PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri. Manusia hidup
berdampingan, bahkan berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubungan antar
sesamanya. Hubungan itu terjadi berkenaan dengan kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin
selalu dapat dipenuhi sendiri. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Pemenuhan
kebutuhan hidup tergantung dari hasil yang diperoleh melalui usaha yang dilakukan. Setiap
saat manusia ingin memenuhi kebutuhannnya dengan baik. Jika dalam saat yang bersamaan
ada dua manusia yang ingin memenuhi kebutuhan yang sama dengan hanya satu objek
kebutuhan, sedangkan keduanya tidak mau mengalah, maka bentrokan dapat terjadi. Suatu
bentrokkan akan terjadi juga jika dalam suatu hubungan, antara satu manusia dengan manusia
lain ada yang tidak memenuhi kewajibannya.
Hal-hal semacam itu sebenarnya merupakan akibat dari tingkah laku manusia yang
ingin bebas. Suatu kebebasan dalam bertingkah laku tidak selamanya akan menghasilkan
sesuatu yang baik. Apalagi kalau kebebasan tingkah laku seseorang tidak dapat diterima oleh
kelompok sosialnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan keteraturan dalam suatu kelompok
sosial, baik dalam situasi kebersamaan maupun dalam situasi sosial diperlukan ketentuanketentuan. Ketentuan itu untuk membatasi kebebasan tingkah laku itu. Ketentuan-ketentuan
yang diperlukan adalah ketentuan yang timbul dari dalam pergaulan hidup atas dasar
kesadaran dan biasanya dinamakan hukum. Jadi, hukum adalah ketentuan-ketentuan yang
timbul dari pergaulan hidup manusia. Hal ini timbul berdasarkan rasa kesadaran manusia itu
sendiri, sebagai gejala-gejala sosial. Gejala-gejala sosial itu merupakan hasil pengukuran,
baik dari tingkah laku manusia dalam pergaulan hidupnya.
Peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok sosial ketentuannya tidak
terpisah-pisah dan tidak tersebar bebas, melainkan ada satu kesatuan yang masing-masing
berlaku sendiri. Setiap satu kesatuan yang merupakan keseluruhan aturan terdiri dari bagianbagian. Satu sama lain yang berkaitan disusun secara teratur dengan tatanan tertentu
merupakan suatu sistem yang disebut sistem hukum. Indonesia merupakan negara hukum
yang menganut sistem hukum tertentu untuk memelihara tata tertib demi keadilan bernegara.
B. Rumusan Masalah
a) Apakah pengertian hukum?
b) Apakah pengertian penegakan hukum?
c) Apa fungsi dari penegakan hukum?
d) Apakah yang dimaksud dengan aparatur penegak hukum?
e) Apa pengaruh kesadaran hukum terhadap penegakan hukum?
f) Apa saja peranan hukum dalam masyarakat?
g) Bagaimana penegakan hukum di Indonesia?
h) Apa arti pentingnya hukum bagi warga negara?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembahasan ini adalah interpretasi terhadap rumusan permasalahan ini
yaitu :
a) untuk mengetahui pengertian hukum
b) untuk mengetahui pengertian penegakan hukum
c) untuk mengetahui fungsi penegakan hukum
d) untuk mengetahui hal-hal mengenai aparatur penegak hukum
e) untuk mengetahui pengaruh kesadarn hukum terhadap penegakan hukum
f) untuk mengetahui peranan hukum dalam masyarakat
g) untuk mengetahui penegakan hukum di Indonesia
h) untuk mengetahui arti pentingnya hukum bagi warga negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Kata hukum berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk tunggal. Kata jamaknya
adalah Alkas, yang selanjutnya diambil alih dalam bahasa Indonesia menjadi Hukum.
2
Didalam pengertian hukum terkandung pengertian bertalian erat dengan pengertian yang
dapat melakukan paksaan. Ada beberapa pengertian hukum menurut para ahli seperti berikut:
Prof.Dr.P.Borst
Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia di dalam
masyarakat, yang pelaksaannnya dapat dipaksa dan bertujuan mendapatkan tata atau
keadilan
Prof.Dr.Van Kan
Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia di dalam masyarakat
Kantorowich
Hukum adalah keseluruhan peraturan-peraturan sosial yang mewajibkan perbuatan
lahir yang mempunyai sifat keadilan serta dapat dibenarkan
Dr.E.Utrecht SH
Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan
M.H.Tirtaamidjaja,SH
Hukum adalah semua aturan (norma) yang harus ditaati dalam tingkah laku,
tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman harus mengganti kerugian
jika melanggar aturan-aturan itu, akan membahayakan diri sendiri atau harta,
umpama orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh para pakar hukum terlihat bahwa definisinya
berbeda-beda. Hal tersebut menunjukkan bahwa hukum memang sulit didefinisikan. Secara
umum hukum dapat didefinisikan sebagai himpunan peraturan-peraturan yang dibuat oleh
yang berwenang, dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan yang bermasyarakat yang
mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan
menjatuhkan sanksi hukuman bagi mereka yang melanggarnya.
Jadi di dalam hukum terkandung unsur-unsur
a)
b)
c)
d)
hukum
adalah
proses
dilakukannya
upaya
untuk
oleh subjek yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan
hukum oleh subjek dalam arti yang terbatas atau sempit. Dalam arti luas,
proses penegakan hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam
setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif
atau
melakukan
sesuatu
atau
tidak
melakukan
sesuatu
dengan
mendasarkan diri pada norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia
menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit, dari
segi subjeknya itu, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya
aparatur penegakan hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan
bahwa suatu aturan hukum berjalan sebagaimana seharusnya. Dalam
memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak
hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.
Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut
objeknya, yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini, pengertiannya juga
mencakup makna yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan
hukum itu mencakup pula nilai-nilai keadilan yang terkandung di
dalamnya bunyi aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup
dalam masyarakat. Tetapi, dalam arti sempit, penegakan hukum itu hanya
menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja. Karena
itu,
penerjemahan perkataan
law enforcement
ke dalam bahasa
Manusia dalam masyarakat, hukum menunjukkan mana yang baik dan mana yang
tidak. Hukum juga membatasi apa yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh,
sehingga segala sesuatunya dapat berjalan tertib dan teratur. Kesemuanya ini
dimungkinkan karena hukum mempunyai sifat dan watak mengatur tingkah laku
manusia serta mempunyai ciri memerintah dan melarang. Begitu pula hukum dapat
memaksa agar hukum itu ditaati anggota masyarakat. Sebagai contoh dapat
dikemukakan : orang yang menonton bioskop sama-sama mengerti apa yang harus
dilakukan seperti beli karcis harus antri, mau masuk antri, bila pertunjukan selesai
para penonton keluar lewat pintu keluar yang sudah ditentukan. Kesemuanya
berjalan tertib dan teratur, karena semua sama-sama mengerti dan menaati peraturanperaturan yang telah ditentukan.
b) Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin
Karena hukum mempunyai ciri, sifat, dan daya pengikat, maka hukum dapat memberi
keadilan ialah dapat menentukan siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Hukum
dapat menghukum siapa yang salah, hukum dapat memaksa peraturan ditaati dan
siapa yang melanggar diberi sanksi hukuman. Contohnya, siapa yang berhutang harus
membayar adalah perwujudan daripada keadilan.
c) Sebagai penggerak pembangunan
Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk
menggerakkan pembangunan. Disini, hukum dijadikan alat untuk membawa
masyarakat ke arah yang lebih maju. Dalam hal tersebut sering timbul kritik, bahwa
hukum hanya melaksanakan dan mendesak masyarakat sedangkan aparatur otoritas
lepas dari kontrol hukum. Sebagai timbangan dapat dilihat dari fungsi kritis daripada
hukum.
D. Aparatur Penegak Hukum
Aparatur penegak hukum mencakup pengertian mengenai institusi
penegak hukum dan aparat (orangnya) penegak hukum. Dalam arti
sempit, aparatur penegak hukum yang terlibat dalam proses tegaknya
hukum itu, dimulai dari saksi, polisi, penasehat hukum, jaksa, hakim, dan
petugas sipir pemasyarakatan. Setiap aparatur terkait mencakup pula
pihak-pihak yang bersangkutan dengan tugas atau perannya yaitu terkait
dengan kegiatan pelaporan atau pengaduan, penyelidikan, penuntutan,
pembuktian, penjatuhan vonis dan pemberian sanksi, serta upaya
pemasyarakatan kembali (resosialisasi) terpidana.
5
(ii)
(iii)
kesejahteraan aparatnya
perangkat
peraturan
yang
mendukung
baik
kinerja
(iv)
ada
selama
pendokumentasian
ini
telah
dikembangkan
peraturan-peraturan
(regels),
dalam
rangka
keputusankeputusan
kesadaran
hukum
dalam
masyarakat.
Sehingga
proses
hukum
berawal
dari
pemikiran
masyarakat
untuk
1974)
Orang mencatatkan kelahiran anak, pernikahan, perceraian, dan kematian pada
Kantor Pencatatan Sipil. Tanpa disadari telah memenuhi peraturan pasal 4 Bab
Perdata
Seorang sarjana yang bekerja pada pemerintah maupun pada perusahaan yang
ditunjuk oleh pemerintah dengan sendirinya memenuhi kewajibannya yang
diatur dalam Undang-undang Perburuhan (UU No. 8/1961 tanggal 29 April
lainnya
d) Hubungan dengan Hak
Untuk mempertahankan haknya, orang tentu menggunakan hukum yang berlaku
seperti:
Seorang pemilik tanah akan menuntut ganti rugi kepada pihak yang
hukum
untuk
mencapai
tujuan
mereka
tanpa
untuk
dijadikan
indikator
apakah
reformaasi
hukum
yang
bukan
hanya
berbicara
tentang
putusan
pengadilan
atas
10
sesuatunya
berdasarkan
hukum
dan
setiap
warga
negara
Indonesia harus taat dan tunduk kepada hukum. Jadi, hukum mempunyai
arti yang sangat penting bagai warga Negara karena hal hal sebagai
beikut:
Untuk menjamin rasa keadilan bagi warga negara.
Untuk mencegah atau menghindari perbuatan menghakimi
sendiri oleh warga negara.
Untuk mendapatkan perlakuan yang sama di depan hukum.
Untuk melindungi dan mengayomi hak-hak asasi warga negara.
Untuk menjamin kepastian hukum bagi warga negara.
11
Untuk
melindungi
pihak-pihak
yang
lemah
dari
tindakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa definisi hukum yang telah di paparkan oleh beberapa ahli
hukum
Pengertian penegakan hukum bisa ditijau dari subjeknya dan objeknya
Fungsi dari penegakan hukum adalah sebagai alat pengatur tata tertib
hubungan masyarakat, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir
batin dan sebagai penggerak pembangunan
Dalam penegakan hukum di suatu negeri diperlukannya aparatur penegak
hukum yan dapat mencerminkan perasaan atau nilai-nilai
keadilan yang hidup dalam masyarakatnya
Kesadaran hukum dalam masyarakat merupakan rangkaian
proses yang terjadi setahap demi tahap, semakin lemah
tingkat
kesadaran
masyarakat,
12
semakin
lemah
pula
perkembangan masyarakat
Hukum di Indonesia belumlah berjalan dengan baik karena hukum yang
diterapkan masih memandang bulu
B. Kritik dan Saran
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam makalah ini, segala kekurangan yang
ada dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan kami dalam
penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan, kekurangan dalam pengetikan atau bahkan
ketidakjelasan dalam makalah ini merupakan proses kami dalam mempelajari mata kuliah ini
dan diharapkan kami yang menulis ataupun bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari
makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Darji Darmodiharjo, Shidarta. 1995. Pokok-pokok Filsafat Hukum,
Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia. Jakarta: Gramedia
Soeroso. 2009. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
Djamali, Abdoel. 2006. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Ibrahim, Harmaily dan Moh Kusnadi. 1988. Hukum Tata Negara
Indonesia. Jakarta: Sinar Bakti
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Perjuangan
Menghidupi Jati Diri Bangsa. Jakarta: Grasindo
Bisri, Ilhami. 2010. Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers
J.B Daliyo. 2007. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Prenhallindo
13
14