DALAM ISLAM
Mubah
Q.s.ar-Ruum : 21
Q.S al-Furqan: 74
Memilih Jodoh
H.R.Bukhari
“Perempuan dinikahikarena empat hal, karena
hartanya,keturunan,kecanatikan dan agamanya.Pilihlah
agamanya niscaya engkau mendapat keuntungan”
Nikah Gantung : Ialah manakala setelah selesai akad nikah tidak diikuti
langsung dengan berumah tangga. Rumah tangganya ditangguhkan karena ada
reasoning tertentu.
Nikah shigar : Pernikahan dengan cara tukar adik tanpa mahar. Misalnya
Ahmad menikah dengan adik perempuan Ali, sedangkan Ali menikah dengan
adik perempuan Ahmad tanpa maskawin. Hukumnya haram, kecuali memakai
mahar.
Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu tertentu
misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun dll. Hukumnya haram.
Nikah Sirri : Syarat dan rukunya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad nikahnya di
bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta tidak
dipublikasikan secara lua
Antara lain:
•salah seorang mempelai terkena aturan tidak
boleh menikah selama ikatan dinas.
•Calon mempelai masih duduk di bangku SMA
yang terkena aturan tidak boleh menikah.
•PNS yang berpoligami tetapi khawatir diketahui
atasannya sehingga dapat dipecat.
•Berpoligami tetapi takut diketahui isteri
pertama.
• Bisa menimbulkan firtnah
• Tidak memiliki surat nikah sehingga bagi
anaknya akan sulit membuat akte lahir.
• Jika dicerai tidak akan memiliki surat cerai
dan surat janda dari pengadilan.
• Sulit menuntut hak waris.
• Sulit menuntut kepemilikan anak manakala
terjadi masaqah gara-gara cerai,
Secara syar’i, nikah sirri adalah nikah yang memenuhi
syarat dan rukun nikah, jadi nikahnya sah.
Nikah sirri sebenarnya dipublikasikan tetapi terbatas.
Nikah sirri yang haram manakala pernikahan tersebut
tanpa wali.
Pemerintah sedang menyiapkan UU nikah sirri.
Pelaku nikah sirri diancam hukuman kurungan selama
6 bulan.
Nikah sirri model lain adalah dilakukan hanya oleh
mempelai isteri dan mempelai pria, tanpa ada wali dan
saksi. Ini dilakukan karena dalam keadaan darurat.
Hukumnya halal.
Unsur-unsur Syarat Syahnya
Nikah Nikah
• Mempelai laki-laki • Perempuan yang
dan perempuan. halal dinikah oleh laki-
• Wali mempelai laki yang
perempuan. mengawininya.
• Dua orang saksi • Adanya dua orang
(laki-laki). saksi laki-laki.
• Ijab dan Kabul. • Ada wali perempuan
yang melakukan
akad.
Wanita yang Dilarang untuk
Selamanya (Mutlak)
• Karena hubungan nasab :
1. Ibu dan seterusnya keatas (nenek).
2. Anak dan seterusnya kebawah (cucu).
3. Saudara kandung seayah-ibu.
4. Bibi (saudara kandung ayah/ibu).
5. Kemenakan / anak saudara.
• Wali Hakim
Sultan atau hakim.
• Wali Muhakkam
Orang yang ditunjuk mempelai perempuan.
Wali Mujbir
• Diantara wali nasab, yang berhak memaksa
gadis dalam perwaliannya untuk dinikahkan
yaitu ayah dan kakek (ayahnya ayah).
• Syarat-syarat :
1. Wali nasab tidak ada.
2. Wali nasab tidak ditempat.
3. Wali nasab kehilangan hak perwaliannya.
4. Wali nasab sedang ihrom.
5. Wali nasab menolak sebagai wali.
6. Wali nasab menjadi mempelai dari perempuan
dibawah perwaliannya.
Wali Muhakkam
• Apabila wali nasab tidak memenuhi
syarat / menolak dan wali hakim tidak
dapat bertindak sebagai wali nasab
karena sebab tertentu, maka mempelai
perempu an dapat mengangkat seseorang
sebagai walinya untuk menikahkan.
Perwalian dalam Akad Nikah
• Wali mempelai perempuan dapat
diwakilkan kepada orang lain.
• Mempelai laki-laki dapat mewakilkan
kepada orang lain untuk menyatakan
kabul.
Kewajiban memberikan pangan,sandang dan papan.
Jika suami wafat dan hanya mempunyai satu rumah,
maka itu rumah sebaiknya diberikan kepada isteri.
Kewajiban menjaga perasaan dan ruhiyah isteri.
Kewajiban mendidik agar isteri benar dalam
beragama.
Kewajiban mendoakan.
Kewajiban menjaga kehormatan dan nama baik isteri.
Kewajiban membantu kesulitan isteri.
Kewajiban bersabar manakala isteri memiliki
kekurangan.
Hak mendapatkan pengakuan sebagai suami.
Hak mendapatkan pelayanan dari isteri termasuk
pelayanan seksual.
Hak menceraikan.
Hak menolak menceraikan isterinya.
Hak mendapat warisan manakala isterinya wafat
Hak mendapatkan anak manakala terjadi cerai.
Hak mendapatkan kembali isterinya melalui rujuk
manakala telah bercerai.
Hak melakukan poligami
• Menjaga kehormatan diri terutama ketika suami
tidak ada, antara lain tidak boleh menerima tamu
pria nonmuhrim manakala tidak ada suami atau
anak dewasa di rumah.
• Menjaga kehormatan/ nama baik suami.
• Menaati suami selama suami tidak memerintah
kepada maksiat
• Melayani kehendak suami sekemampuan diri.
• Melayani nafsu seksual seoptimal mungkin, tetapi
boleh menolak jika tidak mampu.
Hak mendapatkan pengakuan sebagai isteri.
Hak mendapatkan pangan, sandang dan papan.
Hak mendapat perlindungan
Hak mendapat pelayanan seksual.
Hak gugat cerai melalui khulu’
Hak mendapat warisan manakala suami wafat
Hak mendapatkan mut’ah. jika dicerai
Hak mendapatkan anak manakala cerai
Hak menolak dipoligami
• Nabi bersabda : “Isteri yang sabar dalam
menghadapi sikap buruk suami akan
mendapat pahala sebesar pahala yang
diterima oleh Asiah isteri Fir’aun”.
• Waktu Walimah :
Tidak mengikat, tergantung adat setempat.
Prinsip-prinsip pernikahan
• Musyawarah
• Menjaga hubungan yang harmonis
QS Al Baqarah 231.
“Fain thallaqaha fala a tahillu lahu min ba’di hattaa tankiha
zauzaan ghairahu”
“Kemudian jika dia menceraikannya (setelah talak yang
kedua) maka perempuan itu tidak halal lagi baginya
sebelum dia menikah dengan suami yang lain.
Macam-macam Talak
• Talak Raj’i : Talak yang masih memungkinkan suami
rujuk (kembali) kepada bekas istrinya tanpa akad nikah
baru ( mantan istri dalam masa idah).
• Syarat rujuk :
1. Bekas istri selama perkawinan pernah dicampuri.
2. Talak suami tanpa pembayaran iwad dari istri.
3. Rujuk dilakukan dalam masa idah.
4. Persetujuan bekas istri.
• Jumhur Ulama : Rujuk syah tanpa pernyataan lesan
• Imam Syafi’I : Rujuk harus dg pernyataan lesan , saksi dlm
rujuk hukumnya wajib.
• Hukum di Indonesia: Rujuk hrs dg pernyataan lesan dan
disaksikan oleh pegawai Pencatat Nikah (KUA).
Pengasuhan anak pada masa awal (Hadanah)