Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PENULISAN LAPORAN

KEGIATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)


SMAN MOJOAGUNG
DI YOGYAKARTA, 26-27 MARET 2016
A. Pendahuluan
Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu halnya dengan kegiatan CTL ini, sejatinya adalah aplikasi
dari hasil pembelajaran selama kurang lebih sembilan minggu
tatap muka yang dilaksanakan di dalam kelas. Secara
berkelompok siswa mengumpulkan data secara langsung di
kawasan wisata Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta sesuai
dengan kebutuhan kelompok peminatan masing-masing.
Setiap kelompok wajib menyusun laporan CTL sesuai
dengan arahan pembimbing kelompok peminatan masingmasing. Buku panduan ini untuk membantu siswa agar mudah
dalam menyusun laporan kegiatan yang berlaku umum dan
baku.
B. Penulisan Laporan
1. Bahan Penyusunan Laporan
a. Kertas yang digunakan untuk laporan kegiatan ini adalah
HVS dengan ukuran A4 (1,5 x 28 cm).
b. Untuk sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul kertas
(hard cover). Bahan yang digunakan adalah karton buffalo
atau linen dengan warna dasar kuning untuk kelompok
peminatan IPA dan warna hijau untuk kelompok
peminatan IPS.
2. Tata Letak Pengetikan
a. Tata letak kertas, untuk pengetikan naskah laporan
adalah
sebagai berikut:
Margin atas : 4 cm dari tepi kertas.
Margin kiri
: 4 cm dari tepi kertas.

Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas.


Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas.
b. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis huruf standar,
yaitu Times New Roman, atau Arial dengan ukuran 12.
Sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5 (khusus
daftar pustaka dan absrak menggunakan spasi 1).
3. Sistematika Laporan
Sistematika dalam laporan kegiatan CTL ini secara umum
terbagi menjadi tiga bagian utuh yang di dalamnya terdapat
bagian-bagian yang lebih khusus. Tiga bagian tersebut meliputi
bagian awal, inti, dan penutup.
a. Bagian Awal
Bagian awal terdiri atas:
1) Halaman judul (dan subjudul);
2) Halaman persetujuan/pengesahan pembimbing;
3) Halaman kata pengantar;
4) Halaman abstraksi
Abstrak, merupakan sari tulisan, meliputi latar belakang
penelitian secara ringkas, tujuan, metode, hasil, dan
simpulan penelitian. Perincian perlakuan
tidak perlu dicantumkan, kecuali jika dianggap penting.
Panjang abstrak;
5) Halaman daftar isi;
6) Halaman daftar lampiran.
b. Bagian Inti
Bagian inti terdiri atas:
1) BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan ini di dalamnya terdapat: Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat ;
2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA/KERANGKA TEORI
Pada Bab II bisa menggunakan salah satu istilah saja,
yaitu menggunakan Tinjauan Pustaka, atau Kerangka
Teori. Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang
berhubungan dengan rumusan masalah yang akan
dibahas.
Teori-teori
tersebut
dituliskan
dengan
menggunakan teknik kutipan yang baku.
Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

3) BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Pada bab ini terdiri atas: waktu kegiatan, tempat
kegiatan, objek penelitian, dan teknik pengumpulan data.
4) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan adalah bagian yang
menyajikan hasil dari penelitian yang menjelaskan atau
menjawab pertanyaan pada rumusan masalah yang
ditulis pada Bab I.
5) BAB V PENUTUP
Pada bab penutup meliputi: Simpulan, dan Saran.
Simpulan
tidak merupakan pernyataan yang muncul secara tibatiba, melainkan bahasa yang padat dan secara ringkas
mewakili pembahasan pada Bab IV sebagai jawaban
pada rumusan masalah. Saran merupakan pernyataan
berupa anjuran yang bersifat konkret, realistis, bernilai
keilmuan dan/atau praktis, serta terarah
c. Bagian Akhir
Bagian akhir biasanya terdiri atas hal-hal berikut.
1) Daftar Pustaka. Tata cara penulisan daftar pustaka dapat
berbeda-beda, tetapi biasanya mengikuti kaidah yang
berlaku di bidang ilmunya masing-masing.
2) Lampiran-lampiran (berisi tabel, perhitungan statistik,
peraturan-peraturan,
3) contoh kuesioner atau instrumen tertulis yang digunakan,
dsb.).
4) Riwayat Hidup (apabila perlu).
C. Aturan Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka
Aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka ini sangat penting.
Hal tersebut menjadi salah satu dasar apakah penyusunan
laporan tersebut bersifat ilmiah dan orisinal (asli). Jika kita
mengambil sumber teori dari berbagai sumber tetapi tidak
dicantumkan dalam kutipan dan daftar pustaka maka kita
dianggap plagiat. Berikut cara menuliskan kutipan dan daftar
pustakan sesuai sumbernya.
1. Kutipan
Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari


seorang ahli, penulis, dan ucapan seorang terkenal. Dalam
penulisan karya ilmiah, kutipan dipergunakan untuk
memperjelas dan menegaskan isi uraian atau untuk
membuktikan apa yang dituliskan.
Menurut jenisnya, ada dua macam kutipan, yaitu kutipan
langsung (lengkap) dan kutipan tidak langsung (isi). Kutipan
langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari
sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman
dari seorang penulis atau tokoh terkenal yang berupa intisari
atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Dalam kutipan
dicantumkan sumber informasi kutipan. Sumber informasi
berisi nama, tahun, dan halaman. Sumber dapat disajikan
sebagai berikut.
1). Kutipan Langsung
Ada dua cara membuat kutipan langsung, yaitu
kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
a). Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek, panjangnya tidak lebih dari
empat baris tulisan kutipan ini langsung diintegrasikan
dengan teks, diapit dengan tanda kutip, dan disertai
sumber informasi kutipan. Jarak antara baris dengan
baris kutipan dua spasi.
Contoh:
Amalia (1999:12) menyimpulkan Ada hubungan
yang erat antara kemampuan berbahasa dan
lingkungan sosial tempat tinggal pemakai
bahasa.
b). Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih
dari empat baris tulisan. Kutipan dipisahkan dari teks,
jarak baris dengan baris kutipan satu spasi, kutipan
boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip. Kutipan
disertai sumber informasi kutipan.
Contoh:
Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

Suriasumantri
(1987:165)
mengemukakan
bahwa :
...Perbedaan utama antara manusia
dan binatang, terletak pada kemampuan
manusia untuk mengambil jalan melingkar
dalam mencapai tujuannya. Seluruh pikiran
binatang dipenuhi oleh kebutuhan yang
menyebabkan mereka secara langsung
mencari objek yang diinginkannya atau
membuang benda yang menghalanginya.
Dengan demikian, sering kita melihat
seekor monyet yang menjangkau secara
sia-sia benda yang dia inginkan; sedangkan
manusia yang paling primitif pun telah tahu
mempergunakan bandringan, laso, atau
melempar dengan batu. Manusia sering
disebut homo faber, makhluk yang
membuat alat. Kemampuan membuat alat
itu dimungkinkan oleh pengetahuan itu juga
membutuhkan
alat-alat.
Kemampuan
membuat alat itu dimungkinkan oleh
pengetahuan.
Berkembangnya
pengetahuan itu juga membutuhkan alatalat.....
2). Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri. Kutipan tidak
langsung ditulis tanpa tanda kutip, langsung diintegrasikan
dengan teks, jarak spasi dalam kutipan dua spasi, disertai
sumber informasi kutipan yang tidak selalu menyebutkan
nomor halaman.
Contoh:
Herawati (1999:31) menyimpulkan bahwa siswa
jurusan ekstra memiliki kemampuan menulis karya
ilmiah yang lebih baik daripada siswa jurusan
sosial.

Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

2. Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan
penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan
yang telah disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber
informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil
tulisannya dapat dipertanggungjawabkan. Petunjuk umum
penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama
pengarang dibalik.
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya
dua spasi.
Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam
penyusunan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1. Nama Pengarang
a. Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang
pengarang.
1) Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau
inisial.
(Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
2) Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga,
nama komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan
nama pengarang.
3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari
judul buku.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa.
Jakarta: Gramedia
b. Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau
tiga pengarang.
1) Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik.
Ketentuan lain sama dengan bagian a.
2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang
Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh


ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana,
Harimurti
dan
Djoko
Kentjono,ed.
1991.
Seminar
Bahasa
Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah
c. Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak
pengarang.
1) Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan
susunan terbalik.
2) Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan
dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan
Sejarah Umum. Bandung: Angkasa
2. Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan
dengan tanda titik.
3. Judul Buku
Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf
awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali
kata depan dan konjungsi.
4. Tempat Terbit
Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan
dengan tanda titik dua.
5. Penerbit
Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan
dengan tanda titik dua (:)
6. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua
jilid atau lebih
a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan
dengan sebuah tanda titik.
b. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah
Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta:
Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

Kanisius
7. Penulisan daftar pustaka dari sebuah buku terjemahan
a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan
alfabetis.
b. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul
buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi
Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin.
Jakarta: Djambatan
8. Data Pustaka dari artikel majalah
a. Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
b. Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi
dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. Selamat Datang di Surga
Nirkabel. Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.
9. Artikel dari Harian
Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis,
selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto. Penderita dan Pemulihan Nias.
Dalam Kompas, 2 April 2005, hal 46.
10. Artikel dari Internet
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial)
nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul,
alamat e-mail (cetak miring), tanggal dan jam unduh.
Contoh:
Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business
Ethics After Enron. San Diego University Publication.
http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/Enron/index.asp.
27 Januari 2008 (15:23).
Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda.
http://www.pesanharunyahya.com
dan
info@harunyahya.com. 27 Januari 2008 (14:35).

Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

Panduan Penyusunan Laporan CTL Yogyakarta, 26-27 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai