Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Pengertian Display
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada
pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar. Arti informasi di sini cukup luas, menyangkut
semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung maupun tidak
langsung.Contoh dari display di antaranya adalah jarum penunjuk speedometer, keadaan jalan
raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang menggambarkan keadaan suatu kota
(Sutalaksana, 1979).
Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam
melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang dengan baik. Perancangan display
yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin
tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya (Sutalaksana, 1979).
Display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam
melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang dengan baik. Perancangan display
yang baik adalah bila dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa banyak
kesalahan dari manusia yang menerimanya. Display yang baik harus dapat menyampaikan
pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud. Berikut ini adalah ciriciri
dalam pembuatan display dan poster yang baik dan benar adalah (Spinola, 2011):
1.
Dapat menyampaikan pesan.
2.
Bentuk atau gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3.
Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
4.
Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat atau dibaca.
5.
Menggunakan kalimat-kalimat pendek.
6.
Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7.
Realistis sesuai dengan permasalahan.
8.
Tidak membosankan ukurannya.
Display merupakan alat peraga yang menyampaikan informasi kepada organ tubuh
manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian informasi tersebut di dalam sistem
manusia-mesin merupakan suatu proses yang dinamis dari persentasi visual indra
penglihatan (Spinola, 2011).
Display juga berfungsi sebagai Sistem Komunikasi yang menghubungkan fasilitas
kerja maupun mesin kepada manusia, contoh dari display diantaranya adalah jarum
speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang
menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh dari display langsung,
karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk
speedometer merupakan contoh display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui
secara tak langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi (Spinola, 2011).

Display pada sistem manusia mesin digunakan untuk mempresentasikan informasi


yang diberikan oleh mesin mengenai kondisi kerja yang sedang atau telah berjalan. Misalnya
speed meter, fuel display, layar monitor dan lain-lain. Display juga digunakan untuk
mempresentasikan mengenai kondisi lingkungan, misalnya suhu udara, tekan anudara,
kondisi cuaca, dan sebagainya. Adajuga display yang sifatnya statis, yaitu memberikan
informasi berupa gambar atau tulisan yang tidak berubah. Dalam hal ini misalnya ramburambu lalu lintas, peta lokasi, grafik, dan masih banyak lagi yang dapat kita temui dalam
lingkungan sehari-hari yang dapat diambil contoh sebagai display (Mujahidin, 2000).
Informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum membuat display, diantaranya
(Spinola, 2011):
1.

Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi.

2.

Rentang total dari variabel mengenai informasi mana yang akan ditampilkan.

3.

Ketepatan dan sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi.

4.

Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi.

5.

Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.

6.

Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna display.

7.

Lingkungan dimana display tersebut digunakan.

2.2.1 Tipe Tipe Display Berdasarkan Tujuan


Berdasarkan tujuannya display terdiri atas dua bagian. Berikut adalah tipe-tipe display
berdasarkan tujuan yaitu (Spinola, 2011):

1. Display Umum
Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display tentang
kebersihan dan kesehatan lingkungan, Jagalah Kebersihan.
2. Display Khusus
Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam industri dan
pekerjaan konstruksi), contohnya : Awas Tegangan Tinggi
2.2.3

Tipe-Tipe Display Berdasarkan Lingkungannya


Berdasarkan lingkungannya display terbagi dalam 2 macam. Berikut adalah tipe-tipe

display berdasarkan lingkungannya yaitu (Spinola, 2011):


1.

Display Statis

Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung terhadap waktu,
contohnya: peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).
2.

Display Dinamis
Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel, contohnya:
jarum speedometer dan mikroskop.

2.2.4

Tipe-Tipe Display Berdasarkan Informasi


Berdasarkan informasi, display terbagi atas 3 macam. Berikut adalah tipe-tipe display

berdasarkan informasinya yaitu (Spinola, 2011) :


1.

Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk data
numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang berbeda pada suatu
sistem, contohnya: informasi atau tanda On Off pada generator, dingin, normal dan
panas pada pembacaan temperatur.

2.

Display Kuantitatif
Display yang memperlihatkan informasi numerik yang berupa angka, nilai dari suatu
variabeldan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog untuk suatu
visual display. Analog Indikator: Posisi jarum penunjuknya searah dengan besarnya
nilai atau sistem yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan dengan
menggunakan informasi kualitatif (misal merah berarti berbahaya).
3. Display Representatif
Display Representatif biasanya berupa sebuah Working model atau mimic
diagram dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyallintasan kereta
api.

