Anda di halaman 1dari 14

‫بسم اهلل الرمحن الر حيم‬

‫الناكح وما يتعلق عنه‬


‫‪NIKAH‬‬
Innalhamdalillaah nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa na'uudzu billahi min syuruuri
anfusinaa wa min sayyiaati a'maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man
yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan
'abduhuu wa rosuuluh laa nabiya wala rasula ba’da

‫الى الخ‬..... ‫ فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلث ورباع‬: ‫قال هللا عز و جل‬

..”nikahilah wanita-wanita yg kamu sukai ; dua, tiga atau empat (QS:an-nisa’ :3)

‫ يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فإنه أغض للبصر‬: ‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
‫وأحصن للفرج‬

“wahai para pemuda, siapa yg telah mampu diantara kalian untuk ba’ah maka hendaklah
menikah, sebab itu akan membuat nya lebih membuatnya lebih menundukkan pandangan
dan lebih menjaga kemaluan....”

Alhamdulillah segala puji dan syukur hanyalah milik allah ‫ ﷻ‬semata dan shalwat
serta salam kita curahkan kepada nabiullah muhammad ‫ ﷺ‬sebagai nabi akhirul anbiya’ wa
mursaliin.

Sebagai bentuk taqwa dan cinta kita kepada allah ‫ ﷻ‬yaitu dengan menjalan kan
perintah nya dan menjauhi larangan nya dan termasuk dari banyak nya perintah allah yaitu
printah nya untuk MENIKAH, bahkan allah azza wa jalla memboleh untuk lelaki untuk
menikah lebih dari satu kali dan takboleh lebih dari lima ehhe

Pernikahan akan mewujudkan berbagai ke mashlahatan besar, di antaranya :

Mempertahankan eksitensi ketururan manusia, memperbanyak jumlah kaum muslimiin,


dan membikin kesal orang kafir lewat lahirnya banyak generasi pendakwa, dan para
mujahid yg siap membela agama nya

1. Memelihara dan menjaga kemaluan dari penyaluran syahwat ke hal-hal yg


diharamkan, yg merusak diri dan orang lain
2. Menafkahi dan mengayomi, sebagaimana yg di berikan suami atas istrinya
Allah berfirman :

‫الرجال قوامون على النساء بما فضل هللا بعضهم على بعض وبما أنفقوا من أموالهم‬

“laki-laki adalah pengayomnya wanita karena allah telah melebihkan jenis laki-
laki di atas wanita, dan karena sebagian harta yg mereka nafkahkan”

PAGE 1
Dan banyak hal yg sangat penting di ketahui tentang pernikahan ini termasuk darinya
adalah ; mengetahui hukum nikah itu jg mengatahui hukum meminang, dan jg bagaimana
akad itu dan syarat-syarat nya, dll

Tentunya saya tidak bisa membahas semuanya dg merinci, jg sebenarnya yg ingin


saya utamakan adalah problem pernikahan itu di masa kini, yg tentunya sangat banyak
orang yg memblakangkan Sunnah dan mendahului adat yg mungkin saja bertolak dg
syariah itu sendiri, dan semoga kita bisa masuk ke situ, atau menyinggung ke situ meski
dg bayan seadanya.

Dan tentunya kita harus mengetahui hukum nikah terlebih dahulu

Hukum nikah
Seperti yg kita ketahui jika berbicara masalah hukum syari’at maka selalu menuju
ke hukum fiqhi yg darinya ada wajib, Sunnah, mubah, makruh atau bahkan haram.

1. Wajib

Pernikahan itu di anggap wajib apabila seseorang dirinya terjerumus ke dalam


perzinahan jika ia tak menikah maka karena itu lah dia di harus kan untuk segera menikah,
sebagai solusi untuk menjaga diri dari perkara yg haram.

