Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Kamu telah memahami bahwa peningkatan jumlah penduduk yang


tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Lingkungan
dikatakan rusak apabila keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya
telah terganggu. Berbagai aktivitas manusia dan perkembangan teknologi
telah menimbulkan kerusakan dan barbagai pencemaran. Pencemaran
adalah masuknya makhluk hidup, zat, atau energi ke dalam lingkungan
yang berakibat penurunan kualitas lingkungan hingga pada tingkatan
tertentu. Zat yang menyebabkan pencemaran disebut polutan. Suatu zat
dikatakan polutan jika keberadaannya dapat membahayakan makhluk
hidup bila jumlahnya melebihi batas.

Apa itu sampah ??


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut
derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah
dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Berdasarkan sifatnya
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable) yaitu sampah
yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos
2. Sampah anorganik

- tidak terurai (undegradable) yaitu

sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah


pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman,

kaleng,

kayu,

dan sebagainya.

Sampah

ini

dapat

dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk


dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas

bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton;

Berdasarkan bentuknya

Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga:
sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran,
hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan
sebagainya.
Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,


kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau

gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama
gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan
polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang
dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri

akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

PENGAMATAN

Tujuan pengamatan :
-

Siswa dapat mengidentifikasi jenis sampah yang ada di

lingkungan sekolah.
Siswa dapat mengetahui potensi bahaya yang ditimbulkan

oleh berbagai jenis sampah.


Siswa mampu mengelompokan jenis-jenis sampah yang ada

Waktu pengamatan :
Pengamatan dilakukan 2 hari yaitu pada tanggal 3 November
2012 dan 5 November 2012 dimana pengamatan dilakukan setelah
kegiatan belajar mengajar selesai.

Tempat pengamatan :
Lokasi yang dipilih dalam pengamatan ini adalah zona jurusan
Agribisnis

dan

Agroindustri

Budidaya

Tanaman

dan

Holtikultura

(Agronomi)

Teknik pengamatan :
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati langsung kondisi
lingkungan

(sampah)

yang

ada

di

sekitar

zona

tersebut,

dan

mendokumentasikan untuk dijadikan bahan laporan dan evaluasi bagi


warga sekolah.

Hasil pengamatan :
a. Tabel pengamatan
Pengamatan ke-1
( Agronomi - Sabtu, 3 November 2012 )

No.
1.

Ident. Sampah

Keterangan

Potensi Bahaya

Kimia :

Organik

Daun-daun, sisa makanan,


ranting, kertas, tusukan bambu.

-estetika
-bau busuk
-sarang penyakit
-mencemari
tanah dan air

Anorganik

Plastic, genteng, keramik, kaca.

-estetika
-mencemari
tanah

2.

Fisik :
-Timbunan daun-daun yang
Organik

basah akibat tersiram air hujan.


-daun-daun yang berserakan

-estetika
-bau busuk
-sarang penyakit

dibawah pohon, taman, maupun


di halaman kelas.
-Tumpukan pecahan genteng
Anorganik

sisa hasil pembangunan / rusak


-plastik kemasan yang
berserakan di taman, di selokan,

-estetika
-(kaca)
membahayakan
pengguna jalan.

dan di halaman kelas


3.

Cair :

Limbah / sisa hasil buangan


penyiraman tanaman yang

-estetika
-sarang penyakit

menggenang
4.

Gas

Pengamatan ke-2
( Agronomi - Sabtu, 5 November 2012 )

No.
1.

Ident. Sampah

Keterangan

Kimia :
Daun-daun, sisa makanan,
Organik

ranting, kertas, kotoran


hewan, tusukan bambu.

Anorganik

2.

Potensi Bahaya

Plastic, genteng, keramik,


kaca, plastic fiber, kaleng.

-estetika
-bau busuk
-sarang penyakit
-mencemari
tanah dan air
-estetika
-mencemari
tanah

Fisik :
-Timbunan daun-daun yang
basah akibat tersiram air
Organik

-estetika
-bau busuk
-sarang penyakit

hujan.
-daun-daun yang berserakan
dibawah pohon, taman,
maupun di halaman kelas.
-Tumpukan pecahan genteng
sisa hasil pembangunan /

Anorganik

rusak
-plastik kemasan yang
berserakan di taman, di
selokan, dan di halaman kelas
-kaleng yang berkarat

-estetika
-(kaca)
membahayakan
pengguna jalan.
-mencemari
tanah

3.

Cair

4.

Gas

b. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh suatu data
bahwa di zona agronomi terdapat suatu limbah / sampah yang

berupa limbah padat yang organic seperti daun-daun kering yang


berjatuhan /gugur dan tertumpuk di suatu tempat yang bukan
tempat untuk menumpukan sampah. Di zona agronomi juga
terdapat limbah padat anorganik seperti sampah plastic, keramik,
kaca, kemasan AMDK juga pecahan genteng. Selain limbah/ sampah
padat tedapat pula limbah cair yang berasal dari green house hasil
dari pembuangan air untuk menyiram tanaman, dimana dialirkan ke
selokan / saluran air yang ada di dekat green house tersebut. Selain
itu

berdasarkan

didapatkan

data

pengamatan
yang

yang

berbeda,

dilakukan

seperti

pada

setiap

harinya

hari

pertama

didapatkan sampah padat organic seperti dedaunan sebesar 80%,


sampah anoganik seperti plastic dan keramik sebesar 10% dan
limbah cair sebesar 10% dimana limbah cair ini diperoleh dari sisa
hasil penyiraman tanaman yang dipergunakan oleh siswa agronomi.
Sedangkan untuk pengamatan hari kedua di dapat data limbah
padat organic sebesar 90% yang masih berupa dedaunan, limbah
padat anorganik sebesar 10% yang masih berupa plastic kemasan,
dan limbah cair sebesar 0% (tidak ada), dalam hal ini limbah cair
dianggap tidak ada karena tidak ada kegiatan penyiraman yang
dilakukan di dalam green house. Untuk limbah cair diamati pula
makhluk hidupnya yaitu tumbuhan yang tumbuh di dalam saluran
air atau selokan, dimana selokan inilah yang menjadi tempat untuk
membuang limbah cair. Terlihat jelas pertumbuhan tanaman yang
subur di dalamnya artinya banyak tumbuh tanaman liar yang tidak
di budidayakan, berarti kita dapat mengetahui bahwa limbah cair
hasil dari penyiraman tanaman itu tidak mengandung senyawa
bahan kimia yang membahayakan bagi lingkungan.
c. Kesimpulan
-

Dari hasil kegiatan pengamatan tersebut didapat data


kuantitatif sebagai berikut :
Limbah padat organik
Limbah padat anorganik

80%
10%

Limbah cair
Limbah gas

10%
0%

d. Saran
Diadakannya penyuluhan tentang kebersihan lingkungan
hidup yang diberikan terhadap warga sekolah dari dinas
lingkungan hidup.
Membuat fasilitas rumah kompos yang lebih mencukupi agar
daun-daun ataupun limbah organic dapat dimanfaatkan
dengan baik.
Diadakannya mata pelajaran khusus tentang pengolahan
limbah serta penerapan dalam membuat hasil karya dari
barang bekas/ limbah anorganik yang masih dapat
dipergunakan/ di daur ulang.

Lampiran Pengamatan :

Anda mungkin juga menyukai