KASAT TAHTI
ttd
IPDA MUSLIH
DAN AGAR
Alhamdullah
Rukun akad nikah dalam Islam ada tiga:
1. Adanya kedua mempelai yang tidak memiliki penghalang keabsahan nikah
seperti adanya hubungan mahram dari keturunan, sepersusuan atau
semisalnya. Atau pihak laki-laki adalah orang kafir sementara wanitanya
muslimah atau semacamnya.
2. Adanya penyerahan (ijab), yang diucapkan wali atau orang yang
menggantikan posisinya dengan mengatakan kepada (calon) suami, 'Saya
nikahkan anda dengan fulanah' atau ucapan semacamnya.
3. Adanya penerimaan (qabul), yaitu kata yang diucapkan suami atau ada
orang yang menggantikan posisinya dengan mengatakan, 'Saya menerimnya.'
atau semacamnya.
Adapun syarat-syarat sahnya nikah adalah:
1. Masing-masing kedua mempelai telah ditentukan, baik dengan isyarat,
nama atau sifat atau semacamnya.
(4741 )
Al-Ayyimu (wanita yang pisah dengan suaminya karena meninggal atau cerai)
tidak dinikahkan mendapatkan perintah darinya (harus diungkapkan dengan
jelas persetujuannya). Dan gadis tidak dinikahkan sebelum diminta
persetujuannya (baik dengan perkataan atau diam). Para shahabat bertanya,
Wahai Rasulullah, bagaimana persetujuannya?' Beliau menjawab, 'Dia diam
(sudah dianggap setuju)." (HR. Bukhori, no. 4741)
3. Yang melakukan akad bagi pihak wanita adalah walinya. Karena dalam
masalah nikah Allah mengarahkan perintahnya kepada para wali.
FirmanNya, Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu" (QS.
An-Nur: 32)
Juga berdasarkan sabda Nabi sallallahualaihi wa sallam,
)
( 1021
Wanita mana saja yang menikah tanpa izin dari walinya, maka nikahnya batal,
maka nikahnya batal, maka nikahnya batal." (HR. Tirmizi, no. 1021)
Dan hadits lainnya yang shahih.
Berakal.
2.
Baligh.
3.
4.
Kesamaan agama. Maka tidak sah wali kafir untuk orang Islam laki-laki
dan perempuan. Begitu pula tidak sah perwalian orang Islam untuk orang kafir
laki-laki atau perempuan. Adapun orang kafir menjadi wali bagi wanita kafir
adalah, meskipun berbeda agamanya. Dan orang yang keluar dari agama
(murtad) tidak bisa menjadi wali bagi siapapun.
5.
Adil, bukan fasik. Sebagian ulama menjadikan hal ini sebagai syarat, tapi
sebagian lain mencukupkan dengan syarat sebelumnya. Sebagian lagi
Laki-laki.
(7298 1782
Wanita tidak (dibolehkan) menikahkan wanita lainnya. Dan wanita tidak boleh
menikahkan dirinya sendiri. Karena wanita pezina adalah yang menikahkan
dirinya sendiri." (HR. Ibnu Majah, no. 1782. Hadits ini terdapat dalam Shahih
Al-Jami, no. 7298)
7.
Bijak, yaitu orang yang mampu mengetahui kesetaraan (antara kedua
pasangan) dan kemaslahatan pernikahan.
Para wali harus berurutan menurut ahli fiqih. Maka tidak dibolehkan melewati
wali terdekat, kecuali jika wali terdekat tidak ada atau tidak memenuhi syarat.
Wali seorang wanita adalah bapaknya, kemudian orang yang diwasiatkannya
untuk menjadi walinya, lalu kakek dari bapak sampai ke atas, lalu anak lakilakinya, lalu cucu sampai ke bawah. Kemudian saudara laki-laki sekandung,
berikutnya saudara laki-laki seayah, kemudian anak dari keduanya. Kemudian
paman sekandung, lalu paman sebapak, kemudian anak dari keduanya.
Kemudian yang terdekat dari sisi keturunan dari asobah seperti dalam waris.
Orang yang berani meninggalkan shalat, berarti telah berani mengkhianati Allah, apalagi amanah manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, Perjanjian kami dengan mereka adalah shalat. Orang yang meninggalkannya, berarti dia telah kafir. (HR. At-Tirmidzi)1
Bagaimana engkau dapat mempercayai suami yang tidak memenuhi syarat pertama yang diterapkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
Jika datang kepadamu orang yang kau sukai agamanya, padahal shalat adalah pilar agama.
2. Lelaki yang gemar melakukan dosa besar
Misalnya, mabuk, berzina dan berjudi. Hidup bersama suami seperti ini sama dengan hidup di dalam neraka. Semoga mereka bertaubat kepada Allah,
agar Dia mengampuni mereka.
3. Dayyuts
Dayyuts adalah lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istri, dan membiarkan anak-istrinya terjerumus dalam maksiat. Dengan dalih
kemajuan zaman, peradaban modern, dan perkembangan dunia, dia melarang istrinya berjilbab karena hal ini dianggapnya kuno dan membolehkan
istrinya berjabatan, mengobrol, dan tertawa-tawa dengan laki-laki lain.
4. Anak mama (manja)
Lelaki yang manja bukanlah laki-laki sejati. Dia tidak akan mampu mengambil keputusan secara mandiri tanpa merujuk kepada ibunya.
5. Lelaki yang sangat jauh lebih tua
Engkau berusia 20 tahun, dia 60 tahun. Untuk apa? Harta? Karena dia memenuhi nafsumu untuk memiliki gaun-gaun indah dan perhiasan? Namun,
ada satu hal yang tidak kau pertimbangkan, bahwa pada usia itu, nafsu seksualmu sedang membara, sedangkan nafsunya hampir padam. Bagaimana
mengatasi masalah ini, wahai gadis muslimah?
6. Lelaki yang sombong dan senang membanggakan diri
Orang yang memiliki mentalitas seperti ini tidak mengenal perasaan cinta. Dia hanya mencintai diri sendiri. Jika dia menikah, dia tidak menikah
karena cinta, tapi karena nafsunya menginginkan wanita itu.
7. Workaholic (gila kerja)
Orang yang gila kerja hanya mengenal kerja. Dia akan terus-menerus bekerja tanpa lelah dan bosan, demi kekayaan, status sosial yang tinggi, atau
penghormatan orang lain. Baginya, pernikahan hanyalah pelengkap status sosial. Istri tak ubahnya sepotong perkakas rumah tangga. Jika dia butuh,
dia memakainya dengan perasaan yang dingin. Banyak wanita yang terhormat dan suci yang merasakan problem seksual dan emosional karena
diabaikan suami yang hanya memberikannya harta dan makanan yang lezat.
Pria yang seperti ini sebenarnya menderita sakit dan harus segera disembuhkan. Dia harus tahu, bahwa orang lain akan bersikap kepada dirinya
sebagaimana dia bersikap kepada orang lain. Jika dia tidak berbakti kepada orang tua, tidak menuruti perintah mereka, padahal mereka memiliki hak
untuk dipatuhi, apakah dia berharap istrinya akan berbakti dan menuruti perintahnya semata-mata karena dia punya hak untuk itu?
9. Lelaki yang Kebanci-bancian
Orang ini tidak dapat disebut laki-laki, karena sifat-sifatnya bukan sifat laki-laki; gaya, kata-kata, gerakan, dan pikirannya lebih menyerupai wanita.
Dia tidak dapat diandalkan dalam kehidupan dan tidak memiliki kesiapan untuk memikul tanggung jawab. Sayangnya, lelaki seperti ini sangat
banyak di zaman sekarang. Semoga Allah tidak memperbanyak jumlah mereka lagi.
10. Lelaki yang kikir
Kekikiran adalah penyakit yang sulit disembuhkan.orang yang kikir tidak dapat menyenangkan dirinya ataupun orang lain kecuali setelah dia mati.
Karena ini, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kita bersifat kikir, belia bersabda,
Dan hindarilah sifat kikir, karena kekikiran telah menghancurkan orang-orang sebelum kamu, membuat mereka saling bunuh dan melanggar
kehormatan orang lain. (HR. Muslim).
***
Disalin ulang dari buku Untukmu Yang Akan Menikah & Telah Menikah, Syaikh Fuad Shalih, penerbit: Pustaka Al-Kautsar
berbohong, curang, mereka yasa dsb, karena perbuatan itu dapat menghilangkan
pahala puasa sebagaimana sabda Nabi SAW. Banyak orang yang berpuasa tapi
tidak mendapatkan apa yang dia lakukan, kecuali rasa lapar dan dahaga, sehingga
dalam aktifitas sehari- hari baik dalam tugas dan pekerjaan kita harus bersikap jujur
dan menjauhi sikap yang tidak jujur/ bohong. Bohong kepada diri sendiri, bohong
kepada keluarga, bohong kepada pimpinan/bawahan, bohong kepada masyarakat
dan bohong kepada siapapun.
3. Mengajarkan pentingnya kebersamaan, persaudaraan dan silaturahmi.
Ketika kita menjalankan ibadah puasa rasa kebersamaan, rasa persaudaraan dan
silaturahmi baik dalam lingkup keluarga, saudara, tetangga maupun dengan orang
lain sekalipun belum saling mengenal akan lebih terasa.
Di dalam rumah tangga bersama istri dan anak ketika berbuka dan sahur makan
bersama-sama akan terlihat lebih harmonis dan damai, kemudian dengan saudara,
tetangga maupun dengan orang lain akan lebih dekat apakah itu di masjid ketika
jamaah tarweh dsb, saling memberi, mambatu, apakah itu tajil/makanan berbuka
mapun yang lain seperti member ilmu kultum, pesantren kilat dsb, itu semua
diberikan dengan ihlas dan gratis, itu semua timbul karena rasa kebersamaan,
persaudaraan dan silaturahmi dari hikmah menjalankan ibadah puasa.
4. Mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan ( seimbang antara urusan
duniawi dan urusan ahirat ).
Ketika sedang tidak berpuasa kadang2 kita terlalu asyik dengan urusan duniawi
bekerja keras siang malam hingga kadang2 lupa sholat, lupa beramal, maka ketika
berpuasa kita dianjurkan untuk banyak beramal ( ibadah wajib, sunah, bersodaqoh
dsb ).sehingga akan terjadi keseimbangan/ balance antara dunia dan ahirat dua2nya
berjalan beriringan, hanya dunia saja yang dipikir jangan, hanya ahirat saja yang
dicari juga jangan, sebagaimana firman Allah : wabtaghi fiima aatakallahu daarol
ahirota walaa tansa nashibaka minaddunya : Carilah kebahagiaan hidupmu di
ahirat, tetapi jangan melupakan kepentinganmu di dunia.
5. Mengajarkan punya rasa kepedualian/kepekaan kepada orang lemah.
Ketika kita berpuasa kita merasakan lapar dan dahaga, sehingga rasa lapar
dan dahaga mengingatkan kepada kita bagaimana rasanya orang yang tidak mampu
dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari- hari, orang terlantar, anak yatim
piatu yang tidak punya orang tua, sehingga dengan perasaan itu kita timbul rasa iba
untuk membantu.
6. mengajarkan kepada kita bahwa apa yang kita lakukan dalam hidup ini
harus punya nilai ibadah.
Setiap langkah baik itu ke masjid, ke tempat tugas/pekerjaan, melayani/membantu
orang, berbuat adil dlsb yang kita lakukan sehari- hari adalah merupakan perbuatan/
MENYEGERAKAN 5 HAL
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda Rosul Muhammad SAW.
Sebagai penutup semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah untuk membimbing, menuntun
dan meneladani umat agar selamat di dunia dan di ahirat.
Yang berikutnya marilah kita terus berupaya meningkatkan iman dan taqwa kita
kepada Allah SWT. Dengan menjalankan apa yang menjadi perintahNya, dan menjauhi
apa yang menjadi laranNya, karena dengan Taqwa akan menjadikan kita mulia di sisi
Allah SWT, sebagaiman firmanNya :
Menghormati tamu itu termasuk memberikan hidangan buat mereka, bahkan akan
lebih baik jika kita menghidangkan makanan sesuai dengan kegemaran tamunya,
sebagaimana sabda Rasul SAW :
Barang siapa menikahkan anak perempuannya, maka kelak pada hari qiamat Allah akan
memberikan mahkota raja kepadanya
4. segera membayar hutang jika sudah tiba waktu pembayaranya
Kebiasaan yang tidak terpuji dikalangan masyarakat kita
adalah memnunda- menunda pengembalia hutang/
mengemplang, sehingga tidak jarang membikin kesal dan
kapok bagi yang menghutangi, Rasulullah mengingatkan dalam
sabdanya :
sesungguhnya sebaik- baik kalian adalah orang yang sebaikbaik ketika mengembalikan hutangnya ( yakni tepat waktu )
(HR.Muttakun alaih).
5. Segera bertaubat ketika terlanjur melakukan maksiat
Yakni segera kembali ke jalan yang benar dari jalan sesat yang
telah ditempuhnya. Imam Al Ghozali menyampaikan, Rasul menilai bahwa setiap
anak adam itu pasti pernah berbuat salah, namun sebaik- baik orang yang bersalah
adalah orang yang mau bertaubat ( HR. Tirmidzi dan ibnu majah ).
Hadirin jamaah jumat rokhimakumullah,
Marilah kelima hal itu kita segerakan pelaksanannya, sangan sampai ditunda- tunda,
dia khilaf/ lupa bhw dia telah berbuat ghibah, mak kita hrs
mengingatkan dg maruf shg tidak menyinggung perasaan.
PENGAJIAN SELAPANAN KAMIS KLIWON
POLRS GROBOGAN
18 September 2014 pk. 07.00 WIB
SUSUNAN ACARA
1.PEMBUKAAN :
Pembacaan surat Alfatihah
2.SAMBUTAN KAPOLRES GROBOGAN :
AKBP LANGGENG PURNOMO, S.I.K, M.H.
3.- PEMBACAAN ASMAUL HUSNA
IPDA MUSLIH
- PEMBACAAN ROTIB ALHADAD
IPDA SUPARDI
- PEMBACAAN ASYROKOL & DOA
AIPTU AGUS SALIM & ALHADROH.
4.PENUTUP.
Home
Panduan Khutbah
KHUTBAH PERTAMA
.
:
.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa memuji Allah Subhanahu wa Taala yang menjadikan hidup dan mati, untuk menguji hamba-hamba-Nya
sehingga terbedakan siapa yang paling baik amalannya di antara mereka. Begitu pula kita memuji Allah Subhanahu wa Taala,
Rabb yang menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya dan memuliakan hamba-hamba-Nya yang menaati-Nya. Maka,
sungguh berbahagialah orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. Dan sungguh merugilah orang-orang yang bermaksiat kepadaNya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi yang mulia, sayyidina Muhammad ibn Abdillah, keluarganya, para
sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jalannya.
Hadirin rahimakumullah,
Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini ibarat tempat penyeberangan yang sedang dilalui oleh orang-orang yang hidup di
dalamnya. Setiap orang akan melewati dan meninggalkannya, lalu menuju kehidupan yang sesungguhnya. Allah Subhanahu wa
Taala menjadikan dunia ini sebagai tempat beramal dan akhirat sebagai tempat pembalasan amalan. Maka setiap orang yang
beramal, dia akan melihat balasannya. Dan orang yang lalai akan menyesali perbuatannya. Setiap orang yang menjalani
kehidupan dunia ini akan ada saat berakhirnya. Hari pembalasan pasti akan datang, dan apa saja yang akan datang adalah
sesuatu yang dekat. Maka, janganlah kita tertipu dengan gemerlapnya kehidupan dunia yang sementara ini, sehingga melalaikan
dari kehidupan yang sesungguhnya di akhirat nanti.
Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,
Ingatlah, bahwa kematian adalah suatu kepastian yang akan menimpa seseorang. Kematian akan memisahkan dirinya dari
keluarga, harta, serta tempat tinggalnya. Allah Subhanahu wa Taala telah memberitakan melalui firman-Nya, bahwa di antara
manusia ada yang akan mendapatkan pertolongan dan mendapatkan kabar gembira pada saat kematiannya, serta ada pula yang
merasakan ketakutan yang luar biasa. Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan keadaan orang-orang yang bahagia saat
kematiannya dalam firman-Nya,
.
Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih dan
berbahagialah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian. Kami adalah penolong-penolong kalian dalam kehidupan
dunia dan akhirat, di dalam (surga) kalian akan memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa
yang kalian minta. (Fushshilat: 30-31)
Sungguh, kita semua tentu mengharapkan kabar gembira di saat malaikat maut hendak mencabut nyawa kita. Karena dengan itu
seseorang akan mengawali kehidupan bahagia di alam akhiratnya. Dimulai dengan kenikmatan di alam kuburnya dan
kemudahan-kemudahan yang akan terus dialami pada kehidupan akhiratnya. Keutamaan yang Allah Subhanahu wa Taala
karuniakan ini akan dirasakan oleh orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Taala sehingga
menerima dan menjalankan syariat-Nya. Yaitu orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam beribadah kepada-Nya dan mengikuti
jalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para ulama yang mengikuti jejaknya. Adapun orang-orang yang menyerahkan
dirinya kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, sehingga beribadah kepada selain-Nya dan menyelisihi jalannya Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, serta jalan para ulama yang mengikutinya, maka dia akan merasakan siksa yang sangat pedih.
Dimulai dari saat kematiannya dan begitu pula ketika berada di alam kuburnya serta kejadian-kejadian berikutnya.
Jamaah jumah rahimakumullah,
Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan akan datang saatnya hari kebangkitan. Seluruh manusia, sejak yang
pertama kali diciptakan hingga yang terakhir kali diciptakan akan dibangkitkan dari alam kuburnya, serta akan dikumpulkan di
padang mahsyar. Selanjutnya, kehidupan akhirat akan berujung pada dua tempat tinggal yang sesungguhnya, yaitu surga atau
neraka. Maka di antara manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya, akan menjadi penduduk surga dan dikatakan
kepada mereka:
Makan dan minumlah kalian dengan penuh kesenangan disebabkan amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah
lalu (saat di dunia). (Al-Haqqah: 24)
Sementara yang lainnya akan menjadi penduduk neraka. Aadzanallahu waiyyakum minannaar (semoga Allah Subhanahu wa
Taala menjauhkan kita dari siksa api neraka). Mereka sebagaimana dalam firman-Nya, akan menyesal di akhirat kelak dengan
mengatakan,
Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan aku sungguh dahulu termasuk
orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah). (Az-Zumar: 56)
Hadirin rahimakumullah,
Akhirnya, marilah kita berlomba-lomba dalam beramal shalih dalam kehidupan yang singkat ini. Janganlah kita menjadi orang
yang memiliki sifat sombong sehingga menolak kebenaran yang datang kepada kita. Begitu pula, janganlah kita menjadi orang-
orang yang mendahulukan dunia dan mengikuti hawa nafsunya, sehingga berani berbicara dan mengamalkan agama tanpa
bimbingan para ulama. Sungguh Allah Subhanahu wa Taala telah menyebutkan dalam firman-Nya,
. . . .
Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat
tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Naziat: 37-41)
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang beruntung, sehingga
mendapatkan surga-Nya dan diselamatkan dari siksa api neraka.
KHUTBAH KEDUA
:
Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Taala dengan senantiasa membersihkan dan menyucikan diri-diri kita, dengan
menjalankan ketaatan kepada-Nya serta tidak mengotorinya dengan perbuatan kemaksiatan kepada-Nya. Allah Taala
menyebutkan dalam firman-Nya:
.
Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams: 9-10)
Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullah, berkaitan dengan ayat ini mengatakan, Maknanya adalah sungguh telah beruntung orang
yang membersihkan dirinya dengan ketaatan kepada Allah Taala, dan sungguh merugilah orang-orang yang mengotori dirinya
dengan bermaksiat (kepada-Nya).
Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah, bahwa setiap amalan yang dilakukan oleh seseorang maka akibatnya akan kembali kepada dirinya sendiri. Baik itu
berupa amalan kebaikan ataupun amalan kejelekan. Allah Taala berfirman,
Barangsiapa mengerjakan amal yang shalih, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan
jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri. (Fushilat: 46)
Oleh karena itu, sudah semestinya setiap orang senantiasa memperbaiki dirinya dengan terus bersemangat dalam mempelajari
agama dan mengamalkannya. Bukan menjadi orang yang sibuk memerhatikan orang lain sementara dia melupakan keselamatan
dirinya. Ketahuilah, setiap orang selama masih bernyawa dan berakal, tentu dia akan melakukan berbagai aktivitas. Maka,
seseorang yang melakukan aktivitasnya untuk menjalankan ketaatan, berarti dia telah menjual dirinya kepada Allah Taala dan
akan diselamatkan dari siksa api neraka. Sedangkan orang yang melakukan aktivitasnya untuk berbuat kemaksiatan, maka
sesungguhnya dia telah mencelakai dirinya sendiri.
Hadirin rahimakumullah,
Ingatlah, bahwa Allah Taala telah memerintahkan kepada masing-masing orang dua malaikat yang akan mencatat setiap
aktivitasnya. Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,
.
(Yaitu) ketika dua malaikat mencatat amal perbuatannya, satu malaikat ada di sebelah kanan dan yang lain ada di sebelah
kirinya. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat yang mengawasi yang selalu hadir.
(Qaf: 17-18)
Maka, marilah kita berusaha untuk menghitung amalan-amalan kita agar menjadi orang yang senantiasa memperbaiki diri di
dunia ini, sebelum datangnya hari perhitungan amalan yang penyesalan pada hari itu tidak lagi memiliki arti. Begitu pula marilah
kita berusaha menjaga anggota badan kita dari melakukan perbuatan yang tidak diridhai Allah Taala, sebelum datang hari yang
pendengaran, penglihatan, dan tubuh yang lainnya akan berbicara sebagai saksi. Allah Taala berfirman,
.
.
Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka, lalu mereka dikumpulkan semuanya. Sehingga
apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka atas apa yang
telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka, Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami? Kulit mereka
menjawab, Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang
menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. (Fushshilat: 19-21)
Mudah-mudahan Allah Taala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang mengikuti petunjuk Rasul-Nya. Karena sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sejelek-jelek perkara adalah aturan-aturan ibadah baru
yang tidak sesuai dengan petunjuknya. Setiap aturan yang baru dalam ibadah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya
adalah di neraka.
.
.
.
.
.
. .
KISAH ROSUL
ROHATIL ATHYARU TASYDU, FI LAYALIL MAULIDI
WABARIQU NURI YABDU MIMMAANI AHMADI
FI LAYALIL MAULIDI 2X
Abdullah nama ayahnya, aminah ibundanya
Abdul mutholib kakeknya, abu tholib pamannya
Khotijah istri setia, Fatimah putri tercinta
Semua bernasab mulia, dari quraisy ternama
Itulah kisah sang Rasul yang penuh suka duka
Oh penuh suka duka 2x
Dua bulan dikandungan, wafat ayahandanya
Tahun gajah dilahirkan, yatim dengan kakeknya
Sesuai adat yang ada, disusui halimah
Enam tahun usianya, wafat ibu tercinta
Itulah kisah sang Rasul yang penuh suka duka
Oh penuh suka duka 2x
Delapan tahun usia, kakek meninggalkannya
Abu tholib pun menjaga, paman paling membela
Saat kecil mengembala, dagang saat remaja
Umur duapuluh lima, memperistri khotijah
NAMA
KESATUAN
JENIS BB YG
DIPINJAM PAKAI
T. TANGAN
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
Purwodadi, Oktober 2014
KASAT TAHTI
DOA
SUPERVISI DARI DIT TAHTI POLDA JTG
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM,
ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN WASH SHOLATU WAS SALAMU ALA ASYROFIL ANBIYAI WAL
MURSALIN SAYYIDNA MUHAMMADIN WAALA ALIHI WASHOHBIHI AJMAIN.
YA ALLAH YA TUHAN KAMI
PERKENANKAN KAMI MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRATMU ATAS SEGALA KARUNIA NIKMAT DAN
HIDAYAHMU, SEHINGGA KAMI BISA BERKUMPUL DI TEMPAT INI DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIYAT.
YA ALLAH TUHAN YANG MAHA KUASA
PADA HARI INI SELASA TANGGAL 11 NOPEMBER 2014 KAMI TELAH MENERIMA SUPERVISI DAN
SOSIALISASI PERKAP NOMOR 8 TAHUN 2014 DARI DIR TAHTI POLDA JAWA TENGAH, LIMPAHKANLAH
RAHMAT DAN ANUGRAH SERTA PERLINDUNGANMU, BERILAH KAMI KESEHATAN, KELANCARAN DAN
KESUKSESAN DALAM KEAGIATAN INI, DAN BERILAH KAMI KEMAMPUAN DAN KEKUATAN DALAM
MENGEMBAN TUGAS YANG MULIA INI, AGAR KAMI LEBIH PROFESIONAL DAN PROPORSIONAL DENGAN
INAYAH DAN RIDHOMU.
YA ALLAH TUHAN YANG MAHA PERKASA,
KAMI MENYADARI SEPENUHNYA BAHWA KAMI ADALAH HAMBA- HAMBAMU YANG PENUH
KETERBATASAN DAN KEKURANGAN, YANG APABILA TANPA BIMBINGAN DAN PETUNJUKMU, KAMI TAK
AKAN MAMPU BERBUAT APA- APA, OLEH KARENA ITU YA ALLAH TETAPKANLAH BIMBINGAN DAN
PETUNJUKMU AGAR KAMI MAMPU MELANGKAH LEBIH MAJU DAN LEBIH BAIK DALAM LINDUNGAN DAN
RIDHOMU,
YA ALLAH YANG MAHA PENGAMPUN,
AMPUNILAH SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI DAN TERIMALAH DOA KAMI.
ROBBANA ATINA FIDDUNYA HASANAH.
DOA
MALAM PISAH SAMBUT KAPOLRES GROBOGAN
BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM,
ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN HAMDAN SYAKIRIN, HAMDAN NAIMIN, HAMDAN YUYAFI NIAMAHU
WAYUKAFIU MAZIDAH YA ROBBANA LAKAL HAMDU WALAKA SYUKRU WAADHIMU SULTHONIK.
YA ALLAH YA RAHMANU YA RAHIM,
DALAM SUASANA SYAHDU DAN BAHAGIA INI, PERKENANKANLAH KAMI MENUDUKKAN WAJAH SEJENAK
DENGAN HATI YANG TULUS IHLAS SERAYA MENADAHKAN TANGAN MEMANJATKAN PUJI SYKUR
KEHADIRATMU, LIMPAHKANLAH RAHMAT, TAUFIQ DAN HIDAYAHMU AGAR ACARA PISAH SAMBUT
KAPOLRES GROBOGAN MALAM HARI INI DAPAT BERJALAN DENGAN LANCAR, TERTIB DAN AMAN ATAS
IZIN DAN RIDHOMU.
YA ALLAH YANG MAHA KUASA
PERTEMUAN KAMI, KEBERSAMAAN KAMI, DAN HINGGA SAATNYA KAMI BERPISAH ADALAH TIDAK
LEPAS DARI QODRAT DAN IRODATMU, MAKA DARI ITU YA ALLAH PERSATUKAN KAMI DALAM JALINAN
SILATURRAHIM YANG TIDAK PERNAH PUTUS, SEHINGGA ENGKAU WAFATKAN KAMI, KEMUDIAN ENGKAU
BANGKITKAN KAMI ESOK, LALU ENGKAU PERSATUKAN KAMI KE DALAM GOLONGAN ORANG2 YANG
ENGKAU BERIKAN NIKMAT DI DALAM SURGAMU.
YA ALLAH TUHAN YANG MAHA PERKASA,
BERIKANLAH KEKUATAN IMAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN LAHIR BATIN SERTA UMUR PANJANG
YANG BAROKAH, TERUTAMA KEPADA KEDUA PEMIMPIN KAMI YANG TELAH MELAKSANAKAN SERAH
TERIMA JABATAN, ..
YA ALLAH YANG MAHA PENGAMPUN,
AMPUNILAH SEGALA DOSA DAN KESALAHAN KAMI DAN TERIMALAH DOA KAMI.
ROBBANA ATINA FIDDUNYA HASANAH.
waqinaa adzabannar.
Washolallahu ala sayidina Muhammadin Wa alaa alihi wa ash haabihi ajmaiin
Walhamdulillah.