Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH GLOBAL WARMING TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Pemanasan global merupakan proses pemanasan pada bagian atmosfer


karena untuk menghangatkan tumbuhan dari suhu yang dingin, sehingga tumbuhan
dapat bertahan pada musim dingin. Cahaya matahari yang masuk ke bumi akan
ditahan oleh lapisan ozon agar sinar yang masuk ke dalam bumi adalah sinar yang
tidak membahayakan bagi makhluk hidup dan lapisan ozon akan mempertahankan
suhu bumi agar tetap stabil. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk
gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi kemudian berubah menjadi
gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. setelah mencapai
permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akan
tetapi tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat
menembus atmosfer menuju angkasa luar karena dihadang dan diserap oleh gasgas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Peristiwa alam ini
dikenal dengan efek rumah kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan, sehingga menyebabkan akumulasi
panas di atmosfer yang mempengaruhi sistem iklim global. Hal ini menyebabkan
naiknya temperatur rata-rata bumi yang dikenal dengan pemanasan global.
Pemanasan global pada akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan iklim, atau
tepatnya perubahan beberapa variabel iklim seperti suhu udara dan curah hujan.
Enam jenis gas yang digolongkan sebagai gas rumah kaca, antara lain:
1. Karbondioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil

(minyak bumi, batu bara, dan gas alam).


2. Metana (CH4) berasal dari areal persawahan, pelapukan kayu, timbunan

sampah, proses industri, dan eksplorasi bahan bakar fosil.


3. Nitrous Oksida (N2O) yang berasal dari kegiatan pertanian atau pemupukan,

transporasi, dan proses industri.

4. Hidroflourokarbon (HFCs) berasal dari sistem pendingin, aerosol, foam,

pelarut, dan pemadam kebakaran.


5. Perflourokarbon (PFCs) berasal dari proses industri.
6. Sulfurheksafluorida (SF6) berasal dari proses industri.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global akan


menimbulkan dampak negatif, antara lain mencairnya lapisan es terutama di kutub
utara dan selatan yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Akibatnya,
volume lautan meningkat dan permukaannya naik sekitar 9-100 sentimeter
sehingga akan menyebabkan tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Perubahan iklim juga akan menyebabkan pergeseran musim. Musim
kemarau akan berlangsung lama dan dapat menyebabkan kekeringan, sehingga
kebakaran hutan meningkat. Kebakaran hutan akan menyebabkan gas CO yang
berbahaya bagi manusia banyak terbentuk dan ikut masuk dalam saluran
pernapasan manusia ketika sedang bernapas. Penumpukan gas CO dalam saluran
pernapasan akan menyebabkan sesak nafas, sehingga mengganggu kesehatan.
Pergeseran musim menyebabkan musim hujan datang lebih cepat dengan
kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan
banjir dan tanah longsor. Banjir merupakan luapan air yang melanda suatu daerah
tertentu. Luapan air tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, karena di
dalamnya terdapat mikroorganisme penyebab penyakit, sehingga dapat
menurunkan kualitas air dan terjadinya krisis persediaan makanan. Penurunan
kualitas air dan krisis persediaan makanan menyebabkan timbulnya penyakit,
seperti malaria, demam berdarah, dan diare.
Perubahan iklim dapat kita antisipasi salah satunya dengan adaptasi
(penyesuaian) terhadap perubahan iklim yang bertujuan untuk meminimalisasi
dampak yang telah terjadi, mengantisipasi resiko, sekaligus mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan akibat perubahan iklim. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
beradaptasi antara lain:

1. Memahami kondisi cuaca dan pergerakan angin sebelum beraktivitas.


2. Penyesuaian pola tanam yang mengikuti peruahan musim.
3. Tidak menggali tanah yang miring di lereng bukit atau gunung untuk

mencegah longsor.
4. Bagi yang bertempat tinggal di dekat pantai, agar mewaspadai pasang air

laut.
5. Membudayakan hidup bersih dan membiasakan membuang sampah pada

tempatnya unuk mencegah banjir karena tersumbatnya aliran air.


