Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Karakteristik Sampel
Penelitian ini menggunakan balita berumur 2-5tahun dari 11 desa di
wilayah kerja Puskesmas Narmada sebagai sampel. Kemudian dilakukan
pengambilan data terhadap sampel tersebut. Data penelitian yang diambil
merupakan data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran tinggi badan dan
penimbangan berat badan sampel.
Sampel yang diinginkan pada penelitian ini sebanyak 250 balita yang
berasal dari 11 desa di wilayah Puskesmas Narmada yang terdiri dari desa Dasan
Tereng, Gerimax Indah, Sembung, Badrain, Tanak Beak, Batu Kuta, Krama Jaya,
Lembuak, Nyurlembang, Narmada dan Mekarsari.
Balita yang menjadi sampel pada penelitian ini dapat didistribusikan
berdasarkan desa dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah.
Tabel 4.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Desa
Desa

Total

Frekuensi (n)

Persentase (%)

225
100,0
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 250 sampel yang diteliti,

paling banyak berasal dari desa xx sebanyakn xx balita (xx%), sedangkan paling
sedikit berasal dari desa xx sebanyak xx balita (xx%).
Jumlah balita menurut jenis kelamin

36

37

Jumlah angka sampel balita menurut jenis kelamin. Berikut tabel dan
gambar.
Tabel 4.2. jumlah balita menurut jenis kelamin
Kategori

Jumlah balita

Persentase (%)

Laki Laki

(orang)
111

44,4

Perempuan

139

55,6

Total

250

100

Laki laki

Perempuan

Gambar 4.2 Gambaran jumlah balita menurut jenis kelamin


Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel balita hampir
sama pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, namun lebih banyak jumlah
sampel balita perempuan. Terlihat dari 250 sampel, 111 balita (44,4%) adalah lakilaki, 139 balita (55,6%) adalah perempuan.
Gambaran berat badan menurut umur
Berdasarkan hasil

penelitian

dengan 250 sampel

balita (25-59) bulan,

didapatkan lebih banyak balita dengan gizi baik . hal tersebut dapat digambarkan
berat badan balita menurut umur dapat dengan table dibawah ini:
Kategori

Jumlah balita (N)

Persentase (%)

38

Gizi baik

178

71.2

Gizi buruk

51

20.4

Gizi kurang

20

8.0

.4

250

100.0

Gizi lebih
Total

BB/U
178
BB/U
20
gizi baik

gizi buruk

51
1
gizi kurang

gizi lebih

Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden


termasuk dalam kategori gizi baik. Terlihat dari 250 responden, 178 balita (71%)
termasuk dalam kategori gizi baik, 51 balita (20%) kategori gizi kurang, 20 balita
(8%) termasuk kategori gizi buruk dan 1 balita (4%) termasuk kategori lebih.
Gambaran Tinggi Badan Menurut Umur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi stunting terbanyak pada
TB/U kategori normal (141 responden). Hasil penelitian selengkapnya disajikan
dalam tabel berikut :
Frekuensi
Kategori

Normal

Persentase(%)
141

56.4%

39

Pendek
Sangat Pendek
Tinggi
Total
Diperbaiki lagi

83
25
1
250

33.2%
10%
0.4%
100%

TB/U
TB/U
141

83

25
1
normal

pendek

sangat pendek

tinggi

Gambaran berat badan menurut tinggi badan


Berdasarkan hasil

penelitian

didapatkan lebih banyak

dengan 250 sampel

balita (25-59) bulan,

balita dengan gizi normal. hal tersebut dapat

digambarkan berat badan balita menurut umur dapat dengan table dibawah ini:

Kategori
Normal
Kurus
Sangat kurus
Total

Jumlah balita (N)

Persentase (%)

232

92.8

15

6.0

1.2

250

100.0

40

BB/TB
232

BB/TB

15
Normal

Kurus

3
Sangat Kurus

Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden


termasuk dalam kategori gizi normal. Terlihat dari 250 responden, 232 balita
(93%) termasuk dalam kategori gizi normal, 15 balita (6%) kategori gizi kurus, 3
balita (1%) termasuk kategori gizi sangat kurus.

