Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu Manajemen Konstruksi dikenal adanya tiga batasan (triple constrain)
yang membutuhkan penanganan yang tepat agar tujuan dari suatu proyek dapat tercapai,
salah satunya yaitu waktu. Waktu apabila tidak ditangani dengan tepat maka akan
menimbulkan keterlambatan yang mana akan berpengaruh juga terhadap batasan yang
lainnya yaitu biaya dan mutu. Oleh karena itu diperlukan metode penjadwalan yang
tepat untuk memanajem waktu terutama pada proyek dengan tingkat kerumitan yang
tinggi seperti pada proyek bangunan bertingkat.
Bangunan bertingkat merupakan bangunan yang mempunyai lapis lantai lebih dari
satu lantai secara vertikal baik ke arah atas maupun kearah bawah. Pembangunan
gedung bertingkat merupakan proyek konstruksi yang rumit karena memiliki item
pekerjaan yang banyak dengan kebutuhan sumber daya yang besar dan beragam. Akan
tetapi kebanyakan gedung bertingkat memiliki struktur yang tipikal pada interval tingkat
lantai tertentu. Hal ini menyebabkan pekerjaan struktur pada lantai dalam interval
tersebut bersifat repetitif (Berulang).
Dalam prakteknya di lapangan, metode penjadwalan yang paling sering dipakai
dalam pelaksanaan proyek gedung bertingkat adalah Critical Path Methode (CMP).
Metode ini menekankan pada keterbatasan waktu pelaksanaan dan pengaturan
sumberdaya, sehingga hanya terfokus pada lintasan kritis. Adanya lintasan kritis pada
jadwal sebuah proyek berarti didalamnya juga terdapat lintasan tidak kritis, dimana
lintasan tidak kritis ini memiliki float time yang tidak mengurangi efisiensi pengunaan
sumberdaya dalam pelaksanaan proyek.

Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) merupakan metode yang digunakan


untuk menganalisis pengaruh yang ditimbulkan terhadap sistem lalu lintas oleh
pembangunan suatu pusat kegiatan baru. Adanya pembangunan ini otomatis akan
menciptakan bangkitan dan tarikan lalu lintas baru yang mempengaruhi kinerja jaringan
jalan yang ada di sekitarnya baik untuk kondisi saat ini maupun yang akan datang.
Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang
tinggi setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, penduduk NTB
pada Tahun 2014 adalah sebesar 4.773.795 jiwa. Besarnya jumlah penduduk ini
tentunya harus di dukung dengan fasilitas umum yang memadai. Salah satu fasilitas
umum yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat adalah fasilitas kesehatan berupa
klinik, puskesmas dan rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB Dasan Ceremen , merupakan relokasi
dari RSUP NTB yang berada di Jalan Pejanggik. Sebagai fasilitas kesehatan yang
menuntut kemudahan dan kecepatan dalam akses dan pelayanan, kelancaran transportasi
menuju lokasi RSUP NTB harus diperhatikan. Jalan TGH. Saleh Hambali sebagai akses
utama menuju RSUP NTB merupakan jalan yang volume lalu lintasnya cukup tingggi
karena merupakan jalur utama menuju pasar Induk Bertais, Pelabuhan Lembar dan
berbagai pusat kegiatan di Kota Mataram. Oleh karena itu perlu dilakukan Analisis
Dampak Lalu Lintas untuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul akibat
pembangunan dan pengoperasian RSUP NTB Dasan Ceremen.
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, yaitu :
a. Bagaimana tingkat pelayanan jalan TGH. Saleh Hambali sebelum dan
sesudah pembangunan RSUP Dasan Cermen?
b. Bagaimana solusi penanganan atas dampak lalu lintas yang timbul akibat
pembangunan RSUP Dasan Cermen?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
a. Mengetahui tingkat pelayanan Jalan TGH. Saleh Hambali sebelum dan sesudah
pembangunan RSUP NTB Dasan Cermen
b. Mengetahui solusi penanganan atas dampak lalu lintas yang timbul akibat
pembangunan RSUP NTB Dasan Cermen
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai rekomendasi alternatif pemecahan masalah baik bagi pihak developer
maupun instasi pemerintahan terkait terhadap permasalahan lalu lintas yang
mungkin timbul akibat pembangunan RSUP NTB Dasan Cermen.
b. Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya
dibidang ilmu transportasi dan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk
penelitian yang akan datang.
1.5 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, yaitu :
a. Pusat kegiatan yang dijadikan objek analisis dampak lalu lintas adalah RSUP
NTB Dasan Cermen
b. Jalan yang dijadikan objek penelitian ini adalah Jalan TGH. Saleh Hambali.
1.6 Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian :
a. RSUP NTB merupakan bangunan rumah sakit dengan jumlah tempat tidur lebih
dari 50 yang mana menurut Pedoman Teknis Dampak Lalu Lintas Departemen
Perhubungan adalah bangunan yang wajib melaksanakan ANDALALIN
b. Rumah Sakit sebagai fasilitas kesehatan yang senantiasa menuntut kecepatan
pelayanan dalam kondisi darurat dan kemudahan dalam akses sehingga bisa
dijangkau oleh masayarakat dari berbagai asal perjalanan sehingga diharapkan
lalu lintas disekitarnya tetap lancar
c. Jalan TGH. Saleh Hambali memiliki arus lalu lintas yang cukup padat karena
merupakan salah satu akses utama menuju ke Pelabuhan Lembar, Pasar Induk

Bertais, Bandara Internasional Lombok, dan pusat-pusat kegiatan lainnya di


Kota Mataram.
d. Banyaknya bangunan pergudangan disekitar jalan TGH. Saleh Hambali yang
menimbulkan hambatan samping akibat kendaraan yang keluar masuk bangunan
gudang tersebut, dimana sebagian besar kendaraan tersebut adalah kendaraan
berat.

Anda mungkin juga menyukai