Anda di halaman 1dari 12

KHAMAR

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah

: Fiqh jinayah

Dosen Pengampu

: Musda Asmara.

6 PA C

Disusun Oleh

Abda Achdani

:13621065

Aprianto

:13621075

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


CURUP

2016

BAB I
A. Latar Belakang
Ulama agama mengatakan bahwa hukum meminum khamar adalah haram
karena khamar menjadi induk segala kekejian dan kejahatan. Ahli kedokteran
mengatakan

bahwa

khamr

merupakan

bahaya

paling

besar

yang

dapat

menghancurkan kehidupan manusia. Khamar membuka jalan masuknya penyakit


yang sangat kronis, yakni penyakit TBC.
Di sisi lain, khamar juga dapat melemahkan dan mengurangi kekebalan tubuh,
dapat berefek buruk bagi seluruh anggota tubuh, khususnya hati, serta dapat
menyerang seluruh saraf. Karena itu, tidak mengherankan lagi bahwa khamar
merupakan faktor terbesar yang menjadi sebab adanya penyakit saraf, selain juga
merupakan faktor terbesar penyakit dan faktor terjadinya kesengsaraan dan
kriminalitas.
Sementara negara-negara islam tenggelam dalam pengaruh barat karena
menjadi jajahan negara-negara Barat, negara-negara non islam sendiri mulai aktif
menggiatkan kampanye anti minuman keras, karena mereka telh menyadari bahaya
dari minuman keras ini, baik dari kesehatan maupun ketrtiban masyarakat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian khamar ?
b. Apa dasar hukum pelarangan khamar ?
c. Apa dampak meminum khamar ?
d. Apa Sanksi hukum peminum khamar ?
e. Bagaimana cara pembuktiannya ?
C. Rumusan Masalah
Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai Apa pengertian
khamar, Apa dasar hukum pelarangan khamar, Apa dampak meminum khamar, Apa
Sanksi hukum peminum khamar, dan Bagaimana cara pembuktiannya.

BAB II
A. Pengertian Khamar

Khamar

adalah

bahan

yang

mengandung

alkohol

yang

memabukkan, sungguh benar apa yang dikatakan oleh salah


seorang peneliti, bahwa tidak ada bahaya yang lebih parah yang
diderita manusia selain bahaya arak. Kalau diadakan penelitian
secara cermat di rumah-rumah sakit, kebanyakan orang yang
mendapatkan gangguan saraf disebabkan oleh arak tersebut.
Termasuk juga oranng yang mengadukan dirinya karena diliputi
kebangkrutan dan menghabiskan miliknya disebabkan oleh arak. 1
Ada beberapa nama yang diberikan para ulama berkenaan dengan jarimah ini. AlBukhari memberikan nama syaribul khamr, Abu Dawud menamakannya al-haddu fil
khamr. Ibnu Majah menyebutnya dengan haddus sakran, Imam SyafiI haddul khamr,
dan Imam Hanafi menamainya dengan hadus syurb.
Asyirbah adalah bentuk jama dari kata syurbun. Yang dimaksud asyirbah atau
minum minuman keras adalah minuman yang bisa membuat mabuk, apapun asalnya.
Imam Malik, Imam SyafiI dan Imam Ahmad seperti dikutip H.A. Djazuli,
berpendapat bahwa yang dimaksud khamr adalah minuman yang memabukkan, baik
disebut khamr atau dengan nama lain. Adapun Abu Hanifah membedakan antara
khamr dan mabuk. Khamr diharamkan meminumnya, baik sedikit maupun banyak,
dan keharamannya terletak pada dzatnya. Minuman lain yang bukan khamr tetapi
memabukkan, keharamannya tidak terletak pada minuman itu sendiri (dzatnya), tetapi
pada minuman terakhir yang menyebabkan mabuk. Jadi, menurut Abu Hanifah,
minum minuman memabukkan selain khamr, sebelum minum terakhir tidak
diharamkan.2
B. Dasar Hukum Pelarangan Khamar
Meminum minuman khamr adalah perbuatan yang dilarang. Para peminum
khamr dinilai sebagai perilaku setan. Dalil hukum yang mengatur tentang sanksi
hukum peminum khamr diungkapkan oleh Allah dalam Alquran secara bertahap
tentang status hukum. Hal itu diungkapkan sebagai berikut.
1. Al-quran
1 Muhammad yusuf qardawi, halal dan haram, Surabaya,PT. Bina Ilmu, 2003 Hal.
89
2 Rahmat Haklim,Hukum Pidana Islam, Bandung,Setia Pustaka,2000, Hal.27
3

a. Surah Al-Baqarah ayat 219




Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:
"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih
dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu
supaya kamu berfikir,3
b. Surah An-nisa ayat 43




Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu
ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,
terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau
sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah
menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan
tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.4
3 Al-quran dan Terjemahan Juz 1-30 Edisi Revisi Tahun 2006,Surah Al-Baqarah
2:219.Surabaya:Karya Agung Surabaya.

4 Ibid,Surah An-Nisa ,5:43


4

c. Surah Al-Maidah ayat 90-91

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).5

Dari ayat Al-Quran tersebut dapat diambil kesimpulan hukum sebagai


berikut:
Khamar yang disebut orang Minuman keras berasal dari perasan air anggur.
Al- hidayah menerangkan, khamr menurut ahli ilmu dan yang terkenal oleh
bahasa yaitu minuman yang berasal dari perasan air anggur. Menurut
keterangan lain, tiap-tiap minuman yang menutupi akal pikiran, dinamakan
khamar. Demikian menurut ahli bahasa seperti al-Jauhari, Abu Nashr AlQusyairi, Al-Dinuri.6
2. Hadist
Selain dari ayat-ayat tersebut, terdapat pula beberapa hadis yang memperkuat
larangan terhadap khamr. Hadis-hadis tersebut adalah :
a. Anas Ibn Malik Ra, menerangkan :

5 Ibid, Surah Al-Maidah, 7:90-91


6 M.K Bakri, Hukum Pidana Islam, Bandung,Ramadhani,1989,Hal.60
5

.

,













,
:

,
:








, .



Artinya:
kepada Nabi dihadapkan seorang laki-laki yang telah meminum
arak. Nabi mencambuknya dengan pelepah kurma sebanyak empat puluh kali.
Anas berkata: Abu Bakar berbuat yang sama. Tatkala Umar menjadi khalifah,
umar bermusyawarah dengan para sahabat, maka Abdurrahman bin Auf
berkata: hukuman Had yang paling rendah, sebanyak 80 kali. (HR. Ahmad,
Muslim, Abu Daud dan At-Turmudzi; Al-Muntaqa 2:726).
b. Riwayat dari Ibnu Umar ra.

Artinya :
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. Berkata: Umar telah berkhutbah di
atas mimbar Rasulullah Saw. Beliau mengucap syukur kepada Allah dan
memuji-Nya, kemudian dia berkhutbah: Sesungguhnya arak telah diharamkan
oleh Allah berdasarkan ayat Alquran. Arak yang dimaksud, terdiri dari lima
macam jenis, yaitu gandum, barli, tamar, zabib dan madu. Arak ialah benda
yang menyebabkan hilang akal yaitu mabuk.7
c. Riwayat Sayyidatina Aisyah Ra.

7 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam ,Jakarta, Sinar Grafika, 2007,Hal 94-95.
6

Artinya :
Diriwayatkan dari Sayyidatina Aisyah ra. Berkata: Rasulullah Saw.
Pernah ditanya tentang minuman yang terbuat dari madu arak. Baginda
menjawab: Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.

C. Dampak Meminum Khamar


Khamar mengandung zat kimia alkohol yang akan merusak
kesehatan

manusia.

menemukan bahwa

Dalam

hal

ini,

bebagai

hasil

penelitian

semakin tinggi kandungan kadar alkohol

minuman memabukkan, maka semakin tinggi pula pengaruhnya


terhadap kesehatan. Meskipun demikian, minuman memabukkan
yang mempunyai kadar alkohol rendah tetapi dikonsumsi terus
menerus, maka tetap berakibat merusak organ tubuh manusia 8.
beberapa

bahaya

minuman

memabukan

terhadap

kesehatan

manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut :


a. mengurangi kemampuan tubuh memproduksi glukosa dari
lemak dan protein, sehingga dapat menyebabkan pingsan.
b. Dosis yang dibutuhkan harus lebih tinggi, sehingga orang
yang meminumnya menjadi mabuk, sempoyongan, dan tidak
sadarkan diri.
c. Alkohol yang overdosis dan tidak sempat dioksidasi akan
menumpuk

pada jaringan darah, sehingga menjadi racun

dalam tubuh.
d. Mengurangi selera makan, merusak selaput lendir lambung, sehingga
berakibat pencernaan makanan yang tidak sempurna dan akan menyebabkan
kekurangan vitamin, khususnya kekurangan vitamin ABCDE dan kekurangan
protein.
e. Merusak sel-sel hati, dan

Kerusakan pada sel-sel otak dan susunan syaraf

sentral.9
D. Sanksi Hukum peminum Khamar
8 http://annisaervina.blogspot.co.id/2013/05/studi-komparatif-mengenai-khamarantara.html Diakses pada 28 April 2016
7

Para ulama sepakat bahwa para konsumen khamr ditetapkan sanksi hokum
had, yaitu hukum dera sesuai dengan berat ringannya tindak pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Terhadap pelaku pidana yang mengonsumsi minuman
memabukkan dan/obat-obatan yang membahayakan, sampai batas yang membuat
gangguan kesadaran (teler), menurut pendapat Hanafi dan Maliki akan dijatuhkan
hukuman cambuk sebanyak 80 kali. Menurut syafiI hukumannya hanya 40 kali.
Namun ada riwayat yang menegaskan bahwa jika pemakai setelah dikenai sanksi
hukum masih dan terus melakukan beberapa kali (empat kali) hukumannya adalah
hukuman mati.
Sanksi tersebut dikenakan kepada para pemakai yang telah mencapai usia
dewasa dan berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui kalau benda yang
dikonsumsinya itu memabukkan.
Dalam islam selain ditetapkan hukumnya minuman keras (khamr) juga
ditetapkan hukumannya terhadap seseorang yang mengonsumsinya.10
Apabila seseorang meminum khamr untuk obat maka para fuqaha berbeda
pendapat mengenai status hukumnya. Menurut pendapat yang rajah dalam madzhab
Maliki, SyafiI, dan Hanbali, berobat dengan meggunakan (minuman) khamr
merupakan perbuatan yang dilarang, dan peminumnya (pelaku) dapat dikenai
hukuman had. Alasan mereka adalah hadits Nabi Saw.
a. Hadits yang diriwayatkan Ummi Salamah
Dari Ummi salamah ra. Dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Sesengguhnya
Allah tidak menjadikan kesembuhanmu di dalam barang yang diharamkan
atas kamu.(Hadits ini dikeluarkan oleh Al-baihaqi dan dishahihkan oleh
Ibn hibban).
b. Hadits yang diriwayatkan Wail Al-hadhrami
Dari Wail Al-hadhrami berkata bahwa Thariq ibn Suwaid bertanya
kepada Nabi Saw. Tentang hokum khamr yang dibuat untuk obat. Nabi
menjawab: Sesungguhnya khamr itu bukan obat, melainkan
penyakit.(hadits ini dikeluarkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan
lainnya).

9 http://halosehat.com/minuman/minuman-berbahaya/bahaya-minuman-kerasbagi-kesehatan Diakses Pada Tanggal 28 April 2016


10 http://m.pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/fiqih/allsub/1002/had-peminumkhamar.html Diakses Pada Tanggal 28 April 2016
8

Akan tetapi menurut Imam Abu Hanifah, berobat dengan khamr hukumnya
boleh dengan syarat tidak ada obat yang halal yang dapat menyembuhkan penyakit
itu. Hal ini disamakan dengan kebolehan meminum khamr dalam keadaan darurat.
E. Cara Pembuktian
Pembuktian untuk jarimah minuman khamr dapat dilakukan dengan tiga
macam cara sebagai berikut:
1. Dengan Saksi
Jumlah minimal saksi yang diperlukan untuk membuktikan jarimah
minum khamr adalah dua orang yang memenuhi syarat-syarat persaksian,
sebagaimana yang telah diuraikan dalam jarimah zina dan qadzaf.
Disamping itu, Imam Abu Hamka dan Imam Abu Yusuf mensyaratkan
masih terdapatnya bau minuman pada waktu dilaksanakannya persaksian.
Dengan demikian, kedua Imam ini mengaitkan persaksian dengan bau
minuman keras (khamr). Akan tetapi, Imam Muhammad Ibn Hasan tidak
mensyaratkan hal ini.
lain yang dikemukakan oleh Imam Abu Hanifah dan muridmuridnya adalah persaksian atau peristiwa minum khamrnya itu belum
kadaluarsa. Batas kadaluarsa menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Abu
Yusuf adalah hilangnya bau minuman. Adapun menurut Muhammad Ibn
Hasan batas kadaluarsanya adalah satu bulan. Adapun menurut Imamimam yang lain, tidak ada kadaluarsa dalam persaksian untuk
membuktikan jarimah minum khamr ini.
2. Dengan Pengakuan
Jarimah minum khamr dapat dibuktikan dengan adanya pengakuan
dari pelaku. Pengakuan ini cukup satu kali dan tidak perlu diulang-ulang
sampai empat kali. Ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk pengakuan
dalam jarimah zina juga berlaku untuk jarimah minuman khamr ini.
Imam Abu Hnifah dan Imam Abu Yusuf mensyaratkan pengakuan
tersebut belum kadaluarsa. Akantetapi, imam-imam yang lain tidak
mensyaratkannya.
3. Dengan Qarinah
Jarimah minuman khamr juga bisa dibuktikan dengan Qarinah atau
tanda, qarinah tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Bau Minuman
9

Imam malik berpendapat bahwa bau minuman keras dari


mulut orang yang meminum merupakan suatu bukti dilakukannya
perbuatan minuman khamr, meskipun tidak ada saksi. Akantetapi
Imam Abu Hanifah, Imam SyafiI, dan pendapat yang rajah dari
Imam Ahmad berpendapat bau minuman semata-mata tidak dapat
dijadikan sebagai alat bukti, karena mungkin saja ia sebenarnya
tidak

minum,

melainkan

hanya

berkumur-kumur, atau

ia

menyangka apa yang diminumnya itu adalah air bukan khamr.


b. Mabuk
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa mabuknya
seseorang sudah merupakan bukti bahwa ia melakukan perbuatan
meminum khamr. Apabila dua orang atau lebih menemukan
seseorang dalam keadaan mabuk dan dari mulutnya keluar bau
minuman keras maka orang yang mabuk itu harus dikenai hkuman
had, yaitu dera 40 kali. Pendapat ini juga merupakan pendapat
Imam Malik. Akantetapi Imam SyafiI dan salah satu pendapat
Imam Ahmad tidak menganggap mabuk semata-mata sebagai alat
bukti tanpa ditunjang dengan bukti yang lain. Sebebnya adalah
adanya kemungkinan minumnya itu dipaksa atau karena kesalahan.
c. Muntah
Imam Malik berpendapat bahwa muntah merupakan alat
bukti yang lebih kuat daripada sekadar bau minuman, karena
pelaku tidak akan muntah kecuali setelah meminum minuman
keras. Akan tetapi Imam Abu Hanifah, Imam SyafiI, dan Imam
Ahmad dalam salah satu pendapatnya tidak menganggap muntah
sebagai alat bukti, kecuali apabila ditunjang dengan bukti-bukti
yang lain, misalnya terdapatnya bau minuman keras dalam
muntahnya.11

11 Ibid,
10

BAB III
A. Simpulan
Khamr berasal dari kata yang berarti menutupi. Di sebut sebagai khamr,
karena sifatnya bisa menutupi akal Sedangkan menurut pengertian urfi pada masa itu,
khamr adalah apa yang bisa menutupi akal yang terbuat dari perasan anggur.
Sedangkan dalam pengertian syara, khamr tidak terbatas pada perasan anggur saja,
tetapi semua minuman yang memabukkan dan tidak terbatas dari perasan anggur saja.
Dalil hukum yang mengatur tentang sanksi hokum peminum khamr
diungkapkan oleh Allah dalam Alquran secara bertahap tentang status hukum. Hal itu
diungkapkan sebagai berikut.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan".
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir, (Surah Al-Baqarah ayat 219)
Para ulama sepakat bahwa para konsumen khamr ditetapkan sanksi hokum
had, yaitu hukum dera sesuai dengan berat ringannya tindak pelanggaran yang
dilakukan oleh seseorang. Terhadap pelaku pidana yang mengonsumsi minuman
memabukkan dan/obat-obatan yang membahayakan, sampai batas yang membuat
gangguan kesadaran (teler), menurut pendapat Hanafi dan Maliki akan dijatuhkan
hukuman cambuk sebanyak 80 kali. Menurut syafiI hukumannya hanya 40 kali.
Namun ada riwayat yang menegaskan bahwa jika pemakai setelah dikenai sanksi
hukum masih dan terus melakukan beberapa kali (empat kali) hukumannya adalah
hukuman mati.
Sanksi tersebut dikenakan kepada para pemakai yang telah mencapai usia
dewasa dan berakal sehat, bukan atas keterpaksaan, dan mengetahui kalau benda yang
dikonsumsinya itu memabukkan.Dalam islam selain ditetapkan hukumnya minuman
11

keras

(khamr)

juga

ditetapkan

hukumannya

terhadap

seseorang

yang

mengonsumsinya.

Daftar Pustaka

Ali ,Zainuddin, Hukum Pidana Islam ,Jakarta, Sinar Grafika, 2007,


Al-quran dan Terjemahan Juz 1-30 Edisi Revisi Tahun 2006,Surabaya:Karya Agung
Surabaya.2006
Bakri, M.K Hukum Pidana Islam, Bandung,Ramadhani,1989
Haklim, Rahmat,Hukum Pidana Islam, Bandung,Setia Pustaka,2000
Qardawi ,Muhammad Yusuf, halal dan haram, Surabaya,PT. Bina Ilmu, 2003
http://annisaervina.blogspot.co.id/2013/05/studi-komparatif-mengenai-khamarantara.html Diakses pada 28 April 2016
http://halosehat.com/minuman/minuman-berbahaya/bahaya-minuman-keras-bagikesehatan Diakses Pada Tanggal 28 April 2016
http://m.pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/fiqih/allsub/1002/had-peminumkhamar.html Diakses Pada Tanggal 28 April 2016

12

Anda mungkin juga menyukai