Laporan Pendahuluan Week 4 KMB
Laporan Pendahuluan Week 4 KMB
Tugas Mandiri
Stase Keperawatan Medikal Bedah
Disusun oleh :
DIVA VIYA FEBRIANA
15/390672/KU/18384
BAB I
TINJUAN TEORI
1. Definisi
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netrofil yang
telah mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya
proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda
asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini
merupakan
reaksi
perlindungan
oleh
jaringan
untuk
mencegah
Jaringan terinfeksi
Peradangan
Sel darah putih mati
Demam
Jaringan menjadi abses
& berisi PUS
Gangguan
Thermoregulator
(Pre Operasi)
Pembedahan
Pecah
Reaksi Peradangan
(Rubor, Kalor, Tumor, Dolor, Fungsiolaesea)
Luka Insisi
Nyeri
(Pre Operasi)
Nyeri
(Post Operasi)
Nyeri
Nyeri tekan
Teraba hangat
Pembengkakan
Kemerahan
Demam
Suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak
sebagai benjolan. Adapun lokasi abses antara lain ketiak, telinga, dan tungkai
bawah. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih
karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh, sebelum
menimbulkan gejala seringkali terlebih tumbuh lebih besar. Paling sering,
abses akan menimbulkan Nyeri tekan dengan massa yang berwarna merah,
hangat pada permukaan abses, dan lembut.
5. Komplikasi
Komplikasi mayor dari abses adalah penyebaran abses ke jaringan
sekitar atau jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang
ekstensif (gangren). Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat
sembuh
dengan
sendirinya,
sehingga
tindakan
medis
secepatnya
6. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium : Peningkatan jumlah sel darah putih.
2) Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dilakukan pemeriksaan
rontgen, USG, CT Scan, atau MRI.
7. Penatalaksanaan
Menurut Morison (2003), Abses luka biasanya tidak membutuhkan
penanganan menggunakan antibiotik. Namun demikian, kondisi tersebut butuh
ditangani dengan intervensi bedah, debridement dan kuretase. Suatu abses harus
diamati dengan teliti untuk mengidentifikasi penyebabnya, terutama apabila
disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus diambil. Apabila
tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya perlu dipotong dan diambil
absesnya, bersamaan dengan pemberian obat analgetik dan antibiotik.
Drainase abses dengan menggunakan pembedahan diindikasikan apabila
abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah
yang lebih lunak. Drain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang
senantiasa diproduksi bakteri. Apabila menimbulkan risiko tinggi, misalnya pada
area-area yang kritis, tindakan pembedahan dapat ditunda atau dikerjakan
sebagai tindakan terakhir yang perlu dilakukan. Memberikan kompres hangat dan
meninggikan posisi anggota gerak dapat dilakukan untuk membantu penanganan
abses kulit.
Karena
sering
kali
abses
disebabkan
oleh
bakteri Staphylococcus
Dengan
adanya
kemunculan Staphylococcus
aureus
resisten
antibiotik
lain: clindamycin,trimethoprim-sulfamethoxazole,
dan doxycycline. Adapun hal yang perlu diperhatikan bahwa penanganan hanya
dengan menggunakan antibiotik tanpa drainase pembedahan jarang merupakan
tindakan yang efektif.Haltersebut terjadi karena antibiotik sering tidak mampu
masuk ke dalam abses, selain itu antibiotik tersebut seringkali tidak dapat bekerja
dalam pH yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Harrison. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Editor dalam bahasa Inggris : kurt J.
Lessebacher. Et. Al : editor bahasa Indnesia Ahmad H. Asdie. Edisi 13.
jakarta : EGC. 1999.
Siregar, R,S. Atlas Berwarna Saripati Kulit. Editor Huriawati Hartanta. Edisi 2.
Jakarta:EGC,2004.
Suzanne, C, Smeltzer, Brenda G Bare. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Bruner and Suddarth. Ali Bahasa Agung Waluyo. ( et,al) Editor bahasa
Indonesia :Monica Ester. Edisi 8 jakarta : EGC,2001.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI: Jakarta
Price, Sylvia.2005.Patofisiologi.Jakarta:EGC.
Mansjoer,Arief.2007.Kapita selekta kedokteran. Jakarta. EGC
NANDA, Nursing Diagnoses 2015 2017. Tenth Edition.
NIC, Nursing Interventions Classification. 2013. Sixth Edition. Elsevier
NOC, Nursing Outcomes Classification. 2013. Fifth Edition. Elsevier