2.2.5

Penggunaan Warna pada Visual Display


Warna adalah salah satu elemen yang penting dalam proses desain. Fungsi dasar dari

warna adalah untuk menarik perhatian, warna yang terang dapat menarik perhatian. Tetapi
kekuatan warna sendiri yang dominan adalah dapat mempengaruhi emosi, persepsi, mood dan
tindakan dari seseorang.Dalam sebuah presentasi warna mempunyai 3 fungsi yaitu untuk
identifikasi, kontras dan highlighting (Saputro, 2002).
Warna juga dapat terlihat sangat menarik tapi juga bisa membuat orang menjadi tidak
tertarik. Warna yang cerah bila dikombinasikan dengan warna yang kontrast dengan warna
tersebut akan menarik dimata kita. Warna yang terang digunakan pada obyek atau teks yang

berfungsi untul memperingatkan bahaya, namun bila digunakan pada deretan teks paragraf
untuk dibaca pada layar maupun pada buku maka akan membuat pesan yang disampaikan
menjadi kurang efektif karena sulit untuk dibaca (Saputro, 2002).
Warna juga dapat membuat sebuah ukuran menjadi tampak lebih besar, misalkan pada
dua buah kotak dengan ukuran yang sama, kotak pertama diberi wana oranye sedang yang
satu diberi warna biru gelap, maka kotak yang berwarna oranye akan tampak lebih besar.
Artinya dalam pembuatan user interface terutama untuk button navigasi, penggunaan warna
harus hati-hati, karena bila tidak akan membuat button tersebut menjadi tidak terlihat
(Saputro, 2002).
2.2.6

Prinsip Prinsip Mendesain Visual display


Prinsip dalam mendesain suatu visual display.Berikut adalah prinsip-prinsip dalam

mendesain visual display yaitu (Spinola, 2011):


1. Proximity
Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan
saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.
2. Similarity
Item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-sama (dalam konsep warna,
bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah display tidak boleh menggunakan lebih dari 3
warna.
3. Symetry
Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display artinya elemen-elemen
dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal antara tulisan dan
gambar harus seimbang.
4.

Continuity
Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi satu
kesatuan yang utuh.

2.2.7

Display Visual Kuantitatif


Indra manusia dalam menerima informasi yang diberikan oleh mesin membutuhkan

tampilan yang dapat diterima oleh indra penglihatan sehingga manusia dapat memahami
kondisi dan mengoperasian mesin dengan tepat. Misalnya seorang operator dalam

mengoperasikan sebuah boiler maka ia harus mengetahui tekanan udara yang terjadi sehingga
ia dapat menentukan jumlah air yang harus diberikan (Mujahidin, 2000).
Contoh lain misalkan seseorang yang sedang bepergian mengendarai mobil keluar
kota supaya tahu arah tujuan yang benar dan tidak terjadi kecelakaan, maka ia harus
membaca setiap rambu (statis display) di sepanjang jalan yang ditempuh, dan untuk
mengetahui keadaan kendaraan ia selalu melihat display yang terletak dikendaraannya. Atau
seorang petugas yang bekerja pada ruang pengaturan lalu lintas udara maka ia akan
berhadapan dengan berbagai macam display sehingga dapat mengawasi kondisi cuaca dan
perjalanan pesawat terbang (Mujahidin, 2000).
Pada dasarnya dalam merancang displayterdapat tiga hal pokok yang harus
dipertimbangkan yaitu (Mujahidin, 2000):
1. Visibility Aspect, yaitu mengenailaralitas dari karakter atau simbol yangdiberikan
harus dapat dibedakan dengan kondisi sekeliling. Dalam hal ini disebut juga
detecbility aspect.
2. Legability Aspect, yaitu ciri-ciri karakter atau simbol dapat dibedakan satu sama
lainnya. Dalam hal ini akan tergantung dari desain dan bentuk huruf, tanda skala,
kontras dan pencahayaan.
3. Readibility Aspect, yaitu kemampuan karakter atau simbol untuk dapat dibaca dengan
tepat.
Tujuan dari display visual kuantitatif adalah menyediakan informasi nilai-nilai
kuantitatif dari beberapavariabel yang berubah-ubah. Secarakonvensional display visual
kuantitatif dibagi ke dalam tiga kelompok (Mujahidin, 2000):
1.

Skala tetap penunjuk bergerak

2.

Skala bergerak penunjuktetap

3.

Counter, dari ketiga tipe display visual kuantitatif diatas masing-masing mempunyai
kegunaanyang berbeda-beda terrgantung dari jenisinformasi yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai