Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM AKAD NIKAH SECARA ONLINE


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir III

Disusun Oleh :
Haikal Fikri Muztaba
NIM : 19.03.028

STIQ AL-MULTAZAM
PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
Desa Maniskidul Kec. Jalaksana Kab. Kuningan 45554
Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Bersyukur kepada Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan segala macam nikmat
dan yang terutama nikmat Iman dan Islam, yang tak ada seorang pun yang mampu
menghitung nikmat-nikmat yang telah Allah ‫ ﷻ‬berikan.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda panutan
alam Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬yang mudah-mudahan sampai juga kepada
keluarga beliau, shahabat-shahabat beliau, para ulama pengikut beliau dan
umatnya hingga akhir zaman, dan mudah-mudahan kita mendapat syafa’at dari
beliau.
Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayahnya penulis bisa menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “Hukum Akad Nikah Secara Online”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tafsir III. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah sedikit
wawasan pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penulis ucapkan terima kasih kepada KH. Dudung Abdul Karim, Lc.,
M.Ag. sebagai dosen mata kuliah Tafsir III yang telah banyak menransfer
ilmunya kepada penulis dan telah memberikan tugas pembuatan makalah ini
sehingga dapat menambah wawasan penulis di bidang ini. Terima kasih juga
kepada berbagai pihak yang telah membantu secara tidak langsung, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kritik dan saran yang baik akan penulis nantikan untuk menjadi
bahan evaluasi untuk pembuatan makalah berikutnya.

Bandung, 15 Mei 2021,

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nikah menurut KBBI adalah perjanjian perkawinan antara laki-laki dan
perempuan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Dalam agama
Islam nikah merupakan salah satu ibadah yang hukumnya sunnah. Artinya,
siapa yang mengerjakannya mendapatkan pahala, namun tidak berdosa jika
meninggalkannya.
Ketentuan mengenai pernikahan ini tergambar dalam firman Allah ‫ﷻ‬
dalam QS. Ar-Rum ayat 21
‫ لِّتَ ْس ُكنُ ٓوا ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُكم َّم َو َّدةً َو َرحْ َمةً ۚ ِإ َّن فِى‬W‫ق لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َو ًجا‬َ َ‫َو ِم ْن َءا ٰيَتِ ِٓۦه َأ ْن َخل‬
ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬ َ ِ‫ٰ َذل‬
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram
bersamanya. Dan Dia juga telah menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa
cinta dan kasih saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”
Karena nikah dalam Islam itu ibadah maka yang namanya ibadah pasti ada
ketentuan yang mengikat untuk melaksanakan sesuatu tersebut. Ketentuan
tersebut pasti Allah ‫ ﷻ‬yang tentukan melalui lisan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang
meliputi syarat, rukun dan lainnya.
Dewasa ini, kita hidup di zaman serba instan. Yang mana, segala sesuatu
dilakukan dengan cara online atau daring. Imbasnya, beberapa praktek yang
berkaitan dengan ibadah umat Islam pun dilakukan secara online, yang mana
dahulu di zaman Nabi ‫ ﷺ‬dan para shahabat tidak ditemukan contohnya.
Misalnya saja pelaksanaan zakat dan jual beli di masa kini tidak sedikit orang-
orang telah melakukannya secara online.
Termasuk juga pernikahan, ada beberapa orang yang melakukan akad
nikah secara online karena alasan tertentu. Maka pertanyaannya, di zaman yang
serba online ini bolehkah akad nikah dilakukan secara online?
Dalam makalah ini, insyaaAllah penulis akan sedikit membahas terkait
hukum boleh atau tidaknya melakukan akad nikah secara online. Terlebih
dahulu penulis akan menguraikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an terkait
pernikahan, kemudian menguraikan pendapat para ulama terkait boleh atau
tidaknya melakukan akad nikah secara online dengan merujuk kepada Al-
Qur’an dan Hadits Nabi ‫ﷺ‬

