Anda di halaman 1dari 2

BERSEMILAH RAMADHAN, AKU TAKKAN LEWATKAN!

Pernahkah terbesit dari benak pikiran kita akan makna bulan Ramadhan?
Mungkin, iya atau tidak. Bagi kita sebagai umat muslim sudah sepantasnya
menjadikan bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu dinantikan dan didambakan
kedatangannya, dengan semangat tinggi dan tekad membara menghiasi diri untuk
berusaha keras memenuhi bulan Ramadhan dengan amalan kebaikan.
Ya, memang tidak akan ada habisnya jika kita berbicara tentang
Ramadhan. Sangat salah persepsi jika kita hanya menganggap Ramadhan itu
identik dengan tidak makan dan minum saja. Apalagi anggapan di bulan
Ramadhan sebagai ajang bermalas-malasan, tidur seharian, bahkan tidak
melakukan aktivitas apapun.
Rasa lapar yang ada dalam puasa bukanlah hal yang sia-sia dan tanpa
makna. Ada sekian banyak hikmah dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
Salah satunya adalah lebih melejitnya perasaan cinta pada sesama terlebih kaum
dhuafa. Sehingga sangat wajar bila bulan Ramadhan menjadi bulan yang
berlimpah cinta dan kasih sayang. Seorang muslim akan lebih tergerak untuk
beramal kebajikan pada orang yang tak berpunya, demikian pula tak segan untuk
berderma dan mengeluarkan harta di jalan Allah Taala. Manusia yang paling
penyayang yaitu Rasulullah Muhammad adalah orang yang sangat dermawan
lebih-lebih di bulan Ramadhan. Beliau adalah pribadi yang dekat dengan orangorang yang tak berpunya, dan merasakan penderitaan mereka. Kenapa bisa
begitu? Lihat saja Nabi Muhammad adalah orang yang sering merasakan lapar.
Beliau dan keluarganya terbiasa berpuasa sehingga mampu merasakan bagaimana
derita kaum dhuafa.
Mungkin tak banyak berkontribusi, tetapi bulan Ramadhan secara sengaja
ataupun tidak memberikan motivasi kepada diri kita untuk tidak hanya
mementingkan dunia, tetapi memberikan asupan rohani kita. Ibadah, salah satu
jalan kesuksesan akhirat. Bulan Ramadhanlah gudang pahala, Allah memberikan
pahala yang tak terhitung jumlahnya untuk setiap helaian ibadah yang kita
lakukan di bulan Ramadhan ini. Ironi memang, jika bulan puasa disia-siakan
begitu saja. Karena perlu kita sadari bahwa puasa menjadikan kualitas diri kita
lebih baik dari sebelumnya. Ramadhan dapat kita jadikan paradigma kehidupan
terutama dalam menjalankan ibadah dan aktivitas di keseharian kita.
Lalu, hanya sebatas itu kah maknanya? Tidak, kawan. Terdapat banyak
makna dan keutamaan dari bulan suci ini diantaranya, terwujudnya taqwa, tameng
dari gejolak syahwat dan neraka, pemisah antara hamba dengan neraka dan salah
satu sebab masuk surga, bau mulut orang yang berpuasa pun lebih wangi daripada

minyak misk, dan tak kalah penting yaitu doa orang berpuasa tidak tertolak.
Subhanallah!
Jadi, masihkah kita menganggap bulan Ramadhan hanya sekedar berpuasa
saja? Masihkah kita menyia-nyiakan bulan penuh berkah ini? Sebaiknya jangan
disia-siakan. Belum tentu kita bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan,
karena tidak ada yang tahu kita akan bagaimana di masa mendatang, bahkan satu
detik kedepan. Untuk itu, manfaatkanlah bulan berlimpah ampunan dan bulan
penuh rahmat ini dengan baik dan seoptimal mungkin untuk menjadikan kita
pribadi yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai