Anda di halaman 1dari 42

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Gambaran Umum Desa Pangkalan


1.1.1 Keadaan Umum Secara Geografis
Desa Pangkalan terletak 0,5 km dari pusat Pemerintahan Kecamatan Teluk
Naga dengan jarak 10 menit dan 50 km dari pusat kota pemerintahan
Kabupaten Tangerang, dengan jarak 2 jam. Luas wilayah Desa Pangkalan
798,975 Ha yang terdiri dari lahan pertanian seluas 349,180 Ha dan lahan
pemukiman seluas 449,795 Ha. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan
dari Puskesmas Tegal Angus (RPJM Desa Pangkalan, 2015).

Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan


Sumber: Profil Puskesmas Tegal Angus, 2014.

Batas Wilayah
Batas batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar
adalah sebagai berikut (RPJM Desa Pangkalan, 2015):
1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjung Pasir.
2) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Kampung Besar,
Melayu Barat.
1

3) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat.


4) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.

1.1.2 Keadaan Umum Secara Demografi


1.1.2.1 Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai akhir tahun 2010 terhitung
sebanyak 16.247 jiwa yang terdiri dari 8.361 jiwa penduduk laki-laki dan 7.886
jiwa penduduk perempuan. (RPJM Desa Pangkalan, 2015).
1.1.2.2 Kondisi Sosial Ekonomi
Lapangan pekerjaan penduduk di Desa Pangkalan cukup beragam. Mata
pencaharian penduduk didominasi oleh petani, buruh, dan pedagang. Namun
masih banyak penduduk yang tidak memiliki pekerjaan (RPJM Desa Pangkalan,
2015).

Tabel 1.1 Lapangan Pekerjaan Penduduk Desa Pangkalan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Mata Pencaharian
Jumlah
Buruh
597 orang
Nelayan
2 orang
Pedagang
452 orang
Pegawai Swasta
249 orang
Pengangguran
425 orang
Pengrajin
5 orang
Pensiunan ABRI
10 orang
Petani
698 orang
PNS
37 orang
TNI
2 orang
Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2015

Tabel 1.2 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Desa Pangkalan (dalam


KK/Jiwa)
Ekonomi Tinggi Ekonomi Sedang Ekonomi Rendah
15%
35%
50%
Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2015

1.1.2.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap
dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan, sehingga pendidikan sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan. (RPJM Desa Pangkalan, 2015).
2

Tabel 1.3 Sarana Pendidikan Desa Pangkalan


Sarana Pendidikan
TK (sederajat)
SD (sederajat)
SMP (sederajat)
SMA (sederajat)
Perguruan Tinggi
Lembaga Keterampilan (kursus)
Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2015

Jumlah
2 Unit
6 Unit
2 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit

Tingkat pendidikan di Desa Pangkalan masih tergolong rendah. Dari 16.247


jiwa penduduk Desa Pangkalan, hanya sedikit yang menyelesaikan jenjang
pendidikan sarjana (RPJM Desa Pangkalan, 2015).

Tabel 1.4 Tingkat Pendidikan di Desa Pangkalan


Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMA
672
1.820
879
231
Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2015

Sarjana
15

1.1.2.4 Sarana Kesehatan


Berikut adalah sarana kesehatan yang ada di Desa Pangkalan (RPJM Desa
Pangkalan, 2015) :
Tabel 1.5 Sarana Kesehatan di Desa Pangkalan
Sarana Kesehatan
Jumlah
Apotek
1 Unit
Balai Pengobatan
2 Unit
Klinik Khitan
1 Unit
Poliklinik
3 Unit
Praktik Bidan
3 Unit
Praktik Dokter
2 Unit
Sumber: RPJM Desa Pangkalan, 2015

1.2 Puskesmas Tegal Angus


3

1.2.1 Visi dan Misi


Dalam Mendukung

terwujudnya

Visi

Kabupaten

Tangerang

dan

pembangunan Pemerintah Tangerang dan khususnya Kecamatan Teluk Naga


dalam bidang kesehatan maka dirumuskannya Visi Pembangunan Kesehatan
Puskesmas Tegal Angus yaitu (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2014):
MENUJU PELAYANAN PRIMA
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, ditetapkan 4 Misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2014):
1) Menggerakkan pembangunan berwawasaan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.
1.2.2

Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk


Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu Desa Pangkalan,
Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara, dan Lemo. (Profil
Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus,2014
4

1.2.3 Program Kerja


Program kerja dari Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2014 adalah sebagai
berikut (Profil Puskesmas Tegal Angus, 2014):
1) Upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, perbaikan
gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan
pengobatan.
2) Upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan puskesmas bersama dinas
kesehatan kabupaten sesuai dengan permasalahan, kebutuhan, dan
kemampuan Puskesmas Tegal Angus seperti lansia, napza, kesehatan
remaja, dan pengembangan gigi dan mulut.
3) Pelaksanaan manajemen puskesmas yang meliputi:
a) Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini, dan
pelaksanaan penilaian kinerja.
b) Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat,
keuangan, dan lain lain.
4) Mutu pelayanan puskesmas yang meliputi: penilaian input pelayanan
berdasarkan standar yang ditetapkan, penilaian proses pelayanan kesehatan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap standar pelayanan yang
ditetapkan, penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan, dan penilaian outcome pelayanan antara lain pengukuran
kepuasan pengguna jasa puskesmas.
1.2.4

Kesehatan Lingkungan

Empat indikator keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk


menciptakan lingkungan sehat, yaitu presentase keluarga yang memiliki akses air
bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sanitasi dasar,
Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang sehat.
Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan
telah dilaksanakan oleh berbagai instasi terkait, swasta, NGO, dan lain-lain seperti
pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan,
pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan, pemberdayaan masyarakat
tentang sanitasi.

Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan


langsung dengan masalah kesehatan meliputi pembangunan sarana air bersih,
jamban sehat, perumahan sehat yang ditanganin secara lintas sector. Sedangkan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggerang
meliputi pemberdayaan masyarakat tentang sanitasi melalui pemicuan STBM,
stimulant sarana sanitasi dasar, pemantauan kualitas air minum dan air bersih,
rehabilitasi sarana air bersih, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan
pemantauan sanitasi tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, tempat
pengelolaan pestisida dsb. Indikator program kesehatan lingkungan sebagai
berikut :
Tabel 1.6 Hasil Pencapaian Sasaran Program Penyehatan Lingkungan di
Kabupaten Tangerang Tahun 2011-2013
N
o

Sasaran

Tahun 2011
Target

1.

2.

3.

4.

5.

Persentasi
Rumah
Sehat
Persentasi
SAB
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentasi
Jamban
keluarga
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentasi
TTU
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentasi
Angka Bebas
Jentik (ABJ)

Real

Tahun 2012

Tahun 2013

Target

Real

Target

Real

79%

73,6
%

80%

62,71%

85%

71,63%

90%

88,5
%

87%

91,5%

95%

92 ,3%

85%

76,9
%

85%

71,13%

85%

74,97%

70%

66,2
%

75%

64,69%

80%

74 %

87%

60,9
%

90%

76,16%

95%

78,80%

6.

Persentasi
70%
71,2
75%
69,84%
80%
Instusi yang
%
dibina
memenuhi
syarat
kesehatan
lingkungan
Sumber : Bid. P2P-PL Dinas Kesehatan Kab. Tanggerang Tahun 2013

67 %

Kesehatan lingkungan merupakan aspek yang penting di bidang kesehatan,


upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah yang tepat dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan keluarga yang lebih baik. Berikut
ini upaya upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan yang dilakukan
di Puskesmas Tegal Angus (Data Program Kesling Puskesmas Tegal Angus, 2014)
:

1) Perilaku Hidup Bersih Sehat


Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan
melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat dapat menggambarkan derajat kesehatan wilayah tersebut, hal ini
dapat disajikan dengan indikator PHBS, adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah
Puskesmas Tegal Angus terutama di Desa Pangkalan pada Tahun 2014 triwulan
pertama dapat digambarkan sebagai berikut (Data Program Kesling Puskesmas
Tegal Angus, 2014):
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (103,42%)
b. Pemberian ASI eksklusif

(15,19%)

c. Penimbangan bayi dan balita (100%)


d. Penggunaan air bersih (99,45%)
e. Cuci tangan dengan air bersih, mengalir, dan sabun (70%)
f. Penggunaan jamban sehat (17,15%)
g. Rumah yang bebas jentik

(100%)

h. Olahraga atau melakukan aktifitas fisik setiap hari (12,05%)


7

i. Konsumsi makanan seimbang (25,2%)


j. Tidak merokok dalam rumah (25,15%)
Berdasar kajian PHBS di atas didapat ada beberapa yang cakupannya masih
rendah hal ini dikarenakan (Data Program Kesling Puskesmas Tegal Angus,
2014):

a. Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih
dan jamban sehat sedikit.
b. Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran
tentang ASI eksklusif, aktifitas fisik, dan merokok di dalam rumah.
c. Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala
kurang optimal.
Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber-PHBS dilakukan
penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus, meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor. (Data Program Kesling Puskesmas Tegal Angus, 2014).

2) Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul dan beristirahat bagi semua anggota
keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi
kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara
anggota keluarga atau tetangga sekitarnya (Data Program Kesling Puskesmas
Tegal Angus, 2014).
Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, hasil
pemantauan selama tahun 2014 triwulan pertama menunjukkkan dari 294 rumah
yang diperiksa sebanyak 21,28% yang memenuhi syarat kesehatan.

Tabel 1.7. Persentase Rumah Sehat Triwulan I Menurut Kecamatan dan


Puskesmas Tahun 2014
No. Puskesmas
Nama
Rumah

Desa

1.

Tegal
Angus

Jumlah
Jumlah
seluruh
diperiksa
nya

%
Jumla
diperiksa h sehat

% sehat

Tanjung
Burung

2685

254

9,46

109

42,91

Pangkalan

5362

298

5,56

123

21,28

Tegal
Angus

2900

189

6,52

78

41,27

Tanjung
Pasir

1823

339

18,60

274

80,83

Muara

492

79

16,06

42

52,16

Lemo

655

89

13,59

49

55,06

13917

1248

70

675

54

JUMLAH

Sumber: Data Program Kesling PKM Tegal Angus, 2014


Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang ada di
wilayah Puskesmas Tegal Angus mempunyai rumah yang tidak sehat, hal ini
dikarenakan tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah, pengetahuan
tentang rumah sehat yang kurang. Perlu kerjasama lintas sektoral untuk
meningkatkan jumlah rumah sehat (Data Program Kesling Puskesmas Tegal
Angus, 2014).

3) Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar


Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas Tegal
Angus sangat kurang sekali seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini

(Data

Program Kesling Puskesmas Tegal Angus, 2014):

Tabel 1.8. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar di Wilayah Puskesmas Tegal Angus
9

Tahun

Tempat Sampah

Jamban
Sehat

SPAL

SAB

2010

532

155

188

2245

2011

579

187

578

3877

2012

608

176

608

650

2013

608

207

608

650

2014

205
214
205
Sumber: Data Program Kesling PKM Tegal Angus, 2014

1425

Berbagai faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sosial


dan kesadaran penduduk yang masih rendah menyebabkan sulitnya meningkatkan
kesehatan sanitasi masyarakat.
4) Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)
Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor resiko
sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU. Bentuk kegiatan
yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU secara
berkala, bimbingan, penyuluhan, dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga
sanitarian dan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan
pembinaan di TTU tidak dapat dilakukan. (Data Program Kesling Puskesmas
Tegal Angus, 2014).

5) Penyehatan Makanan dan Minuman


Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber utama
kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak dikelola
dengan baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif di dalam
penularan penyakit saluran pencernaan. (Data Program Kesling Puskesmas Tegal
Angus, 2014)

1.2.5

Sepuluh Besar Penyakit

10

Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus


didapatkan gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada
tahun 2014 menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini

(Data

Surveillance Puskesmas Tegal Angus, 2014):

10 besar penyakit puskesmas tegal angus


Gangguan gigi 42
Diare

497

TB Paru

498

Batuk

866

Hipertensi

868

Gastritis

874

Dermatitis

1084

Demam

1300

Sakit Kepala

1376

ISPA

3628

Grafik 1.1 Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014
Sumber: Data Surveillance Puskesmas Tegal Agustus, 2014
Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul
dengan demam yang sebabnya tidak diketahui, penyakit sakit kepala dermatitis
lainnya, hipertensi esensial atau primer, batuk, gastritis, dan duodenitis disertai
perdarahan lambung, ganngguan gigi dan jaringan penunjang lainnya, diare dan
gastroenteritis, dam myalgia.

.3. Gambaran Keluarga Binaan


1.1.1. Lokasi Keluarga Binaan
Keluarga binaan bertempat di Desa Pangkalan, RT 003 / RW 004 ,
Kecamatan

Teluk

Naga,

Kabupaten

Tangerang.

Diagnosis

komunitas,

dilaksanakan dari tanggal 8 Maret 2016 sampai dengan 19 Maret 2016. Adapun
lokasi pemukiman keluarga binaan kami adalah sebagai berikut :
11

Gambar 1.3. Lokasi Rumah Keluarga Binaan

.3.2 Keluarga Tn. Tiri


1) Data Dasar Keluarga Tn. Tiri
Keluarga binaan Tn. Tiri terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Tn. Tiri
berusia 40 tahun sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Halimah yang
berusia 35 tahun, dan 2 orang anaknya bernama Indah dan Nurul
Tabel. 1.9. Data dasar Keluarga Tn. Tiri

No
1.

Nama
Tn. Tiri

Status

Jenis

Keluarga Kelamin
Suami
Laki-laki

Usia

Pendidikan

40 th SD

Pekerjaan
Tukang Las

Penghasilan
Rp.
800.00012

4.000.000
bulan
2.

Ny.
Halimah

Istri

Perempuan

35 th SD

3.

An.Indah

Anak

Perempuan

18th

4.

An. Nurul

Anak

Perempuan

16 th

SD

SD

Ibu Rumah
Tangga
Ibu rumah
tangga

Keluarga Tn. Tiri tinggal di RT 003 / RW 04. Di rumah ini Tn. Tiri tinggal
bersama istri dan dua orang anak. Tn. Tiri bekerja sebagai tukang las dengan latar
belakang pendidikan SD. Penghasilan Tn. Tiri sebagai tukang las sebesar Rp.
800.000 per bulan. Istrinya, Ny. Halimah bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
latar belakang pedidikan Ny. Halimah hanya sampai bangku SD. Pernikahan Tn.
Tiri dan Ny. Halimah dikaruniai dua orang anak bernama An. Indah yang sekarang
berusia 18 tahun sudah menikah dan sebagai ibu rumah tangga, anak nya Nurul
berusia 16 tahun berpendidikan terakhir SD.
2) Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Tiri tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 5 x
7 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan ruang
makan dan ruang tamu berukuran 2 x 2,5 m2. Ventilasi di rumah tersebut kurang
baik karena ditutupi oleh papan dan hanya menyisakan lubang kecil. Kemudian
terdapat 2 buah kamar tidur, dengan kamar tidur 1 berukuran 2 x 2,5 m 2, terdapat
satu buah tempat tidur dan kamar tidur 2 yang berukuran 2,5 x 2,5 m 2 di dalamnya
terdapat satu buah tempat tidur dan sebuah jendela yang menghadap keluar
rumah. Di bagian tengah terdapat ruang keluarga sekaligus ruang makan dengan
ukuran 2,5 x 2 m2. Di bagian belakang terdapat 1 dapur dengan ukuran 1 x 3,5
m2. Di samping dapur terdapat 1 buah kamar mandi berukuran 1 x 1,5 m 2. Di
13

dalam kamar mandi terdapat jamban. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 2
jendela di ruang tamu (bagian depan rumah). Seluruh ruang di rumah ini teralasi
dengan lantai semen kecuali pada ruang dapur dan kamar mandi, dinding rumah
terbuat dari semen dan batako, kemudian atap rumah terbuat dari asbes. Di dalam
rumah keluarga Tn. Tiri tidak terdapat tempat sampah, sampah rumah tangga
hanya dikumpulkan menggunakan plastik atau kardus di dekat pintu belakang
rumah.
Keluarga Tn. Tiri sering menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk
keperluan mandi, memasak, mencuci baju dan buang air besar, sedangkan untuk
minum Keluarga Tn. Tiri membeli air galon isi ulang.

Jendel
a

Jendela

Gambar 1.4. Denah Ruman Tn. Tiri


3) Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Tiri terletak di pemukiman yang padat yang tidak ada jarak dari
rumah satu dengan yang lainnya. Di bagian depan terdapat jalan yang bisa
14

dilewati motor, bagian belakang terdapat kebun pisang. Di bagian kiri terdapat
tanah kosong yang berisi tumpukan sampah. Terdapat selokan untuk mengalirkan
limbah cair yang letaknya di belakang rumah dan tidak ada tempat sampah
disekitar pemukiman.

4) Pola Makan
Ny. Halimah memasak makanan sendiri untuk keluarganya dan tidak
pernah membeli makanan dari luar. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali
dengan menu sayur, tahu, tempe, ayam atau ikan. Mereka juga mengatakan
bahwa mereka mencuci tangannya dengan menggunakan sabun batangan sebelum
dan sesudah makan.

5) Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Pasangan Tn. Tiri dan Ny. Halimah dikaruniai 2 orang anak. Saat hamil,
Ny. Halimah sering memeriksakan kandungannya di Posyandu dan saat
melahirkan Ny. Halimah dibantu oleh paraji dikarenakan kondisi ekonomi. Semua
anak mereka mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diperkenalkan
dengan MP ASI saat berusia 8 bulan berupa bubur tim.
6) Kebiasaan Berobat
Menurut Tn. Tiri, saat anggota keluarganya sakit, mereka biasanya membeli
obat di apotik. Jika tidak sembuh dengan menggunakan obat dari apotik, mereka
berobat ke puskesmas.
7) Riwayat Penyakit
Keluarga Tn. Tiri memiliki riwayat penyakit. Gangguan kesehatan yang
sering dialami anggota keluarganya antara lain diare, batuk, pilek, dan demam.

8) Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Tiri memiliki kebiasaan merokok, dalam satu hari dapat menghabiskan
sekitar 8 batang rokok. Ny. Halimah jarang mencuci sayuran saat dimasak.
15

Keluarga Tn. Tiri mengaku mencuci tangan sebelum makan, jika tangan tampak
kotor, dan setelah melakukan aktivitas dengan menggunakan sabun batangan.
Kebiasaan berolahraga tidak ada.
9) Perilaku Membuang Sampah
Rumah keluarga Tn. Tiri berada di lingkungan perumahan yang padat, di
belakang rumah tersebut terdapat kebun pisang dan terdapat selokan untuk aliran
limbah cair rumah tangga. Baik di dalam maupun di luar rumah Tn. Tiri tidak
terdapat tempat pembuangan sampah. Tn. Tiri men gaku bahwa mereka
membuang sampah di tanah kosong samping rumah bersama dengan tetanggatetangga sekitarnya kemudian sampah-sampah tersebut dibakar saat sudah
menumpuk.
Faktor Internal Keluarga Tn. Tiri
Tn. Tiri memiliki kebiasaan merokok 8 batang perhari. Semua anggota
keluarga tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Ny. Halimah memasak makanan
sendiri untuk keluarganya dan tidak pernah membeli makanan dari luar. Sehariharinya merek makan besar 2-3 kali dengan menu sayur, tahu, tempe, ayam atau
ikan. Saat anggota keluarganya sakit, mereka biasanya membeli obat di apotik.
Keluarga Tn. Tiri rajin menabung. Mereka mengikuti paket menabung yang
diadakan warga sekitar yang bias diambil setiap tahunnya. Aktivitas sehari-hari
Tn. Tiri bekerja sebagai tukang las, bekerja setiap hari dari pukul 07.00-22.00,
sedangkan Ny. Halimah tidak bekerja. Ny. Halimah tidak menggunakan KB.
Faktor Eksternal Keluarga Tn. Tiri
Keluarga Tn. Tiri tinggal disebuah bangunan rumah di atas tanah seluas 7 x 5 m 2.
Terdapat ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan ruang makan berukuran 3,5 x 2,5
m2. Lalu terdapat 1 buah kamar tidur berukuran 3 x 2,5 m 2, terdapat satu buah tempat
tidur dan kamar tidur 2 dengan ukuran 2,5 x 2,5 m 2. Di bagian belakang terdapat 1 dapur
dengan ukuran 3,5 x 1 m2 dan 1 buah kamar mandi berukuran 1,5 x 1 m 2. Keluarga Tn.
Tiri memiliki jamban di rumahnya. Ventilasi di rumah tersebut kurang baik karena

hanya ditutupi oleh papan dan menyisakan lubang kecil yang terletak di ruang
tamu. Terdapat 1 buah lampu pencahayaan yang baik di kamar tidur.Terdapat 1
buah lampu pada ruang tamu, 1 lampu di dapur. Terdapat 2 buah jendela di ruang
tamu.
16

Keluarga Tn. Tiri menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk
keperluan mandi, memasak, mencuci baju dan buang air besar, sedangkan untuk
minum Tn. Tiri membeli air galon isi ulang. Terdapat saluran pembuangan limbah
yang ke selokan di belakang rumah. Keluarga Tn. Tiri tidak memiliki tempat
pembuangan sampah dirumahnya, sampah rumah tangga dikumpul di dalam
kantong plastik kemudian mereka membuang sampahnya di tanah kosong
samping rumah dan saat sudah menumpuk sampah dibakar. Rumah Tn. Tiri terletak
di pemukiman yang padat serta tidak ada jarak dari rumah satu dengan yang lainnya. Di
bagian depan terdapat jalan yang cukup lebar yang bisa dilewati motor, bagian belakang
terdapat kebun pisang, dan bagian sebelah kiri berupa tanah kosong.

Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Tingkat pendidikan yang kurang.


Membuang sampah di samping dan belakang rumah.
Membakar sampah di samping rumah.
Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
Ventilasi yang tidak baik.
Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
Kurang sadarnya akan perilaku olahraga

.3.3

Keluarga Tn. Jamin

1) Data Dasar Keluarga Tn. Jamin


Keluarga binaan Tn. Jamin terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Tn. Jamin
berusia 48 tahun sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Resti yang berusia
47 tahun, dan anaknya bernama Rohadi yang berusia 25 tahun dan Jamaludin
berusia 13 tahun.
Tabel. 1.12. Data dasar Keluarga Tn. Jamin

No

Nama

1.

Tn. Jamin

Status

Jenis

Keluarga

Kelamin

Suami

Laki-laki

Usia

Pendidikan

48 th

SMP

Pekerjaan
Buruh

Pengh
Rp
hari

2.

Ny. Resti

Istri

Perempuan

47 th

SD

IRT

17

Rohadi

Anak

Laki-laki

25 th

SMP

Jamaludin

Anak

Laki-laki

13 th

SMP

Pelajar

Keluarga Tn. Jamin tinggal di RT 003 / RW 004. Di rumah ini Tn. Jamin
tinggal bersama istri dan dua orang anak. Tn. Jamin bekerja sebagai buruh
penggiling limbah dengan latar belakang pendidikan SMP. Istrinya, Ny. Resti
sebagai ibu rumah tangga dan latar belakang pedidikan SD kelas 5. Setiap
harinya, Tn. Jamin berangkat bekerja mulai pukul 08.00 WIB dan baru pulang ke
rumah pukul 16.00 WIB. Penghasilan Tn. Jamin sebagai buruh penggiling limbah
sebesar Rp 50.000 per hari. Ny. Resti tidak bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Pernikahan Tn. Jamin dan Ny. Resti dikaruniai dua orang anak bernama Rohadi
yang sekarang berusia 25 tahun dengan latar belakang pendidikan SMP dan saat
ini tidak bekerja. Anak kedua bernama Jamaludin saat ini duduk di bangku SMP
kelas 1. Tempat tinggal yang sekarang mereka huni merupakan rumah pribadi.
2) Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Jamin tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas 7
x 6 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan
ruang makan berukuran 3,5 x 2,5 m2. Ventilasi di rumah tersebut kurang baik
karena ditutupi oleh papan dan hanya menyisakan lubang kecil. Kemudian
terdapat 1 buah kamar tidur berukuran 3,5 x 2,5 m 2, tanpa pintu dan terdapat satu
buah tempat tidur. Di bagian belakang terdapat 1 dapur dengan ukuran 1,5 x 2 m 2.
Di samping dapur terdapat 1 buah kamar mandi berukuran 1 x 2 m 2. Di dalam
kamar mandi tidak terdapat jamban. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 2
jendela di ruang tamu (bagian depan rumah). Seluruh ruang di rumah ini teralasi
dengan lantai keramik kecuali pada ruang dapur dan kamar mandi teralasi dengan
semen, dinding rumah terbuat dari semen dan batako, kemudian atap rumah
terbuat dari genteng. Di dalam rumah keluarga Tn. Jamin tidak terdapat tempat
sampah, sampah rumah tangga hanya dikumpulkan menggunakan plastik.

18

Keluarga Tn. Jamin sering menggunakan air sumur sebagai sumber air
untuk keperluan mandi, memasak, mencuci, dan untuk minum, sedangkan untuk
buang air besar, keluarga Tn. Jamin menggunakan kali yang berada disekitar
tempat tinggal. Keluarga Tn. Jamin mengaku selalu mencuci tangan setelah
melakukan aktivitas dan sebelum makan.

19

Jendel
a

Gambar 1.5. Denah Ruman Tn. Jamin


3) Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Jamin terletak di pemukiman yang padat yang tidak ada jarak
dari rumah satu dengan yang lainnya. Di bagian depan terdapat jalan yang cukup
lebar dan bisa dilewati motor, bagian belakang terdapat lubang dengan tumpukan
20

sampah. Di bagian kiri terdapat tumpukan genteng rumah tak terpakai. Dibagian
kanan terdapat tumpukan sampah pemukiman yang menggunung. Terdapat
selokan untuk mengalirkan limbah cair yang letaknya di depan rumah.

4) Pola Makan
Ny. Resti memasak makanan sendiri untuk keluarganya dan tidak pernah
membeli makanan dari luar. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali dengan
menu sayur, tahu, dan tempe. Mereka juga mengatakan bahwa mereka mencuci
tangannya dengan menggunakan sabun batangan sebelum dan sesudah makan.

5) Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Pasangan Tn. Jamin dan Ny. Resti dikaruniai seorang anak. Saat hamil, Ny.
Resti sering memeriksakan kandungannya di Posyandu dan saat melahirkan Ny.
Resti dibantu oleh bidan. Anak mereka yang bernama Rohadi dan Jamaludin
mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 5 tahun dan diperkenalkan dengan MP
ASI saat berusia 3 bulan berupa bubur susu. Ny. Resti saat ini tidak menggunakan
KB.

6) Kebiasaan Berobat
Menurut Tn. Jamin, saat anggota keluarganya sakit, mereka biasanya
berobat ke dokter ataupun bidan.
7) Riwayat Penyakit
Tn. Jamin dan Ny.Resti memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Gangguan
kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain diare, batuk, pilek,
dan demam.

21

8) Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Jamin memiliki kebiasaan

merokok, dalam satu hari dapat

menghabiskan sekitar 4 batang rokok. Ny. Resti selalu mencuci pakaian di kali
sebarang rumah. Seluruh keluarga Tn. Jamin selalu buang air besar di kali
tersebut. Keluarga Tn. Jamin mengaku mencuci tangan sebelum makan, jika
tangan tampak kotor, dan setelah melakukan aktivitas dengan menggunakan sabun
batangan. Kebiasaan berolahraga tidak ada.

9) Perilaku Membuang Sampah


Rumah keluarga Tn. Jamin berada di lingkungan perumahan yang padat, di
belakang rumah tersebut terdapat lubang dengan sampah yang menumpuk dan
terdapat selokan untuk aliran limbah cair rumah tangga didepan rumah Tn. Arja.
Baik di dalam maupun di luar rumah Tn. Arja tidak terdapat tempat pembuangan
sampah. Tn. Arja mengaku bahwa mereka membuang sampah di tanah kosong
samping rumah bersama dengan tetangga-tetangga sekitarnya kemudian sampahsampah tersebut dibakar saat sudah menumpuk.

Faktor Internal Keluarga Tn. Jamin


Tn. Jamin memiliki kebiasaan merokok setiap hari dan menghabiskan sekitar 4
batang rokok. Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Ny. Resti
memasak makanan sendiri untuk keluarganya dan tidak pernah membeli makanan dari
luar. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali dengan menu sayur, tahu dan tempe.
Saat anggota keluarganya saki, mereka biasanya pergi berobat ke dokter maupun bidan.
Keluarga Tn. Jamin tidak memiliki tabungan karena terkdang pun kurang untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Tn. Jamin bekerja sebagai buruh penggiling limbah, bekerja
setiap hari dari pukul 08.00-16.00 dan Ny. Resti tidak bekerja dan sebagai ibu rumah
tangga. Ny. Resti tidak menggunakan KB.

Faktor Eksternal Keluarga Tn. Jamin

22

Keluarga Tn.Jamin tinggal disebuah bangunan rumah di atas tanah seluas 8 x 3,5
m . Terdapat ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan ruang makan berukuran 3,5 x
2,5 m2. Lalu terdapat 1 buah kamar tidur berukuran 3,5 x 2,5 m 2, tanpa pintu dan
terdapat satu buah tempat tidur. Di bagian belakang terdapat 1 dapur dengan ukuran 2 x
1,5 m2 dan 1 buah kamar mandi berukuran 2 x 1 m2. Keluarga Tn. Jamin tidak
2

memiliki jamban di rumahnya. Ventilasi di rumah tersebut kurang baik karena


hanya ditutupi oleh papan dan menyisakan lubang kecil yang terletak di ruang
tamu. Tidak ada lampu pencahayaan pada kamar tidur. Terdapat 1 buah lampu
pada ruang tamu, 1 lampu di dapur. Terdapat 2 buah jendela di ruang tamu.
Terdapat kamar mandi, namun tidak ada jamban.
Keluarga Tn. Jamin menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk
keperluan mandi, memasak, mencuci baju dan untuk persediaan air minum,
sedangkan untuk buang air besar Tn. Jamin menggunakan kali disekitar
rumahnya. Terdapat saluran pembuangan limbah yang mengalir ke selokan di
depan rumah. Keluarga Tn. Jamin tidak memiliki tempat pembuangan sampah
dirumahnya, sampah rumah tangga dikumpul di dalam kantong plastik kemudian
mereka membuang sampahnya di tanah kosong samping rumah dan saat sudah
menumpuk sampah dibakar. Rumah Tn. Jamin terletak di pemukiman yang padat yang
tidak ada jarak dari rumah satu dengan yang lainnya. Di bagian depan terdapat jalan yang
cukup lebar yang bisa dilewati motor, bagian belakang terdapat lubang dengan tumpukan
sampah, dan bagian sebelah kiri berupa tanah bekas genteng yang tidak terpakai, dan
dibagian kanan terdapat tumpukan sampah pemukiman .

a. Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Tingkat pendidikan yang kurang.


Membuang sampah dan menumpuk di samping rumah.
Membakar sampah di halaman rumah.
Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
Ventilasi yang tidak baik.
Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
Kebiasaan merokok di dalam atau di luar rumah.

.3.4 Keluarga Tn. Gunawan


1) Data Dasar Keluarga Tn. Gunawan
Keluarga binaan Tn. Gunawan terdiri dari 2 anggota keluarga, yaitu Tn.
Gunawan sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Ambar.
Tabel. 1.15. Data dasar Keluarga Tn. Gunawan
23

No

Nama

1.

Tn.

Status

Jenis

Keluarga

Kelamin

Suami

Laki-laki

Usia
25 th

Pendidikan
SMP

Pekerjaan
OB

Penghasilan
Rp.

Gunawan

2.500.000/
bulan

2.

Ny. Ambar

Istri

Perempuan

19 th

SD

Ibu Rumah
Tangga

Keluarga Tn. Gunawan tinggal di RT 003 / 04. Di rumah ini Tn. Gunawan
tinggal dengan istrinya yang sedang mengandung anak pertama. Tn. Gunawan
bekerja sebagai office boy di mall dan istrinya Ny.Ambar berusia 19 tahun,
seorang Ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SD. Penghasilan Tn.
Gunawan sebagai office boy sebesar Rp. 2.500.000 per bulan.

2) Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Gunawan tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah
seluas 8 x 7 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu bercampur dengan ruang tv
dan ruang makan berukuran 3,5 x 2,5 m 2. Ventilasi di rumah tersebut kurang baik
karena ditutupi oleh papan dan hanya menyisakan lubang kecil. Lalu terdapat 2
buah kamar tidur berukuran 3,5 x 2,5 m2, dengan pintu dan terdapat dua buah
tempat tidur. Di bagian belakang terdapat 1 dapur dengan ukuran 2 x 1 m 2. Di
samping dapur terdapat tempat untuk mencuci berukuran 2 x 0,5 m 2 dan 1 buah
kamar mandi yang berukuran 2 x 1 m2. Di dalam kamar mandi terdapat WC.
Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 2 jendela di ruang tamu (bagian depan
rumah). Seluruh ruang di rumah ini teralasi dengan lantai ubin kecuali pada ruang
dapur dan kamar mandi, dinding rumah terbuat dari tanah dan batako, kemudian
atap rumah terbuat dari genteng.
Keluarga Tn. Gunawan sering menggunakan air sumur sebagai sumber air
untuk keperluan mandi, memasak, minum, mencuci baju dan buang air besar. Air
yang digunakan berwarna keruh dan sedikit berbau.
24

Jendela

Gambar 1.6. Denah Rumah Tn. Gunawan


3) Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Gunawan terletak di pemukiman yang padat yang tidak ada
jarak dari rumah satu dengan yang lainnya. Di bagian depan terdapat jalan yang
cukup lebar dan bisa dilewati motor, bagian belakang terdapat kali dengan
timbunan sampah yang menggunung dan merupakan WC umum yang digunakan
oleh sebagian besar warga sekitar. Terdapat selokan untuk mengalirkan limbah
cair yang letaknya di depan rumah.
4) Pola Makan
Ny. Ambar jarang memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Tn.
Gunawan lebih sering membawakan makanan jadi yang dibelinya sehabis pulang.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka selalu mencuci tangannya dengan
menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan.

25

5) Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Pasangan Tn. Gunawan

dan

Ny. Ambar. Menurut Ny.Ambar belum

memiliki anak.
6) Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Ambar, mereka biasanya meminum obat warung
terlebih dahulu, jika tidak membaik baru dibawa ke bidan, keluarga jarang
memeriksakan ke puskemas karena jarak dari rumah ke puskesmas jauh dan juga
keuangan yang kurang.
7) Riwayat Penyakit
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarga Tn.Gunawan
antara lain batuk, pilek, demam, sakit kepala, dan maag.

8) Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Gunawan memiliki kebiasaan

merokok, dalam satu hari dapat

menghabiskan sekitar 1 bungkus rokok. Keluarga Tn. Gunawan mengaku selalu


mencuci tangan sebelum makan, ataupun setelah melakukan aktivitas. Kebiasaan
berolahraga tidak ada.
9) Perilaku Membuang Sampah
Rumah

keluarga Tn. Gunawan berada di lingkungan perumahan yang

padat, di belakang rumah tersebut terdapat kali dengan tumpukan sampah yang
menggunung dan merupakan sarana WC bagi sebagian warga sekitar dan terdapat
selokan di bagian dengan untuk aliran limbah cair rumah tangga. Baik di dalam
maupun di luar rumah Tn. Gunawan tidak terdapat tempat pembuangan sampah.
Ny. Ambar mengaku bahwa mereka membuang sampah di tanah kosong samping
rumah bersama dengan tetangga-tetangga sekitarnya, kemudian sampah-sampah
tersebut dibakar saat sudah menumpuk.

Faktor Internal Keluarga Tn. Gunawan

26

Tn. Gunawan merokok setiap hari dan dapat menghabiskan sekitar 1


bungkus rokok. Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan berolahraga.
Ny. Ambar jarang memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Tn. Gunawan
lebih sering membawakan makanan jadi yang dibelinya sehabis pulang dari
bekerja. Apabila sakit, mereka membeli obat di warung, terkadang pergi ke bidan.
Mereka tidak pernah menabung karena pas untuk kebutuhan sehari-hari. Tn.
Gunawan sebagai office boy, bekerja setiap hari dari pukul 08.00 16.00 WIB. Tn.
Gunawan dan keluarganya biasa mencuci tangan sebelum makan maupun saat tangan
kotor.Ny. Ambar tidak pernah menggunakan KB

27

Faktor Eksternal Keluarga Tn. Gunawan

Keluarga Tn. Gunawan tinggal disebuah bangunan rumah di atas tanah seluas 8 x
7 m2. Terdapat ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan ruang makan berukuran 3,5 x
2,5 m2. Lalu terdapat 1 buah kamar tidur berukuran 3,5 x 2,5 m 2, tanpa pintu dan
terdapat satu buah tempat tidur. Di bagian belakang terdapat 1 dapur dengan ukuran 2 x 1
m2. Di samping dapur terdapat tempat untuk mencuci baju berukuran 2 x 0,5 m 2.

Keluarga Tn. Gunawan memiliki jamban di rumahnya . Ventilasi di rumah tersebut


kurang baik karena ditutupi oleh papan dan hanya menyisakan lubang kecil.
Terdapat 1 lampu dengan pencahayaan yang kurang di kamar tidur. Terdapat 1
lampu pada ruang tamu, 1 lampu di dapur dan 1 lampu di kamar mandi. Terdapat
MCK yang berukuran 2 x 1 m2
Dalam kesehariannya Tn. Gunawan menggunakan air sumur yang
digunakan untuk minum, mandi, memasak dan mencuci baju dan buang air besar.
Air nya terlihat keruh dan sedikit berbau.Terdapat saluran pembuangan limbah
yang mengalir ke selokan di depan rumah. Keluarga Tn. Gunawan tidak memiliki
tempat pembuangan sampah dirumahnya, mereka membuang sampahnya di tanah
kosong samping rumah dan saat sudah menumpuk sampah dibakar. Rumah Tn.
Gunawan terletak di pemukiman yang padat tidak ada jarak dari rumah satu dengan yang
lainnya. Di bagian depan terdapat jalan yang cukup lebar dan bisa dilewati motor, bagian
belakang terdapat kali dengan tumpukan sampah yang menggunung dan merupakan WC
umum untuk sebagian besar warga lingkungan sekitar.

Masalah

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah


Membuang sampah di tanah kosong di samping rumah.
Membakar sampah di depan rumah.
Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
Ventilasi yang tidak baik.
Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
Kebiasaan merokok di dalam atau di luar rumah.
Tidak tersedianya air bersih.

28

.3.5 Keluarga Tn. Sugianto


1) Data Dasar Keluarga Tn. Sugianto
Keluarga binaan Tn. Sugianto terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu Tn.
Sugianto sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Rona dan seorang
anaknya bernama An. Abelia.
Tabel. 1.18. Data dasar Keluarga Tn. Sugianto

No

Nama

1.

Tn. Sugianto

Status

Jenis

Keluarga

Kelamin

Suami

Laki-laki

Usia

Pendidikan

45 th

SD

Pekerjaan
Buruh

Pengha
Rp

50

minggu
2.

Ny. Rona

Istri

Perempuan

32 th

SD

IRT

3.

An. Abelia

Anak

Perempuan

8 th

SD

Pelajar

Keluarga Tn. Sugianto tinggal di RT. 003/RW. 003. Di rumah ini Tn.
Sugianto tinggal bersama istri dan satu anaknya. Tn. Sugianto yang saat ini
berusia 45 tahun dengan latar belakang pendidikan SD, bekerja sebagai buruh di
sebuah pabrik plastik. Setiap harinya, Tn. Sugianto berangkat kerja pukul 08.00 17.00 WIB. Penghasilan Tn. Sugianto yang didapatkannya dengan bekerja adalah
Rp 500.000,00 / minggu. Ny. Rona berusia 32 tahun hanya sebagai ibu rumah
tangga yang hanya mengurus rumah dan anaknya. Ny. Rona tidak berpenghasilan.
Pernikahan Tn. Sugianto dan Ny. Rona dikaruniai satu orang anak, yaitu An.
Abelia yang berusia 8 tahun dan masuh duduk di bangku SD. Rumah tinggal yang
sekarang mereka huni merupakan rumah milik sendiri.
2) Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Sugianto tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah seluas
8 x 7 m. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu bercampur dengan ruang tv
berukuran 4 x 4 m dimana ubin terbuat dari keramik dan tembok terbuat dari
triplek dengan ventilasi yang kurang baik karena ditutupi oleh papan dan hanya
29

menyisakan lubang kecil. Lalu terdapat 3 buah kamar yang masing-masing


berukuran 3 x 2,5 m, 3 x 2,5 m, dan 3 x 2 m yang masing-masing memiliki tempat
tidur berupa kasur lantai yang memiliki bahan dasar busa tipis, tidak memiliki
pintu, dan tanpa ventilasi. Kemudian terdapat ruang makan yang berukuran 3 x 4
m tanpa kursi atau meja. Di bagian belakang terdapat dapur dengan ukuran 5 x 1
m dengan 1 tempat sampah, dengan dinding terbuat dari bambu. Tn. Sugianto
memiliki 1 jamban didalam kamar mandi yang berukuran 2 x 1 m tanpa pintu
yang terletak sejajar dengan dapur. Kamar mandi tersebut digunakan oleh
keluarga Tn. Sugianto untuk mencuci, mandi, dan buang air.

Rumah

ini

mempunyai 1 pintu depan, 2 jendela di ruang tamu (bagian depan rumah) dan atap
rumah terbuat dari genteng.
Keluarga Tn. Sugianto menggunakan air galon yang dimasak terlebih
dahulu sebagai sumber air untuk keperluan minum dan memasak, sedangkan
untuk keperluan mandi, mencuci baju, dan buang air besar air galon tersebut tidak
dimasak. Ny. Rona mengatakan air galon tersebut jika tidak dimasak tampak
seperti ada cacing kecil yang bergerak, berwarna bening, agak keruh, namun tidak
berbau. Keluarga Tn. Suginto mengaku mencuci tangan setelah melakukan
aktivitas dan sebelum makan.

30

Jendela

Jendela

Gambar 1.7. Denah Rumah Tn. Sugianto


3) Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Sugianto terletak di pemukiman yang padat berupa rumah milik
sendiri yang tidak ada jarak dari rumah satu dengan yang lainnya. Di bagian
depan terdapat jalan yang cukup lebar dan bisa dilewati motor dan terdapat
pembuangan sampah yang digunakan warga lainnya juga, bagian belakang
terdapat kali yang dapat digunakan warga sekitar untuk buang air besar. Di bagian
kanan dan kiri juga terdapat rumah warga lainnya. Sedangkan selokan untuk
mengalirkan limbah cair terdapat di depan rumahnya.

4) Pola Makan
31

Ny. Rona memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia memasak dan


berbagi makanannya dengan tetangga sebalah kanan dan kirinya yang ditinggali
oleh saudaranya berupa nasi, ayam, sayur, dan ikan secara. Sehari-harinya mereka
makan besar 2-3 kali. Mereka juga mengatakan

bahwa mereka mencuci

tangannya dengan menggunakan sabun batangan sebelum dan sesudah makan.

5) Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Pasangan Tn. Sugianto dan Ny. Rona dikaruniai 1 orang anak. Saat hamil,
Ny. Rona rutin memeriksakan kandungannya di Posyandu dan saat melahirkan
Ny. Rona dibantu oleh bidan. Anak mereka yang bernama An. Abelia
mendapatkan ASI eksklusif sampai usia 2 tahun dan diperkenalkan dengan MP
ASI saat berusia 8 bulan berupa bubur tim. Ny. Rona saat ini tidak memakai KB.
6) Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Rona, mereka biasanya meminum obat warung
terlebih dahulu, jika tidak membaik baru dibawa ke bidan ataupun ke puskesmas.
7) Riwayat Penyakit
Tn. Sugianto memiliki riwayat Hipertensi dan tidak berobat. Ny. Rona tidak
mempunyai riwayat penyakit. Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota
keluarganya antara lain batuk, pilek, demam, diare, sakit kepala, dan maag.

8) Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Sugianto memiliki kebiasaan

merokok, dalam satu hari dapat

menghabiskan sekitar 2-4 batang rokok. Ny. Rona kesehariannya memasak dan
mengasuh anak. Aktivitas sehari-hari An. Abelia adalah sekolah. Tn. Sugianto
mengaku mencuci tangan sebelum makan, ataupun setelah melakukan aktivitas.
Kebiasaan berolahraga tidak ada.

9) Perilaku Membuang Sampah


32

Keluarga Tn. Sugianto memiliki tempat pembuangan sampah dirumahnya,


dan setelah penuh sampah dibuang di tanah kosong depan rumah bersama-sama
dengan tetangganya dan saat sudah menumpuk sampah dibakar.
Faktor Internal Keluarga Tn. Sugianto

Tn. Sugianto merokok setiap hari dan dapat menghabiskan sekitar 2 4


batang rokok. Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Ny.
Rona memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia memasak dan berbagi
makanannya dengan tetangga sebalah kanan dan kirinya yang ditinggali oleh
saudaranya berupa nasi, ayam, sayur, dan ikan secara. Sehari-harinya mereka
makan besar 2-3 kali. Apabila sakit, mereka membeli obat di warung, terkadang
pergi ke bidan ataupun ke puskesmas. Ny. Rona menyisishkan uangnya untuk
disimpan di lemari jika penghasilan suami banyak dan lebih untuk kebutuhan
sehari-harinyaTn. Sugianto bekerja sebagai buruh di pabrik plastik dan pergi untuk
bekerja pukul 08.00 17.00 WIB. Ny. Rona hanya sebegai ibu rumah tangga dan tidak
bekerja. An. Abelia bekerja sebagai pelajar. Keluarga Tn. Sugianto biasa mencuci tangan
sebelum makan maupun saat tangan kotor. Ny. Rona tidak pernah menggunakan KB

Faktor Eksternal Keluarga Tn. Sugianto

Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu bercampur dengan ruang tv


berukuran 4 x 4 m dimana ubin terbuat dari keramik dan tembok terbuat dari
triplek dengan ventilasi yang kurang baik karena ditutupi oleh papan dan hanya
menyisakan lubang kecil. Lalu terdapat 3 buah kamar yang masing-masing
berukuran 3 x 2,5 m, 3 x 2,5 m, dan 3 x 2 m yang masing-masing memiliki tempat
tidur berupa kasur lantai yang memiliki bahan dasar busa tipis, tidak memiliki
pintu, dan tanpa ventilasi. Kemudian terdapat ruang makan yang berukuran 4 x 3
m tanpa kursi atau meja. Di bagian belakang terdapat dapur dengan ukuran 5 x 1
m dengan 1 tempat sampah, dengan dinding terbuat dari bambu. Tn. Sugianto
memiliki 1 jamban didalam kamar mandi yang berukuran 2 x 1 m tanpa pintu
yang terletak sejajar dengan dapur. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan, 2
jendela di ruang tamu (bagian depan rumah) dan atap rumah terbuat dari genteng.
Keluarga Tn. Sugianto memiliki jamban di rumahnya. Ventilasi di rumah tersebut
kurang baik karena ditutupi oleh papan dan hanya menyisakan lubang kecil.
Terdapat 1 lampu dengan pencahayaan yang kurang di masing-masing kamar
tidur. Terdapat 1 lampu pada ruang tamu, 1 lampu di dapur dan 1 lampu di kamar
mandi. Terdapat MCK yang berukuran 2 x 1 m
33

Dalam kesehariannya Tn. Sugianto menggunakan air galon isi ulang dan
dimasak kembali di rumahnya untuk minum, sedangkan untuk mandi, mencuci
baju dan buang air besar tidak dimasak lagi. Terdapat saluran pembuangan limbah
yang mengalir ke selokan di depan rumah. Keluarga Tn. Sugianto memiliki
tempat pembuangan sampah dirumahnya, dan setelah penuh sampah dibuang di
tanah kosong depan rumah bersama-sama dengan tetangganya dan saat sudah
menumpuk sampah dibakar. Rumah Tn. Sugianto terletak di pemukiman yang
padat berupa rumah milik sendiri yang tidak ada jarak dari rumah satu dengan
yang lainnya. Di bagian belakang terdapat kali yang dapat digunakan warga
sekitar untuk buang air besar. Di bagian depan terdapat jalan yang cukup lebar dan
bisa dilewati motor dan terdapat pembuangan sampah yang digunakan warga
lainnya juga

Masalah

1) Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah


2) Memnumpuk sampah didepan rumahnya, lalu setelah penuh dibakar
3)
4)
5)
6)
7)

di depan rumah.
Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
Ventilasi yang tidak baik.
Kurangnya kesadaran mencuci tangan.
Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
Kebiasaan merokok di dalam atau di luar rumah.

.3.6 Keluarga Tn. Udi


1) Data Dasar Keluarga Tn. Udi
Keluarga binaan Tn. Udi terdiri dari 6 anggota keluarga, yaitu Tn. Udi
berusia 43 tahun sebagai kepala keluarga, istrinya bernama Ny. Aliyah yang
berusia 32 tahun, dan anak-anaknya bernama Siti Aisyah, Siti Roh, Imel, Siti
Rosidah.
Tabel. 1.21. Data dasar Keluarga Tn. Udi

34

No
1.

2.

3.

4.
5.
6.

Nama
Tn. Udi

Status

Jenis

Keluarga

Kelamin

Suami

Ny. Aliyah Istri

Siti
Aisyah
An. Siti
Roh
An. Imel
An. Siti
Rosidah

Laki-laki

Perempuan

Usia
43 th

32 th

Pendidikan Pekerjaan

Penghasilan

Tidak

Rp. 300.000 /

Sekolah
Tidak
Sekolah

Kuli

minggu

Ibu
Rumah

Tangga
Karyawan

Rp. 200.000 /

Pabrik

minggu

SD kelas 6

Pelajar

8 th

SD kelas 3

Pelajar

2 th

Anak

Perempuan

14 th

SD

Anak

Perempuan

12 th

Anak

Perempuan

Anak

Perempuan

Keluarga Tn. Udi tinggal di RT 003 / RW 004. Di rumah ini Tn. Udi tinggal
bersama istri dan empat orang anak. Tn. Udi bekerja sebagai kuli dengan latar
belakang pendidikan tidak bersekolah. Istrinya, Ny. Aliyah sebagai ibu rumah
tangga dan latar belakang pedidikan tidak bersekolah. Setiap harinya, Tn. Udi
berangkat pukul 08.00 WIB dan baru pulang ke rumah pukul 15.00 WIB.
Penghasilan Tn. Udi sebagai kuli sebesar Rp. 300.000 per minggu. Pernikahan Tn.
Udi dan Ny. Aliyah dikaruniai empat orang anak. Anak pertama bernama Siti
Aisyah yang sekarang berusia 14 tahun dan bekerja sebagai karyawan pabrik.
Anak kedua bernama Siti Roh yang sekarang berusia 12 tahun dan duduk di
bangku SD kelas 6. Anak ketiga bernama Imel yang sekarang berusia 8 tahun dan
duduk di bangku SD kelas 3. Anak keempat bernama Siti Rosidah yang sekarang
berusia 2 tahun. Tempat tinggal yang sekarang mereka huni merupakan rumah
tetap mereka sejak 4 tahun yang lalu.

2) Bangunan Tempat Tinggal


35

Keluarga Tn. Udi tinggal di perumahan yang padat. Rumah ini milik sendiri,
dengan luas bangunan berukuran 8m x 7m. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat, berlantaikan semen, beratap anyaman rotan, dan dindingnya terbuat
dari anyaman rotan. Tidak ada ventilasi pada rumah tersebut, sirkulasi udara
hanya berasal dari pintu depan dan pintu belakang dan rumah tersebut jarang
dimasuki cahaya matahari. Rumah ini terdiri dari satu ruang tamu yang berukuran
3,5m x 2m, dua kamar tidur yang masing-masing sama berukuran 3,5m x 2m,
ruang dapur berukuran 5m x 1m, dan kamar mandi berukuran 1,5m x 1m. Kamar
mandi tidak disertai jamban, dan hanya terdiri dari baskom yang dapat diisi
dengan air yang biasa digunakan untuk mandi, mencuci piring dan mencuci
pakaian. Jika buang air besar, mereka menumpang ke rumah tetangganya yang
merupakan adik dari istri Tn. Udi, rumahnya bertepatan di sebelah rumah Tn. Udi.
Keluarga Tn. Udi sering menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk
keperluan mandi, buang air kecil, memasak, mencuci baju, sedangkan untuk
minum Keluarga Tn. Udi membeli air galon isi ulang.

36

Gambar 1.8. Denah Ruman Tn. Udi


3) Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Udi terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian
depan terdapat jalan setapak, bagian belakang terdapat kali yang dapat digunakan
oleh keluarga sekitar untuk buang air besar, tempat pembuangan dan pembakaran
sampah berada di depan rumah, dan di bagian kanan dan kiri terdapat jalan
setapak dan rumah tetangga. Limbah cair dialirkan didepan rumah Tn. Udi.

4) Pola Makan
Ny. Aliyah memasak makanan sendiri untuk keluarganya dan tidak pernah
membeli makanan dari luar. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali dengan
menu sayur, tahu, tempe, jarang makan daging ayam atau ikan. Mereka

37

mengatakan bahwa mereka mencuci tangannya sebelum dan sesudah makan tanpa
menggunakan sabun.

5) Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Pasangan Tn. Udi dan Ny. Aliyah dikaruniai empat orang anak. Saat hamil,
Ny. Aliyah tidak pernah memeriksakan kandungannya di tempat pelayanan
kesehatan dan saat melahirkan keempat orang anaknya, Ny. Aliyah dibantu oleh
paraji dikarenakan kondisi ekonomi. Keempat orang anaknya mendapat ASI
eksklusif sampai umur 2 tahun dan diperkenalkan dengan MPASI saat berusia 7
bulan berupa bubur tim. Ny. Aliyah saat ini tidak memakai KB.
6) Kebiasaan Berobat
Menurut Ny. Aliyah, saat anggota keluarganya sakit, mereka biasanya
membeli obat warung dan jarang berobat ke dokter, mereka tidak pernah ke
puskemas karena kondisi ekonomi.
7) Riwayat Penyakit
Gangguan kesehatan yang sering dialami anggota keluarganya antara lain
diare, batuk, pilek.

8) Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari


Tn. Udi memiliki kebiasaan merokok, dalam satu hari dapat menghabiskan
sekitar 6 batang rokok. Tn. Udi biasanya dapat merokok di dalam dan di luar
rumah. Aktivitas An. Siti Roh, An. Imel, An. Siti Rosida adalah belajar dan
mengaji. Keluarga Tn. Udi mengaku mencuci tangan sebelum makan, jika tangan
tampak kotor, dan setelah melakukan aktivitas tanpa menggunakan sabun.
Kebiasaan berolahraga tidak ada.
9) Perilaku Membuang Sampah
Rumah keluarga Tn. Udi berada di lingkungan perumahan yang padat. Di
dalam rumah terdapat tempat pembuangan sampah berupa tempat bekas kaleng
cat. Tempat pembuangan dan pembakaran sampah berada di depan rumah.
Biasanya mereka membuang sampah didepan rumah mereka berupa lahan kosong.
38

Hal itu juga dilakukan oleh tetangga-tetangga sekitar. Setiap minggunya mereka
juga membakar sampah yang sudah menumpuk didepan rumah mereka. Limbah
cair dialirkan didepan rumah.

Faktor Internal Keluarga Tn. Udi


Tn. Udi merokok setiap hari dan dapat menghabiskan sekitar 6-10 batang rokok.
Semua anggota keluarga tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Ny. Aliyah
memasak makanan sendiri untuk keluarganya dan tidak pernah membeli makanan
dari luar. Sehari-harinya mereka makan besar 2-3 kali dengan menu sayur, tahu,
tempe. Saat anggota keluarganya sakit, mereka biasanya membeli obat di warung
dan jarang berobat ke dokter. Keluarga Tn. Udi tidak menabung. Tn. Udi bekerja
sebagai kuli, bekerja setiap hari dari pukul 08.00-15.00 WIB. Ny. Aliyah kesehariannya
sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama Tn. Udi yaitu Siti Aisyah bekerja sebagai
karyawan pabrik. An. Siti Roh, An. Imel, An. Siti Rodiah kesehariannya sekolah. Ny.
Aliyah tidak menggunakan alat KB.

Faktor Eksternal Keluarga Tn. Udi


Keluarga Tn. Udi tinggal dengan luas bangunan berukuran 8m x 4m.
Terdapat ruang tamu bercampur dengan ruang tv dan ruang makan. Lalu terdapat
2 buah kamar tidur, masing-masing terdapat satu tempat tidur dan satu lemari. Di
bagian belakang terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi. Keluarga Tn. Udi tidak
memiliki jamban di rumahnya. Tidak ada ventilasi pada rumah Tn. Udi. Terdapat
1 buah lampu pencahayaan yang baik di kamar tidur. Terdapat 1 buah lampu pada
ruang tamu, 1 lampu di dapur. Terdapat 2 buah jendela di ruang tamu. Terdapat
kamar mandi yang digunakan untuk mandi dan mencuci.

Keluarga Tn. Udi menggunakan air sumur sebagai sumber air untuk
keperluan mandi, memasak, mencuci baju dan buang air kecil, sedangkan untuk
minum Tn. Udi membeli air galon isi ulang. Terdapat saluran pembuangan limbah
yang mengalir ke selokan di depan rumah. Di dalam rumah terdapat tempat
pembuangan sampah berupa tempat bekas kaleng cat. Tempat pembuangan dan
pembakaran sampah berada di depan rumah. Biasanya mereka membuang sampah
didepan rumah mereka berupa lahan kosong. Rumah Tn. Udi terletak di
pemukiman yang padat penduduk. Di bagian depan terdapat jalan setapak, bagian
belakang terdapat kali yang dapat digunakan oleh keluarga sekitar untuk buang air
39

besar, tempat pembuangan dan pembakaran sampah berada di depan rumah, dan
di bagian kanan dan kiri terdapat jalan setapak dan rumah tetangga.

Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Tingkat pendidikan yang kurang.


Membuang sampah dan membakar sampah di depan rumah.
Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
Ventilasi yang tidak baik.
Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
Kebiasaan merokok di dalam atau di luar rumah.

1.3.4. Penetapan Area Masalah


.4.1 Rumusan Area Masalah Keluarga Binaan
Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan
menganalisis laporan tahunan Puskesmas Tegal Angus. Kemudian informasi
tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa setempat. Setelah mengamati,
mewawancarai, dan melakukan observasi masing-masing keluarga binaan di
Kampung Sukasari, Desa Pangkalan terdapat berbagai area permasalahan pada
keluarga binaan tersebut, yaitu:
1) Masalah Non Medis
a. Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah dengan benar.
b. Kurangnya

pengetahuan

akan

pentingnya

ventilasi

udara

dan

pencahayaan yang cukup pada rumah.


c. Kurangnya pengetahuan akan rumah sehat pada keluarga binaan.
d. Kurangnya kesadaran akan bahaya merokok bagi dirinya, keluarga, dan
lingkungan sekitar.
e. Kurangnya kesadaran akan olahraga.
f. Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah
2) Masalah Medis
a. Terjadinya penyakit hipertensi pada keluarga binaan.
b. Adanya riwayat penyakit ISPA pada keluarga binaan.
40

.4.2. Alasan Penentuan Area Masalah


Dalam pengambilan sebuah masalah digunakan Metode Delphi. Metode
Delphi merupakan suatu teknik membuat keputusan yang dibuat oleh suatu
kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para ahli atas masalah yang akan
diputuskan. Proses penetapan Metode Delphi dimulai degan identifikasi masalah
yang akan dicari penyelesaiannya (Harold, et all, 1975 : 40-55).

Gambar 1.9. Alur penentuan masalah dengan metode Delphi


Setelah

mendapatkan

data

sekunder

dari

puskesmas,

selanjutnya

diidentifikasi langsung pada kelima keluarga binaan. Kemudian, setelah


melakukan identifikasi pada lima keluarga binaan di kampung Sukasari, desa
Pangkalan,

Tegal

angus,

diputuskan

mengangkat

masalah

ini

dengan

pertimbangan dan alasan, yaitu:

41

1) Data Sekunder
Dari data yang kami ambil di Puskesmas Tegal Angus, pengetahuan tentang cara
mengelola sampah yang baik di daerah desa Pangkalan sangat minimal. Karena
tercatat bahwa di daerah tersebut sering terjadi diare.

2) Observasi
Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan,
terlihat pada kelima keluarga binaan memiliki lingkungan rumah yang sama,
yaitu pengelolaan sampah yang tidak baik. Hal ini sesuai dengan data
sekunder di Puskesmas Tegal Angus tahun 2015.
3) Wawancara
Dari hasil wawancara yang dilakukan didapatkan bahwa pada keluarga binaan
belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai pengetahuan pengolahan
sampah dengan benar.

Berdasarkan wawancara dan pengumpulan data dari kunjungan ke


keluarga binaan yang bertempat tinggal di RT 003 / RW 004, Kampung
Sukasari, Desa Pangkalan, maka dengan metode delphi ditetapkan area masalah
tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
Setelah dilakukan pre survey pada keluarga binaan, kami menetapkan area
masalah yaitu, Pengetahuan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada
Keluarga Binaan di Kampung Sukasari RT 003 / RW 004, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Bulan
Maret Tahun 2016.

42

Anda mungkin juga menyukai