Syaikhul islam ibnu taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa ; “jika seseorang


perlu untuk menikah dan takut terjerumus ke dalam zin ajika ia tidak menikah, maka dia
harus mendahulukan pernikahan tersebut melebihi haji yg hukum nya wajib”. ( haasyiah
ar-raudhul murbi’4\228 )

Ulama lain jg ada yg mengatakan nikah hanya lebih afdhol di keeadaan itu, ada jg
mengatakan bahkan wajib mampu atau pun tak mampu ia

Kemudian syeikh ibnu taimiyyah berkata : yg zhahir adalah dari perkataan imam
ahmad dan banyak ulama lainnya rahimahumullah bahwa : kemampuan ekonomi bukanlah
menjadi patokan sebab allah telah berjanji, memberikan garansi dalam perktaan nya azza
wa jallah

...‫إن يكون فقرآء يغنهم هللا من فضله‬

“jika mereka miskin allah akan memmpukan mereka dengan karunia nya....” (An-nur :32)

Itulah jaminan dari allah ‫ ﷻ‬yg seharus nya bisa membuat manusia harus nya lebih
lega, karena ke imanan dan percaya akan setiap apa yg allah ucapkan, dan lebih mengurangi
buruk sangka dan was was dari syaithan laknatullah.

PAGE 2
2. Sunnah

Selain wajib nikah juga bisa mejadi Sunnah di keadaan lain, yaitu ketika seseorang
telah memiliki syahwat namun blum dalam keadaan berbahya.

Dan orang yg di keadaan seperti ini di Sunnah kan untuk menikah

Dan perlu di perhatikan saudara-saudara sekalian, bahwa bukan berarti karena Sunnah dan
tidak wajib kita meninggalkan nya, dan ketahuilah manusia seringkali khilaf, dan jika
seseorang dalam keadaan ini dan ia mampu untuk menikah maka itu lebih baik

Karena dalam pernikahan mengandung berbagai kemashlahatan bagi laki-laki


maupun perempuan.

3. Mubah

Jadi sebenarnya dalam keadaan yg berbeda nikah bisa mejadi mubah ( boleh ) yaitu
bagi mereka yg tidak memiliki syahwat dan blum ada ketertarikan buat nikah, maka dalam
keadaan ini seseorang boleh boleh saja menikah.

Dan juga masuk darinya orang yg menderita penyakit seperti impoten atau lanjut
usia, akan tetapi kedua keadaan ini bisa menjadi makruh pernikahan nya karena bisa jadi
pihak istri tidak mendapatkan tujuan utama dari pernikahan itu, yang tidak lain adalah
menjaga kehormatannya, bahkan mungkin malah memudharatkan nya.

4. Haram

Nikah bisa di anggap haram pada beberapa keadaan termasuk ketika seseoaran itu berada
di negeri kafir harbi yg dengan menikah dia bisa membahyakan dia dan kluarganya yg
tengah berada di tengah-tengah orang kafir yg mungkin saja bisa mengancam nya, dan istri
dan anak nya jg blum tetntu aman dari gangguang mereka

Jg orang yang menikah untuk menyiksa wanita, jg tidak bisa memberi nafkah yg
baik, dll

Problem masa kini

sedikit membahas problem masa kini yg btul-btul penuh keanehan, yg di mana


mulai banyak orang yg tidak peduli lagi dengan pernikahan karena bisa bebas berzina, dan
bahkan mengaramkan dirinya dari itu, dan banyak lain nya.

Tentu saja penyebab utama dari hal hal tersebut yaitu jauh nya manusia dari
pemahaman agama yg shahih, jg maraknya konten-konten yang mereka cintai padahal
nyatanya merusak mereka.

PAGE 3
Cobalah kita renungkan masalah ini, di mana hampir seluruh sosmed diisi dengan
konten kerusakan yg tentu besar kaitan nya dengan kerusakan generasi, Sedikit contoh
pacaran

Pacaran ini tentunya luar biasa pengaruh nya dalam merusak para pemuda dan
pemudi, blum lagi banyak nya para dai’ yang juga mendukung boleh nya pacaran ini jika
ada niat nikah, padahal pacaran hanya menjadi jalan yg luas tampa halangan menuju
perzinahan nauudzubillah

Kemudian jg menjadi support besar dalam hal tersebut yaitu kesulitan dalam nikah
itu sendiri, cobalah kita liat bagaima getol nya orang berpegang dengan adat yg mungkin
saja bertolak dengan agama, dimana para orang tua yg sangat meninggi-ninggi kan mahar
dluar kemampuan seseorang, bahkan yg paling mengerikan adalah orang tua yg enggan
mempermudah pernikahan anaknya dan jg enggan mentarbiah anak nya dg baik;
membiarkan akan perempuan nya berkeliaran, berpacaran atau bahkan berzina wal
iyadzubillah

Kemudian batasan legal dalam pernikahan,

Batasan legal ini mungkin saja juga berpengaruh sebagai contoh

Seseorang yg mungkin telah memiliki syahwat dan telah berkeinginan kuat untuk
menikah, akan tetapi ia masi tak memasuki umur legal dalam pernikahan maka ia tak
mnikah, padahal itu telah jatuh ke wajib seperti yg telah kita jelaskan

Lantas apa yg terjadi ?

Yah orang-orang bukan memlih utuk menjaga dirinya sembari menunggu umur nya
cukup, akan tetapi meraka memilih berpacara hingga menggapai umur tersebut,

Seperti yg telah kita ketahuai bagaimana pacaran itu menghancurkan masa depan
anak dan keinginan orang tua mereka, tidakkah kita melihat betapa banyak orang yg
terjerumus di perzinahan karena kebanyakan ber khalwat dengan yg bukan mahram nya?

Bukan kah kita telah mengetahui betapa banyak nyawa yg melayang karena perzinahan yg
awal mula nya dari pacaran?

Berapa banyak orang yg bunuh diri ?

berapa jumlah wanita yg melakukan aborsi ? bukan kah sangat banyak ?

bagaimana kita bisa menghitung jumlah anak yg di aborsi ?

itulah pacaran, dan itulah bahayanya berkhalwat dg wanita yg bukan mahram bgitu jg
sebalik nya

PAGE 4
Menghindari perzinahan

Seperti yg seharusnya tidak baik jika kita tidak mendatangkan solusi dari permasalahan ini
yaitu marak nya perzinahan di tengah mahal nya pernikahan, adapun soal undang-undang
itu tak bisa lagi untuk di acak acak sesuka hati karena telah di tetapkan.

Menikah

Yg paling pertama yah sudah pasti dengan menikah seperti yg kita sedang bahas, dan
sudah bukan rahasian bahwa menikah zaman sekarang penuh dengan ke khwatiran dalam
berbagai hal padahal allah ‫ ﷻ‬telah memberikan jaminan pada meraka.

Dan jg pernikahan adalah sarana meuju surga mengingat berbagai macam hal di dalam
nya bernilai pahalah bahkan bercanda.

Berbeda dengan pacarang yg semua nya bernilai dosa bahkan becanda

Dan dengan nikah inilah seseorang semakin bisa terjaga oleh dari perzinahan, akan
tetapi tidak menjamin 100% mengingat masi banyak orang-orang yg masi terjerumus ke
dalam perselingkuhan. Itulah penting nya memperbaiki agama dan niat nikah itu , karena
jika kita melihat sangat jarang orang yg bagus pemahaman agamanya melakukan hal keji
tersebut, Maka itulah benar kata rasulullah “pilihlah yg bagus agamanya maka kamu akan
beruntung”

Dan orang yg bagus agamanya tentunya adalah orang berilmu dan mengamalkan
ilmu nya, karena merka jg lah yang paling takut kepada allah ‫ ﷻ‬sebagai mana firman nya

َّ ‫ّللاَ ِم ْن ِعبَا ِد ِه ْالعُلَ َما ُء إِ َّن‬


‫ّللاَ َع ِزيز َغفُور‬ َّ ‫إِنَّ َما يَ ْخشَى‬

“sesungguh nya orang paling takut akan padaku dari hamba hamba ku adalah ulama”

Maka siapakah aliim itu ?

Tentu dia yg menuntut ilmu dan mengamalkan nya, karena seseorang takkan bisa
di sebut aliim hanya dengan berilmu saja, akan tetapi setelah ia mengamalkan nya

Sebagaimana kita dari perintah allah dan larangan nya yg sangat tak cukup hanya
dengan sekedar tahu akan tetapi juga harus kita laksanakan perintah allah yg kita ketahui
dan juga meninggal kan larangan nya yg kita telah ketahui untuk menjadi berilmu dan
bertaqwa

Seperti contoh kcil ketika seseorang mengetahui bahwa telah wajib bagi dirinya
menikah maka tau saja tak cukup, ia harus menikah, Sama hal nya dengan mengetahui
haram nya selingkuh dan mendekati nya, selain tau kita jg harus meninggalkan dan
menghindari jalan nya sekecil apapun itu

PAGE 5
Dan tentu orang berilmu lah yg bisa melaksakan nya bukan orang jahil apalagi ahlu
ma’siah

Dan tentu jika tak sanggup menikah maka maka tentu masih ada cara yang lain

1. Menjaga pandangan

ٰ ‫ظ ْوا فُ ُر ْو َج ُه ْم ٰذلِكَ ا َ ْز ٰكى لَ ُه ْم ا َِّن‬


ْ َ‫ّللاَ َخبِيْر بِ َما ي‬
َ‫ص َنعُ ْون‬ ُ َ‫ار ِه ْم َويَحْ ف‬
ِ ‫ص‬َ ‫قُ ْل ِلِّ ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ يَغُض ُّْوا ِم ْن ا َ ْب‬
Terjemahan

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.

Lumarah nya seorang lelaki memang lah tertarik dengan lawan jenis nya, dan sudah
pasti lelaki sangat tertarik untuk melihat atau memandang seorang wanita.

Tapi tahu kah kita bahwa selalu menjadi awal dari segala jenis zina yaitu berawal
dari pandangan, tentu saja seorang tak bisa menjaga pandangan nya lebih mudah untuk
terjebak di jalur zina ini, karena rata-rata orang tertarik setelah memandang dan setelah itu
hati mulailah bermain dan mulai berbicara dan seterusnya hingga finish.

Tentu tak satupun firman allah azza wa jalla yg yg remeh, dan tak mungkin allah
menurunkan ayat ini dalam bentuk perintah untuk menundukkah pandangan kecuali btul
betul di dalam nya terdapat mafsadat.

2. Menjaga pakaian

Menjaga pakaian jg sangat penting mengingat zaman sekarang orang berlomba lomba
memerkan fasion terbuka, dan itu sangat erat kaitan nya dngan pemerkosaan yg sering
terjadi, juga dg pakaian terbuka sangat mudah memancing nafsu seseorang dan itu pastinya
sangat berbahaya bagi laki-laki maupun perempuan, allah ‫ ﷻ‬telah memerntah kan kita
untuk menutup aurat sebagimana firman nya

‫يَا بَنِي آدَ َم ُخذُوا ِزينَت َ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِِّل َمس ِْجد‬

Wahai anak cucu Adam, pakailah perhiasan kalian pada setiap (memasuki) masjid !
[al-A’râf/7:31]

PAGE 6
Yang dimaksud dengan ‘perhiasan‘ dalam ayat ini adalah pakaian yang menutupi aurat,
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu, Mujâhid rahimahullah dan
yang lainnya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬juga melarang kira mengeluarkan larangan membuka aurat,


sebagaimana sabdanya :

‫ِإنَّا نُ ِه ْينَا أ َ ْن ت ُ َرى َع ْو َراتُنَا‬

Sesungguhnya kami dilarang bila aurat kami terlihat.[ HR. al-Hâkim (3/222), dan
kandungan maknanya dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Silsilatu al-
Ahâdîtsus Shahîhah (4/281-282).

Dari uraian diatas, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa Islam memerintahkan
menutup aurat, dan melarang mengumbarnya. Dan yang perlu dicamkan yaitu tidaklah
Islam memerintahkan sesuatu melainkan pasti ada bahaya bila perintah itu ditinggalkan,
sebaliknya Islam tidak akan melarang dari sesuatu melainkan karena ada bahaya bila
dilakukan.

Begitu pula dalam tindakan mengumbar aurat atau tidak menutupnya, terdapat banyak
sekali bahaya yang ditimbulkannya, baik bahaya yang dirasakan di dunia ini maupun
bahaya yang akan dirasakan di akhirat nanti, baik bahaya tersebut hanya berdampak pada
individu pelakunya atau bahaya menjalar ke anggota masyarakat luas.

Diantara bahaya-bahaya tersebut adalah sebagai berikut

1. Membuat pelakunya jauh dari akhlak mulia

karena mengumbar aurat merupakan dorongan dan tuntutan hawa nafsu, semakin
dituruti ia akan semakin menuntut lebih dari sebelumnya. Berawal dari suka memamerkan
wajah, lalu rambut, lalu leher, lalu pundak dan seterusnya, hingga akhirnya orang tersebut
akan menanggalkan syariat dan akhlaknya, bersamaan dengan ditanggalkannya
pakaiannya.

2. Hilangnya Rasa Malu dari Pengumbar Aurat

Setiap orang yang mengumbar aurat, awalnya pasti dia merasa malu -secara fitrah-. Namun
karena dorongan hawa nafsu yang lebih kuat, ia abaikan rasa malu tersebut. Lalu lambat
laun rasa malu itu akan melemah dan terus melemah, sampai akhirnya hilang sama sekali.
Jika rasa malu sudah sirna, bahkan bisa jadi rasa malu itu berubah menjadi rasa bangga
dengan pebuatannya yang memamerkan aurat, iyâdzan billâh. Sungguh sirnanya rasa malu
merupakan kerugian yang sangat besar, karena rasa malu merupakan kebaikan yang agung
dan bagian dari keimanan, sebagaimana sabda-sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berikut :

PAGE 7
‫ْال َحيَا ُء ُكلُّهُ َخيْر‬

Malu itu semuanya baik

‫ْال َح َيا ُء َل َيأ ْ ِتي ِإ َّل ِب َخيْر‬

Rasa malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan

‫ان‬
ِ ‫اإلي َم‬ ُ ‫َوال َحيَا ُء‬
ِ َ‫ش ْعبَة ِمن‬
Dan rasa malu merupakan cabang dari iman

3. Pengumbar Aurat Akan Selalu Diperbudak oleh Nafsunya

Ia akan melakukan segala hal untuk menuruti nafsu tersebut, dan seterus nya akan seperti
itu

4. Melalaikannya dari Pekerjaan Rumahnya

Dampak ini berlaku terutama bagi kaum wanita yang memang seharusnya banyak
menyibukkan dirinya di rumahnya, sebagaimana firman-Nya :

‫َوقَ ْرنَ فِي بُيُوتِ ُك َّن َو َل ت َ َب َّرجْ نَ ت َ َب ُّر َج ْال َجا ِه ِليَّ ِة ْاْلُو َل ٰى‬

Menetaplah di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian ber-tabarruj (berdandan) ala


wanita-wanita jahiliyah dahulu. [al-Ahzâb/33:33]

Al-Mubarrad mengatakan, “Yang dimaksud dengan kata ‘tabarruj’ adalah bila seorang
wanita memperlihatkan bagian tubuh yang ia diperintah untuk menutupinya”. (Tafsir
Assam’ani 4/279-280)

5. Menjadikan Manusia Tersibukkan oleh Syahwat Farjinya

Ini merupakan dampak yang paling terlihat dan terasa di zaman ini, bahkan di masyarakat
Muslim sekalipun. Ketika tindakan mengumbar aurat telah merajalela di tengah-tengah
mereka, maka hal itu akan berdampak langsung pada tersibukkannya mereka oleh nafsu
syahwatnya.

PAGE 8
Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri dan tidak terbatas pada usia remaja saja, tapi juga
terjadi pada mereka yang sudah berumur, tidak juga terbatas pada mereka yang berduit dan
berpangkat tinggi. Beberapa kali kita mendengar berita seorang bapak miskin menggauli
putrinya, atau kakek melarat menggauli cucunya, atau seorang suami membunuh
selingkuhannya karena takut tercium tindakan busuknya. Sungguh ini merupakan
kemerosotan akhlak dan moral yang luar biasa.

Kemerosotan moral ini juga akan berpengaruh buruk pada keamanan masyarakat. Coba
kita bayangkan, apa yang akan terjadi bila pihak keluarga korban akhirnya main hakim
sendiri ?! Bayangkan pula bagaimana kekhawatiran masyarakat terhadap kehormatan
putri-putrinya, bukankah ini akan menggerus rasa aman dari hati para orang tua ?!

6. Turunnya Mutu Pendidikan

Sekarang ini, di banyak daerah dalam negeri kita, pemuda dan pemudi merasa malu dan
rendah diri bila belum atau tidak memiliki pacar. Yang mereka pikirkan setiap hari,
bagaimana menarik perhatian lawan jenisnya, bagaimana menyenangkan pasangannya,
bagaimana agar hubungan haram itu selalu teguh dan seterusnya. Begitulah setan
menjadikan mereka tertawan oleh nafsu syahwatnya, sehingga mereka rela mengorbankan
apapun yang dimilikinya, bahkan meski harus mengorbankan kehormatannya ! Semoga
Allâh melindungi kita dan keluarga kita dari kekejian dan kehinaan ini.

