3 DESEMBER 2015
ISSN: YYYYYY
ISSN: YYYYYY
Gangguan kepribadian juga berarti suatu varian dari sifat karakter diluar rentang yang
ditemukan pada sebagian besar orang. Sistem pakar gangguan kepribadian dikembangkan
dengan mengkombinasikan metode Logika Fuzzy dan Certainty Factor. Metode Logika Fuzzy
digunakan untuk menangani ketidakpastian gejala yang dialami oleh pasien dan metode
Certainty Factor digunakan untuk menangani ketidakmampuan seorang pakar dalam
mendefinisikan hubungan antara gejala dengan gangguan secara pasti. Sistem pakar
gangguan kepribadian dikembangkan berbasis web yang bertujuan untuk memudahkan pasien
untuk berkonsultasi, sehingga nantinya dapat diakses oleh pengguna.
2. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian pada sistem pakar melalu beberapa tahapan yang merupakan
acuan dalam pembuatan sistem pakar gangguan kepribadian. Tahapan-tahapan tersebut
adalah melakukan akuisisi pengetahuan, Representasi pengetahuan, inferensi fuzzy, proses
pemograman sistem dan pengujian sistem.
2.1. Gambaran Umum Sistem
Gambaran umum sistem merupakan gambaran dari kesuluruhan bentuk sistem yang
dikembangkan, baik proses dan modul-modul didalamnya selanjtnya diterapkan pada aplikasi.
Gambar 1 memperlihatkan alur dan proses yang terjadi pada sistem pakar.
ISSN: YYYYYY
yang telah ada agar user lebih paham terhadap kesimpulan yang telah diberikan. Selain proses
tersebut terdapat pula proses perbaikan pengetahuan, yaitu untuk memperbaiki basis
pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
2.2. Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan dilakukan melalui studi terhadap pustaka-pustaka ilmu gangguan
kepribadian dan wawancara dengan pakar yaitu satu orang psikolog, sehingga menghasilkan
suatu fakta-fakta. Gangguan kepribadian yang dijadikan sebagai objek penelitian memiliki
gejala-gejala yang tidak sadar sering kita lakukan. Gejala biasanya diketahui melalui
pengamatan sifat dan perilaku yang diamati oleh psikolog terhadap pasien dan disertai tanya
jawab dengan pasien.
2.3. Basis Pengetahuan
Pada sistem pakar yang dibangun, basis pengetahuan di lingkungan pengembangan
digunakan untuk menyimpan fakta dan aturan yang telah diperoleh pada proses akusisi
pengetahuan. Basis pengetahuan untuk fakta terdiri dari lima tabel yaitu tb_gangguan,
tb_status, tb_gejala, tb_fuzzy, tb_hub_gejala_gangguan. Basis pengetahuan untuk aturan terdiri
dari dua tabel yaitu tb_aturan dan tb_det_aturan. Basis pengetahuan digunakan juga di
lingkungan konsultasi untuk memperoleh pengetahuan dari gejala yang dijawab oleh pasien.
2.4 Antarmuka Pemakai
Antarmuka pemakai terbagi menjadi dua, yaitu antarmuka pemakai pada lingkungan
pengembang yaitu oleh pakar untuk menyimpan pengetahuan dalam basis pengetahuan.
Antarmuka pemakai yang kedua adalah dalam lingkungan konsultasi, yaitu sebagai sarana
antara sistem dan pasien untuk melakukan proses tanya jawab yang berhubungan dengan
gangguan kepribadian. Antarmuka untuk lingkungan konsultasi, pasien memberikan
pertanyaaan-pertanyaan. Pertanyaan tersebut terdapat dua jenis yaitu pertanyaan bernilai pasti
dan pertanyaan dengan jawaban isian yang bernilai fuzzy. Gambar 2 menunjukan contoh dari
tampilan konsultasi.
ISSN: YYYYYY
produksi digunakan untuk memperoleh aturan-aturan yang memenuhi nilai dari seluruh gejala
yang ditanyakan oleh sistem kepada pasien.
2.6 Workplace
Workplace pada sistem pakar yang dibangun digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan proses konsultasi yang dilakukan oleh sistem dan pasien. Mulai dari daftar gejala
yang ditanyakan kepada pasien, derajat keanggotaan dan implikasi sebagai nilai sementara,
sampai dengan hasil diagnosa dari pasien. Workplace diimplementasikan dalam bentuk basis
penalaran yang terdiri dari lima tabel yaitu tb_user, tb_diagnosa, tb_konsultasi,
tb_detil_konsultasi, dan tb_implikasi.
3. Kajian Pustaka
Kajian pustaka membahas teori yang mendukung pengerjaan dari sistem pakar
diagnosa gangguan kepribadian. Kajian pustaka dijabarkan sebagai berikut:
3.1. Certainty Factor
Menurut Kusrini, ada dua macam faktor kepastian yang dapat digunakan, yaitu faktor
kepastian yang diisikan oleh pakar bersama aturan dan faktor kepastian yang diberikan oleh
pengguna [2]. Faktor kepastian yang diisikan oleh pakar menggambarkan kepercayaan pakar
terhadap hubungan antara antecedent dan consequent pada aturan kaidah produksi. Faktor
kepastian dari pengguna menunjukkan besarnya kepercayaan terhadap keberadaan masingmasing elemen dalam antecedent.
Faktor kepastian didefinisikan sebagai berikut.
CF ( H , E )=MB ( H , E )MD( H , E) .
(1)
dimana:
CF(H,E)
MB(H,E)
MD(H,E)
ISSN: YYYYYY
Proses implikasi dan komposisi digunakan pada saat konsultasi dilakukan antara
sistem dan pasien. Sistem akan menampilkan pertanyaan kepada pasien secara berurutan
berdasarkan urutan fase yang direpresentasikan pada basis pengetahuan. Pasien memberikan
jawaban kepada sistem dengan cara memilih nilai untuk gejala yang bernilai pasti atau
memasukkan data numerik untuk gejala yang bernilai fuzzy. Sistem melakukan perhitungan
derajat keanggotaan dari jawaban yang diberikan oleh pasien.Derajat keanggotaan untuk gejala
bernilai pasti dinyatakan dengan nilai dari pilihan yang diberikan oleh pasien.Derajat
keanggotaan untuk gejala bernilai fuzzy dihitung berdasarkan fungsi keanggotaannya.
3.2.3 Defusifikasi
Proses defuzifikasi dilakukan dengan menggunakan metode defuzzy weighted average
yaitu dengan menghitung nilai rata-rata dari zi.
N
wi z i
z= i=1N
................................................................................................................... (2)
wi
i=1
Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kepribadian Dengan Metode Fuzzy Logic dan Certainty
Factor Berbasis Web
(Komang Arya Sentana Budi)
Z Gangguan =
ISSN: YYYYYY
( w 1z 1 ) +(w 2z 2)++(w z )
z 1+ z 2+ + z
.....(4)
Sistem melakukan proses perhitungan CF sekuensial dengan mengalikan nilai zi setiap
gangguan kepribadian yang diperoleh pada proses komposisi dengan nilai CF pakar setiap
hasil implikasi untuk setiap gangguan untuk aturan dengan nilai wi > 0. Hasil dari perhitungan
CF sekuensial digunakan untuk melakukan perhitungan CF gabungan.
CF Sekuensial = zi * CF Pakar............................(4)
Proses perhitungan CF gabungan dilakukan setelah mendapatkan nilai dari CF
sekuensial. Setelah seluruh nilai CF sekuensial telah diproses melalui CF gabungan hasil akhir
dalam proses tersebut menghasilkan diagnose kepercayaan pasien mengalami gangguan
dalam bentuk persentase.
5. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari sistem pakar diagnosa ganguan kepribadian
yang telah dikembangankan adalah sistem pakar yang menggabungkan dua metode yaitu
metode logika fuzzy dan faktor kepastian. Hasil akhir pasien mendapatkan persentase dari
kesepuluh gangguan kepribadian, pada masing persentase menunjukan kecenderungan pasien
terhadap suatu gangguan kepribadian. Hasil pengujian sistem memberikan kebenaran diagnosa
yang dapat digunakan oleh ahli untuk bahan pembelajar dari hasil jawaban yang diberikan oleh
pasien pada sistem sehingga mempermudah pakar dalam melakukan pengamatan jika pasien
berkehendak untuk melakukan konsultasi lebih lanjut secara langsung guna mendapatkan hasil
yang maksimal.
Daftar Pustaka
[1] Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta: Andi.
[2] Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset
[3] Wiramihardja, Sutardjo A. 2007. Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: PT Refika
Aditama.Young-geun Kim and Won-jung Kim. 2014. Implementation of Augmented Reality
System for Smartphone Advertisements. International Journal of Multimedia and Ubiquitous
Engineering.
Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kepribadian Dengan Metode Fuzzy Logic dan Certainty
Factor Berbasis Web
(Komang Arya Sentana Budi)