: Fiqh jinayah
Dosen Pengampu
: Musda Asmara.
6 PA C
Disusun Oleh
Abda Achdani
:13621065
Aprianto
:13621075
2016
BAB I
A. Latar Belakang
Ulama agama mengatakan bahwa hukum meminum khamar adalah haram
karena khamar menjadi induk segala kekejian dan kejahatan. Ahli kedokteran
mengatakan
bahwa
khamr
merupakan
bahaya
paling
besar
yang
dapat
BAB II
A. Pengertian Khamar
Khamar
adalah
bahan
yang
mengandung
alkohol
yang
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:
"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih
dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berfikir,3
b. Surah An-nisa ayat 43
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau
sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.4
3 Al-quran dan Terjemahan Juz 1-30 Edisi Revisi Tahun 2006,Surah Al-Baqarah
2:219.Surabaya:Karya Agung Surabaya.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).5
.
,
,
:
,
:
, .
Artinya:
kepada Nabi dihadapkan seorang laki-laki yang telah meminum
arak. Nabi mencambuknya dengan pelepah kurma sebanyak empat puluh kali.
Anas berkata: Abu Bakar berbuat yang sama. Tatkala Umar menjadi khalifah,
umar bermusyawarah dengan para sahabat, maka Abdurrahman bin Auf
berkata: hukuman Had yang paling rendah, sebanyak 80 kali. (HR. Ahmad,
Muslim, Abu Daud dan At-Turmudzi; Al-Muntaqa 2:726).
b. Riwayat dari Ibnu Umar ra.
Artinya :
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Berkata: Umar telah berkhutbah di
atas mimbar Rasulullah Saw. Beliau mengucap syukur kepada Allah dan
memuji-Nya, kemudian dia berkhutbah: Sesungguhnya arak telah diharamkan
oleh Allah berdasarkan ayat Alquran. Arak yang dimaksud, terdiri dari lima
macam jenis, yaitu gandum, barli, tamar, zabib dan madu. Arak ialah benda
yang menyebabkan hilang akal yaitu mabuk.7
c. Riwayat Sayyidatina Aisyah Ra.
7 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam ,Jakarta, Sinar Grafika, 2007,Hal 94-95.
6
Artinya :
Diriwayatkan dari Sayyidatina Aisyah ra. Berkata: Rasulullah Saw.
Pernah ditanya tentang minuman yang terbuat dari madu arak. Baginda
menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.
manusia.
menemukan bahwa
Dalam
hal
ini,
bebagai
hasil
penelitian
bahaya
minuman
memabukan
terhadap
kesehatan
dalam tubuh.
d. Mengurangi selera makan, merusak selaput lendir lambung, sehingga
berakibat pencernaan makanan yang tidak sempurna dan akan menyebabkan
kekurangan vitamin, khususnya kekurangan vitamin ABCDE dan kekurangan
protein.
e. Merusak sel-sel hati, dan
sentral.9
D. Sanksi Hukum peminum Khamar
8 http://annisaervina.blogspot.co.id/2013/05/studi-komparatif-mengenai-khamarantara.html Diakses pada 28 April 2016
7
Para ulama sepakat bahwa para konsumen khamr ditetapkan sanksi hokum
had, yaitu hukum dera sesuai dengan berat ringannya tindak pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Terhadap pelaku pidana yang mengonsumsi minuman
memabukkan dan/obat-obatan yang membahayakan, sampai batas yang membuat
gangguan kesadaran (teler), menurut pendapat Hanafi dan Maliki akan dijatuhkan
hukuman cambuk sebanyak 80 kali. Menurut syafiI hukumannya hanya 40 kali.
Namun ada riwayat yang menegaskan bahwa jika pemakai setelah dikenai sanksi
hukum masih dan terus melakukan beberapa kali (empat kali) hukumannya adalah
hukuman mati.
Sanksi tersebut dikenakan kepada para pemakai yang telah mencapai usia
dewasa dan berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui kalau benda yang
dikonsumsinya itu memabukkan.
Dalam islam selain ditetapkan hukumnya minuman keras (khamr) juga
ditetapkan hukumannya terhadap seseorang yang mengonsumsinya.10
Apabila seseorang meminum khamr untuk obat maka para fuqaha berbeda
pendapat mengenai status hukumnya. Menurut pendapat yang rajah dalam madzhab
Maliki, SyafiI, dan Hanbali, berobat dengan meggunakan (minuman) khamr
merupakan perbuatan yang dilarang, dan peminumnya (pelaku) dapat dikenai
hukuman had. Alasan mereka adalah hadits Nabi Saw.
a. Hadits yang diriwayatkan Ummi Salamah
Dari Ummi salamah ra. Dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Sesengguhnya
Allah tidak menjadikan kesembuhanmu di dalam barang yang diharamkan
atas kamu.(Hadits ini dikeluarkan oleh Al-baihaqi dan dishahihkan oleh
Ibn hibban).
b. Hadits yang diriwayatkan Wail Al-hadhrami
Dari Wail Al-hadhrami berkata bahwa Thariq ibn Suwaid bertanya
kepada Nabi Saw. Tentang hokum khamr yang dibuat untuk obat. Nabi
menjawab: Sesungguhnya khamr itu bukan obat, melainkan
penyakit.(hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan
lainnya).
Akan tetapi menurut Imam Abu Hanifah, berobat dengan khamr hukumnya
boleh dengan syarat tidak ada obat yang halal yang dapat menyembuhkan penyakit
itu. Hal ini disamakan dengan kebolehan meminum khamr dalam keadaan darurat.
E. Cara Pembuktian
Pembuktian untuk jarimah minuman khamr dapat dilakukan dengan tiga
macam cara sebagai berikut:
1. Dengan Saksi
Jumlah minimal saksi yang diperlukan untuk membuktikan jarimah
minum khamr adalah dua orang yang memenuhi syarat-syarat persaksian,
sebagaimana yang telah diuraikan dalam jarimah zina dan qadzaf.
Disamping itu, Imam Abu Hamka dan Imam Abu Yusuf mensyaratkan
masih terdapatnya bau minuman pada waktu dilaksanakannya persaksian.
Dengan demikian, kedua Imam ini mengaitkan persaksian dengan bau
minuman keras (khamr). Akan tetapi, Imam Muhammad Ibn Hasan tidak
mensyaratkan hal ini.
lain yang dikemukakan oleh Imam Abu Hanifah dan muridmuridnya adalah persaksian atau peristiwa minum khamrnya itu belum
kadaluarsa. Batas kadaluarsa menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Abu
Yusuf adalah hilangnya bau minuman. Adapun menurut Muhammad Ibn
Hasan batas kadaluarsanya adalah satu bulan. Adapun menurut Imamimam yang lain, tidak ada kadaluarsa dalam persaksian untuk
membuktikan jarimah minum khamr ini.
2. Dengan Pengakuan
Jarimah minum khamr dapat dibuktikan dengan adanya pengakuan
dari pelaku. Pengakuan ini cukup satu kali dan tidak perlu diulang-ulang
sampai empat kali. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk pengakuan
dalam jarimah zina juga berlaku untuk jarimah minuman khamr ini.
Imam Abu Hnifah dan Imam Abu Yusuf mensyaratkan pengakuan
tersebut belum kadaluarsa. Akantetapi, imam-imam yang lain tidak
mensyaratkannya.
3. Dengan Qarinah
Jarimah minuman khamr juga bisa dibuktikan dengan Qarinah atau
tanda, qarinah tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bau Minuman
9
minum,
melainkan
hanya
berkumur-kumur, atau
ia
11 Ibid,
10
BAB III
A. Simpulan
Khamr berasal dari kata yang berarti menutupi. Di sebut sebagai khamr,
karena sifatnya bisa menutupi akal Sedangkan menurut pengertian urfi pada masa itu,
khamr adalah apa yang bisa menutupi akal yang terbuat dari perasan anggur.
Sedangkan dalam pengertian syara, khamr tidak terbatas pada perasan anggur saja,
tetapi semua minuman yang memabukkan dan tidak terbatas dari perasan anggur saja.
Dalil hukum yang mengatur tentang sanksi hokum peminum khamr
diungkapkan oleh Allah dalam Alquran secara bertahap tentang status hukum. Hal itu
diungkapkan sebagai berikut.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan".
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir, (Surah Al-Baqarah ayat 219)
Para ulama sepakat bahwa para konsumen khamr ditetapkan sanksi hokum
had, yaitu hukum dera sesuai dengan berat ringannya tindak pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Terhadap pelaku pidana yang mengonsumsi minuman
memabukkan dan/obat-obatan yang membahayakan, sampai batas yang membuat
gangguan kesadaran (teler), menurut pendapat Hanafi dan Maliki akan dijatuhkan
hukuman cambuk sebanyak 80 kali. Menurut syafiI hukumannya hanya 40 kali.
Namun ada riwayat yang menegaskan bahwa jika pemakai setelah dikenai sanksi
hukum masih dan terus melakukan beberapa kali (empat kali) hukumannya adalah
hukuman mati.
Sanksi tersebut dikenakan kepada para pemakai yang telah mencapai usia
dewasa dan berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui kalau benda yang
dikonsumsinya itu memabukkan.Dalam islam selain ditetapkan hukumnya minuman
11
keras
(khamr)
juga
ditetapkan
hukumannya
terhadap
seseorang
yang
mengonsumsinya.
Daftar Pustaka
12