Anda di halaman 1dari 8

Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga

A. Anjuran Menikah

Banyak ayat Al Qur an yang menjelaskan tentang perintah Alloh SWT agar manusia
melangsungkan pernikahan yang sah, di antaranya :

QS.Ar Rum (30) ayat 21

َ ٰ ْ َّ ً َ ْ َ َّ ً ََّ َّ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ِّ ً َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ِّ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ٰ ٰ ْ َ
‫ۗان ِفي ذ ِلك‬
ِ ‫و ِمن اي ِت ٖٓه ان خلق لكم ِمن انف ِسكم ازواجا ِلتسكنوٖٓا ِاليها وجعل بينكم مودة ورحمة‬

َ َّ َ َ َ ِّ َٰ
‫لا ٰي ٍت ِلق ْو ٍمَّيتفك ُر ْون‬

Artinya : Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan


untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia
menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

QS. An Nahl (16) : 17

َ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َّ َ ُ ُ ْ َّ َ َ
‫اف َم ْن يخلق ك َم ْن لا يخلقۗ افلا تذك ُر ْون‬

Artinya :Maka apakah (Allah) yang menciptakan sama dengan yang tidak dapat menciptakan (sesuatu)?
Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

QS. Adz Dzariyat (51) ayat 49

َ ْ ُ َّ َ َ ْ ُ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ِّ ُ ْ َ
ْ
‫و ِمن ك ِل شي ٍء خلقنا زوجي ِن لعلكم تذكرون‬

Artinya :Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran
Allah).
B. Ketentuan Pernikahan dalam Islam

1. Pengertian Pernikahan

Menurut Pandangan Islam.Pernikahan adalah suatu akad yang ditujukan untuk menghalalkan
hubungan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya.Dari
suatu pernikahan akan timbul hak dan kewajiban seorang suami dan istri, dimana masing-
masing pihak harus melaksanakan kewajibannya dengan ikhlash

Dalam Undang-undang Pernikahan RI (UUPRI) nomor 1 Tahun 1974 definisi atau pengertian
Perkawinan atau Pernikahan ialah “Ikatan Lahir Batin antara seorang pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah Tangga) yang berbahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

2. Hukum Pernikahan

Hukum Pernikahan bisa berubah sesuai keadaan seseorang. Pernikahan hukumnya MUBAH
bagi seseorang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan nikah atau
mengharamkannya.

Berikut kondisi-kondisi yang menyebabkan Perbedaan hukum menikah :

a. Jika seseorang yang telah baligh dan memenuhi syarat seperti memiliki penghasilan dan
ilmu yang cukup, sedangkan dia tidak mampu menahan nafsu syahwatnya dan dia ingin
menikah dengan tujuan yang baik, (khawatir terjerumus pada perzinahan, maka
hukumnya WAJIB
b. Jika seseorang telah baligh dan memenuhi syarat seperti memiliki penghasilan dan ilmu
yang cukup, kemudian ia masih mampu menahan nafsu syahwatnya dan ia ingin
menikah untuk tujuan yang baik maka hukumnya SUNAH
c. Jika seseorang telah baligh tetapi belum memenuhi syarat seperti memiliki penghasilan
dan ilmu yang cukup, tetapi keinginan menikah sudah tinggi. Namun jika ia menikah
akan menyengsarakan orang lain dan dirinya maka hukumny MAKRUH. Oleh sebab itu,
orang-orang seperti ini dianjurkan untuk banyak melaksanakan shoum
d. Jika seseorang telah baligh memiliki keinginan untuk menikah dengan tujuan yang
buruk, ia telah memiliki pekerjaan dan masih mampiu menahan nafsu syahwatnya,
maka hukumnya HARAM

3. Tujuan Pernikahan

Diantaranya sebagai berikut :

a. Meneruskan Keturunan

َ ً َ َ ْ َّ َ َ ْ ََ َ َ َّ ْ َّ ْ ِّ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ ََّ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫احد ٍة َّوخلق ِمن َها ز ْوج َها َو َبث ِمن ُهما ِرجالا ك ِث ْي ًرا‬
ِ ‫يايها الناس اتقوا ربكم ال ِذي خلقكم ِمن نف ٍس و‬

ُ
ً‫ان َع َل ْيك ْم َرق ْيبا‬
َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ َ َّ ه‬ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ َ ‫ه‬ ُ َّ
ِ ‫َّو ِن َسا ًۤءۚ َواتقوا اّٰلل ال ِذي تساۤءلون ِبه والارحامۗ ِان اّٰلل ك‬

Artinya : Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan
nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasimu. (QS. An Nisa (4) : 1 )

b. Sebagai Sarana beribadah kepada Alloh SWT

c. Menjalankan Sunah Rosul

“Dari Abu Ayub , Rosululloh Saw. bersabda : ‘Empat hal yang merupakan sunah para
Rosul, yaitu : memakai celak mata, memakai minyak wangi, bersiwak dan menikah.”
(HR. Tirmidzi)

d. Melapangkan pintu Rezeki

e. Menjauhkan diri dari Fitnah

f. Menyempurnakan separuh agama

g. Menjauhkan diri dari perbuatan Maksiat


h. Membangun keluarga yang SAMAWA (Sakinah Mawadah Warohmah)

Ketentuan Pernikahan Dalam Islam


A. Rukun Nikah
Rukun Nikah adalah Hal-hal yang harus dipenuhi agar pernikahan menjadi sah
Adapun yang termasuk rukun Nikah adalah sebagai berikut :
1. Mempelai laki- laki
Syarat mempelai Laki-laki adalah :
a. Mukallaf (Baligh, Islam,berakal)
b. Bukan Mahrom terhadap calon istrinya
c. Kemauan sendiri (bukan karena dipaksa atau di intimidasi)
d. Muayyam (beridentitas jelas)

2. Mempelai Wanita
Syarat mempelai Wanita adalah :
a. Mukallaf ( Baligh, Islam, berakal)
b. Terbebas dari halangan Menikah misalnya masih dalam masa idah atau masih berstatus
istri orang
c. Bukan mahrom terhadap calon suami

3. Wali Nikah
a. Syarat – syarat Wali
1. Laki- laki
2. Mukallaf (Baligh, Islam, berakal)
3. Merdeka
4. Adil (buksn seorang yang fasik)
5. Tidak dalam ihrom
6. Memiiki hak perwalian
7. Tidak ada halangan untuk menjadi wali

b. Jenis-jenis Wali
• Wali Nasab
Wali nasab adalah wali yang dijadikan berdasarkan keturunan
Wali Nasab disebut juga wali Mujbir.Wali ini berhak menikahkan anak perempuannya yang
sudah baligh, berakal, dengan tidak meminta izin terlebih dahulu kepadanya. Hanya bapak
dan kakek yang dapat menjadi wali mujbir. Jika bapak atau Kakek tidak ada , maka wali
nikah untuk mempelai perempuan bisa digantikan oleh salah satu pihak-pihak berikut.
a. Saudara laki-laki kandung
b. Saudara laki-laki sebapak
c. Anak laki- laki Saudara laki-laki kandung
d. Saudara laki-laki kandung sebapak
e. Paman (Saudara Bapak) sekandung
f. Paman (Saudara Bapak) sebapak
g. Anak laki- laki dari paman kandung
h. Anak laki- laki dari paman sebapak
i. Hakim

• Wali Hakim
Wali Hakim adalah kepala negara yang beragama Islam. Di Indonesia, tanggung jawab ini
dikuasakan kepada menteri agama yang selanjutnya dikuasakan kepada para pegawai
Pencatat Nikah (PPN). Dengan demikian, yang bertindak sebagai wali hakim di Indonesia
yaitu para pegawai pencatat nikah.
Sebab-sebab perempuan berwali hakim adalah sebagai berikut :
a. Tidak ada Wali Nasab
b. Wali yang lebih dekat tidak mencukupi syarat sebagai wali dan wali yang lebih jauh
tidak ada
c. Wali yang lebih dekat tidak berada di tempat atau berada jauh di luar wilayahnya
sejauh perjalanan safar yang membolehkan seseorang mengqoshor sholatnya
d. Wali yang lebih dekat sedang melakukan ihrom atau ibadah haji
e. Wali yang lebih dekat sedang dipenjara atau tidak dapat dijumpai
f. Wali yang lebih dekat tidak mau menikahkan
g. Wali yang lebih dekat secara sembunyi sembunyi tidak mau menikahkan
h. Wali yang lebih dekat tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula hidup dan
matinya

• Wali Adhal
Wali Adhal adalah wali yang tidak mau menikahkan anak atau cucunya, oleh karena calon
suami yang akan menikahi anak atau cucunya tersebut idak sesuai dengan kehendaknya,
padahal calon suami dari anaknya atau cucunya itu sekufu. secara otomatis perwalian pindah
kepada wali hakim
4. Dua orang saksi
Hadirnya dua orang saksi nikah bertujuan untuk menghilangkan fitnah orang lain terkait
hubungan pasangan suami istri dan untuk lebih menguatkan janji suci antara mempelai laki-laki
dan perempuan.
Syarat-syarat saksi dalam pernikahan :
a. Laki-laki
b. Mukallaf (Baligh, Islam, berakal)
c. Merdeka
d. Adil (bukan seorang yang fasik)
e. Mendengar dan memahami perkataan dua orang yang melakukan akad
5. Ijab qabul
Ijab adalah ucapan wali nikah atau wakilnya sebagai penyerahan kepada pihak pengantin laki-
laki.
Qabul adalah ucapan pengantin laki-laki atau wakilnya sebagai tanda penerimaan.
Syarat-syarat ijab qabul :
• Menggunakan kata-kata yang bermakna menikah atau mengawinkan, baik bahasa Arab,
bahasa Indonesia, atau bahasa daerah sang pengantin
• Lafal ijab qabul diucapkan oleh pelaku akad nikah (pengantin laki-laki dan wali
pengantin perempuan)
• Antara ijab dan qabul harus bersambung tidak boleh diselingi perkataan atau perbuatan
lain
• Pelaksanaan ijab qabul harus berada pada satu tempat dan tidak dikaitkan dengan suatu
persyaratan apapun
• Tidak dibatasi dengan waktu tertentu

