Anda di halaman 1dari 35

05/12/16

GANESA BAHAN GALIAN ADALAH ASAL MULA

KETERJADIAN BAHAN GALIAN MELALUI


SERANGKAIAN PROSES GEOLOGI

05/12/16

BAHAN GALIAN
BAHAN GALIAN ADALAH MINERAL ATAU NON

MINERAL YANG JIKA DIEKSPLOITASI BERNILAI


EKONOMIS

05/12/16

Penggolongan Bahan
Galian

Penggolongan Bahan Galian


Dan Bahan Galian Industri
Penggolongan bahan galian berdasarkan

Pemanfaatannya
Bahan galian menurut pemanfaatannya dikelompokkan atas
tiga golongan :

Bahan galian Logam / Bijih (Ore); merupakan bahan galian

yang bila dioleh dengan teknologi tertentu akan dapat


diambil dan dimanfaatkan logamnya, seperti timah, besi,
tembaga, nikel, emas, perak, seng, dll
Bahan galian Energi; merupakan bahan galian yang
dimanfaatkan untuk energi, misalnya batubara dan minyak
bumi.
Bahan galian Industri; merupakan bahan galian yang
dimanfaatkan untuk industri, seperti asbes, aspal, bentonit,
batugamping, dolomit, diatomae, gipsum, halit, talk, kaolin,
zeolit, tras.

Penggolongan bahan galian di Republik

Indonesia
Di Indonesia, penggolongan bahan galian dapat dilihat
dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Dalam UU
ini, bahan galian dibagi atas tiga golongan :
golongan bahan galian strategis (Golongan A)
golongan bahan galian vital (Golongan B)
golongan bahan galian yang tidak termasuk dalam
Golongan A atau B.
Penggolongan bahan-bahan galian didasari pada :
a.Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap
Negara;
b.Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam
(genese);
c.Penggunaan bahan galian bagi industri;
d.Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak;
e.Pemberian kesempatan pengembangan
pengusaha;
f.Penyebaran pembangunan di Daerah

Selanjutnya UU 11/1967 ini ditindaklanjuti dengan Peraturan


Pemerintah Tentang Penggolongan Bahan Galian (PP No 27/1980),
yang menyatakan sebagai berikut:
a. Golongan bahan galian yang strategis adalah:
-minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;
-bitumen padat, aspal;
-antrasit, batubara, batubara muda;
-uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip
lainnya;
-nikel, kobalt;
-timah
b. Golongan bahan galian yang vital adalah:
-besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;
-bauksit, tembaga, timbal, seng;
-emas, platina, perak, air raksa, intan;
-arsin, antimon, bismut;
-yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;
-berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;
-kriolit, fluorpar, barit;
-yodium, brom, khlor, belerang;
c

C. Golongan bahan galian yang tidak termasuk

golongan A atau B adalah:

-nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);


-asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
-yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
-batu permata, batu setengah permata;
-pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;
-batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah
diatome, tanah serap (fullers earth);
-marmer, batu tulis;
-batu kapur, dolomit, kalsit;
-granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan
pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur
mineral golongan a amupun golongan b dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi
pertambangan.

Sementara itu, dalam bagian Penjelasan, dicantumkan


bawa
arti penggolongan bahan-bahan galian adalah :
Bahan galian Strategis berarti strategis untuk
Pertahanan dan Keamanan serta Perekonomian
Negara;
Bahan galian Vital berarti dapat menjamin hajat hidup
orang banyak;
Bahan galian yang tidak termasuk bahan galian
Strategis dan Vital berarti karena sifatnya tidak
langsung memerlukan pasaran yang bersifat
internasional.
Dari penggolongan bahan galian di atas, terlihat bahwa
bahan galian industri sebagian besar termasuk ke
dalam bahan galian golongan C, walaupun beberapa
jenis termasuk dalam bahan galian golongan yang lain.

2.2. Bahan Galian


Industri

2.2.1. Penggolongan bahan galian industri berdasarkan


cara terbentuknya
Penggolongan bahan galian industri berdasarkan atas asosiasi
dengan batuan tempat terdapatnya, dengan mengacu pada
Tushadi dkk [1990, dalam Sukandarumidi, 1999] adalah sebagai
berikut :
a.Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen,
kelompok ini dapat dibagi menjadi :
Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan
batugamping
Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat,
rijang, dan
gipsum.
Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan
sedimen
lainnya : bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit,
diatomea, yodium, mangan, felspar.

b.Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan


gunung api : obsidian, perlit, pumice, tras, belerang,
trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon, andesit
dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.
c.Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi
plutonik batuan asam & ultra basa : granit dan
granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar,
bauksit, mika, dan asbes
d.Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan
endapan residu & endapan letakan : lempung, pasir
kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok
kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu
e.Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses
ubahan hidrotermal : barit, gipsum, kaolin, talk,
magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas.
f.Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan
metamorf : kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit,
mika dan wolastonit.

Penggolongan bahan
Sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya,
bahan
galian industri
adalah bahan galian tambang
galian
industri
bukan bijih yang digunakan sebagai bahan baku
industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan
berdasarkan
oleh
sifat fisika seperti warna, ukuran partikel,
kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain. Adapun
bahan bangunan / bahan galian kontruksi tidak lain
pemanfaatannya
adalah
bahan galian industri yang belum disebtuh
rekayasa teknik. Oleh sebab itu, dengan semakin
majunya rekayasa teknik tidak tertutup kemungkinan
jenis bahan galian industri akan bertambah jenisnya.
Berbagai klasifikasi bahan galian industri telah
dipublikasikan oleh para ahli, namun sampai saat ini
masih terus didiskusikan. Para ahli tersebut umumnya,
mengelompokkan Bahan Galian Industri berdasarkan
pemanfaatannya, misalnya Noetsaller (1988) "Profile of
Industrial Minerals by End-uses Classes", dan lain-lain.

Manfaat bahan galian berdasarkan


klasifikasinya dan lokasinya di indonesia
Pemanfaatan bahan galian adalah langkah
positif yang tak terhindarkan untuk
mencukupi kebutuhan yang telah di tentukan
oleh harga pasar mineral yang selalu
mendorong upaya eksploitasi bahan galian
semaksimal mungkin.

Bahan galian A yaitu memiliki sifat sangat strategis

dan memiliki nilai bagi negara


Aspal

Tambang aspal terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Aspal juga dihasilkan oleh Permigan Wonokromo, Jawa


timur, sebagai hasil pengolahan minyak bumi.
Kobalt
Deskripsi fisik yang ditunjukkan kobalt adalah bersifat
brittle, keras, dan merupakan transisi logam dengan
magnet. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Endapan
mineralnya dijumpai di Zaire, Morocco dan Canada. Cobalt60 (60Co) dapat membentuk isotop buatan dengan
tembakan sinar gamma (energy radiasi tinggi). Garam
kobalt salts berwarna biru gelap dan seperti gelas atau
bening. Banyak digunakan dalam industri. Digunakan juga
untuk bahan dasar perasa makanan yang mengandung
vitamin B12 dalam kadar yang tinggi.

Batubara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga

berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain.


Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang
terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses
metamorfosis
Daerah-daerah penghasil batubara adalah :
Bukitasam : Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
Kotabaru : Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
Sungai Berau : Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
Umbilin : Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat
Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu,
Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan. Tambang batubara
dusahakan oleh PN Batubara.

Minyak bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang

terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawarawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati


mikroplankton berjatuhan dan mengendap di
dasar laut kemudian bercampur dengan
sedimen. Akibat tekanan lapisan-lapisan atas
dan pengaruh panas magma, dan terjadilah
proses destilasi hingga terjadi minyak bumi
kasar.
Tambang Minyak Bumi

Tambang minyak bumi antara lain terdapat di :


Babo : Papua
Cepu : Jawa Tengah
Delta Sungai Berantas : Jawa Timur
Dumai : Riau
Kembatin : Kalimantan Tengah
Kepulauan Natuna : Riau
Klamano : Papua
Lhokseumawe : DI Aceh
Majalengka : JawaBarat
Peureuk : Jawa Barat
Plaju : Sumatra Selatan
Pulau Bunyu : KalimantanTimur
Pulau Seram : Maluku
Pulau Tarakan : Kalimantan Timur
Pulau Tenggara : Maluku
Surolangun : Jambi
Sorong : Papua
Sungai Gerong : Sumatra Selatan
Sungai Mahakam : Kalimantan Timur
Sungai Paking : Riau
Tanjungpura : SumatraUtara

Pabrik Pengolahan Minyak Bumi


Pabrik pengolahan minyak bumi antara lain

terdapat di :
Balikpapan : Kalimantan Timur
Cepu : Jawa Tengah
Cilacap : Jawa Tengah
Pangkalan Brandan : SumatraUtara
Plaju : Sumatra Selatan
Sungai Gerong : Sumatra Selatan
Wonokromo : Jawa Timur

Hasil Olahan Minyak Bumi


Dari minyak bumi dapat diolah menjadi

bensol, bensin. Minyak tanah, premium,


vaselin, parafin, malam, malariol, kerosin dan
aspal.
Pelabuhan-Pelabuhan Minyak
Pelabuhan minyak terdapat di Balikpapan,
Pangkalansusu, Plaju,Pulau Sambu.
Samudrapura, Sabang, Sungai Gerong,
Tanjung Perak. dan Tarakan.

Pengusaha Nasional dan Asing Minyak Bumi

di Indonesia
Pengusaha nasional Pertamina (Pertambangan

Minyak dan Gas Bumi Nasional) dan Permigan.


Pengusaha asing PT Caltex (California Texas Oil
Company). PT Stanvac Indonesia (PTSI) dan
NNGPM (Nederlandse New Guinea Petralium
Maatcappy).

Timah
Tambang timah terdapat di :
Bangkinang : Riau
Dabo : Pulau Singkep
Manggar : Pulau Belitung
Sungai Liat : Pulau Bangka
Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau

Belitung)
Nikel
Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan di
Kolaka. Dapat digunakan dalam baja tahan karat dalam
pipa tekanan tinggi yaitu pada bagian automotif dan
mesin.Nikel banyak terdapat di Kalimantan Barat,
Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Sulawesi Tenggara.

Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon

dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan


baker. Ada dua macam gas alam cair yang
diperdagangkan, yaitu LNG ( liquefied natural gas ) dan
LPG ( liquefied petroleum gas). Gas alam terdapat di Arun
(Di Aceh) dan Bontang (Kalimantan). Gas alam Juga
terdapat di daerah Jawa Barat, Sumatra Utara, dan
Sumatra Selatan.
Uranium
Uranium adalah bahan yang bersifat radioaktif. Uranium
telah digunakan untuk membuat bom atom. Sekarang
uranium digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik
dan menjadi bahan bakar yang berharga.
Bijih uranium tersebut diolah menjadi bubuk kuning untuk
diangkut. Kemudian bubuk kuning itu diolah menjadi
bentuk-bentuk yang berlainan sesuai dengan
penggunaannya. Uranium digunakan sebagai bahan bakar
dalam reaktor nuklir dan digunakan sebagai isotop
radioaktif untuk mengobati orang yang sakit kanker.

Bahan galian B yaitu


Bauksit adalah bahan baku almunium.
golongan
bahan
galian
Tambang bauksit terdapat di pulau Bintan
(Riau) danyang
Singkawang
(Kalimantan Barat).
vital
memiliki
nilai
Selain itu, terdapat pula di Kalimantan
ekonomis
Yang tinggi.
Tengah.
Bauksit

Emas
Tempat ditemukan : Sulida, Sumatra Barat
Sistem Kristal : Isometrik
Warna : Kuning Emas
Goresan : Kuning
Kilap : Metalik
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli ( pecahan bergerigi
dengan ujung yang tajam ).
Kekerasan : 2,5 3
Berat jenis : 19,3
Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang
terbentuk melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama
pirit dan mineral-mineral sulfida yang lain, telurid perak-emas,
skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung emas melapuk,
maka emas-emas akan terpisah dan kemudian mengendap sebagai
deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap di
suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama
pasir, dan atau kerikil-kerakal. Manfaat : sumber logam emas;
dipakai untuk membuat perhiasan, instrumen-instrumen saintifik,
lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.

Intan
Tempat Ditemukan : Martapura, Kalimantan
Sistem Cristal : isometrik.
Warna : umumnya kuning pucat, atau tak berwarna, dapat pula

coklat, putih
sampai putih kebiruan, jingga, merah muda, biru, merah, hijau, atau
hitam.
Goresan : putih
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 111 ) ; konkoidal.
Kekerasan : 10
Berat jenis : 3,50
Genesis : intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa,
yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal
sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di
sungai-sungai maupun di pantai.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat pemotong kaca,
pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan
batu permata.

Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan

korek api. Tambang belerang terdapat di gunung


Patuha (Jawa Barat) dan Gunung Welirang (Jawa
Timur). Selain itu, terdapat pula di Jambi, Jawa Tengah,
dan Sulawesi.
Yodium
Tambang Yodium terdapat di Semarang( Jawa Tengah)
dan Jombang (Jawa Timur). Yodium digunakan untuk
bahan obat dan peramu garam dapur.
Mangan
Tambang mangan terdapat di Kliripan (DI Yogyakarta)
dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Tambang mangan juga
terdapat di Lampung, Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.

Tembaga
Tambang tembaga terdapat di :
Cikotok : JawaBarat
Kompara : Papua
Sangkarapi : Sulawesi Selatan
Tirtamaya : Jawa Tengah
Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi

Tengah.
Sistem cristal : isometrik.
Warna : Merah-tembaga , atau merah-mawar terang.
Goresan : Merah metalik.
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli
Kekerasan : 2,5 3.
Berat Jenis : 8,94.

Genesis : sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada

zona oksidasi dalam deposit tembaga yang berasosiasi


dengan kuprit, malakit dan azurit. Deposit primer
umumnya berasosiasi dengan batuan beku basa
ekstrutif, dan tembaga nativ terbentuk dari
pengendapan yang dihasilkan dari reaksi antara
larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksidasi besi.
Pada deposit tipe ini, tembaga nativ berasosiasi
dengan khalkosit, bornit, epidot, kalsit, prehnit, datolit,
khlorit, zeolit dan sejumlah kecil perak nativ. Manfaat :
sumber minor bijih tembaga, banyak digunakan dalam
kelistrikan, umumnya sebagai kawat, dan untuk
membuat logam-logam campuran, seperti kuningan
(campuran tembaga dan seng), perunggu (campuran
tembaga dan timah dengan sedikit seng) dan perak
Jerman (campuran tembaga seng dan nikel).

Perak, Ag
Tempat ditemukan : Irian Jaya
Sistem Kristal : Isometrik.
Warna : Putih Perak
Goresan : Coklat, atau abu-abu sampai hitam.
Belahan dan Pecahan : Tak ada
Kekerasan : 2,5 3.
Berat Jenis : 10,5.
Genesis : sejumlah kecil perak nativ dapat dijumpai dalam

zone oksidasi pada suatu deposit bijih, atau sebagai deposit


yang mengendap dari larutan hidrotermal primer. Ada 3 jenis
deposit primer, yaitu: 1. Barasosiasi dengan sulfida, zeolit,
kalsit, barit, fluorit dan kuarsa, 2. Barasosiasi dengan
arsenida dan sulfida kobalt, nikel dan perak, dan bismut
nativ, dan 3. Berasosiasi dengan uraninit dan mineralmineral nikel-kobalt.

Manfaat : sumber logam perak; dipakai untuk

membuat perhiasan, alat-alat makan-minum,


barang-barang kerajinan tangan, alat-alat
elektronik, penyepuhan dan sebagai emulsi
film fotografi.

Bismut, Bi
Tempat Ditemukan : Sistem Cristal : Trigonal .
Warna : Putih perak dan corak kemerahan.
Goresan : putih perak berkilau.
Belahan dan pecahan : sempurna pada ( 0001 ).
Kekerasan : 2 2,5.
Berat jenis : 9,7 -9,8.
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal, dapat dijumpai

dalam urat-urat bersama


bijih kobalt, nikel, timah, dan perak ; dapat juga dalam
pegmatit.
Manfaat : Sumber logam bismut ; digunakan dalam
sekering listrik, obat dan kosmetik.

Bahan galian C yaitu golongan


bahan galian yang digunakan oleh
industri.
Marmer
Tambang marmer terdapat di Besok, daerah

Wijak, Tulungagung (Jawa Timur). Tambang


marmer juga terdapat di DI Yogyakarta, Lampung,
Papua dan Sumatra Barat.
2. Garam Batu
Garam batu digunakan untuk bahan obatobatan. Garam batu banyak terdapat di
Kepulauan Kei.
3. Mika
Tambang mika terdapat di Pulau Paleng (Sulawesi
Selatan) dan Donggala (Sulawesi Tengah).

Gips
Gips banyak digunakan dalam industry keramik. Gips

ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget,


Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Utara.
Granit
Tambang granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung
dan Riau.
6. Asbes
Tambang asbes terdapat di :
Kuningan : Jawa Barat
Papua
Pulau Halmahera : Maluku
Pulau Seram : Maluku

Grafit
Tempat Ditemukan : Kepulauan Semrau, Sanggau,

Kal-Bar
Sistem Cristal : Heksagonal .
Warna : Hitam.
Goresan : Hitam.
Belahan dan pecahan : Sempurna pada ( 0001 ) ; tak
ada
Kekerasan : 1 2.
Berat jenis : 2,09 2,23Genesis : terbentuk pada
lingkungan batuan metamorf, baik pada metamorf
fisme regional, atau kontak. Dapat dijumpai pada
batu gamping kristalin, genes, sekis, kuarsit, dan
lapisan batubara termetamorf.
Manfaat : digunakan dalam industri sebagai alat
pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor
untuk eksplorasi; dan dijadikan batupermata. Grafit
digunakan sebagai bahan pembuat pensil.

Tras
Tras adalah sejenis batu truf. Banvak ditampung

di Gunung Mulia (Jawa Tengah) dan daerah


Priangan (Jawa Barat) selain itu terdapat juga di
Sumatra Barat. Tras adalah batuan gunung api
yang telah mengalami perubahan komposisi
kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan
pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan galian
ini berwarna putih kekuningan hingga putih
kecoklatan, kompak dan padu dan agak sulit
digali dengan alat sederhana. Kegunaan tras
adalah untuk bahan baku batako, industri
semen, campuran bahan bangunan dan semen
alam. Pada saat ini belum dimanfaatkan secara
optimal, namun secara lokal telah dimanfaatkan
penduduk untuk pembuatan batako.

Anda mungkin juga menyukai