TINJAUAN PUSTAKA
A.
UREUM
1. Definisi Ureum
Ureum adalah suatu molekul kecil yang mudah mendifusi ke dalam
cairan ekstrasel, tetapi pada akhirnya dipekatkan dalam urin dan diekskresi. Jika
keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap ekskresi ureum kira-kira 25 mg
per hari ( Widmann Frances K, 1995 ), ureum merupakan produk akhir dari
metabolisme nitrogen yang penting pada manusia, yang disintesa dari amonia,
karbon dioksida dan nitrogen amida aspatat ( Victor W Rodwell, 1999 ).
2. Rumus Ureum
Rumus bangun ureum adalah :
H2N
NH2
C
Rumus molekul ureum adalah CO( NH2 )2, dengan Berat Molekul 60
( Bishop, L.Michael,dkk, 2000 ).
3. Metabolisme Ureum
Gugusan amino dilepas dari asam amino bila asam amino itu didaur ulang
menjadi sebagian dari protein atau dirombak dan dikeluarkan dari tubuh,
Aminotransferase ( transaminase ) yang ada diberbagai jaringan mengkatalisis
pertukaran gugusan amino antara senyawa senyawa yang ikut serta dalam
reaksi reaksi sintesis. Deaminasi oksidatif memisahkan gugusan amino dari
molekul aslinya dan gugusan amino yang dilepaskan itu diubah menjadi
amonia. Amonia diantar ke hati dan dirubah menjadi reaksi - reaksi
bersambung.
Hampir seluruh urea dibentuk didalam hati , dari katabolisme asam asam amino dan merupakan produk ekskresi metabolisme protein yang utama.
Konsentrasi urea dalam plasma darah terutama menggambarkan keseimbangan
antara pembentukan urea dan katabolisme protein serta ekskresi urea oleh ginjal
: sejumlah urea dimetabolisme lebih lanjut dan sejumlah kecil hilang dalam
keringat dan feses ( Baron D.N, 1995 ).
4. Tinjauan Klinis
4.1 Urea Plasma Yang Tinggi ( Azotemia )
Urea plasma yang tinggi merupakan salah satu gambaran
abnormal yang utama dan penyebabnya diklasifikasikan sebagai berikut :
a.
Peningkatan
katabolisme
protein
jaringan
disertai
dengan
( seperti pada
),
4.2
retensi air. Pada nekrosis hepatik akuta, sering urea plasma rendah karena
asam-asam amino tak dimetabolisme lebih lanjut. Pada sirosis hepatis,
urea plasma yang rendah sebagian disebabkan oleh pengurangan sintesa
sebagian karena retensi air, urea plasma yang rendah disebabkan oleh
kecepatan anabolisme protein yang tinggi, bisa timbul selama pengobatan
dengan androgen yang intensif misalnya untuk karsinoma payudara, juga
pada malnutrisi protein jangka panjang ( Baron D.N, 1995 )
( Widmann,
Frances. K, 1995 ).
Faktor perkalian 2,14 berasal dari :
1 mg urea N x 1 mmol N x
dL
BM N
= 2,14 mg urea
dL
1. Colorimetri
Prinsip pemeriksaan ureum dengan metode Colorimetri adalah urea
dihidrolisis
amonia bereaksi dengan alkalin hipoklorit dan sodium salisilat dengan adanya
sodium nitropusid membentuk warna komplek berwarna hijau, intensitas
warna yang terbentuk sebanding dengan kadar ureum dalam sampel, dan
dibaca pada photometer DTN 410 dengan 550 nm.
Keunggulan Metode Colorimetri
a. Biaya relatif murah
b. Dapat diprogram pada Photometer klasik misalnya Photometer 4010
c. Menggunakan reaksi warna
d. Hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
2. UV Auto Fast-rate
disebut liofilisat. Sebagai bahan dasar kontrol serum liofilisat biasanya digunakan serum
manusia.
Keuntungan dari serum liofilisat antara lain adalah :
a. Mirip atau sama dengan serum manusia.
b. Stabilitas komponen-komponen
C.
yang berdasarkan pada hukum Lambert dan Beer. Di laboratorium klinik metode ini
banyak digunakan untuk menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti
serum, plasma atau urin.
Dengan prinsip kerja yang hampir sama dikenal beberapa metode fotometri
dengan masing-asing kelebihannya. Dari metode-metode ini dikenal beberapa macam
photometer seperti absorption photometer, flame photometer, fluorometer, nephlometer,
dan atomic absorption spektrophotometer ( S.P. Edijanto, 1985 ).
a. Hukum Lambert :
-
Jika sinar monokromatik dijatuhkan pada suatu larutan bahan, dan jika kadar
Bahan meningkat secara linier ( lurus ), sinar yang diteruskan akan berkurang (
menurun ) secara logaritmik.
Jumlah sinar monokromatik yang diserap oleh suatu bahan dalam larutan
berbanding lurus dengan absorbtivitas bahan, dan berbanding lurus dengan tebal
larutan yang tembus sinar.
b. Hukum Beer :
-
Jumlah sinar monokromatik yang diserap oleh suatu bahan dalam larutan
berbanding lurus dengan kadarnya.
Io
Io
I
Io
Lambert
A
Log I
T
- Log T
Atau
= - Log
%T
100
2 Log % T
Beer
= abc
= Absorbtivitas
Photometer DTN 410 merupakan salah satu jenis flame photometer double
beam yang mempunyai dua berkas sinar monokromatik yang sama intensitasnya, dua
kuvet yang sama dan dua detektor sinar yang ukurannya sama, arus listrik yang terjadi
pada kedua detektor dihubungkan secara seri dan kemudian dialirkan ke alat ukur,
sehingga untuk mendapatkan spektrum serapan dari suatu larutan dapat dilakukan dengan
mudah sebab tidak perlu lagi mengadakan ulangan pembacaan blanko maupun standar.
Photometer DTN 410 mempunyai range panjang gelombang
340 1000 nm, yang terdiri dari 9 posisi filter automatis,6 filter yaitu 340 nm, 405 nm,
450nm, 505 nm, 620 nm, dan 700 nm, sedangkan 3 posisi lainnya masih kosong.
D. KETEPATAN ( AKURASI )
Ketepatan digunakan untuk menilai adanya kesalahan acak atau sistematik atau
keduanya ( total ).
Nilai akurasi menunjukkan kedekatan hasil terhadap nilai yang sebenarnya yang telah
ditentukan oleh metode standar. Akurasi dapat dinilai dari hasil pemeriksaan bahan
kontrol dan dihitung sebagai Nilai Bias ( d ) dan dinyatakan dalam persen ( % ).
Nilai bias diperoleh dengan cara :
X NA x 100 %
NA
Dimana X adalah hasil pemeriksaan yang didapat, NA adalah nilai aktual
sebenarnya. Nilai bias bisa positif atau negatif, nilai positif menunjukan nilai yang lebih
tinggi dari seharusnya, nilai negatif menunjukan nilai yang lebih rendah dari seharusnya.
E. KERANGKA KONSEP
Photometer
DTN 410
Metode
Colorimetri
Kadar Ureum
Metode UVAuto Fast-rate
F. HIPOTESA
Ha ( ada perbedaan antara pemeriksaan ureum metode Colorimetri dan UV Auto
Fast-rate ).