Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Potensi sumberdaya pesisir dan laut jika dimanfaatkan secara optimal dapat
mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir,
terutama nelayan tradisional, pada kenyataannya termasuk pada masyarakat miskin
dan tertinggal diantara kelompok masyarakat lainnya. Kondisi ini tercermin dari
masih banyaknya kemiskinan yang dijumpai pada masyarakat nelayan dan kualitas
sumberdaya manusia yang masih rendah (Saleha et al. 2010).
Kehidupan nelayan utamanya lapisan buruh dalam kegiatan produksinya
(penangkapan ikan) sebagian besar tergantung dengan berhubungan baik dengan
juragan (pemilik ikan). Hal tersebut dikarenakan kekurangan ataupun ketiadaan
modal financial yang memadai. Kekurangan modal tersebut semakin menambah
beban dan tantangan serta tantangan yang besar dalam pemanfaatan sumberdaya laut.
Di satu sisi nelayan buruh dengan kemampuan serta keterampilan menangkap ikan
adalah potensi, di sisi lain tidak adanya modal adalah kendala, mengingat wilayah
laut adalah wilayah terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang memiliki
kemampuan untuk mengelola sumberdaya yang ada di dalamnya (Hamzah et al.
2008)
Masyarakat di kawasan pesisir Indonesia sebagian besar berprofesi sebagai
nelayan yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis sumberdaya yang
digarapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, nelayan

harus berpindah-pindah. Selain itu, resiko usaha yang tinggi menyebabkan


masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu diliputi
ketidakpastian dalam menjalankan usahanya. Temuan studi pada berbagai komunitas
nelayan di luar negeri menunjukkan bahwa organisasi sosial ekonomi maupun
lembaga terkait lainnya yang ada di desa pesisir memegang peranan penting dalam
perbaikan taraf hidup masyarakat pesisir. Dengan kata lain bahwa organisasi sosial
ekonomi bisa menjadi penunjang dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat
pesisir (Wasak, 2012) .

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum sosiologi masyarakat perikanan ini
adalah untuk mengetahui karakteristik profil masyarakat perikanan
budidaya

yang meliputi aspek sosial, teknik budidaya, ekonomi,

dan kelembagaan dari pembudidaya rumput laut.

1.4. Manfaat Praktikum


Manfaat yang diperoleh dari Praktikum Sosiologi Masyarakat Perikanan adalah
untuk memberi informasi bagaimana karakteristik profil masyarakat perikanan
budidaya yang meliputi aspek sosial, teknik budidaya, ekonomi, dan kelembagaan.

1.5. Waktu dan Tempat


Praktikum Sosmapi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 27 April 2016. Praktikum
dilakukan di Desa Tambakharjo, Kecamatan Semarang Barat.

Anda mungkin juga menyukai