Anda di halaman 1dari 31

Perkawinan dalam Pandangan

Agama Islam ( Munakahat )


Oleh :
Lukman Santoso, S.Pd.I, M.Kom.

Disampaikan pada Kuliah Online


Mata Kuliah Umum PAI
Universitas Stekom
MUNAKAHAT
Tujuan :
Agar mahasiswa memahami hukum islam tentang
hukum keluarga

Materi :
1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam islam
2. Menjelaskan hikmah perkawinan
3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundang-
undangan di Indonesia
APA ITU MUNAKAHAT ?

Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan.

Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad


atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan
hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar
sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya
keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt.

“Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang


siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia
bukanlah dari golonganku”
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r.a)
HUKUM MENIKAH
1.Mubah/Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar
hukum nikah.

2.Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah


sedangkan bila tidak menikah khawatir akan terjerumus ke
dalam perzinaan.

3.Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih


sanggup mengendalikan dirinya dari godaan yang menjurus
kepada perzinaan.

4.Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah


memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal
untuk memberikan nafkah tanggungan-nya.

5.Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia


mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan
atau niat buruk lainnya.
HUKUM MENIKAH

“Wahai para pemuda, jika diantara kamu sudah


memiliki kemampuan untuk menikah, hendaklah ia
menikah, karena pernikahan itu dapat menjaga
pandangan mata dan lebih memelihara kemaluan
(kehormatan) dan barangsiapa tidak mampu
menikah hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa itu
penjaga baginya.”
(H.R, bukhari dan Muslim)
TUJUAN MENIKAH

1.Sunnah Nabi

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum


kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan
keturunan. (QS. Ar-Ra'd : 38).

Dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Empat hal yang


merupakan sunnah para rasul : [1] Hinna', [2] berparfum, [3] siwak
dan [4] menikah. (HR. At-Tirmizi 1080)
2. Tanda Kekuasan Allah

‫و‬

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan


untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-
Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.(QS. Ar-Ruum : 21)
3. Jalan Menjadi Kaya

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang


yang layak dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan
mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas lagi Maha
Mengetahui.(QS. An-Nur : 32)

4. Ibadah & Setengah Dari Agama

Dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang diberi rizki oleh Allah SWT
seorang istri shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT pada separuh agamanya.
Maka dia tinggal menyempurnakan separuh sisanya.
(HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161).
5. Tidak Ada Pembujangan Dalam Islam

ْ َ
‫ات َما ا َحل ا ّ ُ ل ُك ْم َو َﻻ َت ْع َت ُد ْوا ِإن ا ّ َ َﻻ ُي ِحب ال ُم ْع َت ِد َين‬‫ب‬َ
ِ ِ ِّ
‫ي‬ َ ‫َيا اي َها الذ َين ٓا َم ُن ْوا َﻻ ُت َح ّر ُم ْوا‬
‫ط‬ ِ
Hai orang-orang yang beriman! Jangan kamu mengharamkan yang baik-baik dari apa
yang dihalalkan Allah untuk kamu dan jangan kamu melewati batas, karena
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melewati batas. (QS. Al-
Maidah: 87)
Mujahid berkata: Ada beberapa orang laki-laki, di antaranya Usman bin Madh'un dan
Abdullah bin Umar bermaksud untuk hidup membujang dan berkebiri serta memakai
kain karung goni. Kemudian turunlah ayat di atas.

6. Menikah : Ciri Khas Makhluk Hidup


َ‫ُس ْب َح َان ال ِذي َخ َل َق اﻻ ْز َو َاج ُكل َها ِمما ُتنب ُت اﻻ ْر ُض َو ِم ْن ا ُنف ِسه ْم َو ِمما ﻻ َي ْع َل ُمون‬
ِ ِ
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik
dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari
apa yang tidak mereka ketahui.(QS. Yaasin : 36)
RUKUN NIKAH
RUKUN SYARATNYA
1. Calon Suami Beragama Islam
Atas kehendak sendiri
Bukan muhrim
Tidak sedang ihrom haji
2. Calon Istri Beragama Islam
Tidak terpaksa
Bukan Muhrim
Tidak bersuami
Tidak sedang dalam masa idah
Tidak sedang ihrom haji atau umroh
3. Adanya Wali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal)
(Ali Imron : 28)
b. Laki-laki merdeka
c. Adil
d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh
4. Adanya 2 Orang Saksi - Syaratnya sama dengan no : 3

5. Adanya Ijab dan Qobul Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu.

Berurutan antara Ijab dan Qobul


6. Mahar / maskawin
PEMBAGIAN WALI NIKAH
Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan
mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya. Yaitu, kepala
negara yang
beragama islam.
Di Indonesia
Wali wewenang
Yaitu, wali
Nikah
yang presiden sebagai
mempunyai wali hakim
pertalian Wali Wali dilimpahkan
darah dengan Nasab Hakim kepada
mempelai pembantunya yaitu
wanita yang Syarat-Syarat seorang wali nikah: menteri agama.
akan a. Beragama islam Dan menteri
dinikahkannya b. Laki-laki agama
c. Baligh dan berakal melimpahkan
d. Merdeka dan bukan hamba kepada
sahaya pembantunya
e. Bersifat adil kepala kantor
f. Tidak sedang ihram haji atau urusan agama di
umrah setiap kecamatan
SUSUNAN WALI DALAM MUANAKAHAT

• Bapaknya
• Datuknya/Kakeknya (bapak dari bapak mempelai
perempuan)
• Saudara laki-laki yang seibu-sebapak dengan dia
• Saudara laki-laki yang sebapak saja dengan dia
• Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu-
sebapak dengannya.
• Saudara bapak yang laki-laki (paman dari pihak bapak).
• Anak laki-laki dari pamannya yang dari pihak bapak.
• Hakim.
WALI YANG ENGGAN ATAU KEBERATAN
(WALI ADLOL)

Apabila seorang mempelai wanita meminta walinya untuk


menikahkan dirinya dengan pria yang sekufu,namun
walinya menolak tanpa alasan yang benar, maka hakim
berhak menikahkannya, setelah keduanya sekufu dan ia
usai memberikan nasihat wali supaya dia mau mencabut
keberatannya. Apabila dia keberatan; maka hakim
berhak menikahkan perempuuan itu.
SYARAT SAKSI DAN AKAD
SYARAT 2 ORANG SAKSI
• beragama islam
• laki-laki
• baligh dan berakal sehat
• dapat mendengar
• dapat melihat
• dapat berbicara
• adil
• tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah
AKAD NIKAH
• yaitu ucapan ijab kabul.
• Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita)
sebagai penyerahan kepada laki-laki
• Kabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda
penerimaan.
CONTOH IJAB & KABUL
• Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-
laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti
…… dengan ....... dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz
dari mushaf Al-Qur’an".

ً‫اف ْالقُ ْراَ ِن َحاﻻ‬ ْ ‫صﻼَةِ َوث َﻼَثِيْنَ ُج ْزأً ِم ْن ُم‬


ِ ‫ص َح‬ ‫ت ال ﱠ‬
ِ ‫ع َد َوا‬ ِ ‫أَ ْن َك ْحت ُ َك َوزَ ﱠو ْجت ُ ِك فُﻼَنَة ِب ْن‬
َ ‫ ِب َم ْه ِر‬... ‫ت‬
• Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan
perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di
depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut :

‫ت نِ َك َح َها َوتَ ْز ِو َج َها ِلنَ ْف ِسى ِب ْال َم ْه ِر ا ْل َم ْذ ُك ْو ِر‬


ُ ‫قَ ِب ْل‬
Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak
syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja
yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak
syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).
Wanita Yang Boleh Dipinang

Wanita-wanita yang boleh dipinang apabila memenuhi


syarat; ada dua macam untuk meminang wanita ,yaitu :
1. Syarat mustahsinah
2. Syarat lazimah

> Syarat mustahsinah ialah syarat yang berupa


anjuran kepada seorang pria yang akan meminang
wanita untuk meneliti lebih dulu wanita yang akan
dipinang agar lebih terjamin kelangsungan rumah
tangganya setelah memasuki pintu gerbang perkawinan.
Syarat Mustahsinah:
1. Wanita yang dipilih bukan hanya karena kecantikannya, kekayaan,
dan kebangsawanannya tetapi semata-mata keshalehannya.
2. Wanita yang dipinang hendaknya mempuyai watak kasih sayang
dan mempunyai banyak keturunan.
3. Wanita yang akan dipinang mempunyai
hubungan darah yang jauh.

Syarat lazimah adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum


dilaksanakan peminangan, termasuk didalamnya adalah

1. Wanita yang tidak dipinang oleh laki-laki lain,atau laki-laki


tersebut telah melepaskan hak pinanannya.
2. Wanita yang tidak dalam masa iddah raj’iyah.
3. Wanita yang dipinang bukan mahram pria yang
meinang.
WANITA YANG HARAM DINIKAHI
Pengertian Muhrim
Muhrim secara bahasa berarti diharamkan.
Dalam masalah fikih muhrim bermakna wanita yang haram
untuk di nikahi
Karena hubungan Karena keturunan:
sepersusuan: a. Ibu kandung dan
a. Ibu yang menyusui seterusnya keatas
b. Saudara perempuan b. Anak perempuan
kandung dan
sesusuan
seterusnya ke bawah
Wanita c. Saudara perempuan
yang (sekandung, sebapak
Karena perkawinan: haram atau seibu)
a. Ibu dari istri dinikahi d. Anak perempuan dari
b. Anak tiri, apabila suami
saudara laki-laki dan
sudah berkumpul
seterusnya ke bawah
dengan ibunya
e. Anak perempuan dari
c. Ibu tiri baik sudah
saudara perempuan
dicerai atau belum Karena ada dan seterusnya ke
d. Menantu. Baik yang pertalian bawah
sudah dicerai atau
muhrim
belum
dengan istri
ALLAH BERFIRMAN
TENTANG MUHRIM DAN NIKAH

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang


perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara
bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu
yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu
isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu
dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur
dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa
kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak
kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI
Kewajiban suami
a.Memberi nafkah
b.Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak
c.Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik
d.Menjaga istri dan anak dari bencana
e.Membantu istri dalam tugas sehari-hari

Kewajiban istri
a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran islam
b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami
c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan
keluarga
d. Menerima dan menghormati pemberian suami
e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya
f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak
HAL- HAL YANG MEMUTUSKAN PERNIKAHAN

Talak
melepaskan ikatan pernikahan dengan mengucapkan secara
sukarela oleh pihak suami

pembatalan pernikahan antara suami dan istri karena sebab-


Fasakh
sebab tertentu

Li’an
sumpah suami yang menuduh istrinya berzina dikarenakan
suami tidak bisa mendatangkan 4 orang saksi

talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya atas permintaan


Khulu’ istrinya.

Ila’ sumpah suami yang mengatakan bahwa ia tidak akan meniduri


istrinya selama 4 bulan atau lebih

Zihar ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya


TALAK
Talak dari bahasa Arab dari kata thalaqo berarti melepaskan ,
sedang yang dimaksudkan disini adalah melepaskan ikatan
perkawinan. Hukum talak antara lain :
1. Wajib, bila terjadi perselisihan suami–istri oleh hakim yang
mengurusnya su-dah memandang perlu supaya keduanya bercerai.

2. Sunnah, apabila suami tidak sangup memberi nafkah yang cukup


atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.

3. Haram: Dalam dua keadaan :


pertama; menjatuhkan talak istri dalam keadaan haid.
kedua ;menjatuhkan talak istri sewaktu dalam keadaan suci dan
dia telah menggaulinya dalam keadaan suci tersebut.

4. Makruh; hukum asal dari talak.


BILANGAN TALAK

Setiap orang merdeka berhak mentalak istrinya dari talak satu


sampai talak tiga. talak satu atau dua masih boleh rujuk (kembali)
sebelum habis iddahnya dan boleh kawin kembali sesudah iddah.
Adapun talak tiga tidak boleh rujuk atau kawin kembali, kecuali
apabila wanita tersebut telah menikah dengan orang lain dan setelah
di talak pula oleh suaminya kedua.
PENDAPAT ULAMA TENTANG
BILANGAN TALAK
• Menjatuhkan talak tiga kali pada waktu yang berlainan.Seperti suami
mentalak istrinya talak satu,pada masa iddah ditalak lagi talak satu pada
masa iddah kedua ini ditalak lagi talak satu
• Suami mentalak istri dengan talak satu sehabis masa iddahnya dinikahi
lagi, kemudian ditalak lagi, sehabis masa iddahnya dinikahi lagi kemudian
ditalak lagi yang ketiga kalinya.
• Suami mentalak istrinya dengan perkataan:saya talak engkau talak tiga
kali atau saya talak engkau dengan berurutan perkataan itu berulang tiga
kali.
* Pendapat pertama: jatuh talak tiga, berlaku segala hukum talak tiga
seperti diatas.
* Pendapat kedua: tidak jatuh sama sekali, artinya istrinya itu belum
bertalak; karena talak tiga bukan perintah Rasul berarti tidak sah.
* Pendapat ketiga: jatuh talak satu, berarti berlaku hukum talak satu;
sehingga suami boleh rujuk kembali kepada istrinya.
IDDAH
Iddah berarti masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau
bercerai dari suaminya untuk bisa menikah kembali

Lama masa iddah


1. Karena suami wafat
a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah
bercampur atau belum
b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil

2. Karena talak, fasajh dan khulu’


a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur

b. bagi yang sudah bercampur:


- 3 kali suci. Bagi yang masih menstruasi
- 3 bulan. Bagi yang sudah berhenti menstruasinya
- sampai melahirkan jika istri sedang hamil
RUJUK
Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan
dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah

Rukun rujuk
a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan
masih berada dalam masa iddah
b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri
c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi
d.Ada shigat atau ucapan rujuk
HUKUM RUJUK

WAJIB MAKRUH

jika sebelum mentalak suami jika perceraian


belum menyempurnakan lebih mashlahat
pembagian waktunya
Haram

Sunnah
jika perceraian lebih
mashlahat

jika rujuknya suami


dengan niat karena
Allah
MUNAKAHAT MENURUT
UNDANG-UNDANG
• Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974.
UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67
Pasal.
• Pencatatan Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-
tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan pencatatan perkawinan ini
tercantum dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai 9.
• Syahnya Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa : "Perkawina adalah syah apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya
itu".
• Tujuan Pekawinan.
Dalam Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
MUNAKAHAT MENURUT
UNDANG-UNDANG

• Talak.
Dalam Bab VIII pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Perceraian hanya
dapat dilakukan di depan sidang pengadilan setelah
pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan
kedua belah fihak.

• Batasan Dalam Berpoligami.


· Dalam pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu
perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang
wanita hanya boleh mempunyai seorang suami".
· Dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami
akan beristri lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada
pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
MUNAKAHAT MENURUT
UNDANG-UNDANG
Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami
apabila :

• Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.


• Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa
disembuhkan.
• Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
• Dalam pengajuan berpoligami harus dipenuhi syarat-syarat :
• Adanya persetujuan dari istri.
• Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan
hidup istri-istri dan anak-anak mereka.
• Adanya jaminan bahwa suami akan belaku adil terhadap
istri-istri dan anak-anak mereka.
Semoga bermanfaat….
Tetap semangat ya kakak…
walaupun belajar di rumah….

Cukup sekian, terima kasih…….

Anda mungkin juga menyukai