Sungguh keadaan ini, sangat mempengaruhi mutu pendidikan pemuda-pemudi itu, yang
seharusnya mereka mengerahkan pikirannya untuk fokus pada pelajaran sekolah, malah
terarahkan kepada sesuatu yang keji dan hina. Oleh karena itulah, terbukti sekolah yang
memisahkan antara siswa lelaki dan perempuan lebih berhasil dari sisi pendidikan,
daripada sekolah yang tidak memisahkan antara keduanya.

Dan masih banyak lagi dari bahaya yg di hasil kan perkara ini yg sangat luar bisa bahaya
nya wal iyadzu billahi

Dan juga telah terdapat Dalam Nash-nash Syariat tentang bahaya memamerkan
aurat

Sungguh sangat banyak ancaman bagi para pengumbar aurat dalam al-Qur’ân dan Sunnah,
diantaranya:

PAGE 9
Pengumbar aurat akan mendapatkan adzab yang pedih di dunia dan di akhirat,
karena mereka menjadi sebab utama tersebarnya perbuatan keji zina. Allâh Azza wa Jalla
berfirman :

ِ‫شةُ فِي الَّذِينَ آ َمنُوا لَ ُه ْم َعذَاب أ َ ِليم فِي الدُّ ْنيَا َو ْاْل ِخ َرة‬ ِ َ‫إِ َّن الَّذِينَ ي ُِحبُّونَ أ َ ْن تَشِي َع ْالف‬
َ ‫اح‬

Sesungguhnya orang-orang yang menginginkan tersebarnya perbuatan keji di kalangan


orang-orang yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat.[an-
Nûr/24:19]

Pengumbar aurat tidak masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya surga,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

َ ‫اريَات ُم ِم‬
‫يَلت‬ ِ ‫ساء كَا ِسيَات َع‬ َ ِ‫ َون‬،‫اس‬َ ‫ب ْالبَقَ ِر َيض ِْربُونَ بِ َها ال َّن‬ِ ‫ قَ ْوم َمعَ ُه ْم ِسيَاط َكأَذْنَا‬،‫ار لَ ْم أ َ َر ُه َما‬ ِ َّ‫ان ِم ْن أ َ ْه ِل الن‬
ِ َ‫ص ْنف‬
ِ
َ‫ِيرةِ َكذَا َو َكذا‬ َ َ ْ ْ َ ْ ْ َ
ِ ‫س ُه َّن َكأ ْس ِن َم ِة الب ُْخ‬
َ ‫ َوإِ َّن ِري َح َها ليُو َجد ُ ِم ْن َمس‬،‫ َو َل يَ ِجدْنَ ِري َح َها‬،‫ َل يَدْ ُخلنَ ال َجنَّة‬،‫ت ال َمائِل ِة‬ ُ ‫ ُر ُءو‬،‫َمائِ ََلت‬

Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat, (yang
pertama): Kaum yang memiliki cambuk-cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk
memukuli orang-orang. Dan (yang kedua): Para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
mereka menggoda dan jalannya berlenggak-lenggok, kepala-kepala mereka seperti punuk
unta yang miring. Para wanita itu tidak masuk surga, bahkan tidak mencium wanginya
surga padahal wanginya bisa tercium dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu.” HR. Imam
Muslim, hadits, no. 2128

Mengumbar aurat termasuk perbuatan yang mendatangkan laknat, dan itu termasuk
ciri dosa besar. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

‫ ْال َعنُوه َُّن فَإِنَّ ُه َّن َم ْلعُونَات‬،ِ‫ار َيات َعلَى ُر ُؤ ِس ِه َّن َكأ َ ْسنِ َم ِة ْالب ُْخت‬ َ ِ‫آخ ُر أ ُ َّمتِي ن‬
ِ ‫سا ًء كَا ِس َيات َع‬ ِ ُ‫س َي ُكون‬
َ
Akan ada di akhir umatku, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, di kepala mereka
ada seperti punuk unta, laknatlah mereka karena mereka itu terlaknat! [HR. at-Thabrani
dalam kitabnya al-Mujam ash-Shaghîr, hadits no: 1125, dihasankan oleh Syaikh al-Albâni
dalam kitab ats-Tsamarul Mustathab (1/317).

