Anda di halaman 1dari 32

FISIKA 2

KELISTRIKA
N
Kelompok 1
Elyas Narantika NIM 2012 21 018
Johanes Susanto NIM 2012 21 046
Budiyanto NIM 2012 21 055

Definisi Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari
adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan
sebagai :
Kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti
elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan
dan penolakan gaya di antaranya atau sumber
energi yang disalurkan melalui kabel.
Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir
dari saluran positif ke saluran negatif. Bersama
dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi
fundamental yang dikenal sebagai
elektromagnetisme. Listrik memungkinkan

LISTRIK STATIS
Kata listrik berasal dari kata Yunani elektron
yang berarti ambar. Ambar adalah suatu damar
pohon yang telah membatu, dan jika digosok
dengan kain wol akan diperoleh sifat yang dapat
menarik benda-benda ringan. Perilaku batu ambar
seperti ini sekarang dapat dikatakan bahwa batu
ambar terelektrifikasi atau memperoleh muatan
listrik atau secara listrik dimuati. Proses
elektrifikasi ini sekarang kita sebut sebagai listrik
statis
Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan
arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana
muatan listriknya tidak bergerak.
Untuk memberi muatan listrik pada benda padat,

(a)

(b)
(c)
Gambar 1. Proses Elektrifikasi
(a) penggosokan (b) sisir menarikbenda-benda kecil, (c) penggaris
menarik potongan kertas kecil

Pada masing-masing kasus di atas sebuah benda menjadi


bermuatan listrik karena proses penggosokan terhadap benda
lain dan dikatakan memiliki muatan listrik total.
Sesungguhnya, persinggungan yang rapat saja sudah akan
menimbulkan muatan listrik.
Menggosok artinya tidak lain adalah membuat persinggungan
rapat antara permukaan dua benda.

(a) Dua penggaris plastik yang


bermuatan
saling tolak-menolak

(b) Dua batang kaca yang


bermuatan saling tolak-menolak

(c) Batang kaca bermuatan


menarik penggaris plastik
bermuatan
Gambar 2.
Muatan yang tidak sejenis akan Tarik-menarik,
sedangkan muatan yang sejenis akan tolak-menolak

Kejadian tersebut menunjukkan bahwa


ada dua jenis muatan yang terbentuk
pada benda yang digosok.
Dari ketiga kejadian sederhana tadi
maka gaya interaksi antara dua benda
bermuatan menunjukkan bahwa :
muatan sejenis akan tolakmenolak dan sebaliknya muatan
yang tidak sejenis akan saling
tarik-menarik .

uatan Listrik dalam Atom


Konsep kelistrikkan semakin menunjukkan kemajuan ketika
konsep kelistrikan dimulai dari dalam atom itu sendiri.
Partikel subatom yang membentuk atom ada tiga macam yakni
elektron, proton, dan netron. Atom memiliki inti bermuatan
positif yang berat, dan dikelilingi oleh satu atau lebih elektron
bermuatan negatif. Inti terdiri dari proton yang bermuatan
positif, dan netron tidak bermuatan (netral).

Gambar 3. Model atom sederhana

Muatan Konduksi, Induksi


Cara memperoleh muatan listrik adalah dengan cara
melebihkan salah satu muatan. Ada dua cara yaitu:
(1) cara konduksi dan (2) cara induksi.
Cara Konduksi
Bila sebuah benda logam bermuatan positif
disentuhkan dengan benda logam lain yang tidak
bermuatan (netral), maka elektron-elektron bebas
dalam logam yang netral akan tertarik menuju logam
yang bermuatan positif, karena sekarang logam ke
dua tersebut kehilangan beberapa elektronnya, maka
logam ini akan bermuatan positif.
Proses demikian disebut memuati dengan cara
konduksi atau dengan cara sentuhan, dan akhirnya
ke dua benda memiliki muatan dengan tanda yang

Batang logam netral


Batang logam dimuati
dengan
cara sentuhan

Gambar 4.
Memberi muatan dengan cara
konduksi

Cara Induksi
Bila benda bermuatan positif didekatkan pada batang
logam yang netral, tetapi tidak disentuhkan, maka
elektron-elektron batang logam tidak meninggalkan
batang logam, namun elektron-elektron tersebut
bergerak dalam batang logam menuju benda yang
bermuatan, dan meninggalkan muatan positif pada
ujung yang berlawanan.
Pada proses ini tidak ada muatan total yang
dihasilkan pada batang logam, muatan hanya
dipisahkan, sehingga muatan batang logam tetap nol.
Meskipun demikian, jika batang logam dipotong
menjadi dua bagian, kita akan memiliki dua benda
yang bermuatan, satu bermuatan positif dan yang
satunya bermuatan negatif.

Batang logam netral


Batang logam tetap netral,
tetapi dengan pemisahan
muatan

Gambar 5.
Memberi muatan dengan cara
induksi

Hukum Coulomb
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan adanya gaya
interaksi antara dua buah benda yang bermuatan listrik, terjadi
gaya tarik-menarik antara dua buah muatan yang tidak sejenis,
begitu juga sebaliknya. Yang menjadi pertanyaan adalah: faktorfaktor apa yang mempengaruhi besar gaya ini?
Seorang fisikawan Perancis Charles Coulomb (1736 1806)
menyelidiki adanya gaya listrik pada tahun 1780-an dengan
menggunakan pengimbang torsi. Walaupun peralatan yang
khusus yang mengukur muatan listrik tidak ada pada masa
Coulomb, ia menyiapkan bola-bola kecil dengan muatan yang
berbeda dan rasio kedua muatan diketahui. Hasil
eksperimennya menyimpulkan bahwa:
1. Gaya interaksi antara dua muatan se-banding dengan hasil
kali dua muatan.
2. Gaya interaksi antara dua muatan berbanding terbalik
dengan kuadrat
jarak antara ke dua muatan.

Gambar 6.
Dua buah muatan berjarak R

Secara matematis hasil pengamatan secara eksperimen dapat


dinyatakan dengan persamaan :

dengan k adalah konstanta pembanding yang besarnya (8,988 x


109) N.m2/C2 (biasanya dibulatkan menjadi 9 x 109 N.m2/C2 ).
Keterangan:
F : Gaya Coulomb (N)
k : Konstanta Coulomb = 9 x 109 Nm2 C2
q1 : besar muatan pertama (C)
q2 : besar muatan kedua (C)
r : jarak antar muatan (m)

Gambar 7.
Arah gaya tergantung jenis muatan

Konstanta k seringkali ditulis dalam bentuk besaran


yang berhubungan dengan sifat kelis-trikan yang
disebut dengan permitivitas ruang hampa.
Konstanta ini dihubungkan dengan k=1/4 .
dengan demikian hukum Coulomb dapat dituliskan :

dengan

MEDAN LISTRIK
Medan listrik (E) adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik.
Satuan listrik memiliki satuan N/C atau Newton/Coulomb.

Jika dalam sebuah sistem terdapat banyak muatan, maka medan listrik
di sebuah titik sama dengan jumlah vektor medan listrik dari masing-masing
muatan pada titik tersebut.

Gambar 8.
Arah medan listrik

Contoh Soal :
Tentukan besar gaya listrik pada
elektron dalam atom hydrogen yang
diberikan oleh satu proton (Q1 =Q2 =
1,6x10-19 m ) yang merupakan intinya.
Anggap elektron mengorbit proton
pada jarak rata-rata r = 0,53x10-10 m

Penyelesaian :

Diketahui :
K =
Q1/Q2 =
R =
Ditanya : F .......?
Jawab :
Menggunakan hukum Coulomb, dengan R =
m,
Q1= Q2 =
C, dan dengan mengabaikan tandatanda muatan
diperoleh :

LISTRIK DINAMIS
KUAT ARUS LISTRIK
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di
dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul
pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak
elektron.
Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu
penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu
tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus
listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam
kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t
mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus listrik I
adalah

Gambar 9.
Segmen dari sebuah kawat penghantar arus
listrik.

HUBUNGAN ANTARA KUAT ARUS LISTRIK


(I) DAN TEGANGAN LISTRIK (V)
Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh seorang
guru Fisika berasal dari Jerman yang bernama George Simon
Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi:
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding
langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung
penghantar asalkan suhu penghantar tetap.
Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I)
dinamakan hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan
ohm.

HUKUM I KIRCHOFF
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik
simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain
sebutannya dengan hukum kekekalan muatan
listrik. secara matematis dapat dituliskan sebagai:

HUKUM II KIRCHOFF
Pemakaian Hukum II Kirchhoff pada rangkaian tertutup yaitu
karena ada rangkaian yang tidak dapat disederhanakan
menggunakan kombinasi seri dan paralel.
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya
gerak listrik () dengan penurunan tegangan (IR) sama
dengan nol.
Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut:

ENERGI LISTRIK
Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu,
maka besar usaha W = V . I
.t :
yang dilakukan adalah
Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan
energi listrik adalah :

DAYA LISTRIK
Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan
besar energi listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita
tuliskan.

Contoh Soal :
Rangkaian listrik berikut terdiri 3 buah hambatan dan satu
buah baterai 24 Volt yang memiliki hambatan dalam 1 .

Tentukan:
a) Kuat arus rangkaian
b) Energi rangkaian dalam 5
menit

Penyelesaian :
a). Kuat arus rangkaian
Diketahui :
R = R1 = 2 , R2 = 3 , R3 = 4
Ditanya : Kuat arus (I) ......?
Jawab :
= (-24) + I(2+3+4) = 0
9 I = 24

Penyelesaian :
b). Energi dalam rangkaian 5 menit
Diketahui :
Itot = 2,67 A
Rtot = 10
T
= 5 x 60 = 300 S
Ditanya : W .....?
Jawab :
=(2,67)2.(10).(300)
= 21386,7 Joule

Sumber :
http://fisikastudycenter.com/
http://mediabelajaronline.blogspot.co
m/
http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai