topik: DBD
Pretes : Rabu, 26 Feb 2014
Koordinasi dg Puskesmas
: Selasa, 13
Mei 2014
Lapangan
Lapangan
Lapangan
Post Tes
Koordinasi dengan
Puskesmas
Tujuan pembelajaran
Mampu menegakkan diagnosis DBD
Mampu melakukan penyelidikan epidemiologi
Mampu menentukan adanya kejadian LB dari
hasil penyelidikan epidemiologi
Mampu melakukan pelaporan kasus DBD
Menjelaskan berbagai cara penanggulangan
DBD di Indonesia
Mampu menentukan tindakan penanggulangan
yang harus diambil dari hasil penyelidikan
epidemologi
Mampu menentukan cara evaluasi
penanggulangan KLB-DBD
Demam
Berdarah
Dengue (DBD)
Virus dengue
Indonesia
Vektor penyakit
Cara Penularan
Nyamuk Aedes aegypti
Penderita
Virus dengue masuk lambung Aedes
Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur
Menularkan ke orang lain.
Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup
SUMBER
Derajat*
DD
Gejala
Laboratorium
DBD
DBD
II
Gejala
diatas
ditambah Trombositopenia,
bukti
perdarahan spontan
ada kebocoran plasma
DBD
III
Gejala
diatas
ditambah Trombositopenia,
bukti
kegagalan
sirkulasi
(kulit ada kebocoran plasma
dingin dan lembab serta
gelisah)
DBD
IV
KETERANGAN:
TROMBOSITOPENIA
(Suhendro et al, 2009)
(<100.000L)
Penyelidikan epidemiologi
Kegiatan
pencarian
penderita/tersangka DBD lainnya dan
pemeriksaan jentik nyamuk penular
DBD di rumah penderita, dalam
radius
sekurang-kurangnya
100
meter, serta tempat-tempat umum
yang diperkirakan menjadi sumber
penyakit lebih lanjut (Depkes RI,
2006)
Langkah-langkah PE
Catat identitas
Menyiapkan peralatan PE
Datang ke Lurah atau kades di wilayah
dengan penderita DBD
Menanyakan ada tidaknya penderita
panas dalam kurun waktu 1 minggu
sebelumnya
Memeriksa jentik di tempat penampungan
air di dalam dan di luar rumah
Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam
formulir PE
Rumus ABJ
PSN
Larvasida Selektif
Penyuluhan
Fogging radius +/- 200 m
TIDAK
PSN
Larvasida Selektif
Penyuluhan
Pengobatan/perawatan penderita
Penyelidikan epidemiologi
Pemberantasan vektor
Penyuluhan kepada masyarakat
Evaluasi/penilaian penanggulangan KLB
PEMBERANTASAN VEKTOR
Pemberantasan vektor stadium dewasa
Dilakukan fogging atau penyemprotan
lingkungan dengan insektisida malathion
Pemberantasan vektor stadium jentik
Dengan insektisida
Dengan larvasida yaitu Abate (temephos)
abatisasi
Tanpa insektisida
Lebih dikenal dengan PSN
Dengan tindakan 3M (menguras, menutup,
mengubur)