Maka hindarilah hal hal tersebut tak mungkin allah dan rasul nya melarang klc ada
mafsadah di dalam nya

Lihat lah

Bagaiamana jika terjadi pelechan karena hal tersebut ?

Siapa yg bertanggung jawab ?

Sungguh pemasalahan yg luar biasa rumit, dan sangat bodoh kita jika masi melakukan nya
sedangkan tau akan kerusakan yg di hasil kan nya

PAGE 10
3. Mengatur Cara Berkomunikasi

Mengatur cara komunikasi juga sangat lah penting terutama nya komunikasi di luar
mahram, apalagi sekarang jangan kan yg awam akan pengatahuan agama, bahkan yg
paham akan itu pun masi gak bisa mengatur komunikasi dengan lawan jenis dengan baik.

Yah contoh kecil nya chattingan

Bukankah sekarang orang-orang bisa ngobrol dengan siapa pun dengan bebas sejak
adanya heandphone ?

antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram , sebenarnya tidak dilarang. Hanya
syaratnya, pembicaraan yang dilakukan memenuhi ketentuan secara syara’Pembicaraan
boleh dilakukan jika tidak berkhalwat, tidak menimbulkan fitnah, isi pembicaraan
mengandung kebaikan, serta tetap menjaga adab-adab kesopanan yang berlaku.

Pada zaman Rasululullah Shallallahu alaihi wa sallam dan shahabat, banyak kisah istri-istri
Rasulullah yang berbicara dengan para shahabat. Misalnya ketika memberi jawaban atas
suatu pertanyaan tentang Islam. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah radhiyallahu'anha atau
sang Ummul Mukminin juga menjadi guru bagi para shahabat.

Dalam melakukan percakapan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim, kita
bisa meneladani sikap para istri nabi. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :

‫ط َم َع ٱلَّذِى فِى قَ ْلبِِۦه َم َرض َوقُ ْلنَ قَ ْو ًل َّم ْع ُروفًا‬


ْ َ‫ض ْعنَ بِ ْٱلقَ ْو ِل فَي‬ َ ِِّ‫ى لَ ْست ُ َّن َكأ َ َحد ِ ِّمنَ ٱلن‬
َ ‫سا ٓ ِء ۚ إِ ِن ٱتَّقَ ْيت ُ َّن فَ ََل ت َْخ‬ َ ِ‫ٰيَن‬
ِّ ِ ِ‫سا ٓ َء ٱلنَّب‬

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik,"(QS Al-Ahzab : 32)

Ayat itu menjelaskan tentang adab saat berbicara dengan lawan jenis yang bukan muhrim.
Baik secara langsung, maupun via teks atau media sosial. Untuk menjaga diri dari fitnah,
hendaknya perempuan dan laki-laki yang berdialog atau berkirim pesan dengan lawan jenis
bukan muhrim bisa menjaga diri.

Dan ingatlah bahwa dalam cahttingan dengan lawan jenis tetap memiliki bahaya yg
bisa menjerumuskan ke zina, dan sring terjadi obrolan yg awal nya membahs kepentingan
dan berujung bercanda yg mebuat ke dua belah pihak nyaman, dan ketika itu terjadi maka
kedua orang tersebut telah dalam bahaya.

PAGE 11
4. Membatasi Ikhtilath

Ikhtilath merupakan percampuran antara pria dan wanita di suatu tempat dalam waktu yang
lama. Misalnya, bercampurnya pria dan wanita di sekolah, kantor, angkutan umum, dan
lainnya.

Islam telah mengatur pembatasan ikhtilath dalam hadis Nabi Muhammad SAW kepada
para wanita:

“Minggirlah kalian, tidak boleh bagi kalian (para wanita) berjalan di tengah jalan,
hendaklah kalian berjalan di pinggir jalan,” (HR. Abu Daud)

Isyarat lain terkait haramnya ikhtilath, yakni pengaturan shaf wanita dan pria ketika
menunaikan shalat. Dijelaskan bahwa sebaik-baiknya shaf bagi pria adalah paling depan,
sedangkan wanita paling belakang.

