Oleh :

Jodie Pratama Wijaya(157008035)

PENDAHULUAN
PENYAKIT KULIT DAPAT DIOBATI DENGAN MACAMMACAM CARA:
1.TOPIKAL
2. SISTEMIK
3.INTRALESI
APABILA CARA PENGOBATAN DI ATAS BELUM
MEMADAI, DAPAT DI PERGUNAKAN CARA LAIN YAITU:
RADIOTERAPI, SINAR UV, PENGOBATAN LASER,
KRIOTERAPI, BEDAH LISTRIK, DAN BEDAH SKAPEL

TERAPI TOPIKAL
MEMUNGKINKAN PENGIRIMIAN LANGSUNG OBAT KE KULIT
DENGAN RISIKO EFEK SAMPING SISTEMIK YANG MINIMAL
KEBERHASILAN PENGOBATAN TERGANTUNG:
1.UMUR
2.PEMILIHAN AGEN YANG TEPAT
3.LOKASI TUBUH YANG TERKENA,LUAS
4.STADIUM PENYAKIT, JENIS LESI
5.KONSENTRASI BAHAN AKTIF DALAM VEHIKULUM
6.METODE APLIKASI
7.PENENTUAN LAMA PEMAKAIAN OBAT (MAKS EFEKTIVITAS
DAN MINIMAL EFEK SAMPING)

FAKTOR YANG BERPERAN

DALAM PENYERAPAN OBAT
1.
2.
3.
4.
5.

STRATUM KORNEUM (SAWAR KULIT UNTUK

OBAT)
OKLUSI
FREKUENSI APLIKASI
KUANTITAS OBAT YANG DIAPLIKASI
FAKTOR LAINLOKASI

PEDOMAN TERAPI
IF DRY WET IT. IF WET DRY IT.
A.BASAH DENGAN BASAH (BASIS AIR)
B.KERING DENGAN KERING ( BASIS ZALF)
SEMAKIN AKUT MAKA MAKIN LEMAH BAHAN
YANG DI PAKAI
PRINSIP PENGOBATAN TOPIKAL
VEHIKULUM
BAHAN AKTIF

VEHIKULUM
PREPARAT PEMBAWA ZAT AKTIF SUATU OBAT
FUNGSI VEHIKULUM ADALAH NON SPESIFIK:
1.MENDINGINKAN, MELINDUNGI, EMOLIEN, OKLUSIF

DAN ASTRIGEN
2.VEHIKULUM BERSIFAT OPTIMAL BILA SIFATNYA
STABIL (KIMIA, FISIK) DAN TIDAK MENONAKTIFKAN
OBAT
3.NONALERGIK, NON IRITAN, DAPAT DITERIMA
SECARA KOSMETIK DAN MUDAH DIPAKAI

BEDAK
KOCOK

BEDAK
CAIRAN

PASTA
PENDINGIN

KRIM

PASTA
BERLEMAK

SALEP

BEDAK
MENYERAP DAN MENJAGA
KELEMBABAN KULIT,
MENDINGINKAN,
MENGURANGI GESEKAN
(DAERAH INTERTRIGINOSA
DAN KAKI)
ZINKOKSIDA (ANTISEPTIK,
PROTEKSI)
TALKUM (MAGNESIUM
SILIKAT) LUBRIKASI DAN
MENGERINGKAN

SALAP
BAHAN LEMAK ATAU MIRIP LEMAK YANG PADA SUHU
KAMAR KONSISTENSI SEPERTI MENTEGA
BAHAN:
LEMAK MINERAL
VASELIN ALBUM, VASELIN FLAVUM
LEMAK MURNI
ADEPS LANAE, CERA ALBA,
CERA PLAVA
MINYAK
OLIUM OLIVARUM, OLIUM SESAMI,
OLIUM ARACHIDIS, OLIUM COCOS,
OLIUM RICINI

INDIKASI PEMBERIAN OBAT

TOPIKAL BERBASIS SALAP
DERMATOSIS KERING DAN TEBAL ( PROSES KRONIK)

OK DAYA PENETRASI BAIK

CONTOH
HIPERKERATOSIS PALMARIS
DERMATITIS ATOPIK BENTUK DEWASA
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
DERMATITIS DENGAN SKUAMA BERLAPIS
DERMATOSIS YANG BERKRUSTA
ULKUS YANG TELAH BERSIH

KONTRAINDIKASI
1. RADANG AKUT / EKSUDATIF
2. DAERAH BERAMBUT
3. DAERAH BERLIPAT

KRIM
MINYAK + CAIRAN
MEMERLUKAN EMULGATOR
COLD CREAM (W/O) & VANISHING CREAM (O/W)
EFEK MENDINGINKAN (O/W > W/O)
EMOLIEN (W/O > O/W)
PENETRASI KURANG, NYAMAN, BISA DIPAKAI DI

DAERAH LIPATAN DAN KULIT YANG BERAMBUT

INDIKASI KRIM
KELAINAN EKSUDATIF ATAU

KERING TETAPI SUPERFISIAL

(DERMATITIS AKUT DAN
SUBAKUT)
KELEBIHAN:
NYAMAN DAN DAPAT
DI PAKAI DI DAERAH LIPATAN,
KULIT BERABUT

PASTA
CAMPURAN BEDAK (SAMPAI 50%) DENGAN SALAP

DASAR HIDROKARBON ATAU EMULSI AIR DALAM

MINYAK
BEDAK: ZINKOKSIDA, KAOLIN, KALSIUM KARBONAT
DAN TALKUM

PASTA
FUNGSI:
MEMBATASI OBAT MELEBAR/PROTEKSI,
MENGERINGKAN
BARIER IMPERMIABEL, PROTEKSI, ATAU TABIR
SURYA
KURANG LENGKET, KURANG MENUTUP, LEBIH
KERING (DIBANDINGKAN SALEP)

LOTIO
BEDAK+AIR+GLISERIN
PENGOCOKAN SEBELUM PAKAI
APLIKASI PADA KULIT DINGIN, KARENA ADANYA

PENGUAPAN KOMPONEN AIR

MUDAH DI OLESKAN, SAMPAI HOMOGEN

BAHAN AKTIF
ALUMINIUM ASETAT
ALUMINIUM KLORIDA
ASAM ASETAT
ASAM BENZOAT
ASAM BORAT
ASAM SALISILAT
ASAM TRIKLORASETAT
ASAM UNDESILENAT
ASAM VIT A
BENZIL BENZOAS
BENZOKAIN
CAMPHORA
ANTI JAMUR
ANTIBIOTIK

DITRANOL
FORMALIN
FLUOROURACIL
IODOKLORHIDROKSIKUINOLIN
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
KROTAMITON
MENTOL
PODOPILIN
SELENIUM SULFIDA
SULFUR
TER
TIOSULFAS NATRIKUS
UREA

KORTIKOSTEROID
KHASIAT : PALIATIF
& SUPRESIF
TOPIKAL
(KT)
ANTI INFLAMASI
ANTI ALERGI
ANTI PRURITUS
ANTIMITOTIK
VASOKONTRIKSI

PENGOLONGAN KT
LEMAH:
ANTI INFLAMASI, ANTI MITOTIK
SEDANG:
ANTI INFLAMASI, ANTI MITOTIK SEDANG
KUAT:
ANTI INFLAMASI, ANTI MITOTIK KUAT
SANGAT KUAT:
ANTI INFLAMASI, ANTIMITOTIK SANGAT KUAT

KORTIKOSTEROID
TOPIKAL
INDIKASI:
TOPIKAL : DERMATITIS,PSORIASIS
INTRALESI
:
KELOID, PARUT HIPERTROPIK, ALOPESIA AREATA,
AKNE KISTIK, PRURIGO
KONTRAINDIKASI: INFEKSI, ULKUS
LAMA PEMAKAIAN:

POTENSI LEMAH : 4-6 MINGGU

POTENSI KUAT : 2 MINGGU

KORTIKOSTEROID
TOPIKAL
PEMAKAIAN KT POTENSI KUAT BERLANGSUNG LAMA DAN
DENGAN OKLUSIF DAPAT MENIMBULKAN EFEK SAMPING:
EFEK SAMPING:
HIPO/ATROPI KULIT
STRIAE
TELANGIEKTASIA
PURPURA
DERMATITIS AKNEIFORMIS
HIPERTRIKOSIS
HIPOPIGMENTASI
MENSUPRESI KELENJAR ADRENAL

ANTIBIOTIK TOPIKAL

INDIKASI
: INFEKSI BAKTERI
PRINSIP
:
EFEKTIF SESUAI DENGAN KUMAN PENYEBAB
TIDAK DIPAKAI SEBAGAI OBAT SISTEMIK
TIDAK MENIMBULKAN SENSITISASI
MURAH, MUDAH
CONTOH:
BASITRASIN, MUPIROSIN, NA FUSIDAT, POLIMIKSIN,
NEOMISIN

ANTIFUNGAL
CONTOH:
NISTATIN : KANDIDA
SIKLOPIROKSOLAMIN : DERMATOFITA, M.FURFUR,
KANDIDA
HALOPROGIN : DERMATOFITA, M.FURFUR, KANDIDA
TOLNAFTAT : DERMATOFITA
DERIVAT IMIDAZOL : DERMATOFITA, M.FURFUR,
KANDIDA
TOKSISITAS: TERGANTUNG OBAT, VEHIKULUM,
OKLUSI, LOKASI, FREKUENSI, DURASI, JENIS
KELAINAN KULIT, KONDISI RENAL, HEPAR

TOKSISITAS
LOKAL:
IRITASI, ALERGI, ATROPIK, KOMEDOGENIK,
TELANGIEKTASIS, PRURITUS, STINGING, DAN NYERI
PROSES PENGERINGAN KULIT ATAU MERUSAK
LAPISAN KULIT EPIDERMIS
SISTEMIK:
PENYERAPAN PERKUTAN (SSP, SYOK ANAFILAKTIK
RENAL, KARDIAK, TERATOGEN DAN KARSINOGEN)
NON IMUNOLOGIK DAPAT TERJADI PADA
KERACUNAN PEPTISIDA.

JUMLAH OBAT
PRINSIP:
KRIM/SALEP HARUS CUKUP SAMPAI PASIEN SEMBUH
FREKUENSI DAN LAMA PEMBERIAN
PREDILEKSI JUMLAH OBAT PENGGUNAAN SEKALI
OLES:
1 GRAM KRIM= 10 X 10 CM
1 GRAM SALEP. LEBIH LUAS 10%

SELURUH TUBUH : 20-30 GRAM, LOTION 50 CC

CONTOH:
SELURUH WAJAH/TANGAN ADALAH 2 GRAM
SATU TANGAN/DADA, PUNGGUNG ATAS 3 GRAM
UNTUK SEBUAH TUNGKAI 4 GRAM
APLIKASI 1-2 KALI

TERAPI SISTEMIK
ANTI VIRUS
DAPSON
ANTIFUNGAL
ANTIHISTAMIN (SEDATIF DAN NON SEDATIF)
ANTI MALARIA
RETINOID
KORTIKOSTEROID
AGENT IMUNOSUPRESIF
TERAPI ANTIEMETIK
TERAPI NYERI

ANTI VIRUS

ACYCLOVIR
MEMBLOK DNA POLIMERASE PADA VIRUS
INDIKASI:
HSV 1,2
VARISELA
HERPES ZOSTER
PROFILAKSIS TERHADAP HERPES SIMPLEKS DAN
CMV
KONTRAINDIKASI:
BUMIL, IBU MENYUSUI

ACYCLOVIR
DOSIS

PASIEN IMUNOKOMPETEN
P.O
IV

: 5X200 MG 800 MG
: 5 MG/KGBB TID

PASIEN IMUNODEFISIENSI
IV

: 10 MG/KGBB TID

EFEK SAMPING
GLOMERULONEFRITIS, ARF, SAKIT KEPALA, PUSING
PERHATIAN: SIMETIDIN &PROBENESID MENGHAMBAT

EKSKRESI ASIKLOVIR

VALACYCLOVIR

PRODRUG ASIKLOVIR, AKAN BERUBAH MENJADI

ASIKLOVIR SETELAH MELALUI HEPAR/SALURAN
PENCERNAAN.
INDIKASI:
HSV 1, HSV 2, HERPES ZOSTER, PROFILAKTIF UNTUK
HSV REKUREN. UNTUK ZOSTER HASIL LEBIH
BAGUS. TIDAK DIANJURKAN UNTUK PASIEN
DENGAN IMUNODEFISIENSI.
KONTRAINDIKASI:
BUMIL, IBU MENYUSUI

VALACYCLOVIR
DOSIS

1000 MG PO TID UNTUK ZOSTER DAN ACUTE HSV

PROFILAKSIS UNTUK HERPES HSV 1000 MG BID
EFEK SAMPING

GLOMERULONEFRITIS, ARF, SAKIT KEPALA, PUSING

PERHATIAN

SIMETIDIN DAN PROBENESID MENGHAMBAT

EKSKRESI ASIKLOVIR

ANTI FUNGAL
GRISEOFULVIN
ITRACONAZOL
FLUKONAZOL
TERBINAFIN

GRISEOFULVIN

BERINKOPERASI KE DALAM KERATIN YANG BARU

DISINTESIS SEHINGA PENGGUNAANNYA HARUS

DALAM JANGKA PANJANG (HINGGA 18 BULAN PADA
KUKU KAKI)
DOSIS:
ANAK: 10 MG/KG BB
DEWASA: 500-1000 MG/HARI PO

ITRACONAZOLE
INHIBISI SINTESIS ERGOSTEROL, KOMPONEN KUNCI

DARI DINDING SEL FUNGI

INDIKASI:
MIKOSIS KUTANEUS ( 100-200 MG/HARI PO, 2-4
MINGGU)
ONIKOMIKOSIS ( TERAPI INTERVAL, 200 MG P.O BID
SELAMA 7 HARI, DIULANG PADA MINGGU KE 4 DAN
7)
KANDIDIASIS VAGINAL (200 MG PO 2XDALAM 1 HARI)

TERBINAFIN

ANTIHISTAMIN
ANTIHISTAMIN MEMILIKI STRUKTUR YANG MIRIP
DENGAN HISTAMINN DAN MENGHALANGI KERJA
HISTAMIN DENGAN CARA MENEMPATI RESEPTORNYA.

Class
Ethanolamine
Ethylenediamine
Piperazine

Agent
Diphenhydramine
Clemastine
Tripelennamine
Hydroxyzine

Alkylamine
Phenothiazine

Chlorpheniramine
Promethazine

Piperidine
Nonsedating H1

Cyproheptadine
Azelastine
Cetirizine
Levocetirizine
Ebastine
Fexofenadine

Thioguanidine

Tricyclic
antidepressant

Loratadine
Desloratadine
Misolastine
Cimetidine

Dose
25-50mg q4-6h
1-2 mg b.i.d
25-50 mg q4-6h
10-50mg q6-8;
50mg HS
2-4 mg q4-6h
12.5mg t.i.d-q.i.d.;
25mg HS
4mg q4-6h
2mg b.i.d.
10mg daily or b.i.d
5mg daily or b.i.d
10mg daily or b.i.d
60mg b.i.d. or 60180 mg daily
10mg daily
5mg daily
10mg daily
300 mg q.i.d.

Sedating
+++
+
++
++
+

Comments

+++

Nighttime use

+
-

Cold urticaria,
nighttime use;
antiserotonin
activity

++
Doxepin

10-20mg q.i.d

Physical urticarias,
nighttime use

Not metabolized
in liver
Long half-life
Long half-life; not
metabolized in
liver
For skin diseases,
used with H1
blocker; also
immunomodulator
y and ant
Anti iandrogenic
H1 H2 blocker
Cardiac side

RETINOID
INDIKASI
ISOTRETINOIN : JERAWAT & ROSASEA (DOSIS: 0,2
KG/HARI UNTUK 4-10 BULAN)
ACITRETIN : PSORIASIS
BEZAROTEN
TRETINOIN

RETINOID

RETINOID MENGATUR DESKUAMASI DAN PENIPISAN EPIDERMAL, DAPAT

MEMBLOK TUMOR
RETINOID MENGATUR DIFERENSIASI DAN KERATINISASI DARI
KERATOSIT, MENGUBAH AKTIFITAS FIBROBLAS DAN MENGATUR RESPON
T-CELLS

KORTIKOSTEROID
MEKANISME
KERJA

Macam

Lama Kerja

Dosis Ekivalen

Kortisol

pendek

20

Kortison

pendek

25

Prednison

menengah

M Predni

menengah

Triamsinolon

menengah

Parametason

panjang

Parametason

panjang

Betametason

panjang

0,6

Dexametason

panjang

0,6

Jangka pendek waktu paruh 8-12 jam

Jangka menengah waktu paruh 18- 36 jam
Jangka panjang waktu paruh 36-54 jam

PENGGUNAAN DALAM
KLINIK
Penyakit akut dan berat

Eritema multiforme, urtikatia, NET,

DKA akut

Kegawat daruratan

Anafilaksis, gigitan serangga

beracun

Penyakit imunologik berat dan

sistemik

LE, dermatomiositis, Pioderma

ganggrenosum

Penyakit vaskular yang didasari

proses imunologi

Poliarteritis nodusa, vasculitis

alergika, trombositopenic purpura

Penyakit kronis yang fatal

Pemfigoid bulosa dan dermtitis

eksfoliatifa

Keadaan lain

Epidermolisis bulosa, aftosis

persisten dan sarkoidosis

Indikasi relatif

Pada liken planum, eksem berat,

penyakit reiter, akne berat dan
hidradenitis supurativa

Nama
Obat

Mekanisme
Kerja

Methotrexate Antagonist folic

acid

Indikasi
Psoriasis berat, atritis psoriasis,
bulbous pemphigoid.

KI

-Absolute: kehamilan,
ulkus gastrointestinal,
serosis hepatic.
-Relatively: kelainan
ginjal dan hepar,
hepatitis, alcohol.
Anemia, leucopenia,
thrombocytopenia.
Hati-hati pada anakanak, infeksi berat.
Mycophenola Menghambat kerja Psoriasis vulgaris, monoterapi
Kehamilan,
te mefetil enzim
atau kombinasi dengan
perawatan; perawatan
dehydrogenase
pengobatan topical, kasus berat
dengan riwayat ulkus
inosine
pada dermatitis atopic, dyshdrotic gastrointestinal
monophosphat
dermatitis, digunakan secara luas ataupun penyakit
yang merupakan
pada pengobatan tranplantasi
ginjal.
enzim isensial pada dikombinasikan dengan steroid
sintesis guanidine
digunakan secara bersama-sama,
nucleotide didalam digunakan sama pada pemfigus
lymphosit.
vulgaris, bullous pemphigoid,
vasculitis, pyoderma
gangrenosum.

Nama
Obat
Methotrexate

Interaksi Obat

Mycophenolat
e mofetil

Binding resins: mengurangi

levels methotrexate,
Co-trimoxazoles, NSAIDS,
omeprazole, penicillin,
probenecid, salycilates:
meningkatkan levels
methotrexate.
Cyclosporine: meningkatkan
toxicity kedua agents
Phenytoin: mengurangi levels
phenytoin.
Acyclovir,
ganciclovir:meningkatkan
kedua levels antiviral dan
mycophenolate mofetil
Antacids: mengurangi abrsopsi
Probenecid: meningkatkan
levels pada mycophenolate
mefetil
Resins: mengurangi abrsopsi
Retinoids: mengurangi level
pada kedua agent

Dosis

Efek Samping

Oral: 7,5-25 mg p.o.

sebulan sekali.
Weinstain rejimen:
2,5-7,5 mg q12h x3,
ulangi seminggu.
Parentral: 10-25 mg
i.m. atau i.v sebulan
sekali.

Supresi sumsum
tulang dengan
leucopenia,
trombocitopenia,
pancitopenia dan
hemorrhage.

500 mg 2-4 X
perhari

Supperesi sumsum
tulang belakang
dengan leucopenia,
trombocitopenia,
anemia, pain, sakit
kepala, hipertensi,
mual, muntah, diare,
meningkatkan risiko
infeksi

TERIMAKASIH