PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan yang pesat dalam rekayasa struktur dalam dua dasa
warsa terakhir ini, telah memungkinkan kita untuk merencanakan bangunanbangunan teknik berskala besar dalam tingkat kerumitan yang tinggi. Dengan
kemajuan rekayasa struktur tersebut, juga pengaruh pembebanan apa pun yang
bekerja pada struktur bangunan seperti gempa, angin, ledakan, akibat
perubahan temperatur dan lain-lain, dapat dianalisis dengan seksama.
Analisis struktur bangunan-bangunan demikian sudah tidak dapat
dilakukan secara manual lagi, sehingga penggunaan komputer sebagai alat
bantu tidak dapat dihindari lagi. Untuk itu harus dipakai perangkat lunak
(program komputer) yang sesuai, yang pilihannya kini banyak terdapat di
pasaran.
Salah satu program komputer canggih yang popular dipakai dalam
praktek perencanaan struktur-struktur kompleks, adalah SAP2000. SAP2000
cukup populer di Indonesia, pemakai program rekayasa dituntut untuk
memahami latar belakang penyelesaian, batasan-batasan penyelesaian
program dan bertanggung jawab penuh atas hasil pemakaiannya.
Metoda analisis yang dipakai dalam program SAP2000 didasarkan
pada metoda elemen hingga, sehingga dapat mencakup segala macam jenis
struktur dengan konfigurasi serumit apa pun. Untuk dapat menggunakan
program SAP2000 dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam
mengenai programnya itu sendiri dan cara-cara menggunakannya.
Tugas perancangan bangunan ini merupakan aplikasi dari materi kuliah
yang telah diberikan pada mata kuliah Perencanaan Dibantu Komputer. Dalam
tugas ini terdapat analisa struktur rangka bangunan sehingga digunakan
program SAP 2000 versi 14.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk merencanakan bangunan
ruko dua lantai dengan dibantu software SAP2000 Ver.14.
1.3 Metodologi
Langkah pengerjaan perancangan ini dijelaskan dalam flow chart
berikut :
START
(Input)
-Fungsi Bangunan
- Mutu Bahan
- Lokasi
- Gambar Rencana
Preliminary Desain
(Input SAP)
-Gambar Rencana
- Material
- Pembebanan
(Proses)
SAP 2000
(Output)
Gaya gaya dalam
Lendutan
Translasi
(Output)
Asperlu
Tidak
Aman
Ya
Pilih salah satu balok
untuk perbandingan
Beton 2000
Manual
Jumlah Tulangan
Gambar
FINISH
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Dibantu Komputer
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung
dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup
manusia. Teknik Sipil memiliki cabang-cabang ilmu, diantaranya adalah
bidang struktur. Bidang ini merupakan bidang ilmu Teknik Sipil yang paling
banyak menggunakan perhitungan matematis dalam desain maupun analisis
desainnya.
Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi informasi, saat ini
hampir semua bidang pekerjaan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu.
Telebih dalam dunia perancangan konstruksi yang membutuhkan keakuratan
tinggi serta waktu yang cukup lama dan berulang-ulang jika diolah secara
manual menggunakan alat hitung biasa sehingga perangkat lunak komputer
sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses dan mendapatkan hasil
pekerjaan yang akurat. Komputer juga sangat bermanfaat untuk perhitunganperhitungan sulit yang membutuhkan presisi tinggi, serta memudahkan dalam
pembuatan jadwal. Terlebih dalam perancangan struktur bertingkat banyak
dengan analisis bidang yang cukup rumit, namun dengan perancangan di
bantu komputer akan menjadi lebih mudah dan cepat.
Salah satu program komputer yang biasanya digunakan dalam
melakukan desain teknik dan rancang bangun ini adalah Program SAP
(Structure Analysis Program).
Program komputer rekayasa seperti SAP2000 berbeda dengan program
komputer umum seperti excel, AutoCAD, words, dan sebagainya, karena
pengguna dituntut untuk memahami latar belakang metoda maupun batasan
dari program tersebut. Bahan atau data yang diinput merupakan data yang
didapat langsung dari lapangan, keakurasian data yang diambil akan
berkorelasi terhadap hasil yang akan diperoleh. Untuk mengetahui keakuratan
suatu perencanaan dengan komputer ini biasanya digunakan suatu data
mendapatkan
struktur
yang
optimal.
Kelebihan
lain
dalam
membutuhkan
kualitas
material
yng
lebih
baik
dan
dimensi/penampang yang lebih besar. Dengan kata lain, kualitas dan dimensi
material berbanding lurus dengan gaya dalam yang timbul.
Hasil desain struktur dalam struktur beton adalah kebutuhan tulangan
lentur, tulangan geser dan tulangan puntir, sementara hasil desain struktur baja
adalah penampang profil beserta pengakunya.
Menarik untuk dicermati , bahwa desain struktur lebih banyak
dipengruhi oleh gaya dalam yang timbul pada model struktur, bukan pada
besar kecilnya gaya luar/beban.
Hal ini paling tidak dikarenakan 2 hal, yaitu :
1. Meski lebih sering diasumsikan sebagai beban (gaya vertikal/horizontal),
gaya luar tidak selalu berarti beban.
2. Gaya dalam berbanding lurus dengan gaya luar tetapi tidak dengan beban.
Hal ini dikarenakan beban satu ton yang ditempatkan pada tempat berbeda
menimbulkan atau menyebabkan gaya luar yang berbeda. Sebagai contoh,
beban satu ton pada posisi pertama menyebabkan reaksi satu ton gaya
vertical, sementara beban satu ton kedua menimbulakan gaya vertical satu
ton plus X tm momen.
Memodelkan struktur sehingga didapat model yang paling ideal sangat
penting. Hal ini dikarenakan gaya luar yang timbul dalam sebuah masa
bangunan tergantung dari modelnya. Sebagai contoh, bangunan ruko
sederhanapun bisa hanya dikenai beban terdistribusi saja atau dikenai beban
terdistribusi dan terpusat, tergantung dari cara kita memodelkannya.
beban
rencana
(tetap/sementara)
yang
paling
kritis
BAB III
PERENCANAAN DIBANTU KOMPUTER
3.1 Data Perencanaan
Fungsi bangunan
: Ruko
Lokasi
: Banjarbaru
Jenis Pondasi
: Pondasi Dangkal
Luas Bangunan
: 13.5 x 18 m
: 4.5m
Panjang Bangunan
: 4.5 x 4.5m
Mutu Bahan
Fc
: 28 Mpa
Fy
: 400 Mpa
Fyh
: 240 Mpa
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Dua tumpuan
Komponen
Struktur
Tebal Minimum, h
Satu ujung
Kedua ujung
Kantilever
sederhana
menerus
menerus
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan
l/20
l/24
l/28
l/10
l/16
l/18,5
l/21
l/8
satu arah
Catatan
Panjang bentang dalam mm.
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur dengan
beton normal (Wc = 2400 kg/m3) dan tulangan BJTD 40. Untuk kondisi lain, nilai
di atas harus dimodifikasikan sebagai berikut :
(a) Untuk Struktur beton ringan dengan berat jebis di antara 1500 kg/m3
sampai 2000 kg/m3, nilai tadi harus dikalikan dengan [1,65-(0,0003)Wc
adalah berat jenis dalam kg/m3 .
(b) Untuk fy selain 400 Mpa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700)
22
l
=
18.5
b=
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 30
=
h 40
Diambil
l
=
21
b=
Diambil
450
=
21
2
h=
3
21.429
14.258
b 30
=
h 40
l
=
18.5
b=
Diambil
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 30
=
h 40
23
l
=
18.5
b=
Diambil
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 20
=
h 30
24
l
=
21
b=
Diambil
450
=
21
2
h=
3
21.429
14.258
b 20
=
h 30
l
=
18.5
b=
Diambil
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 20
=
h 30
20
30
Diambil
200
=
8
2
h=
3
25
16.67
b 30
=
h 40
25
h=
l
=
21
b=
450
=
21
2
h=
3
21.429
14.258
b 30
=
h 40
Diambil
l
=
21
b=
450
=
21
2
h=
3
21.429
14.258
b 30
=
h 40
Diambil
l
=
21
b=
Diambil
450
=
21
2
h=
3
21.429
14.258
b 30
=
h 40
26
h=
l
=
18.5
b=
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 30
=
h 40
Diambil
200
=
8
2
h=
3
25
16.67
b 20
=
h 30
Diambil
l
=
21
b=
Diambil
450
=
21
2
h=
3
21.428
14.286
b 20
=
h 30
27
h=
l
=
21
b=
450
=
21
2
h=
3
21.428
14.286
b 20
=
h 30
Diambil
l
=
21
b=
Diambil
450
=
21
2
h=
3
21.428
14.286
b 20
=
h 30
l
=
18.5
b=
Diambil
450
=
18.5
24.324
2
h=16.216
3
b 20
=
h 30
28
30
30 untuk semua kolom.
29
30
Be = bw + (h-tp)
Be = bw + 4.tp
Be = 300 + (400-120)
Be = 300 + 4.120
Be = 580 mm
Be = 780
Be = bw + 8.tp
Be = 300 + 8.120
Be = 1260 mm
31
t
t 2 be
t 3
+ 4.
+
1 .( )
h
h
bw
h
be
t
1+
1 .
.
bw
h
() ()(
(
)( )
Balok L
2
46.
Kl =
Kl =
120
120
580
120
+4.
+
1 .(
)
400
400
300
400
580
120
1+
1 .
.
300
400
( ) ( )(
(
)( )
Kl = 1,346
Balok T
32
46.
Kt =
Kt =
120
120 2 860
120 3
+4.
+
1 .(
)
400
400
300
400
860
120
1+
1 .
.
300
400
( ) ( )(
(
)( )
Kt = 1,578
Menghitung momen Inersia Balok L dan Balok T
Balok L = Ib1, Ib11, Ib18, Ib25, Ib26, Ib28, Ib30, Ib31, Ib24, Ib17, Ib9,
Ib32, Ib33, Ib34, Ib35
Ibl = Kl.
bw .h
12
Ibl = 1,346.
300. 400 3
12
bw .h
12
Ibt = 1,578.
300. 400 3
12
33
Ln1 = 4200 mm
Ln2 = L2- (bw2+bw3)
Ln2 = 4500 (300+300)
Ln2 = 4200 mm
Ln3 = L3 (bw3+bw4)
Ln3 = 4500 (300 + 300)
Ln3 = 4200 mm
Bentang arah memanjang
Ln4 = L4 (bw4+bw5)
Ln4 = 4500 (300+300)
Ln4 = 4200 mm
Ln5 = L5 (bw5+bw6)
Ln5 = 4500 (300+300)
Ln5 = 4200 mm
Ln6 = L6 (bw6+bw7)
Ln6 = 4500 (300+300)
Ln6 = 4200 mm
Ln7 = L7 (bw7+bw8)
Ln7 = 4500 (300+300)
Ln7 = 4200 mm
Menghitung nilai
panel 1 =
ln 1
ln 4 =
4200
4200
=1
34
panel 2 =
ln 2
ln 4 =
4200
4200
=1
panel 3 =
ln 3
ln 4 =
4200
4200
=1
panel 4 =
ln 1
ln5 =
4200
4200
=1
panel 5 =
ln 2
ln5 =
4200
4200
=1
panel 6 =
ln3
ln5 =
4200
4200
=1
panel 7 =
ln 1
ln 6 =
4200
4200
=1
panel 8 =
ln 2
ln 6 =
4200
4200
=1
panel 9 =
ln 3
ln 6 =
4200
4200
=1
panel 10 =
ln 1
ln7 =
4200
4200
=1
panel 11 =
ln 2
ln7 =
4200
4200
=1
panel 12 =
ln 1
ln7 =
4200
4200
=1
panel 13 =
ln 1
ln7 =
4200
1700
= 2,47
panel 14 =
ln 1
ln7 =
4200
1700
= 2,47
panel 15 =
ln 1
ln7 =
4200
1700
= 2,47
35
Menentukan Nilai
36
1
3
12 (0.5*L) tp
I=
1
3
12 (0.5*4500) 120
I = 324000000 mm4
Nilai untuk 1, 11, 18, 25, 26, 28, 30, 31, 24, 17, 9
=
Eb . Ib
Es . Is
2135600000
324000000
= 6,591
Eb . Ib
Es . Is
25254800000
324000000
= 7,795
Untuk L = 1500 mm
I=
1
3
12 (0.5*L) tp
I=
1
3
12 (0.5*2000) 120
I = 144000000 mm4
Nilai untuk 32, 33,34, 35
=
Eb . Ib
Es . Is
2135600000
144000000
= 14,83
37
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
m Panel 1
Nilai
6,591
7,795
7,795
7,795
7,795
7,795
7,795
7,795
6,591
7,795
6,591
7,795
7,795
7,795
7,795
7,795
6,591
6,591
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Nilai
7,795
7,795
7,795
7,795
7,795
6,591
6,591
6,591
7,795
6,591
7,795
6,591
6,591
14,83
14,83
14,83
14,83
= (1 + 2 + 3 + 4)
= (6,591+ 7,795 + 7,795+7,795)
= 7,494
m Panel 2
= (3 + 5 + 6 + 7)
= (7,795 + 7,795+7,795+7,795)
= 7,795
m Panel 3
= (6 + 8 + 9 + 10)
= (7,795 + 7,795+6,591+7,795)
= 7,494
m Panel 4
= (2 + 11 + 12 + 13)
= (7,795 + 6,591 + 7,795 + 7,795)
= 7,494
m Panel 5
= (5 + 13 + 14 + 15)
= (7,795 + 7,795+7,795+7,795)
38
= 7,795
m Panel 6
= (8 + 15 + 16 + 17)
= (7,795 + 7,795 + 7,795+6,591)
= 7,494
m Panel 7
= (12 + 18 + 19 + 20)
= (7,795 + 6,591 + 7,795 + 7,795)
= 7,494
m Panel 8
= (14 + 20 + 21 + 22)
= (7,795 + 7,795+7,795+7,795)
= 7,795
m Panel 9
= (16 + 22 + 23 + 24)
= (7,795 + 7,795 + 7,795+6,591)
= 7,494
m Panel 10
= (19 + 25 + 26 + 27)
= (7,795 + 6,591 + 6,591 + 7,795)
= 7,193
= (23 + 29 + 30 + 31)
= (7,795 + 7,795 + 6,591+ 6,591)
= 7,193
m Panel 13
m Panel 14
m Panel 15
39
ln(0,8+
h
120 mm
120 mm
400
)
1500
36 +9.1
3700 (0,8+
400
)
1500
36 +9.1
3700 (0,8+
ln(0,8+
h
120 mm
120 mm
400
)
1500
36+ 9.2,467
3700 (0,8+
400
)
1500
36+ 9.2,467
3700 (0,8+
40
Be = bw + 4.tp
Be = 300 + (400-100)
Be = 300 + 4.100
Be = 600 mm
Be = 700
Sehingga Be yang digunakan adalah Be = 600 mm
41
Be = bw + 8.tp
Be = 300 + 8.100
Be = 1100 mm
be
t
t
t 2 be
t 3
1 .