6. Membuat bak atau kolam untuk menampung hujan dan membuat sumur

resapan.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca
sehingga dapat memperlambat laju pemanasan global adalah:
1. Membudayakan gemar menanam pohon dan menggunakan tanaman hidup

sebagai pagar rumah.


2. Penebangan pohon harus diikuti dengan penanaman kembali bibit pohon

yang sama dalam jumlah lebih banyak.


3. Hindari membakar sampah.
4. Jangan membuka lahan dengan membakar.
5. Hemat energi.
6. Usahakan menggunakan transportasi umum dan kendaraan yang berbahan

bakar ramah lingkungan.


7. Rawat mesin kendaraan secara berkala agar emisi gas buang kendaraan baik.
8. Bagi industri, selalu memantau emisi gas buang limbahnya.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan


Masyarakat

Akibat dari perubahan iklim dapat dirasakan di seluruh dunia mulai dari
meningkatnya kehebatan dan frekuensi badai, cepatnya pencairan gletser, kerugian
panen, naiknya permukaan laut, dan hal lainnya.
Negara bagian Kalifornia di Amerika Serikat telah mengalami sendiri penderitaan
dari pemanasan global seperti musim kemarau, gelombang panas, hingga
pengurangan jumlah salju di pegunungan Sierra Nevada.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperingkat teratas di negara bagian
itu dengan 61 Nobel Sastrawannya, Universitas Berkeley, Kalifornia adalah sumber
dari ilmuwan-ilmuwan, peneliti-peneliti, dan profesor-profesor papan atas yang
meneliti dan berbicara tentang dampak dari perubahan iklim dunia.
Hari ini, Supreme Master Television menyajikan sebuah wawancara dengan Dr. Kirk
Smith, seorang profesor dari Kesehatan Lingkungan Dunia di Universitas Berkeley
AS. Universitas ini juga menjadi almamaternya dimana dia menerima gelar sarjana,
master, dan doktor.
Dr. Smith menjabat sebagai Ketua Badan Amal Maxwell untuk Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di Universitas Kalifornia, Berkeley.
Dia juga seorang pendiri dan koordinator kampus dari perluasan Program Master di
bidang Kesehatan,Lingkungan, dan Pembangunan.
Penelitian kerjanya terpusat pada persoalan lingkungan dan kesehatan di negara
berkembang, dan itu terkait dengan kerusakan kesehatan dan perubahan iklim polusi udara, termasuk proyek-proyek lapangan yang sedang berjalan di India,
China, Nepal, dan Guatemala.
Ia membantu sejumlah dewan penasihat ilmiah nasional dan internasional termasuk
Perencanaan Tindakan Dunia untuk Pneumonia, Penilaian Energi Dunia, dan
Pedoman Kualitas Udara WHO.
Ia juga menjadi dewan redaksi sejumlah jurnal internasional dan telah menerbitkan
lebih dari 250 artikel ilmiah dan 7 buku.
Pada tahun 1997, Dr. Smith terpilih sebagai anggota dari Akademi Ilmiah Nasional
Amerika Serikat, satu tanda jasa tertinggi yang dianugerahkan kepada ilmuwanilmuwan Amerika Serikat.
SUPREME MASTER TV:
Halo dan terima kasih dapat bergabung bersama kami hari ini di Planet Bumi:
Rumah Tercinta Kita. Hari ini kita beruntung dapat berbicara dengan Dr. Kirk Smith.
Beliau merupakan seorang profesor di Universitas Kalifornia, Berkeley dan bidang
utamanya adalah Kesehatan Lingkungan Dunia.

Jadi selamat datang, Dr. Smith.


