Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan pada praktikum ini yahitu Enzim aamilase,
substrat (larutan amilum), dengan konsentrasi 0.1 %, 0.2 %, 0.3 %, 0.4 %,
0.5 % buffer fosfat sitrat pH 7.00 50 mM, standar glukosa, pereaksi DNS
(garam Na K tartarat +NaOH + akuades + DNS). Sedangkan alat yang
digunakan yaitu water bath (suhu 9095C), spektrofotometer, tabung
reaksi, gelas ukur, timbangan, vortex, erlenmeyer dan stop watch.

Metode

1. Standar glukosa
Larutan glukosa murni (0,0 0,35) mg/ml
dengan selang 0,05
3ml DNS

Dimasukkan ke tabung reaksi


Di vortex

Di panaskan 5 menit

2. Pembuatan Blanko
Aquades
3ml DNS

Dimasukkan ke tabung reaksi


Di vortex

Di panaskan 5 menit

3. Pembuatan Kurva Standar


Sampel

Diukur absorbansinya dengan


spektrofotometer

Diplotkan (X= gula murni) dan


(Y= absorbansinya)

4. Pengukuran kecepatan reaksi enzim


10 ml substrat amilum (0,1%, 0,2%, 0,3%,
0,4%, 0,5%
Buffer fosfat
pH 7

Di inkubasi

Di tambah larutan
enzim+buffer(0,1:0,9 ml)
Di inkubasi
Di panaskan 5 menit

Di ukur absorbansinya
Di lakukan pemplotan dan
dibuat kurva (waktu(x), dan
konsentrasi glukosa (y))

Enzim adalah Katalis Biologis yang dapat meningkatkan laju reaksi sampai
dan dua sifat dasarnya yaitu peningkatan laju reaksi dengan tanpa perubahan pada
enzim danpeningkatan laju reaksi tanpa perubahan keseimbangan (equilibrium) serta
penurunan energiaktivasi. Enzim bekerja dengan urutan yang teratur. Bila reaksi
berjalan tanpa adanya enzim, maka reaksi akan berjalan lambatKerja enzim yaitu
menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia tanpa mengubah keseluruhan
perubahan energi bebas reaksi atau letak kesetimbangan akhir, serta meningkatkan
fraksi molekul dalam kumpulan molekul tertentu untuk lebih cepat bereaksi per
satuan waktu dibandingkan dengan keadaan tanpa katalisator. Kinetika enzim
dipengaruhi oleh laju reaksi enzimatik. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi
laju reaksi enzimatik adalah konsentrasi substrat dan enzim, demikian pula faktorfaktor lain seperti pH, suhu, dan ada tidaknya kofaktor dan ion logam. Kajian
mengenai bagaimana suatu laju bergantung pada variabel-variabel yang diperoleh
secara percobaan dapat menyebabkan perbedaan diantara mekanisme-mekanisme
yang mungkin terjadi.Prinsip aksi massa menyatakan bahwa untuk tahapan reaksi
kimia yang tunggal dan tidak dapat dibalik, laju reaksinya sebanding dengan
konsentrasi reaktan yang terlibat dalam proses tersebut. Tetapan kesebandingannya
disebut tetapan laju.Kecepatan reaksi enzimatik dapat diukur dengan mengukur
jumlah substrat yang diubah atau produk yang dihasilkan persatuan waktu, seperti
yang diperlihatkan pada kurva perjalanan reaksi enzimatik (progess curve). Pada
praktikum kali ini berarti prinsip pengukuran kecepatan reaksi enzimatis adalah
dengan mengukur dari glukosa yang terbentuk oleh reaksi enzim alfa-amilase
terhadap substrat amilum (Dolan PM.2000.Bioprocess Engineering Principles.
London : ACADEMIC PRESS).
Praktikum kali ini mengukur nilai absorbansi dan konsentrasi glukosa dari
hasil hidrolisa amilum setiap selang waktu 5 menit. Menurut (Chang R.2005. Kimia
Dasar. Jakarta (ID): PENERBIT ERLANGGA), konsentrasi glukosa yang
terbentuk di pengaruhi oleh kerja enzim yang menghidrolisa amilum. Enzim akan
bekerja dengan baik pada suhu optimum, pada suhu yang terlalu rendah maka enzim
akan bekerja lambat dan akan terdenaturasi pada suhu yang terlalu tinggi. Semakin
cepat kerja enzim maka semakin banyak konsentrasi glukosa yang akan terbentuk,
dan Semakin tinggi konsentrasi dari larutan, maka nilai absorbansi yang dihasilkan
akan semakin besar. Data yang di dapat dari praktikum kali ini menunjukan bahwa
nilai absorbansi mengalami kenaikan hingga selang waktu tertentu dan akan
menurun di akhirnya, hal ini menunjukan kerja enzim akan meningkat hingga suhu
optimum dan akan menurun jika suhu terlalu tinggi. Data yang di dapat pada
pengukuran konsentrasi glukosa jika di bandingkan pada literatur di atas akan kurang
tepat, karena kenaikan dan penurunan konsentrasi glukosa terjadi secara acak.

Anda mungkin juga menyukai