.(46.
+ 4.
+
1 .
)
bw
h
h
h
bw
h
be
t
1+
1 .( )
bw
h
600
100
100
100
600
100
1 .
.(46.
+ 4.
+
1 .
)
300
400
400
400
300
400
Ki =
)( )
() ()(
( )
)( )
Balok L
1+
)( )
Kl =
( ) ( )(
600
100
1+(
1 ).(
)
300
400
)( )
Kl =
Kl = 1,353
Balok T
Kt =
1+
Kt =
900
100
100
100
900
100
1 .
.(46.
+4.
+
1 .
)
300
400
400
400
300
400
900
100
1+
1 .(
)
300
400
)( )
( ) ( )(
( )
)( )
Kt = 1,130
43
b .h 3
12
Ibl = 1,353.
300. 400 3
12
b .h 3
12
Ibt = 1,130.
300. 400 3
12
44
45
ln 1
ln 4 =
4200
4200
=1
panel 2 =
ln 2
ln 4 =
4200
4200
=1
panel 3 =
ln 3
ln 4 =
4200
4200 = 1
panel 4 =
ln 1
ln5 =
4200
4200
=1
panel 5 =
ln 2
ln5 =
4200
4200
=1
panel 6 =
ln 3
ln 5 =
4200
4200
=1
46
panel 7 =
ln 1
ln 6 =
4200
4200 = 1
panel 8 =
ln 2
ln 6 =
4200
4200
=1
panel 9 =
ln 3
ln 6 =
4200
4200
=1
panel 10 =
ln 1
ln 7 =
4200
4200
panel 11 =
ln 2
Ln7 =
4200
4200 = 1
panel 12 =
ln 1
ln 7 =
4200
4200
=1
panel 13 =
ln 1
ln 7 =
4200
1700
= 2,47
panel 14 =
ln 1
ln 7 =
4200
1700
= 2,47
panel 15 =
ln 1
ln 7 =
4200
1700
= 2,47
=1
Menentukan Nilai
47
48
1
3
12 (0.5*L) tp
I=
1
3
12 (0.5*4500) 120
I = 324000000 mm4
Nilai untuk 1, 11, 18, 25, 26, 28, 30, 31, 24, 17, 9
=
Eb . Ib
Es . Is
21 648 00000
324000000
= 6,681
Eb . Ib
Es . Is
1808 00000 0
324000000
= 5,58
Untuk L = 2000 mm
I=
1
3
12 (0.5*L) tp
I=
1
3
12 (0.5*2000) 120
I = 144000000 mm4
Nilai untuk 32, 33,34, 35
=
Eb . Ib
Es . Is
21 648 00000
144000000
= 15,03
49
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
m Panel 1
Nilai
6,681
5,58
5,58
5,58
5,58
5,58
5,58
5,58
6,681
5,58
6,681
5,58
5,58
5,58
5,58
5,58
6,681
6,681
No
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Nilai
5,58
5,58
5,58
5,58
5,58
6,681
6,681
6,681
5,58
6,681
5,58
6,681
6,681
15,03
15,03
15,03
15,03
= (1 + 2 + 3 + 4)
= (6,681 + 5,58 + 5,58 + 5,58)
= 5,855
m Panel 2
= (3 + 5 + 6 + 7)
= (5,58 +5,58 + 5,58 + 5,58)
= 5,58
m Panel 3
= (6 + 8 + 9 + 10)
= (5,58 + 5,58 + 6,681 + 5,58)
= 5,855
m Panel 4
= (2 + 11 + 12 + 13)
= (5,58+ 6,681 + 5,58 + 5,58)
= 5,855
m Panel 5
= (5 + 13 + 14 + 15)
= (5,58 +5,58 + 5,58 + 5,58)
= 5,58
m Panel 6
= (8 + 15 + 16 + 17)
50
= (12 + 18 + 19 + 20)
= (5,58+ 6,681 + 5,58 + 5,58)
= 5,855
m Panel 8
