Anda di halaman 1dari 15
eer ree Sa etanec aerate 7 i PERATURAN PEMBEBANAN INDONESIA UNTUK GEDUNG 1983 Hak Cints = Direktocat Penyeliihan Masalah Suogunan, Hondung Hak Penerbit & Percetakan : Yeyasan Lemibaga Penyetidikan Masalh Bangunan Penerbitan — : Pertara (Stensil), Nopember 1981 (Cetakan Kedua (Orit), 300020583 PERATURAN PEMBEBANAN INDONESIA UNTUK GEDUNG 1983 BAB—1 uMUM Pasa 10. PENGERTIAN BEBAN (5) BEBAN MATT ialah berat dari semua baglan dari ats gedung yang Docsfattetap, termassk segala uncir tembahaa, penyeleaianpenyele sian, mesinenesin verta pecalatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpiahian dari gedung it. (2) BEBAN HIDUP ialsh semua beben yang terjadiakibat penghunian atau penggunsan satu gedurg, dan e dalamnys ternamie beban-beban ida lantal yang berasal dari Sarang:berang yang dapst berpindah, ‘mesinetin seria peralatan yang tidak merapakan bagha yang tak terpitakkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari godung im, sehingga @engabsbatkan perubahan dalam pembebanan Yantai dan slap tersebut. Khusus pada atap ke dalam beban hidup ‘dapat termawk beban yang berasl dari air hujan, bak akbst geranga ‘mavpun skibat tekaaan jstuh (enerpi Kinetik) butian air. Ke dalam ‘bebaa hidup dak termaauk beban acgin, beban gempa dan beban kha sus yang debut dalam ayat (3) (4) dan (5). (2) BEWAN ANCIN alah rman bebar yang bekesjs pada aedung atm baplan gedung yang ABebabkan oleh selish dalam tekaran udera (4) BEBAN GEMPA lah semua beban statik ckwivalen yang bekerja pda gedung atau bagian gedurg yang menirukan pengoruh dari gerakan fanab akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur fedung ditenoikan berdasarkan watu andlis, dinamik, maka yang pada eperempat busur pertama pada sepesempat Susur kedua ‘untuk bidang englang di belakang angi: pda seperempat busur pectama ‘pada seperempat busur terakhir Catatan ‘Suds pangkal adalah sudutantaca gars penghubung tit pangkal dengan tit paneak den gals horn 4 Atap segitiga majemuk = ‘Untwk bidangbidang atap 6 pihak angin = aes? @2a~04) 68° 30” 0, °° +e +04 10° 20° Os (04-8) Untuk atapatap pelana terbulik (aup-atap V) taps dinding, Untuk bideng bawah dasi tap bedaku Koefilencoefiien angin yang sama seperti untuk bidang ata aap pelana bias, ‘Untuk atap-atap miring sepltak tanpa dinding, untuk bidang tas berlaka Koefsien angin ( — atau + bergantung pads arah angin) sebagal bert Bi ‘ipa a; x ian Bidang ap o “ec . wo a6. une) ee a pacts Sees pene BY a amet i aa Ba 7 me Tit as Ts jak oe Ss. ee ea _Lnaew AL exer ays ~ te . 2 gi we A ae SS Ra 6 RT a TRS i one Sexo a] my ates simon a 59) rows | mb a "eer | 3-29 RE BE | BAB-5 BEBANGEMPA Pasal 5.1. BEBAN GEMPA DAN PERENCANAAN TAHAN GEMPA Dengan memperhatikan Kombinasi pembebanan yang hans ditinjau dalam Derencanaan struktur menurot Pasa 1, reduksl beban hidep untuk penin _huan gempa meourut Pasi 3.5 ayat (4) dan modulus elastisitas struktur yang ‘mengalami perubahan-perubahan bentuk yang becsifatsinghat oleh gerskan, tacah akibat gempa menunut Pasol 6.2 ayat (3), maka pengaruh gemnpa dan Pevencanaan tahan gemipa untuk struktursuuktr geducg di Indonesia harus merit NI Peratran Paencanaan Tahan Gem Indonesia Vath Geng a BAB - 6 BEBAN KHUSUS ual 6.1. KETENTUAN MENGENAI BEBAN KHUSUS ()Setiap steuktue danfausu unsur strukwor gedung har dipeiksa terha dap gaya-gays Kuss yang diakibatkan oleh: slid aut, pomasangan, pemurinan fondasi musut, rangkak, gaya cern, gaya senteifugal. gaya sinamik, dan penganch-pesgaruh Khasi lainnys. (@) Pada penambahan danjatau pervbahan gedung juge harus dipetiksa wyegtya yang timbul akibat dikilangkannya tumpusn-tumouan, Pengals-pengaks, dan strukturstraktur lain sejenis. Dalim hab in, haus dladakan tindskan-tindakan untui mencegah akibat akibat buruk dari pengaruh-pengaruh Khusus tersebut, yang mana harus ditnjaa kknamus untuk setisp Keadaan, 1815.2. PENGARUH SELISIH SUHU DAN GAYA DINAMIK, (0) Pengarubpengarch Khusus pada struktur dan/atay unsur stuktur sedung yang diakbatkan oleh selish suhy udera Iuar, hate diper- hwngan, dengan menpogap emunpnan male usvnya wt sebany: UHAEM CF ele Ue fagt aye Esa) oo WO the (2) Untuk peshiwongan pengaruh-pengaruh Khusus akibat sein shu, Jbka Udak ditentukan fain, dapat diab ada-nlai modulus elastitas E dan koefsien pengerbangan lnier A sebags Berkut Tabel 6. Modulos castsitas dan kosfiien pengembangan E Bahan scuktur y a Cafe) Baja profil 2a x08 ax10* Beron Beton bertuang dan ‘econ pratekan 2a x10 to x10"# Kaye: separ srt Y x0? 4xio ‘egaklurus erat 1 x tot 40x 10"* Parangao bata ox ie? sori (3) Untuk meneatukon pengaruh gaya dinamik pada stmktuc gedung. sepertl yang betas) dani mesiosnesia, (ermasok jugs dai geakan tanah akibat gempa, yang menyebabkan perubshar-perubahan bentuk steuktur yang bessfat singhat, maka Khums untuk strktur beton ber tulang dan Beton pratekan nial modulus eastistasnya hans dibil 1,$ kal daira yang tercantum dalary Tabel 6.1. Pusdl6.3. PENGARUH KHUSUS DARI KERAN (1) Pengaruh Khuous dati keran yang duebut dalam Pasal 33.,terdi dati sys rer, gaya sentefugal dan pengaruh akibat uxjepitnye roda-toda (2) Gaya rom erat dart 1 Gaya sem memanjang kerasinduk; Sekerjx horistal mémanjang, dl sias lintasan i tempat masing maxing roda kéramindok yang icem; besamya harus diambil 1/7 dari reaksi maksimum yang terjedi pada masingasing soda itu. Gaya rem memanjang dapat diambil lebih Kee dari pada yang ditenrokan i atas, 2 ® “ apabila peshituagan ahi dapat membuktikanays. 1b, Gaya cem meliatang keran-anghat; bekerja horisontal melintang i atas fintasan Keraninduk; gaya tem inl dibagikan kepada roda- oda kararindok pada masing-masng lintasanaya, besaraya pada ‘asingmasinglintasan horus diambll 1/15 dani beret kerar-angkat beret beban kerjanya. Gaya rem melintang dapat diambd lebih keel ari pada yang ditentukan datas, apabila pechitongan alli dapat membuktikanaya. Gaya com memanjang dan melitang dianggap tdak bekerja bereamaan. Gaya senestugl akibat gerakan berkelok (swing motion), yang bekeri. horisontal melintang di atas Hntasan di tempat masing masing rods keraninguk, ditentukan dengan mengaltan reaksi maksinum yang terjadi pada mating mating soda itu, dengan percepatan seotifugal akibat gerakan berkelok. Untuk keran‘keran dengan beban Kerja mak~ simom sampal 10 ¢, percepatan sentefugal barue diab eunknwin 040 midet?. Untuk kerankaran Inlanya dengan Kecepaian Kelok sampal 120 m/menit, percepatan ir tarot diambil 0,50 midet? das yang dengan kecepatan kelok lebih dart 120 mfmenit,harus diamba 240 rode”. Pengruh kemunghinan teyjepinya rodevoda keranindok harvs db tinjau dengap mengangysp adanys septsang gaya melintang yang ber- Jawanan arabny, masingmasing bekerja di alas lintasan di tempat masingasing rode Keranindvk, dan yang besamye harus disab 1/10 dari reaka naksimasn mating musing rod itu. Gaya ini dianggap

Anda mungkin juga menyukai