B. Hal-hal yang Berhubungan dengan Pernikahan


1. Mahram
Mahram adalah perempuan-perempuan yang diharamkan untuk dinikahi. Jika dilihat dari
kondisinya mahram dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Mahram Muabbad (wanita yang haram dinikahi selama-lamanya) seperti : keturunan, satu
susuan, mertua perempuan, anak tiri jika ibunya sudah dicampuri, bekas menantu
perempuan, dan bekas ibu tiri
• Mahram ghair Muabbad yaitu mahram sebab menghimpun dua perempuan yang berstatus
saudara, misalnya saudara sepersusuan kakak dan adiknya.
Mahram tersebut boleh dinikahi,tetapi setelah yang satu statusnya sudah bercerai atau
mati.adapun yang lain dengan sebab istri orang dan sebab idah
2. Mahar
Mahar adalah sejumlah harta yang wajib diberikan oleh seorang lelaki kepada seorang
perempuan yang hendak dinikahi. Dalam Pernikahan dianjurkan untuk menyebutkan
mahar.Namun jika tidak disebutkan , akad nikahnya tetap syah.
Dalil Al Quran mengenai wajibnya memberikan mahar terdapat dalam
QS. An Nisa ayat 4
َ ُُ َ َْ ُ ْ َ َ ُ َ َْ ْ َ ًَ ْ ٰ ُ َ ِّ ُٰ َ
‫الن َسا َۤء صدق ِت ِهَّن ِنحلةۗ ف ِان ِطبن لك ْم ع ْن ش ْي ٍء ِِّمنه نف ًسا فكل ْو ُه ه ِن ْي ًٔۤـا َّم ِر ْي ًٔۤـا‬ِ ‫وا‬‫ت‬ ‫وا‬

Artinya : Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu
dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.

3. Walimah
Walimah adalah resepsi pernikahan .
Adapun diwajibkannya dan dianjurkannya menghadiri walimah pernikahan,dengan syarat-syarat
sebagai berikut :

✓ Mengundang seluruh kerabat,tetangga dan teman-temannya tanpa membedakan-bedakan


status sosial
✓ Mengundang dengan sungguh-sungguh dan mengkhususkan orang yang diundang
✓ Tidak datang karena takut orang yang mengundang suka menganiaya
✓ Kehadirannya tidak membuat orang tersakiti
✓ Tidak ada suatu kemaksiatan, seperti pesta minuman keras

C. Pernikahan yang Tidak Sah


Menurut syariat islam ada beberapa macam pernikahan yang tidak syah diantaranya :
▪ Pernikahan Muth’ah yaitu pernikahan yang dibatasi untuk jangka tertentu, baik sebentar
ataupun lama. Pernikahan ini berakhir dengan sendirinya jika masa yang telah disetujui
telah habis
▪ Pernikahan syighar yaitu pernikahan dengan persyaratan barter,dalam pernikahan
ini,seorang laki-laki menikahkan anak perempuan, saudara perempuan,atau budak
perempuannya kepada seorang laki-laki dengan syarat bahwa laki-laki tersebut harus
menikahkan anak perempuan, saudara perempuan atau budak perempuannya itu
kepadanya, baik dengan mahar ataupun tanpa mahar
▪ Pernikahan Muhallil /tahlil yaitu seorang laki-laki menikahi seorang perempuan yang
sudah dicerai oleh suaminya yang pertama sebanyak tiga kali. Setelah mereka
menikah,kemudian si istri diceraikan agar suami pertamanya dapat menikahinya kembali.
▪ Pernikahan orang yang ihrom yaitu pernikahan orang yang sedang melaksanakan ihrom
haji atau umroh serta belum memasuki waktu tahallul
▪ Pernikahan dalam masa idah,yaitu pernikahan dimana seorang laki-laki menikah dengan
seorang perempuan yang sedang dalam masa idah, baik karena perceraian ataupun karena
suaminya meninggal dunia
▪ Pernikahan tanpa wali, yaitu pernikahan yang dilakukan seorang laki-laki dengan seorang
wanita tanpa seizin walinya
▪ Pernikahan beda agama,pernikahan dengan wanita kafir selain wanita-wanita ahli kitab
▪ Pernikahan dengan Mahram, baik mahram untuk selamanya, mahram karena pernikahan,
atau mahram karena sepersusuan

Anda mungkin juga menyukai