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi nikah menurut Islam dan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan nikah?
2. Apa saja syarat dan rukun nikah?
3. Apa hukumnya akad nikah yang dilakukan secara online?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi nikah dan ayat-ayat Al-
Qur’an yang berkaitan dengan nikah.
2. Untuk mengetahui dan memahami syarat dan rukun nikah.
3. Untuk mengetahui dan memahami hukum akad nikah yang dilakukan
secara online.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi nikah dan ayat yang berkaitan dengan nikah
a. Definisi Nikah
Sebagaimana yang telah disinggung di latar belakang, bahwa nikah
menurut Islam adalah ibadah yang hukumnya sunah.
Makna nikah secara bahasa ialah menghimpun sedangkan dalam
pengertian fiqih, nikah adalah akad yang mengandung kebolehan
melakukan hubungan suami istri dengan lafal nikah/kawin. Selain itu,
menurut kompilasi hukum Islam, perkawinan adalah akad yang kuat
atau mitsaqan ghalidhan untuk menati perintah Allah dan
melaksanakannya adalah ibadah.
b. Ayat yang berkaitan dengan pernikahan
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan
berpasangan sebagai pendahuluan yang Allah ‫ ﷻ‬jelaskan sebelum
ayat terkait perintah menikah.
- QS. Fathir : 11
‫طفَ ٍة ثُ َّم َج َعلَ ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا ۚ َو َما تَحْ ِم ُل ِم ْن ُأنثَ ٰى َواَل‬
ْ ُّ‫ب ثُ َّم ِمن ن‬
ٍ ‫َوٱهَّلل ُ َخلَقَ ُكم ِّمن تُ َرا‬
ٍ َ‫ض ُع ِإاَّل بِ ِع ْل ِم ِهۦ ۚ َو َما يُ َع َّم ُر ِمن ُّم َع َّم ٍر َواَل يُنقَصُ ِم ْن ُع ُم ِر ِٓۦه ِإاَّل فِى ِك ٰت‬
‫ب ۚ ِإ َّن‬ َ َ‫ت‬
‫ك َعلَى ٱهَّلل ِ يَ ِسي ٌر‬ َ ِ‫ٰ َذل‬
Artinya : “Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian
dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasang-
pasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada seorang
perempuan pun yang mengandung dan melahirkan melainkan
dengan sepengetahuan-Nya. Dan tidak dipanjangkan umur
seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan
(sudah ditetapkan) dalam kitab (lauh mahfuzh). Sesungguhnya
yang demikian itu mudah bagi Allah.”
- QS. Ar-Rum : 21
ً‫ق لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا لِّتَ ْس ُكنُ ٓوا ِإلَ ْيهَا َو َج َع َل بَ ْينَ ُكم َّم َو َّدة‬َ َ‫َو ِم ْن َءا ٰيَتِ ِٓۦه َأ ْن َخل‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون‬ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬َ ِ‫َو َرحْ َمةً ۚ ِإ َّن فِى ٰ َذل‬
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu hidup tentram bersamanya. Dan Dia juga telah
menjadikan di antaramu (suami, istri) rasa cinta dan kasih
saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”
- QS. An-Nisa : 1
ٓ
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َوب‬
‫ث‬ ٍ ‫ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا َربَّ ُك ُم ٱلَّ ِذى خَ لَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف‬
َ َ‫س ٰ َو ِح َد ٍة َو َخل‬
َ ‫ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسٓا ًء ۚ َوٱتَّقُوا ٱهَّلل َ ٱلَّ ِذى تَ َسٓا َءلُونَ بِ ِهۦ َوٱَأْلرْ َحا َم ۚ ِإ َّن ٱهَّلل‬
‫َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬
Artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-
mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari
padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
- QS. An-Nahl : 72
ً‫َوٱهَّلل ُ َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن َأنفُ ِس ُك ْم َأ ْز ٰ َوجًا َو َج َع َل لَ ُكم ِّم ْن َأ ْز ٰ َو ِج ُكم بَنِينَ َو َحفَ َدة‬
ِ ‫ت ۚ َأفَبِ ْٱل ٰبَ ِط ِل يُْؤ ِمنُونَ َوبِنِ ْع َم‬
َ‫ت ٱهَّلل ِ هُ ْم يَ ْكفُرُون‬ ِ َ‫َو َر َزقَ ُكم ِّمنَ ٱلطَّيِّ ٰب‬
Artinya : ”Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis
kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu
itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari
yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada
yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”
Kemudian Allah ‫ ﷻ‬menurunkan ayat terkait perintah menikah
- QS. An-Nur : 32
‫صلِ ِحينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم وَِإ َمٓاِئ ُك ْم ۚ ِإن يَ ُكونُوا فُقَ َرٓا َء‬ َّ ٰ ‫َوَأن ِكحُوا ٱَأْل ٰيَ َم ٰى ِمن ُك ْم َوٱل‬
‫يُ ْغنِ ِه ُم ٱهَّلل ُ ِمن فَضْ لِ ِهۦ ۗ َوٱهَّلل ُ ٰ َو ِس ٌع َعلِي ٌم‬
Areinya : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian
diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha
luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Anda mungkin juga menyukai