4.1.2. Analisis Data Stunting


Stunting adalah xxx
Pada penelitian ini sampel di kategorikan menjadi Stunting (S) dan Tidak
Stunting (TS). Xxx
Balita yang menjadi sampel dikategorikan sesuai dengan Gambar di
bawah ini.
Terlihat pada Gambar di atas, persentase Stunting sebanyak xx%
Gambaran Tingkat jumlah sampel stunting
Gambaran angka jumlah sampel stunting dan tidak stunting pada penelitian
ini. Berikut tabel dan gambar.
Tabel 4.1. jumlah sampel Stunting dan tidak stunting
Kategori
Stunting

Jumlah balita

Persentase (%)

(orang)
108

43,2

41

Tidak Stunting
Total

Stunting

142

56,8

250

100

Tidak Stunting

Gambar 4.1 Gambaran jumlah angka stunting


Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa hampir setengah sampel
balita dalam penelitian ini mengalami stunting. Terlihat dari 250 sampel, 108
balita (43,2%) termasuk dalam kategori stunting, 142 balita (56,8%) kategori
tidak stunting.

4.1.3. Analisis Data Berat Badan Tidak Naik


xxx
4.1.4. Analisis Data Stunting dengan Berat Badan Tidak Naik
Hubungan T1, T2. T3 Dan Stunting
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proporsi kejadian stunting
pada balita (25-59 bulan) lebih banyak didapatkan pada balita dengan tidak naik
berat badan selama 2 bulan berturut-turut (125 responden). Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.

T1

Frekuensi
35

Persentase(%)
14%

42

T2
125
T3
90
Total
250
Tabel Hubungan T1, T2 dan T3 dengan Stunting

50%
36%
100%

Pada tabel diatas didapatkan bahwa proporsi kejadian stunting pada balita
(25-59 bulan) lebih banyak didapatkan pada balita dengan tidak naik berat badan
selama 2 bulan berturut-turut (125 responden) disusul dengan berat badan tidak
naik selama 3 bulan berturut-turut (90 responden), dan selanjutnya berat badan
tidak naik pada saat pengukuran (35 responden). Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tidak Naik Berat Badan


125
90

35

T1

T2

T3

Tidak Naiknya Berat Badan

Grafik Hubungan T1, T2 dan T3 dengan Stunting

4.1.5 Hasil Analisis Korelasi Bivariat


Gambaran tinggi badan balita menurut umur terhadap berat badan tidak naik
pada penelitian ini dinilai untuk menentukan gambaran stunting pada balita yang
tidak mengalami peningkatan berat badan dalam kurun waktu 3 bulan berturutturut, 2 bulan berturut-turut, dan pada bulan kemarin. Berikut tabel dan gambar
hasil yang didapatkan.

43

T1
18
17
35

Stunting
Tidak Stunting
Total

Berat Badan Tidak Naik


T2
41
84
125

T3
49
41
90

Total
108
142
250

Gambaran Tinggi Badan Menurut Umur terhadap BB Tidak Naik


84

49
41

18

41

17

T1

T2
Stunting

T3

Tidak Stunting

Tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah stunting yang terjadi pada
balita terbanyak pada balita dengan berat badan tidak naik berturut-turut selama 3
bulan, yaitu berjumlah 49 sample. Sebanyak 41 sample yang stunting mengalami
berat badan tidak naik dalam kurun waktu 2 bulan berturut-turut.

Hubungan stunting terhadap terjadinya berat badan tidak naik


pada Balita umur 24 bulan-59 bulan

44

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value

df
a

Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
N of Valid Cases

11.113
11.201

sided)
2
2

.004
.004

250

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 15,12.

Tabel diatas menyajikan hasil analisis chi-square. Analisis chi-square merupakan


statistik non parametrik dimana data untuk pengujiannya adalah data kategori/
kualitatif. Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan dan tidak dapat untuk
melihat seberapa besar hubungannya. Dua variabel yang diuji memiliki suatu
korelasi yang bermakna jika p<0,05 (Ho ditolak jika sig <0,05). Dari tabel diatas,
penelitian ini memiliki nilai p < 0,05, sehingga H0 ditolak, dan H1 diterima.

Stunting * Jenis Kelamin Crosstabulation


Count
Jenis Kelamin
Laki-laki
Stunting

Perempuan

Total

Stunting

48

60

108

Tidak Stunting

63

79

142

111

139

250

Total

Stunting
Tidak Stunting

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
48
60
63
79

45

Stunting * BB/TB Crosstabulation


Count
BB/TB
Normal
Stunting

Stunting
Tidak Stunting

Total

Kurus

Sangat Kurus

Total

97

10

108

135

142

232

15

250

Stunting * TB/U Crosstabulation


Count
TB/U
Normal
Stunting

Stunting
Tidak Stunting

Total

Pendek

Total

Sangat Pendek

Tinggi

83

25

108

141

142

141

83

25

250

Stunting * BB/U Crosstabulation


Count
BB/U
Gizi Baik
Stunting

Stunting
Tidak Stunting

Total

4.2.

Pembahasan

Gizi Kurang

Gizi Buruk

Gizi Lebih

Total

48

42

17

108

130

142

178

51

20

250

Anda mungkin juga menyukai