Dr. Smith:
Terima kasih. Senang sekali berada di sini.
SUPREME MASTER TV:
Dapatkah Anda menjelaskan sedikit mengenai latar belakang Anda, bagaimana
Anda masuk ke dalam pekerjaan ini, berapa lama Anda telah bekerja di bidang
perubahan iklim dan bagaimana itu berdampak terhadap kesehatan masyarakat?
Dr. Smith:
Baik, sebenarnya pada awalnya saya telah dididik sebagai seorang ahli astrofisika
dan berharap berkarir di sana, tetapi kembali ke tahun 70-an, saya berpikir kembali,
mungkin saya harus melakukan sesuatu yang sedikit banyak terkait dengan
persoalan dunia.
Jadi saya mengambil sebuah perjalanan panjang melalui Asia dan Pasifik, melihat
keadaan orang-orang di negara berkembang yang tinggal dalam kemiskinan dan
kondisi lingkungan yang buruk sekali, dan kembali lagi dan memutuskan untuk
mengubah karir saya, untuk menggunakan latar belakang ilmiah saya dalam bidang
kesehatan lingkungan.
Jadi sekarang saya telah bekerja pada bidang ini lebih dari 30 tahun.
Dalam hal perubahan iklim, tentu saja kita telah sadar tentang itu sejak tahun 70-an
dan 80-an, tetapi saya baru yakin pada tahun 1990 dimana ini merupakan sebuah
persoalan yang serius dan mencurahkan sebagian dari penelitian saya mengenai
masalah perubahan iklim di negara berkembang.
PEMBAWA ACARA:
Dampak dari perubahan iklim tidak hanya berupa bencana karena cuaca, tetapi
penelitian Dr. Smith yang berkelanjutan membuat lebih banyak bukti atas dampak
pemanasan global terhadap kesehatan manusia.
Dr. Smith:
Orang mendengar tentang tekanan gelombang panas di kota, Anda tahu. Apakah
akan ada lebih banyak peristiwa seperti di Paris beberapa tahun lalu, atau di
Chicago beberapa tahun lalu dan peristiwa-peristiwa sejenis ini?
Itu adalah salah satu dampak. Dampak lainnya adalah vektor penyakit yang berubah
sekarang, tidak hanya nyamuk, tetapi yang lainnya juga.
Jadi malaria muncul karena populasi nyamuk berkembang di daerah tertentu saja di
Afrika, ia tidak naik ke atas gunung karena terlalu dingin, tetapi jika suhunya
berubah, nyamuk-nyamuk nantinya akan naik ke gunung.

Sebagai contoh, beberapa kota-kota utama di Afrika sengaja didirikan di gununggunung untuk menghindari malaria. Nairobi dan Harar adalah contoh yang bagus,
kota besar sekarang.
Baik, di Nairobi sekarang mulai muncul malaria. Anda sudah dapat melihat
perluasan dari vektor penyakit itu.
Dampak lainnya adalah meningkatnya diare karena semakin panasnya lingkungan
dan hewan-hewan kecil dapat berkembang lebih baik dan itu dapat dianggap
sebagai salah satu akibatnya.
Dampak lainnya adalah meningkatnya permukaan laut yang menyebabkan
berpindahnya populasi masyarakat pantai dengan membawa masalah kesehatan
dengan persoalan itu.
Dampak lainnya adalah bahwa perubahan iklim akan meningkatkan polusi udara
di luar, khususnya ozon karena sekarang ini, ia berfungsi sebagai pengatur suhu
dan sinar matahari.
Jadi bahkan di Kalifornia diperkirakan akan ditemui lebih banyak polusi udara karena
perubahan iklim.
SUPREME MASTER TV:
Lalu apa hubungan antara paru-paru dengan penyakit, seperti pneumonia?
Nomor satu, saya ingin bertanya, apakah ada peningkatan seperti ini. Dan juga
bagaimana dengan tekanan psikologis? Apakah ada peningkatan gangguan
psikologis yang disebabkan oleh perubahan di atmosfer? Dan apakah Anda melihat
peningkatan tersebut?
Dr. Smith:
Baik, tentu saja saya melihat sesuatu yang lain hari ini dimana setiap orang melihat
pemberitaan tentang perubahan iklim yang menyebabkan stres.
Ya, Anda dan saya saat ini menyebabkan stres pada orang lain.
Jadi, stres tidak semuanya negatif. Ini dapat membuat orang mulai bertindak, jadi itu
mungkin bagus. Tapi dengan jelas, ada sisi negatif dari hal ini. Saya dapat
merasakan tekanan yang besar yang sedang dialami oleh para pengungsi bencana.
Jika Anda terlantar karena kekeringan, terlantar karena banjir, terlantar karena
naiknya permukaan laut, situasi itu memberi Anda tekanan. Dan bahkan, jika tidak
ada penyakit, para pengungsi biasanya mengalami banyak tekanan psikologis.
Menurut saya itulah dampaknya.

PEMBAWA ACARA:
Melalui penelitiannya, Dr. Smith dan para ilmuwan lain telah melihat dampak utama
dari perubahan iklim bagi kesehatan anggota masyarakat yang paling rentan yaitu
anak-anak di negara berkembang.
Sekarang ada penelitian tentang pengaruh perubahan iklim terhadap kesehatan.
Mereka menemukan bahwa pada tahun 2000 ada sekitar 150.000 kematian
prematur di seluruh dunia karena perubahan iklim.
Sekarang penaksirannya telah selesai seperti yang kita bicarakan. Saya berada
dalam komite; kami yakin bahwa hal ini akan semakin luas; tapi masalahnya bukan
pada 150.000. Faktanya, fenomena itu terus bertambah dan kami
memperkirakan akan semakin bertambah lagi. Kejadian ini memberitahu kita
bahwa dampak tersebut sedang menyebar ke seluruh dunia.
Dan 88% dari orang yang menerima dampak tersebut adalah anak-anak di
dunia ketiga, karena mereka adalah pihak yang paling rentan, mereka adalah orang
yang kekurangan gizi makanan, mereka yang tidak memiliki pelayanan kesehatan,
dan mereka hidup di lingkungan yang buruk.
Mereka adalah orang yang paling terkena pengaruh kesehatan dari perubahan iklim.
Dunia akan semakin tidak menarik bagi kita. Itu akan menjadi semakin mahal karena
Anda tahu, kita harus melindungi diri kita, mengatur suhu ruangan, dan seterusnya.
Naiknya permukaan laut, dan semua itu, tetapi kita tidak akan mati karena hal ini.
Ada banyak orang yang mati karena hal ini. Dan kelompok terbesar adalah anakanak di negara ketiga. Ini adalah topik yang jarang dibicarakan oleh banyak orang.
Faktanya adalah dampak kesehatan karena perubahan iklim paling banyak
menimpa anak-anak, khususnya anak-anak di Afrika, India, dan wilayah miskin
di Amerika Latin.
Itu karena malaria, diare, gizi buruk, atau efek lainnya dari perubahan iklim terhadap
kesehatan serta berkurangnya produktivitas tanaman di area tersebut dimana
mereka berada pada level tersebut, tepatnya mengalami gizi yang buruk.
Dan hal itu adalah dampak yang sama besarnya.
Malaria, kekurangan gizi, diare, naiknya permukaan laut, dan menigkatnya angin
topan, Anda tahu, cuaca yang parah dapat berdampak pada kesehatan, hal ini
sangat jelas.
Di lain pihak, ada banyak hal yang lebih halus. Sebagai contoh, jika Anda mengubah
pola curah hujan dan temperatur, Anda akan mengubah pola dari serbuk sari.

Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan

by Deddy Andaka on May 25, 2008


Global Warming Series :
1. Blogger Indonesia Peduli Global Warming
2. Kampanye Global Warming, Seperti Apa?
3. Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan
4. Langkah Kecil Mencegah Bahaya Besar (Global Warming)

Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan
manusia, termasuk pada bidang kesehatan. The Washington Post menggambarkannya dalam
sebuah diagram yang menarik:

Pada gambar di atas, kita dapat melihat bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi
perubahan lingkungan seperti: perubahan cuaca dan lautan, pergeseran ekosistem dan
degradasi lingkungan.
Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global (panas)
yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas

(heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan penyakit kronis.
Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul
kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut
akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya
bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian
dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases).
Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian Demam Berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak
pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah
perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan
terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah
pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru
untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan
polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi
terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis,
penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
Demikian besar pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan kita. Masihkah kita menutup
mata terhadap semua ancaman ini? Lets take action now!

Anda mungkin juga menyukai