248,5

27,60

58,8

91,4

89,3

239,5

26,61

64,5

87,0

107,4

258,9

28,77

96,6

126,3

164,1

387,0

43,00
54,31

3
4

125,5

Jumlah

168,6

194,7

488,8

407,0 555,2

660,5

1622,7

27,13 37,01

44,03

Rerata
tiap unit
Percob.

JKP=

( 61,6 2+ 81,92+ +194,72 ) 1622,72

45

66291,14 58514,56=7776,58

( 248,522 +239,52++ 488,822) 1622,72


JK A=

45

63870,68 58514,56=5356,12

JK B=

( 407,02+ 555,2+ +660,52 ) 1622,72

60677,09 58514,56=2162,53

45

JK AB=JKPJK AJK B
7776,58 5356,12 2162,53=257,93

JKT =(21,42 +27,5++ 61,12)

1633,7
45

66724,3958514,56=8209,83

JKG=JKT JKP
8209,837776,58=433,25

Tabel Anava :

S. K.

d.b

J. K.

K. T.

Fhitung

Perlakuan

14

7776,58

555,47

92,73**

Pemupukan

5356,12

1339,03

74,88**

Interval Pemotongan

2162,53

1081,27

2,23

Pemup.x Int.P.

257,93

32,24

Galat

30

433,25

14,44

Total

44

8209,83

F tabel utk Pemupukan F(0,05) = 2,69 dan F(0,01) = 4,02


F tabel Interval Pemotongan F(0,05) = 3,32 dan F(0,01) = 5,39

Ftabel

F tabel Pemup.x Int.P. F(0,05) = 2,27 dan F(0,01) = 3,17


Kesimpulan :
Dapat dilihat bahwa Pemupukan nilai F hitung lebih besar daripada Ftabel
sehingga Ho ditolak atau terdapat pengaruh signifikasn antara pemupukan
terhadap

produksi

hijauan pakan

rumput

setaria, sementara untuk

interval pemotongan nilai Fhitung lebih kecil daripada Ftabel sehingga tidak
terdapat

pengaruh

yang

signifikan

antara

interval

pemotongan

pemupukan terhadap produksi hijauan pakan rumput setaria.

FAKTORIAL DUA FAKTOR UNTUK RAKL


Tabel dua arah Faktor A dan B
Lama
Penynr
.

p1

p2

Kektn.

K e l o m p o k

T o t a l

arus

II

III

IV

k1

56

45

43

46

190

k2

60

50

45

48

203

k3

66

57

50

50

223

k1

65

61

60

63

249

60

58

56

60

234

53

53

48

55

209

k2

k3

p3

k1

60

61

50

53

224

k2

62

68

67

60

257

k3

73

77

77

65

292

555

530

496

500

2081

T o t a l

(2081)
FK=
=120293,3611
36

JK Total=(21,42 +27,5+ +61,12)120293,3611


2627,64

JK Kelompok=

( 5552 +530++500 2 )
9

120293,3611

255,64

JK Perlakuan=

( 1902 +203++2922 )
4

120293,3611

1947,89

JKG=JKT JKK JKP

2627,64255,641947,89=424,11
JK Perlakuan diuraikan menjadi: JK Penyinaran,
JK Kekuatan arus air
JK Interaksi ( Penynr x Kekt arus)
Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Total Perlakuan Hasil Lama Penyinaran dan Kekuatan Arus Air
Lama

Kekuatan arus air

Penyinaran

190

203

223

616

249

234

209

692

224

257

292

773

663

694

724

2081

p
p

1
2
3

T o t a l

T o t a l

6162 +6922+ 7732


JK Penyinaran=
120293,3611=1027,39
4.3
2

JK kekuatanarus=

663 +694 +724


120293,3611=155,06
4.3

JK Interaksi ( PxK )=JKPerlakuanJK PenyinaranJK kekuatan arus


1947,891027,39155,06=765,44

Tabel Anava

d.b

S. K.

T tabel
J. K.

K. T.

Fhitung

0,05
0,01

Kelompok

255,64

Perlakuan

1947,89

513,70

P (Penynr.)

1027,39

77,53

K (Kektn arus)

155,06

191,36

PK (Peny.x Kek.a.)

765,44

17,67

Galat

24

424,11

T o t a l

35

2627,64

29,07**

3,44 5,61

4,39*

3,44 5,61

10,83**

2,76 4,22

Kesimpulan :
Oleh karena seluruh variabel bebas mempunyai nilai F hitung lebih besar
daripada Ftabel sehingga Ho ditolak atau terdapat pengaruh signifikasn
antara

Penyinaran

terhadap

berat

ikan

gurami

begitupun

Kekuatan arus terhadap berat ikan gurami.

FAKTORIAL DUA FAKTOR UNTUK RBSL

dengan

Dari kasus tersebut diperoleh :


Tabel Dua Arah antara Faktor A dan Faktor B
Sapi

Periode
2
A = 1,95
B = 2,89
C = 2,06
6,9

1
B = 2,82
C = 3,17
A = 3,12
9,11

1
2
3
Yook

3
C = 2,73
A = 3,33
B = 2,17
8,23

Yioo
7,5
9,39
7.35
Yooo = 24,24

Uji Hipotesis
1. H0

: Tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum

terhadap jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.


H1

: Terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap

jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan.


2. = 5%
3. Daerah Kritis H0 ditolak jika Fhitung > F(0,05;2;2) = Fhitung > 19
4. Statistik uji
p

Y ooo
JK Total= Y
N
i
j
k
2
ijk

( 2,822+ 1,952+ 2.732+ +3,122 +2,062 +2,172 )

67,3765,29
2,08

Y 2ioo Y 2ooo
JK Baris=

N
i=1 p
p

24,24
9

(7,5)2+(9,39)2+(7,35)2 24,24 2

3
9

66,1565,29

0,86
p

JK Kolom=
k =1

Y ook Y ooo

p
N
2

66,1165,29

0.82
p

JK Perlakuan=
j=1

(9,11) +(6,9) +( 8,23) 24,242

3
9

Y ojo Y ooo

p
N

(8,4)2 +(7,88)2 +(7,96)2 24,242

3
9

65,3465,29

0.05
JKG=JKT JKBJKK JKP

2,080,860,820,05

0,35

Tabel Anava
Sumber
Variansi
Perlakuan
Baris
Kolom
Galat
Total

DB

JK

RK

2
2
2
2
8

0,05
0,86
0,82
0,35
2,08

0,025
0,43
0,41
0,175

RKP
=0,14
RKS

5.Kesimpulan
Karena Fhitung = 0,14 < 19 maka H0 tidak ditolak atau diterima yang
artinya tidak terdapat pengaruh dari ketiga perlakuan ransum terhadap
jumlah protozoa cairan rumen sapi perah PFH jantan. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi optimal rumen tetap terjaga sehingga penggunaan bungkil
biji kapuk sebanyak 30% dalam konsentrat tidak mengganggu proses
fermentasi pakan yang optimal dalam rumen.

Anda mungkin juga menyukai