PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi banyak muncul sumber energi baru
atau sumber energi alternatif seperti misalnya biogas, biodisel,
hydrogen fuel cell, dan lain-lain. Untuk hydrogen fuel cell, alat ini
sudah digunakan di Jepang sebagai penggerak kendaraan
bermotor seperti mobil. Dan saat ini di Indonesia alat ini mulai
dikembangkan sebagai pembangkit listrik. Alat ini dikembangkan
karena dapat menghindari polusi udara sebab hasil proses alat ini
berupa H2O atau uap air, sedangkan beberapa pembangkit listrik
lain mengeluarkan CO2
Proses sel bahan bakar, material membran penukar proton
(PEM) berfungsi sebagai pemisah gas gas pereaksi dan sebagai
elektrolit penghasil energi secara elektrokimia, serta sebagai
fasilitator transpor selektif proton dari anoda ke katoda.
Membran penukar proton yang sering dipergunakan adalah
Nafion yang memiliki hampir semua karakteristik yang sesuai
sebagai membran elektrolit sel bahan bakar. pada tugas akhir ini
penulis memberikan alat ukur untuk memantau proses yang
terjadi pada hydrogen fuel cell. alat ukur yang digunakan adalah
transmitter dan preasure gauge untuk mengukur tekanan
hidrogen, selain itu terdapat sensor daya yang digunakan untuk
mengukur keluaran dari proses Hydrogen fuel cell. Kemudian
hasil dari proses pengukuran tersebut akan diolah dan diproses
oleh mikrokontroler AVR ATMEGA 8535 yang kemudian akan
dimunculkan pada sebuah layar LCD.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dihadapi dalam membuat alat ini
adalah hidrogen yang mempunyai tingkat kebakaran yang sangat
tinggi, perlunya tingkat keamanan atau safety yang tinggi dalam
menjalankan alat.
2
1.3 Batasan Masalah
Terdapat beberapa batasan masalah dalam pembuatan alat
hydrogen fuel cell yang akan dilakukan yaitu :
Batas daya keluaran yang diperoleh antara 80-110 Watt.
Tampilan pada display meliputi preassure, temperature,
dan daya keluaran.
Pada pengukuran tekanan diberi dua alat ukur transmitter
dan preassure gauge, tetapi pada pengukuran suhu hanya
menggunakan, selain itu juga ada pengukuran daya
menggunakan sebuah lilitan tembaga yang di hubungkan
ke mikrokontroler.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir berjudul pembangkit
listrik tenaga hidrogen tipe proton exchange membran dengan
daya keluaran 100 Watt ini adalah :
Pembuatan alat penghasil energi listrik baru yang potensial
dan lebih ramah lingkungan.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
Studi Literatur, dalam merealisasikan tugas akhir ini tentu
dibutuhkan referensi yang meliputi pengetahuan dasar
tentang sistem perancangan dan pembangunan hydrogen
fuel cell.
Sensor untuk monitoring dengan pemrograman
mikrokontroler, dasar-dasar elektronika
dan
Pembuatan
Alat,
merancang
Perancangan
hardware dimulai dari sensor, rangkaian mikroprosesor
dan power supply. Merancang software yang sesuai untuk
pembuatan rancang bangun dan monitoring preassure dan
temperature pada hydrogen fuel cell tipe proton exchange
membrane.