Dan juga ketahuilah Sesungguhnya ikhtilat adalah jalan yang memudahkan terjadinya
berbagai kemaksiatan. Antara lain :

(1) Terjadinya khalwat, yaitu laki-laki yang berdua-duaan dengan perempuan yang bukan
mahramnya. Sabda Rasulullah SAW,”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan
dengan seorang perempuan, karena yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Ahmad);

(2) Terjadinya pelecehan seksual, seperti persentuhan antara laki-laki dan perempuan
bukan mahram, dan sebagainya. Rasulullah SAW pernah bersabda,”Kedua mata zinanya
adalah memandang [yang haram]; kedua telinga zinanya adalah mendengar [yang haram],
lidah zinanya adalah berbicara [yang haram], tangan zinanya adalah menyentuh [yang
haram], dan kaki zinanya adalah melangkah [kepada yang haram].” (HR Muslim).
Rasulullah SAW juga melarang laki-laki dan perempuan berdesak-desakan. Maka dari itu
pada masa Rasulullah SAW para perempuan keluar masjid lebih dulu setelah selesai shalat,
baru kemudian para laki-laki. (HR Bukhari, no 866 & 870).

(3) Terjadinya perzinaan, yang diawali dengan ikhtilat. Imam Ibnul Qayyim pernah berkata
dalam kitabnya At Thuruqul Hukmiyyah,”Ikhtilat antara para laki-laki dan perempuan,
adalah sebab terjadinya banyak perbuatan keji (katsratul fawahisy) dan merajalelanya zina
(intisyar az zina).”

Dan yang lebih mengerikan lagi, jika zina sudah merajalela di suatu negeri, maka akan
terjadi kerusakan atau bencana umum bagi sebuah negeri. Sabda Rasulullah
SAW,”Tidaklah merajalela perbuatan zina di suatu kaum, kecuali kematian pun akan
merajalela di tengah kaum itu.” (HR Ahmad, dari ‘A`isyah RA).

Maka dari itu, jelaslah ikhtilat adalah perbuatan buruk yang wajib kita jauhi. Jika tidak,
berbagai kemaksiatan akan terjadi, dan bahaya kematian pun akan merajalela pula di
tengah-tengah umat Islam. Nauzhu billah min dzalik.

PAGE 12
Dan jangan lupa bahwa rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengamjurkan ummat
nya untuk berpuasa sebagai benteng untuk diri dari ajakan syahwat keapada kemaksiatan

Sebagai mana yg beliau katakan :

(967) ‫َض‬ ُّ ‫ فَإِنَّهُ أَغ‬, ‫ع ِم ْن ُك ُم ا َ ْلبَا َءة َ فَ ْل َيتَزَ َّو ْج‬ َ َ ‫ َم ِن ا ْست‬، ‫ب‬
َ ‫طا‬ ِ ‫شبَا‬ َّ َ ‫سو ُل‬
َّ ‫ يَا َم ْعش ََر اَل‬: ِ‫ّللا‬ ُ ‫ّللاِ ب ِْن َم ْسعُود قَا َل لَنَا َر‬
َّ َ ‫َع ْن َع ْب ِد‬
)‫ ( ُمتَّفَق َعلَ ْي ِه‬. ‫ص ْو ِم ; فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجاء‬ ْ
َّ ‫ َو َم ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَعَلَ ْي ِه ِبال‬, ِ‫صنُ ِللفَ ْرج‬ َ
َ ْ‫ َوأح‬, ‫ص ِر‬ ْ
َ َ‫ِللب‬
Dari Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
berkata kepada kami,

“Wahai para pemuda, siapa yang sudah mampu menafkahi biaya rumah tangga, hendaknya
dia menikah. Karena hal itu lebih menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya.
Siapa yang tidak mampu, hendaknya dia berpuasa, karena puasa dapat meringankan
syahwatnya.”

َّ ‫َو َم ْن لَ ْم َي ْست َ ِط ْع فَ َعلَ ْي ِه بِال‬


‫ص ْو ِم‬
‫فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجاء‬

‫وامحلد هلل رب العاملني‬

Refrensi :

 Mulakhkhas fiqhi : bab nikah


 Web al manhaj : bab pakaian
 Prof d.r gugel al http .co.id : copas hadis

PAGE 13

Anda mungkin juga menyukai