Gambaran klinis skabies pada umumnya adalah ditemukan lesi papul, pustul,lesilesi kronik akibat garukan di tempat predileksi infestasi tungau serta lesi-lesi akibat
infeksi sekunder.Berbeda dengan manifestasi klasiknya, pada penderita
yangmengalami defek respon imunitas seluler atau kelemahan mental (mental
debilitation),lesi skabies memiliki bentuk khusus yang dikenal sebagai skabies
Norwegian(krustosa).Gambaran klinis ini sering dikelirukan dengan dermatosis
berkrusta sepertipsoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis kontak dan berbagi
penyebab eritrodermalainnya.Diagnosis sering tertunda hingga berbulan-bulan dan
tidak jarang diketahuisetelah adanya orang di sekitar penderita yang terinfeksi.
Herpes
Gejala herpes yang umumnya dikaitkan dengan penyakit kelamin herpes adalah
luka-luka, vesikel atau ulkus semuanya yang disebut sebagai lesi. Lesi klasik
penyakit herpes ini sering mirip dengan benjolan atau lepuh kecil yang akhirnya
ditutup dengan lapisan keras dan terlihat seperti luka terpotong. Lesi ini mungkin
membutuhkan dua sampai empat minggu untuk sembuh.
Selama masa ini, beberapa orang mengalami sekumpulan lesi kedua, dan beberapa
mengalami gejala mirip flu, termasuk demam dan kelenjar yang bengkak, terutama
dekat kunci paha. Gejala Herpes yang berat ini pada peristiwa pertama sering
disertai sakit kepala dan sakit waktu kencing.
Sekali lagi, walau peristiwa pertama dapat menimbulkan penyakit cukup berat,
gejala herpes beraneka ragam dan pada beberapa orang infeksi awal hanya
menghasilkan gejala ringan.
Tinea Crusis
Biasanya lokasi pada daerah selangkangan atau sisi paha atas bagian dalam, dapat
terjadi dikedua paha atau di salah satu paha saja. Keluhan utama adalah rasa gatal
yang dapat hebat.Lesi berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa bintil-bintil
kemerahan atau lenting-lenting kemerahan, atau kadang terlihat lenting-lenting
yang berisi nanah. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman
bersisik. Garukan terus-menerus dapat menimbulkan gambaran penebalan kulit.
Buah zakar sangat jarang menunjukkan keluhan, meskipun pemeriksaan jamur
dapat positif, hal yang berbeda dengan kandidiasis yang sering menunjukkan
keterlibatan pada buah zakar dan penis.
Pioderma
Streptococcus 3 hemolyticus grup A
(Streptococcus pyogenes).
Manifestasi Kiinis Penyakit dimulai dengan makula eritematosa yang berkembang
menjadi vesikel/bula dalam waktu singkat, kemudian pecah mengeluarkan sekret
seropurulen dan menjadi krusta kuningkeemasan, menebal, dan mudah lepas.
Limfogranuloma Venerum
Limfogranuloma venereum (LGV) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh Chlamydia trachomatis serotype L1, L2, L3, afek primer biasanya cepat hilang,
bersifat sistemik, mengenai sistem saluran pembuluh limfe dan kelenjar limfe,
terutama pada daerah genital, inguinal, anus dan rektum, dengan perjalanan klinis,
akut, sub-akut, atau kronis tergantung pada imunitas penderita dan biasanya
berbentuk sindrom inguinal. Sindrom tersebut berupa limfadenitis dan periadenitis
beberapa kelenjar getah bening inguinal medial dengan kelima tanda radang akut
dan disertai gejala konstitusi, kemudian akan mengalami perlunakkan yang tak
serentak.
Sifilis
Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat
menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit,
mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain
melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral).
Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa
kehamilan. Jadi Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu
atau tempat duduk WC. Menurut sejarahnya terdapat banyak sinonim sifilis yang
tidak lazim dipakai. Sinonim yang umum ialah lues venerea atau biasanya disebut
lues saja. Dalam istilah Indonesia di sebut raja singa.
Etiologi Lesi
Dapat terjadi akibat luka tembak, luka tusuk, kecelakaan mesin, serangan
hewan, dan mutilasi.
Immunodefisiensi
Defisiensi nutrisi
Efek obat-obatan
Invasi mikroorganisme
Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang
dimiliki host untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan
host. Patogen mengganggu fungsi normal host dan dapat berakibat pada luka
kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh dan bahkan kematian. Respons
host terhadap infeksi disebut peradangan. Secara umum, patogen umumnya
dikategorikan
sebagai
organisme
mikroskopik,walaupun
sebenarnya
definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus.