Abstrak
Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia karena kualitas dan kuantitas. Eksploitasi air tanah berlebihan dapat memberikan
dampak negatif terhadap keseimbangan lingkungan. Aktivitas manusia seperti penggunaan berlebihan
air tanah, masalah peradaban, reklamasi pantai dan pengembangan kawasan industri dapat
memberikan masalah tanah di daerah perkotaan. Masalah tanah yang dapat terjadi seperti banjir
permukaan, intrusi air laut, penurunan tanah dan polusi air tanah sebagai dampak dari aktivitas
manusia. Mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari eksploitasi
berlebihan air tanah adalah dengan program teknis dan nonteknis.
Kata kunci : Permukiman Pantai, Air Tanah
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Pertambahan penduduk dan aktivitas manusia telah mendorong menurunnya kualitas
lingkungan. Pertambahan penduduk merupakan masalah utama dalam perkembangan
permukiman yang mempengaruhi peningkatan kebutuhan akan tersedianya air bersih sebagai
1|6
sumber kehidupan. Sedangkan perumahan ataupun bangunan sebagai sarana untuk berlindung
atau melakukan kegiatan lain makin bertambah.
Perkembangan permukiman menunjukkan bahwa antara luasan bangunan dan pencakupan
bangunan sebagai permukiman tidak sebanding dengan kemampuan ketersediaan air bersih
dalam mensuplai akan kebutuhan yang diperlukan. Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan
bahwa perkembangan permukiman pantai dapat mempengaruhi air tanah pada permukiman
pantai tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Apa cara yang digunakan sebagai penanganan masalah dari akibat perkembangan
permukiman pantai?
2. Pembahasan
2.1. Tinjauan Air Tanah
2.1.1.
membentuk
lapisan
tanah
yang
disebut
akifer.
(http://nanosmartfilter.com/pengertian-air-tanah-dan-jenis-jenis-air-tanah/),
menurut
Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU No. 7/2004)
mendefinisikan air tanah sebagai air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah. (http://pag.bgl.esdm.go.id/siat/).
Menurut penulis pengertian air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah
permukaan tanah. Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi
oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah
tersebut.
2.1.2.
2.1.3.
2|6
Kualitas air tanah ditentukan oleh tiga sifat utama, yaitu: sifat fisika, kimia, dan sifat
biologi/bakteriologi.
1. Sifat fisika
Sifat fisika antara lain warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan, suhu (Hadipurwo,
2006).
2. Sifat kimia
Termasuk dalam sifat kimia adalah kesadahan, jumlah garam terlarut (total dissolved
solids atau TDS), daya hantar listrik (electric conductance atau DHL), keasaman,
dan kandungan ion.
3. Sifat biologi/bakteriologi
Kandungan biologi di dalam air diukur terutama dengan banyaknya bakteri e.coli.
Untuk standar air minum ada batas maksimum kandungan e.coli yang
diperbolehkan.
2.2. Tinjauan Permukiman Pantai
2.2.1.
2.2.2.
3|6
4|6
KESIMPULAN
Dari hasil uraian permasalahan yang telah dibuat, maka dapat diambil kesimpulkan sebagai
berikut:
1. Air tanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial
untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup. Airtanah merupakan
salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal sebagai siklus hidrologi.
Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, tetapi
hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat dieksploitasi tanpa batas. Eksploitasi airtanah yang
tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap keseimbangan alam itu
sendiri.
2. Lingkungan merupakan aspek yang memiliki mempengaruhi cukup besar atas terciptanya
suatu kondisi airtanah pada daerah permukiman. Faktor faktor yang berpengaruh antara lain
: topografi suatu wilayah, hidrogeologi yang ada pada suatu daerah, aktivitas yang
menimbulkan masalah pada daerah permukiman, dan dampak yang ditimbulkan karena
pemanfaatan airtanah yang berlebih pada suatu kondisi daerah.
3. Mitigasi yang dilakukan untuk meminimalkan dampak akibat penggunaan air tanah yang
berlebih dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara teknis. Metode ini dapat
dilakukan secara alami dan buatan. Cara alami dilakukan dengan melakukan penghijauan
pada daerah resapan air (recharge area) agar dapat meresapkan air lebih banyak dan
penghijauan pada daerah sekitar pantai untuk mengurangi atau menahan intrusi oleh air laut.
Konservasi airtanah dilakukan untuk meningkatkan jumlah air yang meresap ke dalam tanah.
Sedang dengan metode buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pembuatan
sistem drainase dengan sistem yang khusus, pengisian airtanah terlebih pada daerah pengisian
(recharge area), pembuatan daerah resapan airtanah, dan pembuatan sumur resapan untuk
cara yang paling sederhana. Perlunya penegakan hukum enforcement bagi siapa saja yang
telah merusak hutan yang merupakan daerah resapan airtanah yang potensialdan sumbersumber air, sehingga mengganggu ketersediaan airtanah secara lestari.
5|6
DAFTAR PUSTAKA
Sudibjo, Bambang. 1996. Pengaruh Perkembangan Permukiman Pantai terhadap Air Tanah (Studi
Kasus Kawasan Pariwisata Pantai Pangandaran di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat). Depok : Program
Pascasarjana Universitas Indonesia. Tersedia : http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-80742.pdf {15
November]
Zain, Dian Purnama. 2007. Kualitas Permukiman Pesisir Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Depok :
FMIPA Univesitas Indonesia. Tersedia : http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20179031-026-07Kualitas%20permukaan.pdf [30 November 2014]
Syarifuddin. 2005. Kondisi Fisik Permukiman Penduduk di Pesisir Pantai Teluk Palu. Jurnal
SMARTek, 3 (3), Agustus 2005: 190 198.
6|6