= (14 + 20 + 21 + 22)
= (5,58 +5,58 + 5,58 + 5,58)
= 5,58
m Panel 9
= (16 + 22 + 23 + 24)
= (5,58 +5,58 + 5,58 + 6,681)
= 5,855
m Panel 10
= (19 + 25 + 26 + 27)
= (5,58+ 6,681 + 6,681+ 5,58)
= 6,1305
= (23 + 29 + 30 + 31)
= (5,58+ 5,58 + 6,681 + 6,681)
= 6,1305
m Panel 13
m Panel 14
m Panel 15
51
ln(0,8+
h
100 mm
100 mm
400
)
1500
36+9.1
4200(0,8+
400
)
1500
36+9.1
4200(0,8+
ln(0,8+
h
120 mm
120 mm
400
)
1500
36 +9.2,467
4200(0,8+
400
)
1500
36 +9.2,467
4200(0,8+
52
Perhitungan
1
2
3
4
5
Balok lantai
Balok dak
Kolom
Pelat Lantai
Pelat Dak
Dimensi
B (cm) H (cm)
30
40
20
30
30
30
Tebal = 12 Cm
Tebal = 10 Cm
53
= 0.12 x 2400
= 288 kg/m2
= 24 + 21
= 45 kg/m2
= 11 + 7
= 18 kg/m2
qDL
= 351 kg/m2
54
Beban hidup
= 250 kg/m2 +
= 250 kg/m2
= 1847,7 kg/m
= q pelat x Lx = (821,2) 2
= 821,2kg/m
= q pelat x Lx = (821,2) 2
= 821,2 kg/m
= 1245 kg/m
= 241.92 kg/m
= 0.12 x 2400
= 288 kg/m2
= 11 + 7
= 18 kg/m2
Waterproofing
= 0.01 x 2200
= 22 kg/m2 +
qDL
= 328 kg/m2
Beban hidup
Beban air hujan
= 40 kg/m2
55
= 100 kg/m2 +
Beban hidup
qLL
= 140 kg/m2
= 1389,6 kg/m
= q pelat x Lx = (617,6) 2
= 617,6 kg/m
= q pelat x Lx = (617.6) 2
= 617,6 kg/m
= 115.2 kg/m
56
57
Dak
1. Berat sendiri balok:
qu1 = 115.2 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m
3. Beban dari kantilever
qu3 = 617,6 kg/m
59
60
61
62
3.
4.
5.
6.
7.
8.
64
65
66
67
68
69
70
Run Analisis
2.
View/Revise Preference
3.
Select All
4.
5.
Start Desain
6.
71
72
= 354 mm2
= 16 mm (asumsi awal)
As Perlu
2
0,25. . t
354
0,25. .16 2
= 2. 0,25..t2
= 2. 0,25. .162
= 402,124 mm2
Ast
fy
.
b .d 0,85. fc '
Kt =
402,124 400
.
300.342 0,85.25
Kt = 0,0737
Mnt = Ast.fy.d.(1- .k)
Mnt = 402,124.400.342(1- .0,0737)
Mnt = 52983423,95 Nmm
Mnt = 52,983 KNm > 33,57 KNm. (OKE!)
73
3.10
= 0,3 (Konstanta)
b = 300 mm
h = 400 mm
h = d + penutup beton
d = h penutup beton
= 400 50 . 16 = 342
= 350 mm
Mdesain = 45536348 1/6. 65691,71.0,3
= 45533063,41
74
a. Menghitung nilai 1
1 = 0.85 ; untuk fc30 MPa
b. Menentukan momen nominal maksimum (Mn1)
- Menghitung nilai kmaks
600
( 1
)
kmaks = 0,75
600+ fy
= 0,75
(0,85
600
)
600+ 400
= 0,3825
-
1
2
(1 k maks)
= 0,85. fc . b . d . k maks .
2
2
= 0,85.2 9.300 . 342 . 0,3825.(1- 0,3825)
= 267569202,1 Nmm
c. Analisis apakah perlu tulangan rangkap
- Menghitung nilai momen nominal (Mn)
Mu (momen desain)
Mn
=
45533063,41
0,8
= 56916329,26
Mn2
= Mn Mn1
= 5691632,926-267569202,1
= 210652872,8
2. 56916329 , 26
= 1 1 0.85 .29.300 . 3422
75
= 0,0681
fy . d .( 1
k perlu
)
2
5691632 9 , 26
= 400.342.(1 0,0681 )
2
=430,721
f. Pilih tulangan dengan syarat Ast Asperlu
Digunakan tulangan D16
n
As perlu
1
. .d 2
4
430,721
= 1 . .162
4
= 1,695
Jadi digunakan 3D16 ; Ast = 602,88
Ast Asperlu (oke!)
g. Menghitung perlu
Ast
perlu = b .d
=
602,88
300.342
= 0,00587
h. Menghitung nilai rasio tulangan maksimum
maks = 0.75 b
76
0.85. fc'
600
. 1 .(
)
fy
600+ f y
0.85.2 9
600
.0,85.(
)
400
600+ 400
= 0,0314
maks = 0,75.0,0314
=0,02355
i. Menghitung nilai rasio tulangan minimum
- Untuk fc30 MPa
1.4
min = f y
1.4
400
= 0,0035
erlu > min ; maka :
4
* = 3 perlu
=
4
. 0,00587
3
= 0,00783
* > perlu
Jadi = 0,00783
400
0.85. 2 9
= 0,0127
77
kt
(1
)
Mnt = Ast.fy.d.
2
= 602,88.400.342.(1-0.0127/2)
= 81950274,2 Nmm
Mnt > Mn
81950274,2 > 56916329,26 (Oke!)
h. Kontrol syarat daktalitas
min maks
0,0035 0,007830,02355 (Oke!)
Pada perbandingan perhitungan secara manual didapatkan As perlu
= 430,721mm2, nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai As perlu yang
dihasilkan oleh perhitungan menggunakan SAP2000 yaitu = 434 mm2. Hal
tersebut seharusnya tidak terjadi, pada perhitungan manual ataupun input
data mungkin terjadi sedikit kesalahan, namun jumlah tulangan yang
digunakan tetap sama yaitu berjumlah dua buah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
SAP 2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap
dari seri-seri program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90.
keunggulan program SAP2000 antara lain ditunjukan dengan adanya
fasilitas untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun beton.
Penggunaan SAP2000 dapat mempermudah perancangan suatu
bangunan, dan hasil yang didapat dari perhitungannya cukup akurat, dalam
perhitungan sebelumnya terdapat pembuktian mengenai hal ini, meskipun
terjadi sedikit perbedaan mengenai As perlu namun jumlah tulangan yang
digunakan tetap sama.
78
4.2 Saran
Pada desain dengan menggunakan bantuan software SAP2000 harus
diperhatikan mengenai preference, harus disesuaikan dengan peraturan
pembangunan yang berlaku (SNI 03-3847 -2002).
Momen yang dihasilkan pada perhitungan anakisa struktur dalam
SAP merupakan momen ultimit sehingga harus difaktorkan lagi untuk
mencari momen desain apabila hendak dilakukan perhitungan secara
manual untuk mendapatkan nilai ASperlu.
79
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Hadi. 12 Tutorial dan Latihan Desain Konstruksi dengan SAP2000
Versi 9.0. Yogyakarta: Penerbit ANDI.2007
Wigroho, Haryanto Y. Analisis dan Perancangan Struktur Frame Menggunakan
SAP2000 Versi 7.42.Yogyakarta: Penerbit ANDI. 2001.
80